Anda di halaman 1dari 7

JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PENGGUNAAN METODE


KONTRASEPSI JANGKA PANJANG

Rosmawaty*
*STIKES Muhammadiyah Sidrap
rosmawatyimmha@gmail.com

Abstrak

Keluarga berencana (KB) adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk
mendapatkan objektif-objketif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan
kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat
kehamilan dalam hubungan dengan umur suami istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui adanya Fakor Penyebab Rendahnya Penggunaan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang Di Puskesmas Amparita Kabupaten Sidrap 2014 dari segi pengetahuan, umur
dan paritas. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan menggunakan pendekatan ‘cross
sectional study’ Lokasi Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Amparita Kabupaten Sidrap pada Bulan
Mei –Juli Tahun 2014 dengan jumlah sampel sebanyak 33 responden akseptor KB aktif yang tidak
menggunakan MKJP, Teknik yang digunakan yaitu Accidental sampling, Alat pengumpulan data adalah
kuesioner dan tekhnik analisa penelitian ini adalah analisa univariat.

Kata kunci : Metode Kontrasepsi Jangka Panjang, Pengetahuan, Umur, Paritas

PENDAHULUAN mencapai jumlah anak yang mereka


Keluarga berencana (KB) adalah inginkan, dan mengatur jarak dan waktu
tindakan yang membantu individu atau kelahiran. Hal ini dapat dicapai melalui
pasangan suami istri untuk mendapatkan penggunaan metode kontrasepsi dan
objektif-objektif tertentu, menghindari tindakan infertilitas (WHO, 2011).
kelahiran yang tidak diinginkan, Menurut World Health Organization
mendapatkan kelahiran yang memang (WHO) penggunaan kontrasepsi telah
diinginkan, mengatur interval diantara meningkat dibanyak bagian dunia, terutama
kehamilan, mengontrol waktu saat di Asia dan Amerika Latin dan terendah di
kehamilan dalam hubungan dengan umur Sub-Sahara Afrika. Secara global,
suami istri dan menentukan jumlah anak pengguna kontrasepsi modern telah
dalam keluarga (BKKBN,2009). meningkat tidak signifikan dari 54% pada
KB memungkinkan pasangan usia tahun 1990 menjadi 57,4% pada tahun
subur untuk mengantisipasi kelahiran, 2010. Secara regional, proporsi pasangan

30 Volume V Edisi I Bulan Juli Tahun 2017®ISSN:2089-9408


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

usia subur 15 – 49 tahun melaporkan tahun 2013 pengguna IUD 11.284


penggunaan metode kontrasepsi modern (12.012%) peserta, pengguna Implant
telah meningkat minimal 6 tahun terakhir 35.769 (38.08%) peserta, pengguna MOW
Di Afrika dari 23,6% menjadi 27,6%, di 4.422 (4.707%) peserta dan pengguna
Asia telah meningkat dari 60,9% menjadi MOP 813 (0.87%) peserta.(Dinas
61,6%,sedangkan Amerika latin dan kesehatan, 2012 – 2013).
Karibia naik sedikit dari 66,7% menjadi Peserta KB aktif menurut KB baru wilayah
67,0%. Diperkiraan 225 juta perempuan kerja Puskesmas Amparita Kecamatan
dinegara – negara berkembang ingin Tellu Limpoe Kabupaten Sidenreng
menunda atau menghentikan kesuburan tapi Rappang tahun 2012 sebesar 73,2% (3.174
tidak menggunakan metode kontrasepsi peserta KB aktif) dari 4.336 PUS dan
apapun dengan alasan terbatasnya pilihan 82,6% (412 peserta KB baru) dari 4.336
metode kontrasepsi dan pengalaman efek PUS. jumlah peserta KB aktif menurut jenis
samping KB. Kebutuhan yang belum kontrasepsi implant 12,8% (54 peserta KB
terpenuhi untuk kontrasepsi masih terlalu aktif), IUD 5,2% (23 peserta KB aktif),
tinggi. Ketidak adilan didorong oleh MOW 12,2% (54 peserta KB aktif), MOP
pertumbuhan populasi (Priatin, 2011). 0% (0 peserta KB aktif). suntik 45,8%
Indonesia sedang menghadapi masalah (1.985 peserta KB aktif), Pil 25,3% (1.095
dengan jumlah dan kualitas sumber daya peserta KB aktif), kondom 4,4% (21 peserta
manusia dengan kelahiran 5 juta pertahun. KB aktif), obat vagina 0% (0 peserta KB
Untuk dapat mengangkat derajat kehidupan aktif). Total pengguna MKJP adalah 4,13%
bangsa telah dilakukan secara bersamaan (131 peserta KB aktif) sedangkan total
pembangunan ekonomi dan KB. Bila pengguna Non MKJP aktif 97,70% (3.101
gerakan KB tidak dilakukan bersama peserta KB aktif). Jumlah KB baru menurut
dengan pembangunan ekonomi, jenis kontrasepsi IUD 0% (0 peserta KB
dikhawatirkan hasil pembangunan tidak baru), MOP 0% (0 peserta KB baru), MOW
akan berarti (Manuaba etal.,2013). 0% (0 peserta KB baru), implant 0,1% (4
Peserta KB menurut wilayah kerja peserta KB baru), suntik 7,0% (299 peserta
Dinas Kesehatan Kabupaten Sidrap pada KB baru), Pil 2,3% (98 peserta KB baru).
tahun 2012 sampai bulan September, Kondom 0,3% (1 peserta KB baru), obat
Pengguna IUD 458 (0,49%) peserta, vagina 0% (0 peserta KB baru). Total
pengguna Implant 1.370 (1.46%) peserta, pengguna MKJP baru adalah 0,98% (4
pengguna MOW 460 (0.49%) peserta, dan peserta KB baru dan total pengguna Non
pengguna MOP 20 (0.02%) peserta. Pada MKJP baru adalah 96,6% (328 peserta

31 Volume V Edisi I Bulan Juli Tahun 2017®ISSN:2089-9408


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

baru), secara keseluruhan pengguna MKJP Analisa dan Penyajiam Data


aktif dan baru sebanyak 3,11% (135 Analisa univariat dilakukan untuk
peserta).(Puskesmas amparita,2012). memperoleh gambaran setiap variabel,
Paritas dapat memepengaruhi distribusi frekuensi berbagai variabel yang
seseorang dalam memilih alat kontrasepsi diteliti. Analisis bivariat dilakukan untuk
yang efektif dan mantap yang sesuai dengan mengetahui adanya hubungan variabel
kondisi dirinya agar tidak terjadi kehamilan. independen terhadap variabel dependen
Tujuan penelitian ini adalah untuk dengan mengunakan uji dengan person chi
mengetahui faktor penyebab rendahnya square, dengan tingkat kemaknaan yaitu
penggunaan metode kontrasepsi jangka X=0,05

panjang di Puskesmas Amparita HASIL

Kabupaten Sidrap. Tabel 1 Distribusi responden


berdasarkan pengetahuan
BAHAN DAN METODE
Pngetahuan Jumlah %
Lokasi dan Desain Penelitian (n)
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Baik 28 84,8
Kurang 5 15,2
Amparita Kabupaten Sidrap. Jenis
Total 33 100
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif Tabel 1 menunjukkan bahwa dari
dengan desain penelitian yang digunakan
33 responden yang diteliti terdapat 28
adalah deskriptif analitik menggunakan
responden (84,8%) memiliki
pendekatan cross sectional study.
pengetahuan yang baik terhadap MKJP
Populasi dan Sampel dan 5 responden lainnya (15,2%)
Jumlah populasi adalah semua PUS memiliki pengetahuan yang kurang
sebanyak 4.336 yang memakai alat terhadap MKJP.
Kontrasepsi di Puskesmas Amparita
Tabel 2 Distribusi responden
abupaten Sidrap . Sampel dalam penelitian
berdasarkan umur
ini yaitu 33 PUS yang tidak memakai alat
Umur Jumlah (n) %
kontrasepsi Jangka Panjang di Puskesmas 15 – 35 31 93,9
Amparita Kabupaten Sidrap dan teknik 36 – 49 2 6,1
Total 33 100
pengambilan sampel yang digunakan
Tabel 2 menunjukkan bahwa pada
adalah Accidental sampling.
jumlah responden yang berumur 15 – 35
tahun sebanyak 31 orang (93,9%), dan 36 –
49 tahun sebanyak 2 orang (6,1%).

32 Volume V Edisi I Bulan Juli Tahun 2017®ISSN:2089-9408


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

Tabel 3 Distribusi responden Tabel 5 Faktor antara umur dengan


berdasarkan kinerja Paritas rendahnya penggunaan metode
Paritas Jumlah (n) % kontrasepsi jangka panjang
Multipara 21 63. 6 Alat kontrasepsi
Grandemultipara 12 36.4 Umu Total %
Total 33 100 r Pi % Sun %
l tik
Tabel 3 menunjukkan bahwa pada 15-35 17 51.5 14 42.4 31 93.9
jumlah responden Multipara sebanyak 21 36-49 0 0 2 0 2 6.1
Total 17 51.5 16 48.5 33 100
orang (63.6%). Dan grandemultipara P=0,227
sebanyak 12 orang (36.4%).
Tabel 4 Faktor antara pengetahuan Tabel 5 menunjukkan bahwa dari hasil

dengan rendahnya penggunaan metode uji Chi squrae pada Continuity Correctionb

kontrasepsi jangka panjang di dapatkan nilai p = 0.227 oleh karena

Alat kontrasepsi p=0.227 > (ά) 0.05 maka diputuskan bahwa


Pengetahu T % Ho diterima sedangkan Ha gagal ditolak.
an Pil % Sunti % ot
k al Dapat disimpulakan bahwa tidak terdapat
Baik 12 36.3 16 48.5 28 84.8
faktor yang signifikan antara umur dengan
Kurang 5 15.2 0 0 5 15.2
Total 17 51.5 16 48.5 33 100 Rendahnya Penggunaan Alat Kontrasepsi
P=0,026
Tabel 4 menunjukkan bahwa dari hasil Jangka Panjang Di Puskesmas Amparita

uji Chi squae pada Continuity Correctionb Kabepaten Sidrap

di dapatkan nilai p=0.026 oleh karena Tabel 6 Faktor antara paritas dengan

p=0.026 < (ά) 0.05 sehingga didapatkan rendahnya penggunaan metode

hasil bahwa Ho ditolak sedangkan Ha kontrasepsi jangka panjang


Alat kontrasepsi
diterima. Sehingga dapat disimpulkan
Paritas Total %
bahwa faktor pengetahuan signifikan Pil % Sun %
tik
dengan antara dengan Rendahnya Multipara 11 33 11 33 22 66.7
.3 .4
Penggunaan Alat Kontrasepsi Jangka
Grandemul 6 18 5 15 11 33.3
Panjang Di Puskesmas Amparita Kabepaten tipara .2 .1
Total 17 51 16 48 33 100
Sidrap .5 .5
P=0,549
Tabel 6 menunjukkan bahwa dari hasil
uji Chi squrae pada Continuity Correctionb
di dapatkan nilai p = 0,549 oleh karena
p=0,549 > (ά) 0.05 maka diputuskan bahwa
Ho diterima sedangkan Ha ditolak. Dapat

33 Volume V Edisi I Bulan Juli Tahun 2017®ISSN:2089-9408


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

disimpulakan bahwa tidak terdapat faktor menunjukkan penolakan terhadap hipotesis


yang signifikan antara umur dengan nol (Ho) dan penerimaan terhadap hipotesis
Rendahnya Penggunaan Alat Kontrasepsi alternative (Ha). Sehingga dapat
Jangka Panjang. disimpulkan terdapat hubungan
pengetahuan tentang KB MKJP dengan
PEMBAHASAN penggunaan KB MKJP di puskesmas
1. Faktor antara pengetahuan dengan kartasura tahun 2013.
rendahnya penggunaan metode Pengetahuan adalah hasil pengindraan
kontrasepsi jangka panjang manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap
Penelitian ini dilakuan dengan 33 objek melalui indera yang dimilikinya
reponden dengan ibu yang tidak (mata, hidung telinga dan sebagainya).
menggunakan alat kontrasepsi MKJP Dari Dengan sendirinya, ada waktu
hasil uji Chi squae pada Continuity pengindreaan sampai menghasilkan
Correctionb di dapatkan nilai p=0.026 oleh pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi
karena p=0.026 < (ά) 0.05 sehingga oleh intensitas perhatian dan persepsi
didapatkan hasil bahwa Ho ditolak terhadap objek. Sebagian besar
sedangkan Ha diterima. Sehingga dapat pengetahuan seseorang diperoleh melalui
disimpulkan bahwa faktor pengetahuan indera pendengaran (telinga), dan indera
signifikan dengan antara dengan Rendahnya penglihatan (mata). Pengetahuan seseorang
Penggunaan Alat Kontrasepsi Jangka terhadap objek mempunyai intensitas atau
Panjang Di Puskesmas Amparita Kabepaten tingkat yang berbeda-beda. Pengetahuan
Sidrap. seseorang juga dapat dinilai dari beberapa
Penelitian ini sejalan dengan penelitian faktor yang mempengaruhi diantaranya
Lusiana Trisnayoati, dan Arif pendidikan, informasi/media massa, sosial
Widodo,A.Kep.,M.Kes menyatakan bahwa budaya, ekonomi, lingkungan, pengalaman
sesuai dengan syarat uji chi square yang dan usia (Notoatmodjo, 2010).
dikemukakan Sopiyuddin dalam bukunya Pengetahuan dalam penelitian ini
bahwa apabila variabel yang uji dengan adalah segala sesuatu yang diketahui,
nilai Expected Count ada yang kurang dari dipahami, diaplikasikan oleh orang
5, maka digunakan uji alternatifnya yaitu terhadap MKJP. Pengetahuan dapat
Fisher’s exact-test. Dari hasil analisis SPSS dipengaruhi juga dari informasi yang
dengan menggunakan uji statistic Chi diterima. Informasi yang diperoleh baik dari
Square koreksi Fisher’s exact-test, pendidikan formal maupun informal dapat
diperoleh p (0,001) < α (0,05) yang memberikan pengaruh jangka pendek

34 Volume V Edisi I Bulan Juli Tahun 2017®ISSN:2089-9408


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

sehingga menghasilkan perubahan atau tangkap dan pola pikirnya, sehingga


peningkatan pengetahuan (Riyanto, 2013). pengetahuan yang diperoleh semakin
Adapun beberapa alasan sehingga ibu banyak. (Notoatmodjo, 2003).
tidak menggunakan alat kontrasepsi MKJP 3. Faktor antara paritas dengan rendahnya
yaitu sebagian besar ada rasa takut atau penggunaan metode kontrasepsi jangka
khawatir alatnya berpindah tempat, masih panjang.
ingin menambah anak, dan mudah Dari hasil uji Chi squrae pada
b
digunakan sendiri. Continuity Correction di dapatkan nilai p =
2. Faktor antara umur dengan rendahnya 0,549 oleh karena p=0,549 > (ά) 0.05 maka
penggunaan metode kontrasepsi jangka diputuskan bahwa Ho diterima sedangkan
panjang Ha gagal diterima/ditolak. Dapat
Penelitian ini dilakuan dengan 33 disimpulakan bahwa tidak terdapat faktor
reponden dengan ibu yang tidak yang signifikan antara umur dengan
menggunakan alat kontrasepsi MKJP .Dari Rendahnya Penggunaan Alat Kontrasepsi
hasil uji Chi squrae pada Continuity Jangka Panjang Di Puskesmas Amparita
b
Correction di dapatkan nilai p = 0.227 Kabepaten Sidrap.
oleh karena p=0.227 > (ά) 0.05 maka Paritas adalah keadaan melahirkan
diputuskan bahwa Ho diterima sedangkan anak baik hidup ataupun mati tetapi bukan
Ha gagal diterima/ditolak. Dapat aborsi, tanpa melihat jumlah anaknya.
disimpulakan bahwa tidak terdapat faktor Dengan demikian,kelahiran kembar hanya
yang signifikan antara umur dengan dihitung sebagai satu kali paritas (Stedman,
Rendahnya Penggunaan Alat Kontrasepsi 2003)
Jangka Panjang Di Puskesmas Amparita Berdasarkan jumlahnya, maka paritas
Kabepaten Sidrap. seorang perempuan dapat dibedakan
Umur merupakan Istilah usia diartikan menjadi : (1) Primipara adalah perempuan
dengan lamanya keberadaan seseorang yang telah melahirkan seseorang anak, yang
diukur dalam satuan waktu di pandang dari cukup besar untuk hidup didunia luar
segi kronologik, individu normal yang (Varney, 2006); (2) Multipara adalah
memperlihatkan derajat perkembangan perempuan yang telah melahirkan dua
anatomis dan fisiologik sama (Nuswantari, hingga empat kali (Manuaba, 2009);
1998). (3) Grandemultipara adalah perempuan
Umur mempengaruhi daya tangkap dan yang telah melahirkan lebih dari lima kali
pola pikir seseorang. Semakin bertambah (Varney, 2006).
umur akan semakin berkembang pula daya

35 Volume V Edisi I Bulan Juli Tahun 2017®ISSN:2089-9408


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

KESIMPULAN DAN SARAN koes.2012.Pelayanan keluarga


Berdasarkan hasil penelitian yang berencana.Bandung:Alfabeta.

diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa Larastuti margiani dian. 2013. Gambaran
Ada faktor antara pengetahuan dengan tingkat pengetahuan suami tentang
metode kontrasepsi jangka panjang
rendahnya penggunaan metode kontrasepsi
di dusun ngrambe desa
jangka panjang dengan nilai p= 0.026, tidak pulongrambe kecamatan
ada faktor antara umur dengan rendahnya tawangharjo kabupaten grobongan.
penggunaan metode kontrasepsi jangka Medforth janet Dkk.2014.Kebidanan oxford
panjang dengan nilai p=0.227, dan tidak dari bidan untuk
ada faktor antara paritas ibu dengan bidan.Jakarta:EGC.

rendahnya penggunaan metode kontrasepsi Nindatu, M. 2012. Jurnal Kedokteran dan


jangka panjang dengan nilai p=0.549 Kesehatan Progran Studi
Pendidikan Dokter Universitas
Diharapkan kepada pihak puskesmas
Pattimura. Molluca Medika :
diharapkan untuk meningkatkan peran volume V.
masyarakat terutama ibu multipara dan
Prasetyo tri. 2013. Analis faktor yang
grandemultipara dalam penggunaan MKJP, mempengaruhi PUS mengikuti
perlu meningkatkan penyuluhan agar keluarga (KB) di wilayah kerja
puskesmas sambirejo kabupaten
masyarakat lebih memahami pentingnya
sragen.
penggunaan MKJP bagi ibu multipara dan
grandemultipara. Prihatin Ningsih, R. 2011. Faktor – faktor
yang mempengaruhi kurang
motivasi pria pasangan usia subur
DAFTAR PUSTAKA
(PUS) dalam memilih metode
kontrasepsi pria di Desa Pau Timur
Bintari sriayu, S. 2013. Faktor yang
wilayah kerja Puskesmas kota
berhubungan dengan pemilihan
Pariaman. Jurnal ilmiah kebidanan
alat kontrasepsi di wilayah kerja
: volume 6 No. 2.
puskesmas pundata baji.
Taufika yuhedi luky dan kurniawati
Iman Budisantoso Saptono. 2009.
titik.2014.buku ajar kependudukan
Partisipasi pria dalam keluarga
dan pelayanan KB.Jakarta:EGC.
berencana di kecamatan Jetis
Kabupaten Bantul. Tourisia Ditta, Dkk. 2012. Hubungan
pengetahuan dan sikap dengan
Irawati dian dan Anggreani dhonna. 2013.
partisipasi suami dalam ber-KB.
Hubungan Paritas Pemilihan
Jurnal involusi kebidanan, vol. 5
Metode Kontrasepsi Jangka
No.9. Diakses tanggal 20 April
Panjang Di Desa Ngares
2014.
Kecamatan Gedeg Kabupaten
Mojokerto. Laporan Penelitian.

36 Volume V Edisi I Bulan Juli Tahun 2017®ISSN:2089-9408

Anda mungkin juga menyukai