Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber daya manusia.
Peran gizi dalam pembangunan kualitas sumber daya manusia telah dibuktikan dari
berbagai penelitian. Gangguan gizi kehidupan akan mempengaruhi kualitas kehidupan
berikutnya (Depkes, 2005)..
Masalah gizi pada ibu hamil akan berdampak negatif pada tingkat kesehatan masyarakat,
misalnya, risiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) maupun penurunan
kesegaran jasmani. (Departemen Kesehatan RI. 2003)
Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia. Pada
kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu harus
sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil. Agar kehamilan berjalan
sukses, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama kehamilan yang diantaranya kebutuhan
selama hamil yang berbeda-beda untuk setiap individu dan juga dipengaruhi oleh riwayat
kesehatan dan status gizi sebelumnya. (Departemen Kesehatan RI. 2003)
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator di bidang kesehatan obstetri. Sekitar
800 wanita meninggal setiap harinya dengan penyebab yang berkaitan dengan kehamilan dan
persalinan.Hampir seluruh kematian maternal terjadi di negara berkembang dengan tingkat
mortalitas yang lebih tinggi di area pedesaan dan komunitas miskin dan berpendidikan rendah
(WHO, 2012).
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah,baik pada
ibu maupun janin yang dikandungnya, antara lain : anemia, perdarahan dan berat badan ibu tidak
bertambah secara normal, kurang gizi dapat mempengaruhi proses persalinan dimana dapat
mengakibatkan peralinan sulit dan lama, premature ,perdarahan setelah persalinan , kurang gizi
juga dapat mempengaruhi pertumbuhan janin serta dapat menimbulkan keguguran , abortus ,
cacat bawaan dan berat janin bayi lahir rendah (Proverawati dan Asfuah,2010;36).
Pemberian suplementasi gizi pada ibu hamil dengan kondisi KEK merupakan
suatu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mencukupi kekurangan kebutuhan gizi
dari konsumsi makan harian yang berakibat pada timbulnya masalah kesehatan dan gizi
pada ibu hamil (Izwardy, 2017).
Anemia adalah jumlah sel darah dalam membawa oksigen karena jumlah sel
darah merah yang kurang dari normal. Menurut World Health Organisation (WHO),
40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan dan

1
kebanyakan anemia ini disebabkan oleh defisiensi besi. Apabila hasil dari pengecekan
Hemoglobin pada ibu hamil dengan hasil < 11 g/dl maka dapat disimpulkan bumil
tersebut mengalami anemia.
Beberapa faktor yang menyebabkan anemia gizi besi yaitu penyerapan sumber
zat besi (Fe). Penyerapan zat besi ini dipengaruhi oleh faktor adanya zat heme dan
vitamin C, sedangkan yang menghambat serapan adalah kopi, teh, garam kalsium dan
magnesium karena bersifat mengikat zat besi. Selain itu, di dalam teh dan kopi terdapat
senyawa yang bernama tanin. Tanin ini dapat mengikat beberapa logam seperti zat besi,
kalsium, dan aluminium, lalu membentuk ikatan kompleks secara kimiawi. Tanin
menyebabkan senyawa besi dan kalsium yang terdapat pada makanan akan terikat,
sehingga sulit diserap tubuh sehingga menyebabkan penurunan zat besi (Iriani et al,
2019).
Hasil pengumpulan data perencanaan program gizi selama 6 hari yang
dilakukan pada bulan Januari hingga Februari 2021 didapat sampel sebanyak 2 orang
bumil diperoleh status gizi menurut indeks LiLA menurut kategori normal sebanyak 2
orang (100%) (Laporan Manajemen program intervensi Gizi Masyarakan di Desa
Lebo, 2021).
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masing-masing mahasiswa diwajibkan
membina satu keluarga yang salah satu anggota keluarganya mengalami masalah gizi,
dan penulis memilih salah satu ibu hamil yang mengalami anemia yaitu Ny. Isa Pancarika
berusia tahun yang perlu mendapat intervensi gizi. Berdasarkan hasil pemeriksaan
hemoglobin 10,8 g/dl, dengan riwayat hb terendahnya yaitu 6 g/dl yang termasuk
kategori Anemia.

B. Identifikasi Masalah
1. Identitas Keluarga
Dari kegiatan pengumpulan data dasar rencana program intervensi gizi
masyarakat di Desa Lebo, Kecamatan Pematang Karau, Kabupaten Barito Timur di
peroleh data keluarga yaitu :
Tabel 1. Identitas Keluarga

2
No Nama Tanggal Umur L/ Hubungan Pendidikan Pekerjaan
Lahir P Keluarga Terakhir
1 Hariano 13-12-1987 33 L Kepala Tamat Pegawai
tahun keluarga SLTA/ Swasta
Sederajat
2 Isa Pancarika 29-01-1990 31 P Istri Tamat Ibu rumah
tahun SLTA/ tangga
Sederajat
3 Dea Kinanti 15-02-2015 6 P Anak Tidak tamat Pelajar
tahun SD/
Sederajat

2. Data Sampel
Dari data dasar yang didapatkan yaitu nama klien adalah Ny. Isa Pancarika, usia
31 tahun, hamil ke 3 (tiga), dan usia kehamilannya ± 36 minggu. Adapun data
antropometri dan biokimianya yaitu :
 LiLA : 26,4 cm
 Berat Badan : 51,6 kg
 Tinggi Badan : 142 cm
 Hemoglobin : 10,8 gr/dl

3. Kebutuhan Gizi Sampel


Nama : Isa Pancarika
Usia Kehamilan : ±36 minggu (Trimester 3)
Usia : 31 tahun
Berat badan : 51,6 kg
Tinggi badan : 142 cm
LiLA : 26,4 cm

a. Kalori
51,6 / 56 x 2150 kkal = 1981 kkal
Total Kalori = 1.981 + 300 = 2281 kkal
b. Protein
51,6 / 56 x 60 gr = 55 gr

3
Total Protein = 55 + 30 gr
c. Lemak
51,6 / 56 x 60 = 55,3 gr
Total lemak = 55,3 + 2,3 = 57,6 gr
d. Karbohidrat
51,6 / 56 x 340 gr = 313,3 gr
Total Karbohidrat = 313,3 + 40 = 353,3 gr

4. Asupan Gizi Sampel


Berdasarkan hasil wawancara terhadap Ny. Isa Pancarika diketahui bahwa
pengetahuan tentang kebiasaan mengkonsumsi teh bersamaan dengan makanan utama
atau makanan sumber zat besi dapat memengaruhi penyerapan zat besi masih kurang,
dibuktikan dengan konsumsi teh 2-3 x sehari pada saat makan utama.

Tabel 3. Recall sebelum diberikan Intervensi


Asupan Zat Gizi
No Hari/Tanggal Energi Protein Lemak Karbohidrat
(Kkal) (gram) (gram) (gram)
1 , 27 Januari 2021 1109,3 39,3 42,7 146,7

Audit Gizi An. Aulia :


Energi = 1109.0 / 2281 x 100% = 48,6 % ( Kurang )
Protein = 39 / 85 x 100% = 45,8 % ( Kurang )
Lemak = 42,7 / 57,6 x 100% = 74 % (Kurang )
Karbohidrat = 146,7 / 353,3 x 100% = 41,5 % (Kurang )

5. Data Lainnya
Kehamilan Ny. Isa Pancarika sekarang adalah kehamilan ke 3 (tiga) dengan
pasangan Tn. Hariano. Dari data yang tertera pada buku KIA Ny. Isa Pancarika dan
wawancara yang dilakukan pada tanggal 27 januari 2021, dapat dianamnesa penyebab
anemia pada Ny. Isa Pancarika adalah kurang tidur dan konsumsi teh sebanyak 3 gelas
yang bersamaan dengan konsumsi makanan utama.

C. Prioritas Masalah
4
Berdasarkan uraian data diatas maka dapat diprioritaskan masalah yang
ditemukan pada Ny. Isa Pancarika yaitu anemia pada ibu hamil berdasarkan pengukuran
hemoglobin yang dilakukan pada tanggal 17 desember 2020 yang tertera pada buku KIA.
Hal tersebut dibuktikan dengan hasil pengecekan hemoglobin yaitu 10,8 gr/dl yang
masuk kategori anemia (Nilai Nomal : 11 gr/dl). Selain itu pada pengecekan hemoglobin
pada bulan november 2020 dinyatakan hasinya hanya 6 gr/dl. Dengan banyaknya risiko
yang membahayakan pada ibu hamil maka perlu dilakukan konseling gizi saja, karena
tidak memungkinkan untuk memberikan PMT ibu hamil yang dipertimbangkan
berdaarkan kebiasaan makan dan prakiraan biaya yang akan dikeluarkan penulis.

D. Rencana Intervensi
Rencana intervensi yang akan dilaksanakan adalah, sebagai berikut :
1. Memberikan konseling tentang Anemia pada Ibu Hamil
2. Memberikan konseling tentang Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui
3. Memberikan edukasi tentang Porsi makan untuk Ibu Menyusui dan pentingnya ASI
eksklusif

5
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Konseling Tentang Anemia pada Ibu Hamil


1. Deskripsi Program
Konseling Gizi adalah suatu proses komunikasi dua arah antara konselor dan
pasien atau klien untuk membantu pasien atau klien mengenali dan mengatasi
masalah gizi yang dialami yaitu anemia gizi besi.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum.
Memperbaiki status gizi Ny. Isa Pancarika agar mencapai status gizi yang
optimal.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan kadar hemoglobin Ny. Isa Pancarika hingga mencapai normal.
2) Meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang Anemia pada ibu hamil dan
makanan sumber zat besi.
3) Memberikan contoh makanan yang bergizi, beragam, dan berimbang untuk
ibu menyusui.
4) Meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya ASI eksklusif.

3. Target dan Waktu


a. Target
- Meningkatkan pengetahuan tentang bahaya anemia pada ibu hamil
- Merubah perilaku konsumsi makanan yang dapat menghambat penyerapan
zat besi dan diharapkan kadar hemoglobin Ny. Isa Pancarika mencapai
normal.
b. Waktu
Konseling Gizi dan evaluasi dilakukan pada tanggal 8 Februari 2021, 10 Februari
2021, 15 Februari 2021 dan tanggal 17 Februari 2021.

4. Persiapan

6
Persiapan yang dilakukan dalam melaksanakan kegiatan intervensi adalah,
sebagai berikut:
a) Melakukan pendekatan kepada keluarga sampel.
b) Menyiapkan materi dan leaflet terkait Anemia pada bumil serta Gizi ibu
menyusui.
c) Menyiapkan pertanyaan sebagai pre dan post test.
d) Menyiapkan leaflet.
e) Membuat janji temu dengan keluarga sampel.

5. Jadwal kegiatan
a) 4 Februari 2021 : pendekatan kepada keluarga bumil dan wawancara untuk
menggali masalah gizi yang terjadi
b) 10 Februari 2021 : konseling tentang anemia pada ibu hamil
c) 15 Februari 2021 : konseling tentang gizi ibu menyusui dan pentingnya asi
eksklusif
d) 17 Februari 2021 : evaluasi dan ucapan terimakasih serta berpamitan dengan
keluarga binaan.

6. Pelaksanaan Kegiatan
Tabel Pelaksanaan Konseling Anemia pada Ibu Hamil
Media
Tahap Kegiatan Peserta Waktu
Kegiatan Pengajaran dan Alat
Kegiatan Konseling (menit)
Konseling
1. Perkenalan Salam 1. Menjawab
Pembuka 2. Mendengarkan 2 Menit
Pendahuluan 2. Menjelaskan tujuan 3. Memperhatikan -
konseling 4. Menjawab soal
3. Pre Test pre test
Penyajian Memberikan konseling 1. Mendengarkan Leaflet
gizi : 2. Memperhatikan
1. Pengertian anemia 3. Mengajukan
2. Gejala anemia pertanyaan
3. Penyebab anemia 6 menit
4. Jenis anemia

7
5. Resiko anemia pada
ibu hamil
6. Pencegahan anemia
7. Makanan tinggi zat
besi dan asam folat
1. Post Test 1. Menjawab soal
2. Membuat post test 2 menit
Penutup
kesimpulan 2. Mendengarkan
3. Salam penutup 3. Memperhatikan

7. Hasil dan Evaluasi Kegiatan


Tabel Hasil dan Evaluasi
No Tanggal Pendataan Hb Interpretasi
(Buku KIA) (gr/dl)
1 Kamis, 17 Desember 2020 10,8 Anemia
(Sebelum pemberian
Konseling Gizi)
2 Rabu,17 Februari 2021 13,4 Normal
(Sesudah Konseling)

8. Faktor Pendukung
Dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu, keluarga sangat menyambut dengan
baik, respon dan feedback dari ibu hamil sangat baik dan antusias saat mendengarkan
paparan materi yang penulis sampaikan saat melakukan konseling.

9. Faktor Penghambat
Dalam melakukan kegiatan intervensi, tidak ada faktor penghambat yang
sangat signifikan.

B. Kegiatan Lain-Lain
Pada hari Senin tanggal 15 Februari 2021 penulis di undang keluarga Tn. Hariano
untuk mengikuti acara perayaan ulang tahun Nn. Dea Kinanti yang ke-6 tahun. Dalam hal
ini penulis merasa sangat berterima kasih kepada keluarga Tn. Hariano karena sudah di
izinkan untuk menjadikan keluarganya keluarga binaan bahkan sampai di undang di acara
keluarganya.
8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan program keluarga binaan yaitu dengan konseling gizi yang
dilakukan pada tanggal 8 Febuari 2021 s/d 17 Febuari 2021, pemberian informasi-
informasi mengenai gizi seimbang bagi ibu hamil, dan risiko anemia pada ibu hamil. Ny.
Isa pancarika mulai mengerti akan pentingnya zat gizi untuk memenuhi kebutuhan
9
keluarga serta pentingnya keanekaragaman makanan dalam setiap makanan yang
dikonsumsi setiap harinya.
Sebelum diberikan konseling gizi, Ny. Isa Pancarika tidak mengetahui bahwa
konsumsi teh atau kopi dapat menghambat penyerapan zat besi dan kalsium jika di
konsumsi secara bersamaan. Namun, setelah diberi konseling gizi Ny. Isa Pancarika
dapat menerapkan pesan-pesan yang disampaikan berupa memberikan jeda antara makan-
makanan sumber zat besi dengan teh/kopi dan mengurangi kebiasaan begadang agar
cepat memulihkan hingga kadar hemoglobinnya normal.

B. Saran
Setiap keluarga mempunyai masalah yang berbeda-beda tergantung pada tingkat
sosial ekonomi, pengetahuan, keterampilan, tingkat pendidikan, lingkungan, dan berbagai
faktor lainnya. Setiap masyarakat terkhususnya keluarga inti diharapkan dapat
menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan terhadap ibu hamil agar kebutuhan gizinya
terpenuhi. Untuk mencapai hal tersebut perlunya dukungan baik psikis maupun sosial
pula. Selain itu pola hidup sehat, makanan yang bergizi, berimbang, dan beraneka
ragam,serta didukung oleh lingkungan yang bersih pula.

DAFTAR PUSTAKA

Rikesdas, 2018, Laporan nasional riset kesehatan dasar (rikesdas) tahun 2018, Jakarta : Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Arisman. 2004. Buku Ajar Ilmu Gizi “Gizi Dalam Daur Kehidupan”. Penerbit Buku
Kedokteran. Jakarta

Iriani. O. S, Ulfah, 2019, Jurnal Sehat Masada, Hubungan Kebiasaan Meminum Teh Dan
Kopi Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Bpm Bidan “E” Desa Ciwangi
10
Kecamatan Balubur Limbangan Kabupaten Garut, Volume XIII, Nomor 2, ISSN :
1979-2344

Laporan PSG Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah, 2012

Laporan Manajemen Program Intervensi Gizi Masyarakat Desa Lebo, 2021

LAMPIRAN

11
Pendekatan Kepada Keluarga Bumil
(4 Februari 2021)

Ujian Kabin Konseling Gizi Ibu Menyusui


(10 Februari 2021) (15 Februari 2021)

12
Ulang Tahun Nn. Dea Kinanti

Evaluasi Buku KIA


(17 Februari 2021) Ny. Isa Pancarika

Leaflet “Anemia Pada Ibu Hamil”

13
Leaflet “Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui”

14

Anda mungkin juga menyukai