BAB 1. PENDAHULUAN
Kemiri (Aleurites moluccana (L) Willd) adalah salah satu tanaman industri
dari Hawaii. Menurut Paimin (1994), tanaman kemiri merupakan tanaman asli
dari Maluku karena memakai nama spesies moluccana. Hadi dan Napitupulu
(2012), menyatakan bahwa tanaman kemiri tersebar di daerah tropis dan sub
sebagai penahan angin, pembatas, penaung, stabilisator tanah dan pengisi lahan–
lahan kosong (Krisnawati et al. 2011). Kemiri dapat tumbuh pada tanah agak
asam sampai basa (pH 5–8), ekstrak minyak kemiri dapat dibuat sabun, di industri
kosmetik telah dijual secara luas dan dapat dijadikan produk komersial utama, sisa
ekstrak biji dapat digunakan untuk pupuk dan dengan memodifikasi secara kimia,
minyak dapat dijadikan bahan bakar untuk mesin diesel (Elevitch dan Manner,
2006).
Tanaman yang digunakan untuk reboisasi dan rehabilitasi lahan diharapkan tidak
hanya menghijaukan daerah- daerah yang kritis, tetapi tanaman tersebut juga
2
moluccana (L) Willd) merupakan salah satu tanaman dengan tajuk yang rimbun,
yang cepat dan perakaran yang dalam, sehingga sesuai untuk dimanfaatkan
kritis dan miskin unsur hara, dan merupakan tanaman pioner yang cocok untuk
pioner karena dapat tumbuh pada lahan kritis dengan tingkat kesuburan tanah
rendah dan tanahnya terbuka (Hendromono et al. 2005). Biji tanaman kemiri
memiliki kulit biji yang keras dan impermiabel (resisten terhadap O2 dan air)
mendapatkan bibit yang tumbuh serempak dalam jumlah banyak. Benih kemiri
benih kemiri umumnya sekitar 80% dalam waktu 4-6 bulan (Husain dan Tuiyo,
Melihat potensi tanaman kemiri yang begitu besar, perlu adanya upaya
untuk mendapatkan bibit bermutu adalah menyediakan media tanam yang sesuai
3
yang cukup tinggi yang berguna bagi tanaman. Pemberian pupuk kandang ayam
organik dan pada akhirnya akan memperkuat akar tanaman (Widodo, 2008). Di
dalam tanah, pupuk organik akan dirombak oleh organisme menjadi humus dan
bahan organik tanah, itulah sebabnya pemberian pupuk organik ke dalam tanah
sangat diperlukan agar tanaman yang tumbuh di tanah tersebut dapat tumbuh
dengan baik.
Menurut Syekhfani (2000) pupuk kandang memiliki sifat yang alami dan
tidak merusak tanah, menyediakan unsur makro (N, P, K, Ca dan S) dan mikro
(Fe, Zn, B, Co, dan Mo). Pupuk kandang kotoran ayam mampu memperbaiki
struktur tanah agar lebih gembur sehingga pertumbuhan akar tanaman menjadi
lebih baik. Selain itu pupuk kandang juga berperan dalam meningkatkan daya
serap dan daya pegang tanah terhadap air sehingga ketersediaan air yang
memperbaiki struktur tanah yang sangat kekurangan unsur organik serta dapat
dalam tanah sangat diperlukan agar tanaman yang tumbuh di tanah itu dapat
tumbuh dengan baik. Dari kenyataan yang ada bahwa banyak masyarakat yang
berpendapat khususnya petani bahwa kotoran ayam sangat baik jika diberikan
4
pada tanaman kemiri, namun harus menggunakan dosis dan tata cara tertentu.
Selain manfaatnya yang besar kotoran ayam sangat mudah diperoleh karena tidak
sebanyak orang yang memelihara sapi ataupun kambing yang kotoranya sama-
dilakukan penelitian pada berbagai variasi takaran pupuk kandang ayam pada
pengaruh pemberian dosis pupuk kandang ayam dengan media tanam terhadap
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan bacaan dan sumber
referensi bagi penelitian selanjutnya, dan sebagai bahan acuan bagi peneliti yang
tertarik untuk melanjutkan penelitian ini pada tingkat yang lebih lanjut.