Anda di halaman 1dari 14

MENGANTISIPASI KEJENUHAN

DALAM BELAJAR

Bidang Ilmu : Sosiologi

Penulis : Selly Apriany

Melni Dwi Astina

Diva Putri Ananti

Jefry Anugrah Cahya

Kelas : X MIPA 1

Pembimbing : Dra. Hartinah

SMA NEGERI 1 BENGKULU SELATAN


Jl. Pangeran Duayu Manna Bengkulu Selatan
Tahun 20117
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan karya ilmiah yang
berjudul MENGANTISIPASI KEJENUHAN DALAM BELAJAR.Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
karya tulis ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada karya
tulis ini.Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Hartinah
yang telah membimbingdalam pembuatan karya ilmiah juga teman-teman satu kelompok
yang telah membantu dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.Meskipun penulis telah berusaha
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis,tidak menutup mata bahwa
kesalahan dan kekurangan masih ada.Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini kurang
sempurna.Oleh karena itu kritik yang membangun dari pembaca sangat penulis
harapkan.Semoga Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Manna, 16 Mei 2017

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………......... 1
Daftar Isi…………………………………… 2
I. PENDAHULUAN 1.1.
II. Latar Belakang………………………….. 3
III. Rumusan Malsalah……………………… 3
IV. Tujuan Penelitian……………………….. 3
V. LANDASAN TEORI…………………….. 4
VI. PEMBAHASAN MASALAH…………… 4-12
VII. PENUTUP……………………………….. 13
VIII. KESIMPULAN………………………13
IX. SARAN………………………………13
BAB 1

PENDAHULUAN

1.LATAR BELAKANG

Fase remaja adalah fase yang penuh gairah, semangat, energy dan pengolakan, seorang anak tidak
saja mengalami perubahan fisik, tetapi juga psikis. Semua ini mengakibatkan perubahan status dari
anak-anak menjadi remaja. Ada kebanggan karena sebagai remaja status sosial mereka berubah,
keadaan atau eksistensi mereka selalu diperhitungkan. Tetapi ada juga kebingungan, kegelisahan,
kecanggungan dan kegalauan. Karena perubahan hormonal menyebabkan mereka mengalami
pertarungan identitas.

Saat ini didalam pembelajaran karena banyaknya pengaruh yang dapat mendorong melakukan hal-
hal yang menyimpang terutama penyimpangan yang kami bahas masalah jenuh belajar namun,
belum tentu dalam belajar mereka melakukan aktivitas lain tersebut karena memang tidak ingin
belajar kadang kalah dalam pembelajaran yang diberikan membuat mereka merasa bosan .

2.PERUMUSAN MASALAH

1.Hal apakah yang membuat jenuh dalam belajar ?

2.Bagaimana mengantisipasi jenuh dalam belajar ?

3.belajar seperti apakah yang diinginkan para siswa ?

3.Tujuan penulisan
1.mengetahui faktor yang dapat mendorong dalam jenuh belajar

2.mengetahui cara dalam pembelajaran yang sebenarnya diinginkan para siswa

3.mendapat informasi cara dalam pembelajaran yang membuat para siswa nyaman belajar
BAB II

PEMBAHASAN

A. PELAJAR
Pelajar adalah orang-orang yang ikut serta dalam proses belajar. Menurut Nasution,
belajar merupakan kegiatan mengumpulkan dan menambah sejumlah ilmu dan
pengetahuan, sedangkan pelajar adalah pelakunya. Sedangkan Sudjana
mengemukakan pengertian belajar secara lebih jelas, yakni setiap upaya yang sengaja
diciptakan agar terjadi suatu kegiatan yang edukatif antara peserta didik (pelajar) dan
pendidik (pengajar). Pelajar pada dasarnya adalah konsumen dari jasa yang diberikan
oleh pengajar.
Pelajar merupakan aset yang penting bagi suatu negara. Karena generasi pelajar
adalah bibit-bibit yang harus dikembangkan untuk menjadi generasi yang dapat
memajukan agama, nusa dan bangsa. Tak hanya itu, dengan adanya pelajar maka
pergaulan sosial juga semakin baik. Seorang pelajar yang baik seharusnya mampu
menempatkan diri dengan baik pula di kalangan masyarakat. Karena sebagai seorang
peserta didik, secara tidak langsung pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki juga
lebih baik dibandingkan yang lain. Hal ini menuntut agar pelajar berperilaku sopan
agar dapat ditiru oleh masyarakat lain yang tidak berpendidikan atau berpendidikan
rendah.
B. MALAS
malas adalah suatu perasaan di mana seseorang akan enggan melakukan sesuatu
karena dalam pikirannya sudah memiliki penilaian negatif atau tidak adanya
keinginan untuk melakukan hal tersebut.
C. BELAJAR
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi
perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar
merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap
telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya.

  Mengadakan variasi belajar


adalah menciptakan suatu yang baru dalam proses belajar mengajar, yang
mengarahkan siswa, melibatkan siswa, sehingga sekolah tidaklah merasa sebagai
beban yang berat, tetapi merasa menjadi sesuatu yang menyenangkan. Pengertian
penggunaan variasi merupakan ketrampilan guru di dalam menggunakan bermacam
kemampuan untuk mewujudkan tujuan belajar peserta didik sekaligus mengatasi
kebosanan dan menimbulkan minat, gairah, dan aktivitas belajar yag efektif.

Tujuan penggunaan variasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk:


1.         Mempertahankan kondisi optimal siswa.

2.        Menghilangkan kejenuhan dalam mengikuti proses belajar.

3.        Meningkatkan perhatian dan motivasi peserta didik.

4.        Memudahkan pencapaian tujuan pengajaran.

Adapun jenis-jenis variasi yang bisa dipertimbangkan guru untuk diterapkan dalam
pengajarannya di sekolah, antara lain:
1.         Variasi dalam gaya mengajar, yaitu penggunaan variasi yang berkaitan dengan
gaya mengajar guru, seperti: variasi dalam suara, variasi dalam gerak dan mimik,
posisi guru, kesenyapan, kontak pandang, pemusatan perhatian, dsb.

2.        Variasi dalam penggunaan media, bahwa media yang digunakan harus


bervariasi. Oleh karena itu guru harus memiliki kemampuan dalam mengenal dan
meilih media.

3.        Variasi dalam penggunaan metode, sesuaikan bahan dan karakteristik siswa


dengan metode pengajaran yang diolah guru dan gunakan beberapa metode untuk
satu penyampaian pengajaran.

4.        Variasi dalam pola interaksi, yaitu gunakan pola interaksi multi arah artinya
antara guru dengan peserta didik, peserta didik dengan guru atau peserta didik
dengan peserta didik lain dan guru.

Disisi lain, untuk menghilangkan kejenuhan dalam proses belajar mengajar,


selain menggunakan variasi, proses belajar mengajar juga harus menyenangkan.
Dave Maier (2002) dalam bukunya “The Accelerated Learning Handbook”
mengatakan; menyenangkan dalam keadaan gembira bukan berarti menciptakan
suasana ribut dan hura-hura.Kegembiraan disini berarti bangkitnya minat, adanya
keterlibatan penuh serta terciptanya makna, pemahaman (penguasaan materi yang
dipelajari), dan nilai yang membahagiakan pada diri si pemelajar.Itu semua adalah
kegembiraan dalam melahirkan sesuatu yang baru.Dan menciptakan kegembiraan
jauh lebih penting daripada teknik atau metode atau media yang mungkin dipilih
untuk digunakan.
Untuk membangun suasana menyenangkan lanjut Maier ada beberapa
rumusan yang diajukan:

1.                   Bangkitnya minat belajar.


Dalam kamus bahasa indonesia, kata minat diartikan sebagai “kecenderungan
hati yang tinggi terhadap sesuatu”. Dalam bahasa yang lebih simpel minat diartikan
juga dengan “gairah” atau “keinginan yang menggebu-gebu”.Jadi apabila
kegembiraan dikaitkan dengan komponen ini, maka jelas bahwa seorang pengajar
atau pemelajar menjadi gembira lantaran di dalam dirinya memang ada keinginan
mengajarkan atau mempelajari suatu pelajaran. Sebaliknya apabila di dalam diri
seseorang tidak muncul gairah untuk mengajar atau belajar tentang hal-hal yang
akan diajarkan atau dipelajarinya, maka di dalam lingkungan belajar mengajar itu
agak sulit dikatakan kegembiraan.

2.                  Adanya keterlibatan penuh si pemelajar dalam mempelajari sesuatu.

Komponen kedua ini sangat bergantng pada komponen pertama. Apakah


mungkin seorang pemelajar dapat terlibat penuh dan aktif dalam mengikuti sebuah
pembelajaran apabila di dalam dirinya tidak ada sama sekali gairah atau minat
untuk mengikuti pembelajaran tersebut. Pemelajar betul-betul berkonsentrasi diri
untuk fokus pada apa yang dipelajarinya, sehingga ada hubungan timbal balik. Apa
yang dipelajari dan siapa yang ingin mempelajari perlu ada jalinan yang akrab dan
saling memahami.

3.                  Terciptanya makna.

Makna tidak mudah didefinisikan.Makna berkaitan erat dengan masing-


masing pribadi.Makna kadang muncul secara sangat kuat dalam konteks yang
personal.Kata yang mungkin paling dekat dan mudah difahami berkaitan dengan
kata makna adalah terbitnya sesuatu yang memang “mengesankan”.Sesuatu yang
mengesankan biasanya dapat menghadirkan makna.Jadi apabila sebuah
pembelajaran tidal dapat menimbulkan kesan mendalam terhadap para pemelajar,
maka mustahil ada makna. Apalagi jika pembelajaran itu kering, monoton, dan
hampa dari hal-hal yang membuat suasana menjadi segar dan ceria, tentulah sulit
menciptakan makna dalam suatu pembelajaran.

4.                  Pemahaman atas materi yang dipelajari.

Apabila minat seseorang pemelajar dapat menumbuhkan ketika mempelajari


sesuatu, lantas dia dapat terlibat secara aktif dan penuh dalam membahas materi
yang dipelajarinya, dan ujung-ujungnya terkesan dengan sebuah pembelajaran yang
diikutinya, tentulah pemahaman akan materi yang dipelajarinya dapat muncul
secara sangat kuat. Rasa ingin tahu atau kehendak untuk menguasai materi yang
dipelajarinya akan tumbuh secara hebat apabila dia berminat, terlibat, dan terkesan.
Sebab ada kemungkinan ketika dia belajar sesuatu yang baru, dia kemudian
mengaitkan hal-hal baru itu dengan pengalaman lama yang sudah tersimpan di
dalam dirinya.

5.                  Tentang nilai yang membahagiakan.

Bahagia menurut bahasa adalah keadaan atau perasaan senang, tentram


(bebas dari segala yang menyusahkan).Berkaitan dengan belajar, bahagia adalah
keadaan yang bebas dari tekanan, ketakutan, dan ancaman.Rasa bahagia yang
muncul di dalam diri si pemelajar bisa saja terjadi karena dia merasa mendapatkan
makna ketika mempelajari sesuatu.Dirinya menjadi berharga, dirinya jadi tumbuh
berkembang dan berbeda dari sebelumnya.Atau dia merasa bahagia keraena selama
menjalani pembelajaran dia diteguhkan sebagai seorang yang berpotensi dan
dihargai jerih payahnya dalam memahami sesuatu.

B.     Memiliki Jadwal Belajar dan Bermain yang Imbas

Saya meletakkannya dalam posisi pertama, karena jadwal Belajar itu penting.Buatlah


siklus kehidupan.Siklus di mana keseharianmu ini tak berubah untuk beberapa waktu.Bukan
selamanya, buatlah jadwalBelajar yang sesuai dengan keseharianmu.Lalu buatlah waktu
untuk bermain.Tepati jadwalmu dan buatlah harimu menyenangkan dengan disiplin terhadap
jadwal yang telah kamu buat.
C.    Tentukan target dan Motivasi

Buat apa kamu Belajar? Apakah ada manfaat kamu untuk Belajar?Seberapa


pentingkah Belajar dalam kehidupanmu? Jika kamu bisa menjawab pertanyaan pertanyaan
tersebut maka saya pastikan kamu sudah memiliki motivasi dan target yang akan di capai
sebagai alasanmu agar bisa Belajar lebih giat dan lebih rajin. Toh, andai kata kamu belum
bisa menjawab pertanyaan saya tadi, maka kamu ahrus menentukannya. Menentukan untuk
apa selama ini kamu Belajar. Untuk apa selama ini kamu mengerjakan tugas serta PR. Saya
contohkan seperti ini, saya mengerjakan PR Fisika. Kenapa?Karena saya ingin menjadi
Teknik informatika.Menjadi seorang programmer.Maka harus memiliki nilai fisika yang
tinggi juga bukan?Seperti itu yang saya maksud.
D.   Belajar itu Bicara tentang Kualitas. Bukan kuantitas

Tak penting berapa banyak kamu Belajar.Berapa banyak waktu yang kamu habiskan
untuk Belajar dengan rajin.Tetapi bagaimana kualitas dan konsentrasi kamu
saat Belajar.Saya kutip dari kaskus, bahwa seseorang itu Belajar dan sangat konsentrasi
hanya pada 15 Menit.Selanjutnya sudah berkurang. Lantas cara menyiasatinya adalah dengan
kita memberikan kita jeda dari Belajar kita. Beri 5 menit setelah Belajar untuk istirahat
sejenak.Bukan berarti bermain atau bermalas malasan. Tapi gunakan untuk berjalan, 
bernafas, hirup udara segar.

E.     Pahami apa yang kamu pelajari

Bukan mengenai rumus yang berjibun itu.Tapi kenapa bisa memakai rumus itu.
Hukum apa yang berlaku dalam rumus tersebut. Rasa bosan, malas akan muncul kalau kita
tak memahami benar benar apa yang kita pelajari. Kita jangan hanya mengerjakan
matematika hanya karena rumusnya seperti itu. Bukan berdasarkan contoh soal sebelumnya,
lalu hanya karena permasalahannya sama dan hanya angkanya saja yang di ganti, tapi
mengenai rumus apa yang kira kira berlaku. Pakai logika dalam Belajar. Ingat itu ya..
F.      Jangan percaya omongan orang lain

Banyak pastinya teman teman kita yang akan membuat kita menjadi down. Dalam
artian memberikan kita semangat buruk, membuat mental kita menjadi jatuh karena mereka
mengatakan hal hal yang negative dan tidak tidak. Kalau kita terus memikirkan kata kata
teman teman kita, hal ini akan membuat kita menjadi jenuh dan malas untuk Belajar. Malah
dalam kasus yang lebih parah, kita akan menjadi anti-Belajar. Alasannya tentu saja karena
kata kata negative orang lain itu masuk akal tetapi menjerumuskan kita ke jurang kebodohan.

G.    Mengatasi kejenuhan


Belajar adalah kata yang tidak asing lagi, terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa.
Masing-masing mempunyai cara belajar yang berbeda-beda. Ada  yang betah belajar
berlama-lama, ada yang hanya sebentar, bahkan ada pula yang melihat buku saja seperti
alergi sehingga tidak mau belajar. Rasa jenuh saat belajar juga sering kali terfikirkan dan
membuat kita jadi malas belajar.Hal itu pun saya alami dikala saya belajar di rumah maupun
di kampus. Nah disini penulis ada beberapa tips yang dapat anda lakukan untuk
menghilangkan kejenuhan saat belajar, diantaranya :

1.         Hentikan belajar sementara dan mulailah pejamkan mata sejenak lemaskan otot2 dan
syaraf. Lepaskan semua beban yang ada di pikiran anda.

2.         Basahi muka anda hingga anda merasa segar,dan istirahatlah sejenak sebelum melanjutkan
belajar kembali.

3.         Kerjakan solat dan bacalah al-quran setelah belajar(jika anda beragama islam)

4.         Beristirahatlah dan isilah istirahat anda dengan kegiatan sederhana yang paling anda
senangi.(co : bermain gitar,mendengarkan musik dsb.)

5.         Melakukan belajar dengan perasaan senang dan kreatif.

6.         Anggaplah belajar itu sebagai kebutuhan mendesak.

Suatu pekerjaan yang dilakukan dengan perasaan senang akan menimbulkan perasaan
senang juga . Begitu juga dengan kegiatan belajar, apabila merasa senang, maka akan
memiliki gairah dan semangat untuk belajar. Lama kelamaan perasaan jenuh akan terkikis
dan hilang. Belajar juga menguras tenaga dan pikiran lho.Nah, dengan beristirahat sejenak
dan mendengarkan musik dapat sedikit merefresh otak.Belajar jangan hanya untuk
menggugurkan kewajiban.Artinya, belajar selain sebagai kewajiban, juga harus menjadi
kebutuhan yang harus segera di penuhi untuk menambah ilmu.Karena kebodohan dekat
dengan kemiskinan.
Itulah beberapa tips yang dapat saya berikan. Mungkin salah satu diantara cara
tersebut dapat membantu anda mengatasi rasa jenuh saat belajar. Semoga bermafaat dan
Selamat mencoba.

7.          Ketika rasa jenuh itu datang pasti kamu mengalami dilema.Apakah akan menutup buku
pelajaran atau melanjutkannya. Bila kamu dalam kondisi seperti itu berpikirlah dengan
tenang.Jangan lah langsung menyerah. Di saat itulah kamu butuh mempraktekkan cara ini.
Ada 1 cara yang paling ampuh versi penulis sendiri, yang digunakan untuk memerangi rasa
jenuh. Caranya?Ingat dan bayangkanlah orang-orang yang kamu cintai dan menyayangimu.
Ingat mereka, kenang wajah mereka,lalu dalam hati ucapkan: “Aku harus belajar dan meraih
prestasi demi membahagiakan mereka ,dan bila aku menyerah karena rasa jenuh ini aku
sudah menyia-nyiakan kasih sayang mereka untukku.Aku harus belajar,aku harus terus
belajar,sampai tujuanku terwujud”. Ucapakan dengan nada seyakin-yakinnya.Niscaya kamu
pasti bisa semangat kembali untuk melanjutkan pelajaran.

8.         Berdoalah, yakinkanlah diri kamu bahwa bila iblis dapat membuat kamu jenuh, mengapa
Tuhan tidak bisa membuat kamu bersemangat? kalahkan kejenuhan itu dengan bersandar
pada keyakinan mu dari pada-Nya,bahwa dengan berdoa kamu dapat meraih kekuatan dari
pada-Nya untuk mengalahkan kejenuhan itu.

9.         Bila 2 cara di atas belum juga bisa membuatmu meraih tenaga untuk menaklukkan
kejenuhan,cobalah kecam dirimu.”Ayo kita harus belajar, bila kita berhenti sekarang,
semuanya akan sia-sia, kita bukan pecundang, kita pemenang, ayo kita lanjutkan, dan
kalahkan kejenuhan ini”. Kecam dirimu dengan fokus pikiran yang mendalam,kalahkan
kejenuhan dengan semangat dan kesadaranmu.

10.      Bila kamu memang benar-benar jenuh, lakukanlah jeda belajar sebentar. Isi lah waktu
istirahat kamu dengan kegiatan yang berguna.Penulis sendiri mengisi waktu-waktu jeda
sebaik-baiknya dengan hal-hal; positif yang dapat membangkitkan semangat belajar.
Contohnya dengarkanlah MP3,putarlah lagu-lagu penambah semangat yang dapat membuat
dirimu segar kembali.

Semoga cara-cara ampuh itu bermanfaat bagi kamu, karena penulis yakin bila kamu dapat
menguasai cara-cara tersebut, niscaya kamu mampu menjadi pelajar yang tangguh dan
berprestasi. Menaklukkan kejenuhan, menjemput kemenangan.

Untuk memantapkan diri kamu mejadi pelajar yang tangguh dan berprestasi, berikut penulis
memberikan 10 trik ampuh dan jitu belajar efektif. Yakni:

11.      Persiapkan segala sesuatunya,mulai dari peralatan tulis,buku,catatan kecil, dan sebagainya
yang kamu rasa perlu untuk dipersiapkan.
12.     Jauh-jauh hari kiranya kamu mengatur waktu belajar kamu,agar lebih efektif.Buat
catatan/roster belajar kamu agar waktu belajar kamu lebih teratur.

13.      Sebelum belajar kiranya kamu pikirkan dahulu tempat yang kamu cocok sebagai tempat
belajar yang tenang dan nyaman.Pemilihan tempat/lokasi belajar sangat diperlukan karena
mempengaruhi mood kamu dalam belajar.

14.      Tetapkanlah tujuan kamu dalam belajar,agar diri kamu punya kemauan dan tekad serta
usaha dalam mewujudkan impian itu.

15.     Berdoalah sebelum memulai pelajaran apapun yang akan kamu pelajari.Mintalah Tuhan
membimbingmu sampai pada tujuanmu.

16.      Gunakanlah trik-trik ampuh dari penulis untuk menaklukkan rasa jenuh yang mungkin
dapat kamu rasakan ketika belajar

17.      Di sekolah belajarlah dengan tekun dan sungguh-sungguh.Seusai sekolah pelajari pelajaran
yang sudah kamu pelajari sebelumnya dan di malam hari ambil lah buku pelajaranmu untuk
esok hari dan pelajarilah agar esok kamu dapat memahami pelajaran dan bisa lebih unggul
dari teman-teman kamu lainnya.

18.      Manfaatkanlah waktu luang/santai kamu untuk pekerjaan yang menyenangkan namun
positif.Seperti membaca buku cerita,menonton TV,mendengar radio,dan sebagainya.Isilah
waktu luangmu dengan hal-hal yang dapat menambah wawasan,walaupun sedikit namun
bermanfaat di kedepannya.
19.     Agar suasana belajar kamu lebih menarik ada baiknya juga membentuk kelompok
belajar.Ajaklah teman-teman kamu untuk belajar kelompok bersama, selain kamu mendapat
suasana yang berbeda,kamu juga dapat terbantu dengan kehadiran mereka.

Belajar kamu selain lebih menyenangkan,juga lebih cerdas. Karena tujuan kita bukanlah
untuk belajar lebih keras,namun belajar yang lebih cerdas.

20.      Bila perlu ikutilah bimbingan belajar, untuk membantu kamu lebih memahami pelajaran
yang ada di sekolah.Dan bimbingan belajar tersebut juga dapat mendongkrak prestasi kamu
di kelas.
BAB 3
PENUTUP

1. A.    Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan :

Untuk menerapkan pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan! Untuk menjadi


guru yang profesional harus diawali dari semangat membara yang memancar dari diri, dan
salah satunya semangat menjadi guru inovatif. Untuk menjadi guru inovatif diperlukan kerja
keras dan menjadikan diri sebagai guru “bertelinga lebar”, sekaligus “bertelinga tertutup”.
Jangan paksakan peserta didik untuk menikmati pembelajaran yang kita lakukan. Demikian
uraian singkat yang penulis sajikan mengenai hal-hal positif untuk menghilagkan kejenuhan
dalam pembelajaran, semoga tulisan ini bermanfaat bagi teman-teman semua. amien

B.     Saran

Untuk SMA N 1 B/S lebih melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan siswa dalam
usaha penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dan efektif, guru dalam mengajar
hendaknya lebih memperhatikan kondisi dan keadaan siswa agar mengetahui beberapa hal
yang sedang dialami oleh siswa, sehingga materi yang diajarkan pada siswa dapat diterima
dengan baik dan dapat
dilaksanakan dalam kegiatan sehari-hari, serta membuat siswa merasa lebih
semangat dan lebih senang dalam mengikuti pelajaran di dalam kelas.

C.    Kata Penutup

Puji Syukur Kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ini. Penulis sadar bahwa karya tulis ini masih jauh
dari kata sempurna, untuk itu penulis mohon kepada para pembaca atas saran dan kritik yang
konstruktif guna melengkapi karya tulis ini. Dan akhirnya, penulis berharap semoga karya
tulis ini bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Anda mungkin juga menyukai