Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“Terkait Konseptual Model Keperawatan Betty Neuman, Leininger,Roy Dan


Watson”

Disusun Oleh :

Nama : Jerzy L. Tamtelahitu

Kelas : Keperawatan B

NPM : 12114201190124

FALKUTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
anugrah darinya saya dapat menyelesaikan makalah tentang ini dengan tepat waktu

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Keperawatan Medikal Bedah.


Selain itu, saya juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan
makalah ini

Ambon, 01-03-2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Konseptual Model Teori Betty Neuman


B. Konseptual Model Teori Leininger
C. Konseptual Model Teori Roy
D. Konseptual Model Teori Watson

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu keperawatan, model konseptual dan teori merupakan


aktivitas berpikir yang tinggi. Model konseptual mengacu pada ide-ide global
mengenai individu, kelompok, situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan
disiplin yang spesifik. Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan
yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan
konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual
atau model keperawatan.

Teori merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang


nyata dan menjelaskan suatu proses. Teori keperawatan merupakan sekelompok
konsep yang menjelaskan tentang suatu proses, peristiwa atau kejadian mengenai
keperawatan yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi. Teori
keperawatan biasanya banyak digunakan untuk menyusun atau membuat suatu
model konsep dalam keperawatan. Selain itu, karena model praktek keperawatan
mengandung hal-hal dasar seperti keyakinan dan nila-nilai yang menjadi dasar
sebuah model. Untuk itu, dianggap sangat  perlu untuk memiliki dan mempelajari
mengenai teori dan model keperawatan yang telah ada karena dianggap sangat
dibutuhkan oleh perawat untuk jadi acuannya.

B. Tujuan

Untuk dapat mengetahui konseptual model teori keperawatan Betty Neuman,


Leininger, Roy dan Watson
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konseptual Model Teori Betty Neuman

Nama Teori : Teori Sistem

Tujuan Keperawatan : Keperawatan bertujuan untuk mencapai dan


mempertahankan kestabilan pasien melalui, tindakan intervensi primer, sekunder,
dan tersier.

Latar Belakang Untuk Praktik & Penjelasan Teori : Teori ini berfokus pada
kesehatan sistem klien dalam kaitannya dengan stressor lingkungan dan reaksi
terhadap stres. Konsep yang terdapat dalam teori ini yaitu : struktur dasar, lima
variabel sistem klien, stressor, garis pertahanan dan perlawanan, intervensi dan
rekonstitusi

Model mempunyai beberapa kesamaan dalam teori Gestalt. Teori Gestalt


mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara yang mana tubuh
mempertahankan keseimbangandan sebagai akibat dari kesehatan mengubah
kondisi sehat atau sakit. Teori model Betty Neuman juga menerapkan ide dari teori
sistem umum tentang sifat dasar kehidupan sistem terbuka yang merupakan
gabungan semua elemen yang berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita
yang kompleks. Neuman juga memilah konsep G. Kaplan tentang tingkatan
tindakan pemecahan. Model sistem lebih bersifat umum dibandingkan dengan
tindakan-tindakan keperawatan. Sebaliknya, tindakan-tindakan keperawatan
memiliki tujuan-tujuan sangat spesifik atau khusus untuk mengembalikan variabel-
variabel yang mempengaruhi tindakan-tindakan keperawatan. Hal ini bertujuan
untuk melakukan perbaikan secara umum kepada klien, kinerja atau pola
perubahan prilaku, atau perbaikan tertentu yang berhubungan dengan keahlian
merawat diri sendiri.

Awalnya model ini dikembangkan untuk digunakan oleh semua pekerja


keperawatan kesehatan, namun kemudian Neuman menyatakan bahwa perawat
secara unik menggunakannya untuk membantu individu dan kelompok lainnya
untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal melalui intervensi-intervensi
yang bermanfaat. Yang dimaksud dengan intervensi adalah bantuan dalam
mengurangi faktor-faktor stres dan kondisi merugikan baik potensial maupun
aktual yang terjadi dalam segala situasi klinis.

Terdapat sepuluh asumsi dasar yang menjadi landasan kerangka kerja konseptual
teori Neuman,  yaitu :

1. klien secara individu atau kelompok merupakan sebuah system, klien yang
bersifat unik, namun masing-masing system merupakan dari faktor-faktor
yang sering kita jumpai dan kita gabungkan tentang karakteristik-
karakteristi pembawaan kita pada sejak lahir dalam kisaran respon normal
yang diberikan tuhan yang terdapat dalam sebuah struktur dasar.
2. Banyak terdapat stressor (penyebab ketegangan), baik yang diketahuai
maupun yang tidak diketahui dan berasal dari lingkungan universal.
Masing-masing stressor berbeda dalam hal potensialnya yang mengganggu
tingakat kesetabilan yang sedang dialami klien, atau mengganggu batas
ketahanan normal. Hubungan antar variabel klien yakni variable fisiologis,
psikologi, social budaya, perkembangan dan spritual, pada kondisi apapun
setiap saat dapat mempengaruhi tingakat dimana seorang klien terlindungi
oleh batas ketahanan fleksibel dalam mnehahadapi reaksi yang mungkin
terjadi terhadap suatu stressor tunggal atau kombinasi dari berbagi stressor.
3. Tiap klien telah mengembangkan kisaran respon normal terhadap
lingkungan. Kisaran respon ini sebagai bentuk garis pertahanan normal.
4. Garis fleksibel pertahanan tidak mampu lagi berfungsi sebagai
perlindungan klien terhadap stresor lingkungan apabila terdapat sesuatu
yang mempengaruhinya

Karena stresor merusak garis pertahanan normal. Variabel antar hubungan


(psikologi, fifiologi, sosial budaya, perkembangan, dan spiritual) menentukan
tingkat sistem reaksi atau reaksi terhadap stressor yang mungkin timbul.

5. Klien, baik sehat maupun sakit, merupakan bagian yang dinamis dalam
variabel antara hubungan (interrelationship of variables)
6. Pelengkap (implisitas) dalam tiap sistem klien adalah sekumpulan faktor
perlawanan internal dikenal sebagai garis perlawanan (lines of resistence)
yang fungsinya menstabilkan dan mengembalikan keadaan klien embali
seperti semula (pada posisi garis pertahanan normal) maupun membantu
klien ke tingkat stabilitas yang lebih tinggi.
7. Pencegahan primer menghubungkan pengetahuan umum yang
diaplikasikan dalam penilaian (assesment) klien dan intervensi dalam
pengidentifikasi dan pengurangan faktor-faktor. Indentifikasi dan
pengurangan faktor resiko tersebut berhubungan dengan stresor
lingkungann dalam mencegah reaksi yang mungkin terjadi.
8. Pencegahan sekundur berhubungan dengan simptomatologi yang mengikuti
reaksi terhadap stresor, pengurutan prioritas intervensi, dan perlakuan
untuk mengurangi pengaruh yang berbahaya.
9. Pencegahan tersier dengan proses penyesuaian sebagai upaya penyusunan
kembali dan pertahanan yang mengembalikan pasien kedalam lingkungan
melalui pencegahan primer.
10. Klien berada di dalam energi konstan yang dinamis dan dapat mengubah
lingkungan.
B. Konseptual Model Teori Leininger

Nama Teori : Teori Transkultural

Tujuan Keperawatan : Memberikan asuhan keperawatan bagi klien dengan


mempertimbangkan tradisi kultur klien, nilai-nilai kepercayaan kedalam rencana
perawatan

Latar Belakang Untuk Praktik & Penjelasan Teori : Dengan teori pelayanan
transkultural, pelayanan merupakan sentral dan gabungan ruang lingkup untuk
pengetahuan keperawatan dan praktik.

Teori Leininger adalah untuk menyediakan langkah-langkah perawatan


yang selaras dengan individu atau kelompok budaya kepercayaan, praktik, dan
nilai-nilai. Pada tahun 1960-an diamenciptakan budaya kongruen perawatan jangka
panjang, yang merupakan tujuan utama transkultural keperawatan praktek. Budaya
perawatan sebangun adalah mungkin bila tindakan terjadi dalam hubungan
perawat-klien (Leininger, 1981).Leininger mengembangkan istilah baru untuk
prinsip dasar teorinya. Ini definisi dan prinsip-prinsip istilah kunci untuk
memahami teori tersebut. Di bawah ini adalah ringkasan dasar prinsip yang
penting untuk memahami teori Leininger :

- Careadalah untuk membantu orang lain dengan kebutuhan nyata atau


diantisipasi dalam upaya untukmemperbaiki kondisi manusia yang menjadi
perhatian atau untuk menghadapi kematian.
- Merawatadalah tindakan atau kegiatan diarahkan memberikan perawatan.
- Budayamengacu pada belajar, berbagi, dan dipancarkan nilai-nilai,
keyakinan,norma, dan kehidupan dari individu tertentu atau kelompok yang
membimbing merekaberpikir, keputusan, tindakan, dan cara berpola hidup.
- Perawatan Budayamengacu pada beberapa aspek budaya yang
mempengaruhi seseorang atau kelompok untuk meningkatkan kondisi
manusia atau untuk menanganipenyakit atau kematian.
- Keragaman budayapeduli merujuk pada perbedaan dalam makna, nilai,
pantas tidaknya perawatan di dalam atau di antara kelompok-kelompok
orang yang berbeda.
- Universalitaspeduli Budaya mengacu pada perawatan umum atau arti
serupa yangjelas di antara banyak budaya.
- Keperawatan adalah profesi yang dipelajari dengan disiplin terfokus
dengan perawatan fenomena.
- Worldviewmengacu pada cara orang cenderung untuk melihat dunia atau
alam semestadalam menciptakan pandangan pribadi tentang hidup.
- Budaya dan dimensi struktur sosialtermasuk faktor yang berhubungan
dengan agama,struktur sosial, politik / badan hukum, ekonomi, pola
pendidikan-terns, penggunaan teknologi, nilai-nilai budaya, dan
ethnohistory yang di-fluence tanggapan budaya manusia dalam konteks
budaya.
- Kesehatanmengacu pada keadaan kesejahteraan yang didefinisikan budaya
dan dihargaioleh budaya yang ditunjuk.
- Pelestarian budaya perawatan atau pemeliharaanmengacu pada kegiatan
pelayanan keperawatanyang membantu orang dari budaya tertentu untuk
menyimpan dan menggunakan inti kebudayaannilai perawatan terkait
dengan masalah kesehatan atau kondisi.
- Budaya akomodasi perawatan atau negosiasimerujuk kepada tindakan
keperawatan kreatifyang membantu orang-orang dari budaya tertentu
beradaptasi dengan atau bernegosiasi dengan lain-ers dalam kesehatan
masyarakat dalam upaya untuk mencapai tujuan bersamadari hasil
kesehatan yang optimal untuk klien dari budaya yang ditunjuk.Memahami
Kerja Theorists Perawat
- Budaya perawatan restrukturisasimengacu pada tindakan terapi yang
diambil oleh budaya perawat yang kompeten atau keluarga. Tindakan ini
memungkinkan atau sebagai klien untuk mengubah perilaku kesehatan
pribadi terhadap menguntungkanhasil sementara menghormati nilai-nilai
budaya klien.

C. Konseptual Model Teori Roy

Nama Teori : Teori Adaptasi

Tujuan Keperawatan : Identifikasi tipe tempat yang dibutuhkan klien, membantu


beradaptasi dengan kebutuhannya dan menolong klien beradaptasi

Latar Belakang Untuk Praktik & Penjelasan Teori : Model adaptasi ini berdasarkan
psikologis, fisiologis, sosiologis dan jenis adaptasi terikat bebas.

Empat elemen penting yang termasuk dalam model adaptasi keperawatan


adalah : (1) manusia; (2) Lingkungan; (3) kesehatan; (4) keperawatan. Unsur
keperawatan terdiri dari dua bagian yaitu tujua keperawatan dan aktivitas
keperawatan, juga termasuk dalam elememn penting pada konsep adaptasi.

1. MANUSIA
Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif.
Sebagai sistem adaptif, manusia dapat digambarkan secara holistic sebagai satu
kesatuan yang mempunyai input, control, output, dan proses umpan balik. Proses
control adalah mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan cara adaptasi.
Lebih spesifik manusia di definisikan sabagai sebuah sistem adaptif dengan
aktivitas kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi dalam empat cara
adaptasi yaitu : fungsi fisiologi, konsep diri, fungsi peran, dan interdependensi.
Dalam model adaptasi keperawatan, manusia dijelaskan sebagai suatu sistem yang
hidup, terbuka dan adaptif yang dapat mengalami kekuatan dan zat dengan perubahan
lingkungan. Sebagai sistem adaptif manusia dapat digambarkan dalam istilah
karakteristik sistem, Jadi manusia dilihat sebagai satu kesatuan yang saling
berhubungan antar unit fungsional secara keseluruhan atau beberapa unit
fungsional untuk beberapa tujuan. Sebagai suatu sistem manusia juga dapat
digambarkan dengan istilah input, proses control dan umpan balik serta output.
Input pada manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah dengan menerima
masukan dari lingkungan luar dan lingkungan dalam diri individu itu sendiri. Input
atau stimulus termasuk variable satandar yang berlawanan yang umpan baliknya
dapat dibandingkan. Variabel standar ini adalah stimulus internal yang mempunyai
tingkat adaptasi dan mewakili dari rentang stimulus manusia yang dapat ditoleransi
dengan usaha-usaha yang biasanya dilakukan. Proses control manusia sebagai
suatu sistem adaptasi adalah mekanisme koping yang telah diidentifikasi yaitu :
subsistem regulator dan subsistem kognator. Regulator dan kognator adalah
digambarkan sebagai aksi dalam hubunganya terhadap empat efektor cara adaptasi
yaitu : fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi

2. LINGKUNGAN
Roy mengidentifikasikan keadaan lingkungan secara khusus yaitu semua
keadaan, kondisi dan pengaruh dari sekeliling dan perasaan lingkungan serta
tingkah laku individu dan kelompok

3. KESEHATAN
  Roy mengidentifikasikan sebagai status dan proses keadaan yang
digabungkan dari manusia yang diekspresikan sebagai kemampuan untuk menentukan tujuan,
hidup, berkembang, tumbuh, memproduksi dan memimpin

4. KEPERAWATAN
Roy mengidentifikasikan tujuan dari keperawatan sebagai peningkatan dari
proses adaptasi. Tingkat adaptasi ditentukan oleh besarnya rangsang baik fokal,
konstektual maupun residual Aktivitas perawatan direncanakan model sebagai
peningkatan respon adaptasi atas situasi sehat atau sakit. Sebagai batasan adalah
pendekatan yang merupakan aksi perawat untuk memanipulasi stimuli fokal,
konstektual dan residual yang menyimpang pada manusia. Rangsang fokal dapat
diubah dan perawat dapat meningkatkan respon adaptasi dengan memanipulasi
rangsangan konstektual dan residual. Perawat dapat mengantisipasi kemungkinan
respon sekunder yang tidak efektif pada rangsang yang sama pada keadaan
tertentu. Perawat juga dapat menyiapkan manusia untuk diantisipasi dengan
memperkuat regulator kognator dan mekanisme koping

D. Konseptual Model Teori Jean Watson

Nama Teori : Human Science & Human Care ( Teori Caring)


Tujuan Keperawatan : Memberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan
prinsip-prinsip caring. Dalam bekerja, perawat harus meningkatkan kepeduliannya
kepada klien.
Latar Belakang Untuk Praktik & Penjelasan Teori : Penerapan caring akan
berdampak pada kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan. Terdapat 10
aspek atau prinsip caring yang dikenal dengan carative faktor

Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori


pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini
didasari pada unsure teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini
memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling
berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang
meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan
ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan
aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan  psikososial (kebutuhan untuk
integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk  berprestasi, kebutuhan organisasi, dan
kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu
kebutuhan aktualisasi diri

Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Waston memahami bahwa


manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam
perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam
keadaan sejahtera baik fisik, mental dan spiritual karena sejahtera merupakan
keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaan
tersebut keperawatan harus berperan dan meningkatkan status kesehatan,
mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan
kesehatan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu, kelompok,


situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik. Konsep
merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat
diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model
keperawatan.

1. Model teori Betty Neuman mempunyai beberapa kesamaan dalam teori


Gestalt. Teori Gestalt mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara
yang mana tubuh mempertahankan keseimbangandan sebagai akibat dari kesehatan
mengubah kondisi sehat atau sakit.
2. Teori Leininger adalah untuk menyediakan langkah-langkah perawatan yang
selaras dengan individu atau kelompok budaya kepercayaan, praktik, dan nilai-
nilai. Pada tahun 1960-an diamenciptakan budaya kongruen perawatan jangka
panjang, yang merupakan tujuan utama transkultural keperawatan praktek.
3. Roy mengatakan bahwa masalah keperawatan melibatkan mekanisnme koping yang
tidak efektif, yang menyebabkan respon yang tidak efektif, merusak integritas individu
tersebut. Masalah teori ini menekankan promosi kesehatan dan pentingnya membantu
klien dalam menipulasi lingkungan mereka, kedua gagasan tersebut memiliki arti yang
penting dalam kesehatan.

4. Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori


pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari
pada unsure teori kemanusiaan.
B. Saran

Dalam makalah ini saya menyadari bahwa penulisan dalam makalah ini
terbilang masih belum sempurna, dan mungkin dari pembuatan makalah ini saya
dapat belajar agar kedepannya saya lebih fokus dalam pengerjaan makalah ini, dari
sumber-sumber yang minim saya berharap penulisan makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

Nur Aini. 2018. Teori Model Keperawatan Berdasarkan Aplikasinya Dalam


Keperawatan. Malang : UMM Press.
Perry & Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Vol.1,2. Ed.4.EGC :
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai

  • EMERGENCY PLAN
    EMERGENCY PLAN
    Dokumen8 halaman
    EMERGENCY PLAN
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • Uas Kmb-Nerlyn
    Uas Kmb-Nerlyn
    Dokumen10 halaman
    Uas Kmb-Nerlyn
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • UAS KMB III (Thelma)
    UAS KMB III (Thelma)
    Dokumen8 halaman
    UAS KMB III (Thelma)
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • Tugas KMB Iii - Gracya
    Tugas KMB Iii - Gracya
    Dokumen4 halaman
    Tugas KMB Iii - Gracya
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • Salinan KUNCI BAGIAN 9 - KOREKSI FISKAL
    Salinan KUNCI BAGIAN 9 - KOREKSI FISKAL
    Dokumen5 halaman
    Salinan KUNCI BAGIAN 9 - KOREKSI FISKAL
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • Pandangan Agama dalam Perawatan Paliatif
    Pandangan Agama dalam Perawatan Paliatif
    Dokumen7 halaman
    Pandangan Agama dalam Perawatan Paliatif
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • KESEHATAN LANSIA
    KESEHATAN LANSIA
    Dokumen12 halaman
    KESEHATAN LANSIA
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN KEGIATAN KKN-PPM 56 Jemaat Sersing Siwang
    LAPORAN KEGIATAN KKN-PPM 56 Jemaat Sersing Siwang
    Dokumen26 halaman
    LAPORAN KEGIATAN KKN-PPM 56 Jemaat Sersing Siwang
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • LP Supervisi Hipertensi Rina
    LP Supervisi Hipertensi Rina
    Dokumen3 halaman
    LP Supervisi Hipertensi Rina
    Yayah Agung Fadilah
    0% (1)
  • Grid
    Grid
    Dokumen4 halaman
    Grid
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • Syok Hipovolemi
    Syok Hipovolemi
    Dokumen15 halaman
    Syok Hipovolemi
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • Syok Hipovolemi
    Syok Hipovolemi
    Dokumen15 halaman
    Syok Hipovolemi
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • Askep Infertilitas
    Askep Infertilitas
    Dokumen9 halaman
    Askep Infertilitas
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • Grid
    Grid
    Dokumen6 halaman
    Grid
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • Grid
    Grid
    Dokumen6 halaman
    Grid
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • Grid
    Grid
    Dokumen6 halaman
    Grid
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • SKP Keperawatan
    SKP Keperawatan
    Dokumen4 halaman
    SKP Keperawatan
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • Grid
    Grid
    Dokumen3 halaman
    Grid
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • SKP DOKUMEN
    SKP DOKUMEN
    Dokumen5 halaman
    SKP DOKUMEN
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • SKP Keperawatan
    SKP Keperawatan
    Dokumen6 halaman
    SKP Keperawatan
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • Grid
    Grid
    Dokumen6 halaman
    Grid
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • Dokumentasi Tindakan Keperawatan Harian
    Dokumentasi Tindakan Keperawatan Harian
    Dokumen6 halaman
    Dokumentasi Tindakan Keperawatan Harian
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • Grid
    Grid
    Dokumen4 halaman
    Grid
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • Grid
    Grid
    Dokumen4 halaman
    Grid
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • Grid
    Grid
    Dokumen3 halaman
    Grid
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • Grid
    Grid
    Dokumen3 halaman
    Grid
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • Grid
    Grid
    Dokumen6 halaman
    Grid
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • Grid
    Grid
    Dokumen4 halaman
    Grid
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • SKP DOKUMEN
    SKP DOKUMEN
    Dokumen5 halaman
    SKP DOKUMEN
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat
  • Grid
    Grid
    Dokumen5 halaman
    Grid
    Dewi A Luturmas
    Belum ada peringkat