JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES RI PADANG 2020/2021 Kasus Tentang Pelayanan Publik Yang Buruk dan Cara Pencegahannya
Contoh Kasus Pelayanan Pabrik yang Buruk
“ PEMBUATAN KARTU SIM” Masalah pelayanan publik yang diberikan oleh aparatur sipil negara menjadi keluhan utama masyarakat. Ini disebabkan karena dalam proses pelayanan sering kali tidak sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan. Padahal standar pelayanan minimal (SPM) dalam setiap instansi pemerintahan pasti ada. Inilah permasalahan dari implementasi penyelenggara pemerintahan. Hal-hal yang sering dikeluhkan masyarakat terhadap proses pelayanan publik, khususnya mengenai masalah pembuatan kartu SIM, adalah sebagai berikut: 1. Terjadinya Diskriminasi dalam Memberikan Pelayanan Banyak masyarakat sudah menjadi korban dari adanya diskriminasi dalam pelayanan publik. Diskriminasi ini bisa menyangkut hubungan kekerabatan, pertemanan, keluarga, etnis, status sosial dan lain sebagainya.Bisa dilihat bagaimana seorang aparatur pemrintahan masih padang bulu dalam memberikan pelayanan. Misalnya, dalam memberikan pelayanan dalam pembuatan SIM akan berbeda sikap dan tata cara aparatur pemerintahan menerima orang berdasi dengan orang tidak berdasi. 2. Sering Terjadinya Pungli Dalam memberikan pelayanan publik biasanya para petugas menawarkan dua cara kepada masyarakat, yaitu cara cepat dan lambat. Cara cepat inilah yang kita maksud sebagai proses pungli. Biasanya cara cepat ini membutuhkan biaya yang tinggi. Dalam hal ini yang menjadi korban adalah masyarakat yang tidak memiliki uang atau masyarakat miskin. Dalam pembuatan SIM biasanya pungli sering dilakukan dengan menawarkan cara cepat agar SIM cepat selesai yaitu dengan biaya tertentu. Cara Pencegahannya Dalam memperbaiki pelayanan publik kepada masyarakat, pemerintah harus segera bisa mengubah paradigma para aparatur sipil negara. karena fungsi utama dari pemerintahan adalah memberikan pelayanan. Fungsi pelayanan inilah yang sering dilupakan oleh para birokrat. Memperbaiki Sistem Rekrutmen. Sistem rekrutmen sangat penting, karena inilah awal dari adanya aparatur pemerintahan. Seleksi aparatur sipil negara harus diperketat lagi dan tesnya harus diperbaiki, sehingga mampu menghasilkan pegawai yang professional. Memberikan Sangsi yang Tegas. Dalam proses pelayanan sering kali petugas tidak melakukan apa yang sudah diatur dalam aturan, sehingga masyarakat tidak mendapatkan kepuasan. Petugas yang sering melanggar harus diberikan sangsi yang tegas, kalau perlu dipecat. Dengan adanya sangsi yang tegas ini diharapkan para aparatur tidak berani melakukan tindakan yang melanggar aturan. Mempermudah Proses. Proses pembuatan SIM yang bisa dikatakan berbelit- belit sering mengundang untuk terjadinya pungli. Jadi dalam pembuatan SIM harus disederhanakan, supaya masyarakat senang mengurus dan membuat SIM. Pelatihan dan Pendidikan Berkala. Pemerintah juga harus melakukan pendidikan dan pelatihan secara berkala bagi aparatur, sehingga memiliki kapabilitas dan profesionalitas tinggi dalam melayani masyarakat.