Materi Dakwah
Materi Dakwah
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dewasa ini tidak sedikit orang yang telah berusaha untuk melakukan
pembaharuan dalam penafsiran Alqur’an, meskipun dengan cara menyimpangkan al
Quran dari maknanya yang benar.Dalam hal ini mereka bukan hanya tidak sesuai
dengan bahasa al Qur’an tetapi juga tidak sesuai dengan kaidah – kaidahumum dalam
agama.
B. Rumusa Masalah
1. Bagaimana asal-usul ahmadiyah qadiniyah dan lahore?
2. Bagaimana penyimpangan ahmadiyah qadiniyah dalam menafsirkan alquran?
3. Bagaimana penyimpangan ahmadiyah lahore dalam menafsirkan alquran?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana asal-usul ahmadiyah qadiniyah dan lahore?
2. Untuk mengetahui bagaimana penyimpangan ahmadiyah qadiniyah dalam
menafsirkan alquran?
3. Untuk mengetahui bagaimana penyimpangan ahmadiyah lahore dalam
menafsirkan alquran?
1
BAB II
PEMBAHASAN
dirinya adalah aliran agama Islam yang paling benar. Ahmadiyah misalya, aliran
agama ini didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad pada tahu 1891 di Asia Selatan
(Sekarang India). Ia sendiri dilahirkan di Qadian pada tahun 1835. Ayahnya bernama
Mina Ghulam Murtada. Nenek moyangnya berasala dari Samarkand yang kemudian
pindah ke India dan mendirikan kota Qadian. Menurut beberapa keterangan, Gerakan
Ahmadiah ini lahir di tengah kemuduran umat Islam India di bidang agama, plitik,
sosial, ekonomi, dan bidang kehidupan lainya yang merupakan dampak dari kekuasaa
kerajaan Mughal pada abad 18, karena faktor internal berupa tidak adanya pemimpin
Aurangzeb.1
adalah terjadinya serangan yang dilakukan Inggris pada tahun 1875, sehingga
Kemudian munculah seorang ulama terkenal, yaitu Sekh Waliyullah, yang memotori
1
Iskandar Zulkarnain, gerakan Ahmadiyah di Indonesia (Yogyakarta: LKiS, 2005), 46
2
Ibid,.47.
3
Barsihannor, Haruskah Aku membenci Ahmadiyah, cet. I (Yogyakarta: 2009), 89.
4
Iskandar Zulkarnain,… 51.
2
Usaha ini di teruskan oleh pengikutnya. Termasuk diantaranya adalah
Syekh Ahmad Khan yang mendirikan gerakan Aligarh. Ia meminta agar kaum
yang ia bangun semakin besar. Kesediaannya bergabung dengan Inggris yag pada
saat itu hadir, memberikan ruang gerak yang lebih besar kepada Syekh Ahmad. Di
Khan adalah orang pertama kali merasakan perlunya pembaharuan pemikiran Islam,
Ahmadiyah lahir sebagai reaksi atas munculnya gerakan Aligarh. Prof. H. A. R. Gibb
bahkan menyatakan bahwa Ahmadiyah adalah perpaduan antara beberapa aliran baru
bersifat liberal dan cinta damai dengan maksud menarik perhatian orang-orang yang
telah kehilangan kepercayaan terhadap Islam dengan pemahaman yang lama. Mirza
Ghulam Ahmad sebagai pendiri menyatakan bahawa dirinya adalah al-Mahdi bagi
umat Islam bagi umat Islam dan al-Masih bagi umat Kristen, tetapi juga sebagai
avatar( inkarnasi) Krishna. Hal ini yang memicu terjadinya reaksi keras umat Islam.7
5
Yogaswara, Heboh Ahmadiyah, Mengapa Ahmadiyah Tidak Langsung Dibubarkan?, Cet. I
(Yogyakarta: LKiS, 2005), 31.
6
Ibid,.32.
7
Ibid,.32.
3
Disamping masalah-masalah tersebut, kondisi umat Islam di india
dan cenderung kuat dalam hal fanatisme kelompok. Sehingga tak jarang terjadi
pertentangan antar aliran, madzhab, dan golongan Islam yang mereka anut.
Ditambah lagi dengan sikap mereka yang tidak kritis dan membiarkan keyakinan
mereka tercampur dengan ajaran dan tradisi masyarakat Hindu ataupun budha. Selain
bahasa Urdu atau bahasa Persia.8 Dan saat inggris menjajah India, umat Islam india
semaikin terisolasi.
tahun 1888, yang diakui oleh Ahmadiyah Lahore, yang didasarkan pada tahun ketika
Mirza Gulam Ahmad menerima ilham untuk menerima baiat dari pengikutnya. Versi
yang kedua adalah tahun 1889, yang diakui oleh Ahmadiyah Qadian, yang didasarkan
pada tahun pembaiatan itu terjadi.9Setelah Mirza Ahmad Ghulam meninggal, maka
pada tahun 1914 jemaat Ahmadiyah pecah menjadi dua,yaitu: Ahmadiyah Qodian
Review edisi Melayu yang terbit di Singapura. Akan tetapi Ahmadiyah baru
diperkenalkan secara langsung oleh tokohnya sendiri pada tahun 1920. Tokoh
8
Ibid,.49-51.
9
Iskandar Zulkarnain,…65.
4
Lahore sekaligus seorang Ahmadi yang membawa misi Islam di London dan Eropa,
serta redaktur surat kabar Islam Review yang menerbitkan artikel-artikel tentang
agama Islam dan juga merupakan Imam Masjid Woking, Surrey, London . Ia datang
ke Indonesia pada tanggal 23 Oktober 1920 untuk berobat sekaligus melihat keadaan
di Surabaya.10
10
Soesmojo Djojosoegito, Hazrat Mirza Ghulam Ahmad bukan Nabi Hakiki (Yogyakarta:
Pedoman Besar Gerakan Ahmadiyah Lahore Indonesia, GAI, 1984), 4.
11
Abul A’la al-Maududi, Ma Hiya al-Qodianiyyah (Beirut: dal al-Kalam Kuwait, 1969), 32.
5
Dari Abu Hurairah r.a berkata telah bersabda Rasulullah saw:
“Pada suatu hari kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW ketika surah Jum’ah
diturunkan (dan juga kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan
dengan mereka. Dan dialah yang maha Perkasa lagi maha bijaksana.). Abu Hurairah
bertanya: “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Beliau tidak menjawab sehingga ditanya
sampai tiga kali; Ketika itu di tengah-tengah kami ada Salman al-Farisi. Lalu
Rasulullah saw meletakkan tangannya di (paha) Salman, kemudian beliau bersabda:
“Andaikan iman berada di bintang Tsurayya, tentu beberapa orang atau salah seorang
dari orang-orang ini (Bangsa Parsi) akan meraihnya.”
Berdasarkan Hadits ini, Basyiruddin menyimpulkan bahwa salah
seorang bangsa Parsi yang dimaksud ialah Pendiri Jemaat Ahmadiyah Mirza Ghulam
Ahmad. Karena menurutnya Mirza Ghulam Ahmad memiliki garis keturunan sampai
ke Parsi, Selain itu pemakaian gelar Mirza juga melambangkan bahwa beliau
keturunan Moghul. Dengan ini Basyiruddin merasa yakin bahwa al-Qur’an dan
Hadits sesuai dengan hasil pemikirannya.
dan demi malam ketika telah berlalu dan shubuh apabilai mulai terang
6
3. Mirza Ghulam Ahmad Berkedudukan Sebagai Nabi Isa a.s, Kawan Rapat Nabi Isa
a.s dan Mitsal Nabi Isa
Mirza Ghulam Ahmad juga dikultuskan sebagai wujud kedatangan
nabi Isa a.s untuk kedua kalinya, Basyiruddin mejelaskan pandangannya ketika
membicarakan tentang pendahuluan surah al-Fatihah. Secara lahir pandangannya
hampir sama dengan keyakinan umum bahwa nabi Isa a.s akan muncul di akhir
zamn untuk menyelamatkan dunia. Menurut mayoritas umat Islam, nabi Isa a.s
yang akan turun ialah Isa Ibn Maryam yang pernah diutus kepada bangas Israil
pada suatu masa dulu, berbeda dengan Ahmadiyah Isa yang dimaksud ialah Mirza
Ghulam Ahmad. Di antara ayat yang diklaim mendukung pendapat tersebu ialah
firman Allah SWT dalam surah al-Fath ayat 29 :
ض ًًل ِل يَو َّل ِل ْيا ُم َّل ِل ُم َو َو ُما َو ْي َو ُم ْي ۖ تَو َو ُمه ْي ُم َّلك ً ُم َّلج ً َو ْيتَو ُمغ نَو فَو ْي َّل ُما َو لَو ُم َو َّل ٌد َو ُم ُمو َّل ِل ۚ َو اَّل ِل يَو َو َو ُم َو ِل
ع َو ْيخ َو َوج ٍ ل ُمج ِل ۚ َو اِل َو َو َولُم ُم ْي فِل اتَّل ْي َو ِلا ۚ َو َو َولُم ُم ْي فِل ْي ِلْل ْين ِلج ِل كَوزَو ْي ا ُّص ِل يْي َو َو ِل ض َو نً ۖ ِل َو ُمه ْي فِل ُم ُم ِله ِل ْي َو ِل ْي
از َّل َوع اِل َو ِلغ يَو ِل ِل ُم ْيا ُم َّل َو ۗ َو َو َو َّل ُم اَّل ِل يَو آ َو ُم َو َو ِل لُم ُم ْي ِلج ُم ُّص ُم وِل ِل ي فَو ْي تَو َو َو لَوَو ْي َو ُم فَو َوآ َو ُم فَو ْي تَو ْيغلَو َو
Muhammad itu adalah utusan Allah swt dan orang-orang yang bersama dengan
dia adalah keras terhadap orang-oran kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka:
kamu lihat mereka ruku dan sujud mencari karunia Allah dan keridhannya, tanda-
tanda mereka nampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat
merek di dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang
mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi
besarlah dia dan tegak lurus di atas pokonya; tanaman itu menyenangkan hati-hati
penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir
(dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh di antara mereka ampunan dan pahala
yang besar.
7
Ayat di atas menurut Basyiruddin ditujukan kepada kawan nabi Isa a.s
dan Mitsal nabi Isa a.s yang berpangkat sebagai al-Masih al-Mau’ud di akhir zaman.
Pokok pembahasannya bercerita tentang pertumbuhan Jema’at Ahmadiyah, didahului
oleh kelompok yang kecil dan tidak berarti dengan izin Allah swt organisasi ini terus
berkembang dan menuju ke puncak kesempurnaan secara bertahap.12
12
Abul A’la al-Maududi, Ma Hiya al-Qodianiyyah (Beirut: dal al-Kalam Kuwait, 1969), hal.
32
8
Ahmadiyah, : Kitabul Bariyah, Siiraul Mahdi, Baqiqotul Wahyi, Fathul Islam,
Haqiqotu Nabawiyyah, Kasyiful Ikhtilaaf, Nujuulul Masii dan lain-lain.
13
S. Ali Yasir, Pengantar Pembaharuan dalam Islam (Yogyakarta: PP Yayasan Perguruan Islam
Republik Indonesia, 1981), 39-40
14
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ahmadiyah merupakan suatu organisasi Islam yang didirikan oleh Mirza Ghulam
Ahmad dari Qodian,Punjab (Pakistan) yang hidup pada tahun 1839.
2. Ahmadiyah terbagi menjadi dua aliran, yakni Ahmadiyah qodianiyah dan
Ahmadiyah Lahore:
a. Ahmadiyah Qadianiyah, dengan khalifah I Maulavi Hakim Nuruddin (1841-
1914) dan Khalifah II Mirza Bashiruddin Ahmad (Lahir 1806-1889), putra
Mirza Ghulam Ahmad.Aliran ini mengakui Mirza Ghulam Ahmad bukan saja
sebagai incanatie (inkarnasi) Isa Almasih tetapi juga sebagai nabi karena
Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad menafsirkan ayat 40 surat Al Ahzab,
dengan Tuhan memberi kesempurnaan-kesempurnaan , bagian yang baik
kepada Nabi Muhammad SAW bukannya sebagai nabi penutup seperti yang
dianut golongan Ahlu Sunnah.
b. Ahmadiyah Lahore: Tokohnya adalah Kwajah Kamaluddin dan Maulana
Muhammad Ali,M.A.LIB mengakui bahwa Mirza Ghulam Ahmad hanya
sebagai mujaddin (pembaharu) abad ke-14 Hijriyah dan bukannya nabi.
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Djojosoegito, Soesmojo. Hazrat Mirza Ghulam Ahmad bukan Nabi Hakiki. Yogyakarta:
Pedoman Besar Gerakan Ahmadiyah Lahore Indonesia, GAI, 1984.
11