KATA PENGANTAR
Senyawa penyusun bagian – bagian sel, misalnya dinding sel, membran, organel, dan inti sel,
umumnya merupakan senyawa organik berukuran besar. Senyawa organik penyusun sel secara
garis besar dapat dikelompokan atas 4 kelompok utama, yakni : Karbohidrat, Lipid, Protein, dan
Asam Nukleat.
Istilah karbohidrat meliputi gula dan polimernya. Karbohidrat merupakan senyawa
organik yang disintesiskan dari senyawa anorganik yang mengandung unsur – unsur C, H, dan
O. Karbohidrat yang paling sederhana adalah monosakarida (gula tunggal). Disakarida adalah
gula ganda yang terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan melalui kondensasi.
Karbohidrat yang merupakan makromolekul adalah polisakarida, polimer yang terdiri dari
banyak gula.
Monosakarida (dari bahasa Yunani monos, berarti “tunggal” dan sacchar, berarti gula)
umumnya memiliki rumus molekul yang merupakan beberapa kelipatan CH2O. Glukosa
(C6H12O6), monosakarida yang paling umum, memiliki peran penting dalam kehidupan. Gugus
hidroksil terikat pada setiap karbon kecuali satu, yang berikatan ganda dengan oksigen untuk
membentuk gugus karbonil. Tergantung pada lokasi gugus karbonil itu, gula bisa sabagai aldosa
(gula aldehida) atau sebagai ketosa (gula keton). Glukosa misalnya, aldosa, fruktosa, dan isomer
struktural glukosa merupakan bagian ketosa.
BAB II
PEMBAHASAN
KOMPONEN KIMIAWI SEL
Senyawa penyusun bagian – bagian sel, misalnya dinding sel, membran, organel, dan inti sel,
umumnya merupakan senyawa organik berukuran besar. Senyawa organik penyusun sel secara
garis besar dapat dikelompokan atas 4 kelompok utama, yakni : Karbohidrat, Lipid, Protein, dan
Asam Nukleat.
a. Karbohidrat
Istilah karbohidrat meliputi gula dan polimernya. Karbohidrat merupakan senyawa
organik yang disintesiskan dari senyawa anorganik yang mengandung unsur – unsur C, H, dan
O. Karbohidrat yang paling sederhana adalah monosakarida (gula tunggal). Disakarida adalah
gula ganda yang terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan melalui kondensasi.
Karbohidrat yang merupakan makromolekul adalah polisakarida, polimer yang terdiri dari
banyak gula.
Monosakarida (dari bahasa Yunani monos, berarti “tunggal” dan sacchar, berarti gula)
umumnya memiliki rumus molekul yang merupakan beberapa kelipatan CH2O. Glukosa
(C6H12O6), monosakarida yang paling umum, memiliki peran penting dalam kehidupan. Gugus
hidroksil terikat pada setiap karbon kecuali satu, yang berikatan ganda dengan oksigen untuk
membentuk gugus karbonil. Tergantung pada lokasi gugus karbonil itu, gula bisa sabagai aldosa
(gula aldehida) atau sebagai ketosa (gula keton). Glukosa misalnya, aldosa, fruktosa, dan isomer
struktural glukosa merupakan bagian ketosa.
Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan oleh suatu ikatan glikosidik,
ikatan kovalen yang terbentuk antara dua monosakarida melalui reaksi dehidrasi, misalnya
maltosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk melalui penyatuan dua molekul glukosa. Juga
dikenal sebagai gula malto. Maltosa merupakan bahan untuk pembuatan bir. Laktosa, gula yang
ditemukan dalam susu, merupakan disakarida lain, yang terdiri atas sebuah molekul glukosa
yang berikatan dengan sebuah molekul galaktosa. Disakarida yang paling banyak di alam adalah
sukrosa, yaitu gula yang sehari – hari kita konsumsi. Kedua monomernya adalah glukosa dan
fruktosa. Tumbuhan organ nonfotosintetik lainnya dalam bentuk sukrosa.
Dalam setiap gram karbohidrat yang terpakai oleh jaringan akan menghasilkan 4,1 kalori.
Karbohidrat dapat disimpan dalam tubuh, yaitu dalam hati, otot, dan sebagian kecil dalam darah.
Apabila dalam makanan kita kekurangan karbohidrat maka darah akan bersifat asam atau
acidosis.
Contoh makanan yang mengandung karbohidrat paling tinggi adalah nasi, roti, dan kentang
sumber karbohidrat tertinggi
b. Lemak
Lemak (lipid) terdiri atas unsur karbon dan hidrogen. Lemak adalah molekul besar yang tersusun
dari dua jenis molekul yang lebih kecil, yaitu gliserol dan asam lemak. Asam lemak dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut :
a. Lemak Jenuh
Asam lemak ini berbentuk padat pada suhu ruangan. Sebagian besar lemak hewan, seperti lemak
babi dan mentega adalah jenuh.
daging merupakan lemak
jenuh
c. Protein
Struktur Protein
Protein merupakan senyawa makromolekul yang terbentuk dari hasil polimerisasi kondensasi
berbagai asam amino. Protein termasuk kopolimer. Setiap molekul protein mengandung sekitar
20 jenis asam amino yang berikatan, dengan jumlah asam amino yang dapat mencapai ribuan.
Antarmolekul asam amino tersebut berikatan kovalen yang disebut ikatan peptida. Ikatan peptida
ini terjadi antara atom C (dari gugus -COOH) dan atom N dari (gugus -NH2).
Protein yang terbentuk dari dua molekul asam amino disebut dipeptida, dari tiga molekul
asam amino disebut tripeptida, dan dari banyak molekul asam amino disebut polipeptida.
Rangkaian asam amino yang membentuk protein sering dikelompokkan ke dalam empat
tingkatan struktur, yaitu primer, sekunder, tersier, dan kuarterner. Struktur primer merupakan
rantai pendek dari asam amino dan dianggap lurus. Struktur sekunder merupakan rangkaian lurus
(struktur primer) dari rantai asam amino. Namun, setiap gugus mengadakan ikatan hidrogen
sehingga rantai asam amino membentuk struktur heliks, seperti pegas atau per. Struktur tersier
terbentuk jika rangkaian heliks (struktur sekunder) menggulung karena adanya tarik-menarik
antarbagian polipeptida sehingga membentuk satu subunit protein yang disebut struktur tersier.
Struktur kuarterner terbentuk jika antarsubunit protein (dari struktur tersier) berinteraksi
membentuk struktur kuarterner.
Gambar Empat Struktur Protein.
Penggolongan Protein
Jenis protein yang sangat beragam dapat digolongkan berdasarkan komposisi kimia, bentuk, dan
fungsi biologis.
skema penggolongan protein
Makroelemen adalah unsur – unsur yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang banyak.
Misalnya Natrium (Na), Kalsium (Ca), Kalium (K), Fosforus (P), Magnesium (Mg), Klorin (Cl),
Belerang (S), Fluorin (F), dan Iodin (I).
Mikroelemen
Mikroelemen adalah unsur – unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit misalnya
mangan (Mn), Kromium (Cr), Kobalt (Co), Molibdenum (Mo), Zink (Zn), dan Tembaga (Cu).
Tabel macam – macam mineral
f. Vitamin
Kata vitamin berasal dari kata vital yang artinya hidup dan amin yang berarti senyawa yang
mengandung gugus N. Vitamin adalah zat organik untuk memperlancar metabolisme tubuh.
Kerja vitamin mirip dengan enzim yaitu sebagai katalisator reaksi. Kondisi kekurangan vitamin
disebut dengan avitaminosis.
Pada umumnya vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh. Akan tetapi, ada beberapa vitamin yang
dapat dibuat dari zat – zat tertentu (disebut provitamin) di dalam tubuh. Contoh vitamin yang
mempunyai provitamin adalah vitamin D. Provitamin D banyak terdapat di jaringan bawah kulit.
Vitamin lain yang disintesis di dalam tubuh adalah vitamin K dan vitamin B-12. Kedua macam
vitamin tersebut disintesis didalam usus.
Berdasarkan kelarutannya, vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: vitamin yang larut
dalam air (vitamin B dan C) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena
sifat kelarutannya tersebut vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh,
sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh.
Kelebihan: belum
diketahui
B2: Enzim 1,8 mg Ragi, telur, Defisiensi: luka kulit
Riboflavin pembawa hati, otak, dan terutama di sudut mulut
Laktoflavin hidrogen jantung dan bibir (keilosis),
berenergi terdapat pembuluh
tinggi pada darah pada kornea mata
proses transpor sehingga penglihatan
elektron, kabur, katarak (lensa
tranmisi mata menjadi buram),
rangsang dapat mengakibatkan
cahaya ke saraf kebutaan
mata, menjaga Kelebihan: belum
nafsu makan, diketahui
mmelihara
jaringan sekitar
mulut
B3: Pembelahan 20 mg Ragi, hati, Defisiensi: penyakit
Niasin dan ikan tuna, peagra dengan gejala
Asam nikotin pertumbuhan telur, susu, 3D (Dermatitis, diare,
Antipelagra sel, mencegah beberapa dimensia)
pelagra, macam Kelebihan: kulit
dengan fosfat sayuran. disekitar leher, muka,
membentuk dan telapak tangan
koenzim yang terkelupas, terbakar dan
berperan pada gataal – gatal.
respirasi sel
B5: Komponen 5 – 10 mg Ragi, hati, Defisiensi: penyakit
Asam pantotenat struktur kuning telur, kulit, nafsu makan
koenzim A dan daging menurun, insomnia
yang berperan (sulit tidur pada malam
dalam proses hari), dermatitis
oksidasi sel Kelebihan: belum
diketahui
B6: Pertumbuhan, 2 mg Ragi, Difesiensi: pelagra,
Piridoksin pembentukan gandum, anemia, obstipasi,
sel – sel darah jagung, hati, pertumbuhan anak
merah, sel dan ikan terhambat, kejang otot
kulit, Kelebihan: belum
metabolisme diketahui
lemak, bagian
gugus prostetik
dari enzim
dekarboksilase
dan
trensaminase
yang berperan
dalam
mengubah
kelebihan asam
amino
B11: Penting untuk 0,4 mg Pisang, Defisiensi: anemia,
Asam folat pembentukan lemon, polong pernisiosa, radang pada
sel darah – polongan, lidah, diare,
merah dan kecabah, pertumbuhan pada usia
asam nukleat gandum, ragi, remaj terhambat
(RNA dan dan daging Kelebihan: belum
DNA) sapi diketahui
B12: Koenzim 0,003 mg Telur, susu, Defisiensi: anemia
Sianokobalamin dalam hati, ikan, pernisiosa,
Anti anemia metabolisme udang, mempengaruhi saraf
Pernisiosa asam kerang, dan Kelebihan: belum
merangsang daging diketahui
pembentukan
sel darah
merah
Biotin Koenzim 0,15 – 0,3 Kacang – Defisiensi: letih,
Vitamin H didalam mg kacangan, depresi, mual (nausea),
sibtesis lemak, sayuran, dan dermatitis, nyeri otot
metabolisme ragi Kelebihan: belum
asam amino, diketahui
pembentukan
glikogen
C: Menjaga 45 mg Hati, ginjal, Defisiensi: degenerasi
Asam askorbat elastisitas sayuran hijau, kulit, gigi, pembuluh
kapiler darah, buah terutama darah, penyakit skorbut,
pembentukan yang rasa kerusakan sendi
serabut asam, Kelebihan:
kolagen, misalnya pembentukan batu
menjaga jeruk dan ginjal
perlekatan akar tomat
gigi pada gusi,
koenzim dari
beberapa
reaksi
katabolisme
karbohidrat
dan lemak,
pertumbuhan
tulang
Larut dalam Penyusun 1 mg Sayuran hijau Defisiensi: Xeroftalmia
lemak rodopsin, dan kuning, (pengerasan jaringan
A: retinol memelihara wortel, susu, okuler), buta senja
Antixeroftalmia jaringan margarin, (hemeralopi), bintik
epitelium minyak ikan, bitot, buta permanen,
keju, dan frinoderma
mentega Kelebihan: sakit
kepala, muntah, tulang
retak, kulit mengelupas
D: Mengatur 0,01 mg Minyak ikan, Defisiensi: proses
Ergosterolkalsititis kadar kalsium mentega, osifikasi (penulangan)
di salam darah, susu, kuning terganggu sehingga
memperbesar telur, dan ragi menimbulkan rakitis,
penyerapan ion tulang mudah patah
Ca dan P Kelebihan: tidak
berperan dalam berakibat
osifikasi
E: Tokoterol Kofaktor untuk 15 mg Kecambah, Defisiensi: gangguan
Anti sterilitas transpor kacang hijau, pada pematangan dan
elektron dalam susu, kuning, diferensiasi sel,
rantai sitokrom telur, dan hati kematian sel,
(respirasi sel), kemandulan, keguguran
antioksidan layuh otot karena
untuk tranmisi impuls saraf
mencegah terganggu
kerusakan Kelebihan: tidak
membran sel, berakibat
mencegah
pendarahan
yang banyak
pada ibu
melahirkan,
mencegah
keguguran
K: Penting dalam 0.03 mg Sayuran hijau, Defisiensi:
Filokuinon pembekuan buah, daging, terganggunya
Anti pendarahan darah termasuk dibentuk pembekuan darah
dalam sendiri di Kelebihan:
pembentukan dalam usus menyebabkan penyakit
protombin besar jantung
didalam sel
hati
g. Air
Air tergolong sebagai zat makanan karena air selalu diperlukan sebagai bahan pelarut dalam
metabolisme tubuh. Air tidak menghasilkan energi. Kandungan air dalam tubuh manusia sekitar
60 – 65 % berat tubuh. Didalam jaringan tubuh, air digunakan untuk:
1. Melarutkan senyawa – senyawa lainnya
2. Mengangkut zat dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan lainnya
3. Menjaga stabilitas suhu tubuh
Air yang diperlukan tubuh diperoleh langsung dari air minum dan secara tidak langsung
diperoleh dari bahan makanan seperti buah – buahan dan sayur – sayuran.
Model Lewis dimulai dengan mengenali bahwa tidak semua elektron dalam atom
berpartisipasi langsung dalam pembentukan ikatan kimia. Elektron dapat dibagi kedalam dua
kelompok: kelompok teras, yang dipegangi secara erat oleh inti dan tidak secara nyata terlibat
dalam pembentuan ikatan, dan elektron valensi (valensi memiliki kemampuan untuk bergabung
secara kimia) yang berperan dalam pembentukan ikatan. Selanjutnya, dengan pengecualian
helium, jumlah elektron valensi dalam atom netral dari unsur utama (yang ada dalam golongan I
sampai VIII) sama dengan nomor golongan unsur tersebut dalam tabel berkala. Misalnya, atom
bromin memiiki tujuh elektron vlensi (seperti klorin), dan atom strontium memiliki dua (seperti
berilium). Sifat kimia yang sama dalam satu golongan timbul karena jumlah elektron valensi
yang sama dalam atom dari unsur – unsur golongan tersebut. Jumlah maksimum elektron valensi
adalah delapan, dan atom dengan elektron valensi penuh seperti ini (gas mulia dari neon sampai
xenon) sangat stabil dan secara kimia tidak reaktif. Helium merupakan unsur tidak reaktif dengan
hanya dua elektron valensi. Model Lewis menggambarkan elektron valensi dengan titik – titik,
elektron terasnya tidak digambarkan. Empat titik pertama dihambarkan sendiri – sendiri di
eempat sisi lambung unsur. Jika terdapat lebih dari empat elektron, maka titik – titik mulai diberi
pasangan. Hasilnya ialah lambang titik Lewis untuk atom tersebut.
Misalnya, karbon dan klorin bergabung melalui ikatan kovalen membentuk karbon tetraklorida,
CCl4. Karbon (Golongan IV) memerlukan empat elektron untuk melengkapi oktetnya: klorin
memerlukan satu. Banyaknya ikatan kovalen yang dapat dibentuk oleh satu atom sama dengan
banyaknya elektron yang diperlukan untuk mencapai konfigurasi elektron gas mulia. Karbon
memerlukan empat elektron dan dengan begitu membentuk empat ikatan. Setiap atom klorin
memerlukan satu elektron dan akan membentuk satu ikatan. Dalam molekul CCl 4 dan atom C
dan setiap atom Cl memiliki delapan elektron di sekelilingnya. Jadi, setiap atom mencapai
konfigurasi elektron gas muia yang stabil.
Dengan cara yang sama, ikatan rangkap (ganda, =) terbentuk bila dua atom menggunakan
bersama dua pasang elektron. Ini terjadi pada karbon dioksida, CO2. Atom C memerlukan empat
elektron untuk melengkapi oktetnya. Jadi, atom C membentuk empat ikatan. Setiap atom O
memerlukan dua elektron, dan masing – masing akan membentuk dua ikatan. Jadi, dalam
membentuk CO2, atom C bergabung dengan dua atom O melalui ikatan rangkap.
Ikatan kovalen koordinasi terbentuk apabila salah satu atom memberikan dua elektron
sekaligus kepada atom lainnya dalam membentuk ikatan kovalen.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Air merupakan mendium sistem koloid sitoplasma, berfungsi untuk reaksi enzimatik dan dapat
terbentuk dari proses metabolisme. Sedangkan garam-garam yang mengalami ionisasi menjadi
ion, berfungsi untuk mempertahankan tekanan osmotik dan keseimbangan asam basa dalam sel.
Protein merupakan komponen terbesar dari sel dan merupakan polimer dari asam amino yang
saling berikatan dengan ikatan peptida. Lipid merupakan senyawa yang bersifat hidrofobik dan
larut dalam pelarut organik. Karbohidrat merupakan sumber energi dan komponen penting untuk
dinding sel. Asam nukleat adalah makromolekul yang sangat penting untuk kelangsungan hidup
sel dan juga merupakan polimer nukleotida yang saling berikatan dengan ikatan fosfodiester.
DAFTAR PUSTAKA
http://mantobone.blogspot.co.id/2013/01/komponen-kimiawi-sel.html
https://www.google.com/search?q=makalah+komponen+kimiawisel&ie=utf-8&oe=utf-
8&client=firefox-b#q=makalah+komponen+kimiawi+sel
MAKALAH
KOMPONEN KIMIAWI SEL
OLEH :
NAMA KLEOMPOK :
1. M. ANDIKA
2. AZIAN ZULMI
3. SANDI KUSUMA PUTRA
4. IQROM SAJIAN PUTRA
5. NOVIA PUJI LESTARI
KELAS : XI SAINS-1