Upload SKRIPSI Mia Watermak
Upload SKRIPSI Mia Watermak
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan
pada Program Studi S1 Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Insan Cendekia Medika Jombang
Karena matahari dan bulan punya waktu yang berbeda untuk bersinar
PERSEMBAHAN
Yang utama dari segalanya, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan karunia dan hidayahNya, serta kemudahan sehingga karya sederhana
ini dapat terselesaikan. Ku persembahkan karya sederhana ini kepada :
1. Kepada orang tua tercinta. Bapakku dan ibuku tersayang yang sudah
memberikan dan selalu berjuang untuk segelanya kepada putri kecilnya
ini. Yang tidak pernah ada kata lelah ataupun menyerah demi sebuah cita-
cita putri kesayanganya. Semoga ini langkah awal untuk membuat bapak
dan ibu bahagia serta keluarga saya lainnya seperti nenek dan adikku
tersayang yang selalu menyayangi dan menyemangati saya.
2. Terimakasih untuk Ibu Sri Sayekti, S.Si.,M.Ked selaku pembimbing ketua
yang telah memberikan bimbingan serta motivasi kepada penulis dan Ibu
Dwi Prasetyaningati, S.Kep.,Ns.M.Kep selaku pembimbing anggota yang
telah rela meluangkan waktu, tenaga, serta pikiranya demi terselesaikanya
skripsi ini.
3. Keluarga besarku yang selalu memberikan dukungan dan semangat untuk
menyelesaikan perkuliahan ini hingga tuntas.
4. Untuk sahabatku dan teman-temanku tercinta khususya teman-teman S1
Keperawatan kelas A yang selalu kompak dan Bersama selama kurang
lebih 4 tahun ini hingga lulus bersama. Terimakasih untuk kenanganya
selama ini, sudah mau disusahkan dan direpotkan. Semoga kelak kita akan
berjumpa lagi di kesuksesan masing-masing.
5. Untuk teman-teman kelompok 2 skripsiku terima kasih untuk
kerjasamanya selama beberapa bulan terakhir ini.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh
Rendam Kaki dengan Air Garam Hangat terhadap Nyeri Sendi pada Lansia (Di
Dusun Gading Desa Gadingmangu Kecamatan Perak Kabupaten Jombang)” ini
dengan sebaik-baiknya.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat Bapak Imam Fatoni, SKM,MM selaku ketua STIKes ICMe Jombang,
Ibu Inayatur Rosydah, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Kaprodi S1 Keperawatan, Ibu Sri
Sayekti, S.Si.,M.Ked selaku pembimbing ketua yang telah memberikan
bimbingan serta motivasi kepada penulis sehingga tercapainya penulisan skripsi
ini, Ibu Dwi Prasetyaningati, S.Kep.,Ns.M.Kep selaku pembimbing anggota yang
telah rela meluangkan waktu, tenaga, serta pikiranya demi terselesaikanya skripsi
ini, Terimakasih kepada Bidan desa dan Ibu Kader Dusun Gadingmangu Desa
Gading Kecamatan Perak Kabupaten Jombang yang telah memberikan ijin untuk
melakukan penelitian, kedua orang tua saya yang selalu memberikan dukungan
baik moril maupun materil selama menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang hingga terselesaikanya skripsi ini,
dan teman-teman yang ikut serta memberikan kritik dan saran sehingga penelitian
ini dapat selesai tepat waktu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyususnan skripsi ini masih
jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi
perbaikan skripsi ini dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada
khususnya pembaca. Amin.
Penulis
ABSTRAK
ABSTRAK
Penyakit nyeri sendi sering terjadi pada masyarakat dari kelompok lansia, selain faktor usia
nyeri sendi dapat muncul karena banyaknya lansia yang tidak bisa mengontrol gaya hidupnya
nyeri sendi pada lansia dapat ditangani menggunakan berbagai macam pengobatan seperti
pengobatan farmakologis dan nonfarmakologis. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh
rendam kaki dengan air garam hangat terhadap nyeri sendi pada lansia di Dusun Gading Desa
Gadingmangu Kecamatan Perak Kabupaten Jombang.
Desain penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan one group pra-post-test design.
populasi dalam penelitian ini adalah lansia di Dusun Gading Desa Gadingmangu Kecamatan Perak
Kabupaten Jombang sebesar 104 lansia, sampel 26 lansia. Teknik sampling yang digunakan
simple random sampling Variabel independen penelitian ini rendam kaki dengan air garam hangat
dan variable dependen nyeri sendi pada lansia. Pengumpulan data menggunakan observasi.
Pengolahan data menggunakan editing, coding, scoring, tabulating. Analisis menggunakan uji
Wilcoxon dengan α= 5%.
Kesimpulan dari penelitian ini ada pengaruh rendam kaki dengan air garam hangat terhadap
nyeri sendi pada lansia di Dusun Gading Desa Gadingmangu Kecamatan Perak Kabupaten
Jombang.
Joint pain often occurs in the community from the elderly group, in addition to the age
factor, joint pain can arise because of the many elderly who cannot control their lifestyle. Joint
pain in the ederly can be treated using various treatments such as pharmacological and non-
pharmacological treatments. The purpose of this study was to analyse the effect of foot baths with
warm salt water on joint pain in the elderly in Gading Hamlet, Gadingmangu Village, Perak
District, Jombang Regency.
The design of this study is quantitative using one group pre-post-test design. The population
in this study were the elderly in Gading Hamlet, Gadingmangu Village, Perak District, Jombang
Regency, with 104 elderly, sampel 26 elderly. The sampling technique used is simple random
sampling. The independent variable of this study is to soak the feet with warm salt water and the
dependent variable is joint pain in the elderly. Data collection uses editing, coding, scoring,
tabulating. Analysis using the Wilcoxon test with α = 5%.
The results of the study showed that of the 26 respondents some respondents before
undergoing foot bath therapy with warm salt water were 57,70% severe pain as many as 15
elderly. Based on the Wilcoxon test the results ρ = 0,000 < α = 0,005, so H1 is accepted.
The consulsion of this research is the effect of food baths with warm salt water on joint pain
in the elderly in Gading Hamlet, Gadingmangu Village, Perak District, Jombang Regency.
HALAMAN SAMPUL.......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................ iv
MOTTO................................................................................................................. v
LEMBAR PERSEMBAHAN.............................................................................. vi
KATA PENGANTAR......................................................................................... vii
ABSTRAK.......................................................................................................... viii
ABSTRACT......................................................................................................... ix
DAFTAR ISI........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xv
DAFTAR LAMBANG...................................................................................... xvii
DAFTAR SINGKATAN.................................................................................. xviii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................... 3
1.3.1 Tujuan Umum.......................................................................... 3
1.3.2 Tujuan Khusus......................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................... 4
1.4.1 Teoritis..................................................................................... 4
1.4.2 Praktis....................................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Lansia...................................................................................... 5
2.2 Konsep Nyeri Sendi............................................................................. 11
2.3 Konsep Rendam Kaki Dengan Air Garam Hangat.............................. 17
2.4 Konsep Rendam Kaki Dengan Air Garam Hangat Terhadap Neri Sendi
Pada Lansia ........................................................................................ 21
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual............................................................................ 23
3.2 Hipotesis ............................................................................................... 24
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian .................................................................................... 25
4.2 Desain Penelitian.................................................................................. 25
4.3 Waktu dan Tempat Penelitian.............................................................. 26
4.4 Populasi, Sampel dan Sampling........................................................... 26
4.5 Kerangka Kerja.................................................................................... 28
4.6 Identifikasi dan Definisi Variabel........................................................ 29
4.7 Definisi Operasional............................................................................ 29
4.8 Pengumpulan Data............................................................................... 31
4.9 Etika Penelitian.................................................................................... 35
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian.................................................................................... 36
5.2 Pembahasan.......................................................................................... 39
BAB 6 PENUTUP
6.1 Kesimpilan ............................................................................................ 44
6.2 Saran ...................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Pengaruh rendam kaki dengan air garam hangat
Gambar 4.1 Kerangka Kerja Pengaruh rendam kaki dengan air garam hangat
DAFTAR LAMBANG
1. H0 : hipotesis nol
2. H1 : hipotesis diterima
3. % : presentase
5. K : subjek
7. I : intervensi
9. N : besar populasi
DAFTAR SINGKATAN
PENDAHULUAN
Lansia bukan merupakan suatu penyakit tetapi tahap lanjut dari suatu
sering dijumpai pada lansia dengan gejala utama nyeri. Penyakit nyeri sendi
sering terjadi pada masyarakat dari kelompok lansia, selain faktor usia nyeri
sendi dapat muncul karena banyaknya lansia yang tidak bisa mengontrol gaya
Menurut WHO pada 2008, nyeri sendi telah diderita 151 juta jiwa di
orang dengan perbandingan penyakit sebesar 15,5% pada pria dan 12,7%
pada wanita. Prevalensi data Riset Kesehatan Dasar (Rinkesdas) pada tahun
1
1.3.2 Tujuan Khusus
kaki dengan air garam hangat terhadap nyeri sendi pada lansia di Dusun
sendi dengan cara merendam kaki dengan air garam hangat serta memberi
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
manusia. Lansia adalah seorang yang telah mencapai usia lebih dari 60
yang Maha Esa. Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa
lansia disebutkan seorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun.
yang rendah dapat terjadi kemunduran yang cepat pada lansia dan
sebaliknya jika memiliki motivasi yang kuat maka kemunduran itu akan
terjadi.
23
2.1.6Tipe Lansia
2. Tipe mandiri
pengkritik.
4. Tipe pasrah
5. Tipe bingung
23
2.1.7 Proses Menua
(Constantinides, 2016).
1. Teori Biologis
3) Teori imunologi
23
4) Teori stress-adaptasi
elastis. Disebabkan oleh sel-sel yang sudah tua dan reaksi kimianya
7) Teori genetik
tertentu.
2. Teori psikososisal
bertahan secara stabil. Perubahan yang radikal pada usia tua bisa jadi
23
3. Teori sosiokultural
1) Teori aktivitas
aktifitas tersebut.
2) Teori pembebasan
subyektif karena berbeda perasaan nyeri dalam skala atau tingkatan yang
Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan tidak dapat
23
Sendi adalah pertemuan antara dua tulang atau lebih, memberikan
gerak. Lansia akan mengalami rasa yang tidak nyaman, apa bila lebih dari
1. Osteoartritis
2. Artritis reumatoid
nyeri, kaku, dan bengkak pada sendi. Penyakit ini disebabkan oleh
gangguan autoimun.
3. Gout
23
virus.Faktorlain yang menyebabkan nyeri sendi seperti faktor genetik,
1. Mekanisme imunitas
antigama globulin (IgM) yang bereaksi pada IgG titer yang lebih besar
2. Faktor metabolik
autoimun.
4. Faktor usia
Lansia rentan terhadap penyakit yang bersifat akut maupun kronik yang
dan nyeri yang dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda.
23
tidak dapat memberikan gambaran pasti tentang nyeri itu sendiri (Choiriyah,
2014).
skala berikut :
tiga sampai lima yang tersusun dengan jarak yang sama panjang garis.
Dari yang tidak terasa nyeri sampai nyeri yang tidak tertahankan yang
VAS (visual analog scale ) adalah suatu garis lurus yang mewakili
23
setiap titik pada rangkaian dari pada dipaksa memilih suatu angka atau
satu kata.
Keterangan :
0 Tidak nyeri
70-90 Nyeri berat : klien kadang tidak dapat nengikuti perintah namun
lokasi nyeri, tidak dapat diatasi dengan alih posisi, dan nafas
panjang.
1. Farmakologis
b. analgesik topikal
2. Non farmakologis
a. Masase kulit
b. Kompres panas
1. Lokasi nyeri
23
Nyeri superficial dapat ditunjukan oleh klien dengan akurat.
Sedangkan nyeri yang timbul dari bagian dalam lebih umum dirasakan.
spesifik.
c. Nyeri radiasi : penyebaran nyeri sepanjang area asal yang tidak dapat
melokalisir.
2. Intensitas
c. Harapan klien : Nyeri dapat ringan, sedang, berat atau tidak dapat
d. Waktu dan lama : Perawat perlu mencatat dan mengetahui kapan dan
3. Kualitas nyeri
yang diketahui oleh pasien seperti nyeri pada bagian kepala dikatakan
23
terasa terbentur kepalanya, dan rasa nyeri abdominal dikatakan seperti
teriris.
4. Perilaku nonverbal
5. Faktor presipitasi
2.3.1 Definisi
Rendam kaki adalah terapi dengan cara merendam kaki hingga batas
10-15 cm diatas mata kaki menggunakan air hangat. Terapi ini bertujuan
Air merupakansarana yang baik bagi suhu panas, dan lebih baik
daripada udara. Air dapat membuat kita tidak terlalu terpengaruh oleh panas
maupun dinginnya suhu udara, seperti saat kita merendam tubuh kita
kedalam air panas maupun dingin. Suhu udara diluar bukan alasan yang
mempengaruhi suhu tubuh. Tetapi media penyimpan rasa dan juga berperan
besar dalam menghasilkan pengaruh rasa. Seperti suhu panas yang dapat
nyeri sendi, air garam dapat mengalirkan listrik lebih kuat dibandingkan
23
dengan air biasa tanpa garam dan unsur air dan garam menjadiberkurang
menjadi Ion Negatif. Senyawa tersebut masuk ke dalam tubuh dari kaki
melalui jaringan meridian yang melintasi jaringan kulit kaki. Ion negatif
merupakan jenis garam laut dengan struktur yang lebih kasar dibandingkan
garam dapur. Meski memiliki kandungan yang hampir sama dengan garam
dapur, jenis garam laut memiliki beragam sumber mineral seperti potasium,
dan akhir dari enam merdian. Terdapat lebih dari 60 titik akupuntur di
limpa, hati, dan ginjal. Merendam kaki dalam air hangat dapat membantu
Prinsip kerja dari terapi ini yaitu dengan menggunakan air hangat
yang bersuhu 38 – 40oC selama 15-20 menit secara konduksi dimana terjadi
kapiler, memberikan kehangatan pada tubuh. Terapi rendam kaki air hangat
ini memiliki banyak manfaat, namun dalam beberapa kasus terapi ini justru
23
menjadi kontra indikasi, yaitu pada kasuspenyakit jantung dengan kondisi
yang parah, orang yang memiliki tekanan darah rendah, serta penderita
diabetes karena kulit pasien diabetes akan mudah rusak walaupun hanya
handuk, termos atau wadah yang berisi air panas, garam laut.
b. Mengisi ember dengan air dingin dan air panas sampai setengah penuh
garamsebanyak2sendokmakan.
d. Celupkan dan rendam kaki 10-15 cm diatas mata kaki lalu dibiarkan
sampai 15 menit.
tambahkan air panas dengan posisi kaki diangkat dari ember kembali
g. Setelah selesai (15 menit), angkat kaki dan keringkan dengan handuk.
h. Rapikan alat.
23
Pelaksanaan yang perlu diperhatikan pertama memberikan informasi
kepada pasien yang jelas tentang yang dirasakan pasien selama tindakan
panas, kaji secara berkala suhu pada air garam hangat dan kaji kulit pasien
23
2.4 Konsep Rendam Kaki Dengan Air Garam Hangat Terhadap Nyeri Sendi
Pada Lansia
menggunakan garam dan rendam kaki air hangat tidak menggunakan garam
terhadap nyeri sendi pada lansia” Mawarni pada tahun 2018, dengan judul
rendam kaki air hangat tidak menggunakan garam terhadap nyeri sendi pada
Group”. Populasi penelitian pada lansia yang mengalami nyeri sendi yang
digunakan paried t-test dan Independent t-test.Variable penelitian ini ada dua
terdiri dari variabel independent rendam kaki air hangat menggunakan garam
dan rendam kaki menggunakan air hangat tidak menggunakan garam dan
variabel dependent perubahan tingkat nyeri sendi pada lansia yang diberi
23
terapi rendam kaki air hangat menggunakan garam dan terapi rendam kaki air
rendam kaki air hangat tidak menggunakan garam sebelumnya 7 dan sesudah
untuk penurunan skala nyeri sendi pada lansia dengan dilakukan secara
23
BAB 3
variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti. Kerangka konsep akan
2016).
1. Farmakologis
a. Pemberian obat anti inflamasi nonsteroid
(OAINS)
b. Pemberian analgesik topikal
Tidak nyeri
Faktor penyebab nyeri 2. Non farmakologis
sendi a. Rendam kaki dengan air garam hangat.
a) Suhu
1. Faktor genetik b) konsentrasi Nyeri ringan
2. Faktor lingkungan
3. Faktor hormonal
4. Faktor reproduksi
Nyeri sendi Nyeri sedang
Keterangan :
Nyeri berat
Diteliti
Nyeri sangat berat
Tidak diteliti
23
Mempengaruhi
Gambar 3.1 kerangka konseptual pengaruh rendam kaki dengan air garam hangat
23
3.2 Hipotesis
asumsi pertanyaan tentang pengaruh antara dua atau lebih variabel yang bisa
(Nursalam, 2016).
H0 : Tidak ada pengaruh rendam kaki dengan air garam hangat terhadap
H1 : Ada pengaruh rendam kaki dengan air garam hangat terhadap nyeri
25
BAB 4
METODE PENELITIAN
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan (Sugiono,2017).
design dengan menggunakan one group pra-post-test design ciri penelitian ini
pengaruh rendam kaki dengan air garam hangat terhadap nyeri sendi pada
Jombang.
Keterangan :
K : Subjek l
O : observasi (sebelum)
l : intervensi
O1 : observasi (sesudah)
25
4.3 Waktu dan Lokasi Peneltian
Penelitian ini dimulai pada bulan Maret 2019 mulai dari penyusunan
2019.
4.4.1 Populasi
2017).
4.4.2 Sampel
penelitian ini adalah sebagian lansia yang mengalami nyeri sendi di Dusun
presentase dari besarnya populasi. Teknik ini cocok dipakai pada penelitian
4.4.3 Sampling
Identifikasi Masalah
Penyusunan Proposal
Populasi
Seluruh lansia yang mengalami nyeri sendi diDusun Gading Desa
Gadingmangu Kecamatan Perak Kabupaten Jombang berjumlah 104 lansia
Sampel
Sebagian lansia yang mengalami nyeri sendi diDusun Gading Desa
Gadingmangu Kecamatan Perak Kabupaten Jombang sebanyak 26 responden.
Sampling
Purposive Sampling
Pengumpulan Data
Pengolahan data
Editing, Coding,Scoring, Tabulating
Analisa Data
Univariate, bivariate, wilcoxon test
Hasil
Kesimpulan
Gambar 4.1 Kerangka kerja dengan judul pengaruh rendam kaki dengan air garam
ditentukan oleh variabel lain. Variabel respons akan muncul sebagai akibat
adalah aspek tingkah laku yang diamati dari suatu organisme yang di kenai
stimulus. Kata lain variabel terikat adalah faktor yang diamati dan diukur
sendi.
Tabel 4.7 : Definisi Operasional pengaruh rendam kaki dengan air garam
hangat terhadap nyeri sendi pada lansia di Dusun Gading Desa Gadingmangu
pengumpulan data yang sesuai baik data kualitatif maupun data kuantitatif
nyeri sebelum dan setelah intervensi terapeutik (Potter, 2010). Alat ukur
setiap titik dari pada rangkaian dari dipaksa memilih suatu angka atau kata.
Jombang.
consent.
5. Peneliti memberikan lembar observasi kepada responden, kemudian
handuk, termos atau wadah yang berisi air panas, garam laut.
b. Mengisi ember dengan air dingin dan air panas sampai setengah
thermometersertatambahkan garamsebanyak2sendokmakan.
d. Celupkan dan rendam kaki 10-15 cm diatas mata kaki lalu dibiarkan
sampai 15 menit.
tambahkan air panas dengan posisi kaki diangkat dari ember kembali
suhu.
handuk.
h. Rapikan alat.
i. Ulangi prosedur tiga hari sekali dalam satu minggu (Potter, 2012).
1. Editing
2. Coding
kode pada setiap data yang termasuk pada kategori yang sama, yang
Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka atau huruf yang
akan dianalisi.
1) Data umum
a. Pekerjaan
Petani = K1
Buruh = K2
Wiraswasta = K3
Swasta = K4
PNS = K5
2) Data khusus
a. Nyeri
Tidak nyeri = N0
Nyeri ringan = N1
Nyeri sedang = N2
Nyeri berat = N3
3. Scoring
1) Variabel nyeri
0 = Tidak nyeri
4. Tabulating
100% = Seluruhnya.
1. Analisa Univariat
tergantung dari jenis datanya. Untuk data numerik digunakan nilai mean
2. Analisa Bivariat
rendam kaki dengan air garam hangat terhadap nyeri sendi pada lansia di
dengan air garam hangat terhadap nyeri sendi pada lansia adalah ordinal
dengan ordinal.
dampaknya.
mencantumkan nama responden pada lembar atau alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan diberikan.
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian yang dilaksanakan di Dusun Gading
1. Nyeri sendi pada lansia sebelum diterapkan rendam kaki dengan air garam
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi nyeri sendi sebelum diberikan rendam kaki
dengan air garam hangat di Dusun Gading Desa Gadingmangu
Kecamatan Perak Kabupaten Jombang pada 30 Juni sampai 6 Juli
2019.
dilakukan rendam kaki dengan air garam hangat adalah nyeri berat sebesar
57,70%
2. Nyeri sendi pada lansia sesudah diterapkan rendam kaki dengan air garam
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi nyeri sendi sesudah diberikan rendam kaki dengan
air garam hangat di Dusun Gading Desa Gadingmangu Kecamatan Perak
Kabupaten Jombang pada 30 Juni sampai 6 Juli 2019.
Data tabel 5.3 menunjukan bahwa sebagian besar dari responden sesudah
dilakukan rendam kaki dengan air garam hangata dalah nyeri ringan sebesar
57,70%.
3. Nyeri sendi pada lansia sebelum dan sesudah diterapkan rendam kaki dengan
air garam hangat pada kelompok khusus di Dusun Gading Desa Gadingmangu
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi nyeri sendi pada lansia sebelum dan sesudah
diberi rendam kaki dengan air garam hangat di Dusun Gading Desa
Gadingmangu Kecamatan Perak Kabupaten Jombang pada tanggal 30
Juni - 6 Juli 2019.
N Nyeri sendi Rendam kaki dengan air garam hangat
o
Sebelum Sesudah
F % F %
1. Tidaknyeri 0 0 0 0
2. Nyeri ringan 0 0 15 57,70
3. Nyeri sedang 11 42,30 11 42,30
4. Nyeri berat 15 57,70 0 0
5. Nyeri sangatberat 0 0 0 0
Total 26 96,3 26 100,0
Uji Wilcoxon ρ= 0,000 < α 0,05
nyeri sendi sebelum diberikan rendam kaki dengan air garam hangat adalah
nyeri berat sebesar 57,70% dan sebagian besar dari responden nyeri sendi
44
45
sesudah diberikan rendam kaki dengan air garam hangat adalah nyeri ringan
55,70%.
probabilitas (0,000) jauh lebih rendah signifikan dari 0,05 atau (ρ <α ), maka H1
diterima yang berarti ada pengaruh rendam kaki dengan air garam hangat
5.2 Pembahasan
5.2.1 Nyeri sendi pada lansia sebelum diberikan rendam kaki dengan air garam
hangat .
mengalami nyeri berat sebelum diberikan rendam kaki dengan air garam
hangat.
Menurut peneliti nyeri sendi pada lansia dapat dipengaruhi faktor usia
dan pekerjaan pada usia 60-74 tahun merupakan usia yang rentan terhadap
lansia.
45
46
Menurut peneliti nyeri sendi dapat terjadi karena factor kedua yaitu
yang benar sehingga dapat mengakibatkan otot kaki melemah dan dapat
yang salah dapat melibatkan kerja otot semakin parah, selain itu bekerja
dengan posisi duduk atau jongkok yang terlalu lama dapat menimbulkan
kelemahan pada otot kaki, yang dapat mengakibatkan nyeri pada sendi
kaki, nyeri terasa diantara sudut tulang iga bagian bawah sampai lipatan
pantat bawah yaitu di daerah lumbal dan sering disertai dengan penjalaran
5.2.2 Nyeri sendi pada lansia sesudah diberikan rendam kaki dengan air garam
hangat.
46
47
Hasil penelitian sebagian besar responden nyeri sendi pada lansia setelah
diberikan rendam kaki dengan air garam hangat dengan air garam menurun
Menurut peneliti rendam kaki dengan air garam hangat memberikan rasa
sendi pada lansia. Air garam hangat dapat mengalirkan listrik lebih kuat
dibandingkan air hangat tanpa garam dan unsur air berkurang menjadi ion
berbagai macam penyakit salah satunya nyeri sendi, air garam dapat
mengalirkan listrik lebih kuat dibandingkan dengan air biasa tanpa garam
dan unsur air dan garam menjadi berkurang menjadi Ion negatif yang
dapat menyerap dan menyebabkan pemulihan sel tubuh, ion positif berupa
5.2.3 Pengaruh Rendam Kaki dengan Air Garam Hangat terhadap Nyeri Sendi
pada Lansia
diberikan terapi rendam kaki dengan air garam hangat adalah nyeri berat
dan sebagian besar nyeri sendi pada lansia sesudah diberikan rendam kaki
47
48
probabilitas lebih rendah dari tingkat kesalahan (α), (ρ < 0,000 ), maka H1
diterima yang berarti ada pengaruh rendam kaki dengan air garam hangat
kaki merupakan titik awal dan akhir dari enam merdian. Terdapat lebih dari
lambung, limpa, hati, dan ginjal. Merendam kaki dalam air hangat dapat
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Mawarni pada tahun
menggunakan garam dan rendam kaki air hangat tidak menggunakan garam
terhadap nyeri sendi pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia
mengalami nyeri sendi yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia
48
49
49
50
BAB 6
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
1. Nyeri sendi pada lansia sebelum dilakukan rendam kaki dengan air garam
2. Nyerisendi pada lansia sesudah dilakukan rendam kaki dengan air garam
3. Ada pengaruh rendam kaki dengan air garam hangat terhadap nyeri sendi
Kabupaten Jombang.
6.2 SARAN
1. Bagi lansia
menerapkan rendam kaki dengan air garam hangat jika terjadi nyeri sendi.
lebih mempertahankan suhu air saat digunakan terapi mandi air garam
hangat.
50
3. Bagi tenpat penelitian
menggunakan alas kaki yang khusus untuk lansia yang masih aktif dan
dapat berjalan serta dapat menerapkan rendam kaki dengan air garam
Sari, D. E. A., & Nurrahima, A. (2015). Pengaruh Kompres Air Garam Hangat
Terhadap Nyeri Sendi Pada Lansia Di Unit Pelayanan Sosial Lansia Wening
Wardoyo Ungaran.
Ulya, M. (2017). Pengaruh merendam kaki dengan air hangat dan inhalasi
aromaterapi terhadap tekanan darah pasien hipertensi di desa brabo
kabupaten grobogan jawa tengah.
Pratiwi, dkk. 2009. Beberapa Faktor yang Berpengaruh Terhadap Keluhan Nyeri
Punggung Bawah pada Penjual Jamu Gendong. Jurnal promosi kesehatan
Indonesia. Volume 4. Nomor:1. Januari 2009. Hal 63-66.