Sejarah DPR RI dimulai sejak dibentuknya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) oleh
Presiden pada tanggal 29 Agustus 1945 (12 hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia) di Gedung Kesenian, Pasar Baru Jakarta.
Tanggal peresmian KNIP (29 Agustus 1945) dijadikan sebagai TANGGAL dan HARI LAHIR
DPR RI. Dalam Sidang KNIP yang pertama telah menyusun pimpinan sebagai berikut: Ketua
Mr. Kasman Singodimedjo Wakil Ketua I Mr. Sutardjo Kartohadikusumo Wakil Ketua II Mr. J.
Latuharhary Wakil Ketua III Adam Malik.
Kedudukan DPR
Kedudukan DPR sesuai UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 20 adalah lembaga
Negara pembuat undang – undang atau lembaga legislatif. Akan tetapi banyak buu yang
menyebutkan bahwa DPR memiliki kedudukan sebagai lembaga tinggi negara yang setara
dengan MA,MPR, dan lain-lain. ( UU No. 27 tahun 2009 pasal 68 ).
Pengertian DPR
DPR merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan legislatif. Dalam UUD NRI
Tahun 1945 Pasal 19 ayat 1,2, dan 3 mengungkapkan bahwa anggota DPR dipilih melalui
pemulihan umum. Susunan Dewan Perwakilan Rakyat diatur dalam sebuah undang-
undang dan bersidang sedikitnya satu kali satu tahun. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
adalah lembaga negara yang mempunyai susunan kedudukan, tugas, fungsi, dan
kewajiban.
DPR terdiri dari anggota partai politik yang berdasarkan hasil pemilihan. Dalam pasal 21
UU No. 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR, DPRD bahwa jumlah kursi anggota
DPR sebanyak 560 orang. Dalam pasal 22 menyatakan bahwa daerah pemilihan anggota
DPR yaitu provinsi, kabupaten/kota, atau gabungan kabupaten/kota. Jumlah kursi setiap
daerah pemilihan anggota DPR paling sedikit yaitu 3 kursi dan paling banyak yaitu 10
kursi. Masa jabatan anggota DPR lima tahun dan berakhir bersamaan pada saat anggota
DPR yang baru mengucapkan sumpah/janji yang dipandu oleh ketua MK dalam sidang
Paripurna DPR.
DPR memiliki tugas dan wewenang yang diatur dalam UUD RI Tahun 1945. Tugas dan
wewenang DPR yaitu sebagai berikut :
Fungsi DPR
DPR adalah lembaga negara perwakilan rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga negara.
Menurut dari dalam Pasal 20A Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945, yang memuat mengenai fungsi-
fungsi DPR. Fungsi-fungsi DPR yaitu sebagai berikut :
1. Fungsi Legislasi : yaitu DPR memegang kekuasaan dalam membentuk undang-undang
2. Fungsi Anggaran : yaitu DPR membahas dan memberikan sebuah persetujuan atau tidak
memberikan persetujuan terhadap sebuah rancangan undang-undang tentang APBN yang
diajukan oleh presiden
3. Fungsi Pengawasan : yaitu DPR melaksanakan sebuah pengawasan atas pelaksanaan
undang-undang dan ABN.
Hak DPR
Selain fungsi dan wewenang, DPR memiliki hak yang berhubungan dengan fungsi dan
wewenang DPR dalam pelaksanannya. Hak-hak DPR yaitu sebagai berikut :
Hak Interpelasi yaitu hak DPR untuk meminta sebuah keterangan kepada pemerintah
yang mengenai kebijakan pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas
pada sebuah kehidupan masyarakat, bangsa, dan bernegara.
Hak Menyatakan Pendapat yaitu hak DPR yang dilakukan untuk menyatakan sebuah
pendapat atas kebijakan pemerintah dan kejadian dari luar biasa yang terjadi di tanah air
dan dunia internasional.
Hak Bertanya yaitu hak DPR untuk bertanya kepada pemerintah atau presiden yang
dilakukan secara tertulis.
Hak Imunitas yaitu hak yang tidak bisa digangu gugat di pengadilan dari hasil
keputusan yang dibuatnya
Hak Petisi yaitu hak untuk mengajukan usul atau anjuran serta pertanyaan yang
mengenai suatu masalah
Hak Inisiatif yakni hak untuk mengajukan sebuah usulan atas rancangan undang-
undang
Hak Amandemen yakni hak untuk melakukan suatu perubahan alat suatu rancangan
udang-undang
Kewajiban DPR
Dalam peranan DPR yang sangat strategis, DPR mempunyai kewajiban-kewajiban yang harus
dipatuhi dan dilaksanakan oleh setiap anggota DPR. Kewajiban-kewajiban anggota DPR
yaitu sebagai berikut :
1. Faktor Finansial
Sudah menjadi rahasia umum jika gaji + tunjangan anggota DPR memiliki nilai
yang fantastis. Tiap anggota DPR perbulan bisa mengantongi uang puluhan juta.
Hal inilah yang menjadi faktor utama tingginya minat orang-orang untuk
menduduki jabatan sebagai anggota DPR
2. Faktor Kehormatan
"Di publik itu banyak yang menganggap sebuah pride kebanggaan saat menjadi
anggota dewan yang terhormat, sering dipuja-puja, merasa populer di masyarakat,
dan selalu dikenal," kata Aditya Perdana saat dihubungi Kompas.com
(18/9/2019). Menurutnya, secara natural sifat manusia memang mau diperlakukan
seperti itu. Aditya menuturkan, saat ini kebanyakan orang ingin menjadi anggota
dewan adalah karena diberikan kekuasaan untuk melakukan banyak hal.
3. Membuat Undang-Undan
Kemampuan untuk mengabdi pada rakyat di daerahnya masing-masing dengan
merancang Undang-Undang adalah tujuan anggota DPR secara hakikatnya.
Karena dengan membuat UU, secara umum seorang anggota DPR dapat
mensejahterakan daerah pemilihannya. Tapi sejujurnya, akan sangat naif bagi kita
apabila berfikir hanya ini motivasi mereka menjadi wakil rakyat.
4. Fasilitas
Sebagai wakil rakyat, jelas anggota DPR akan mendapat fasilitas berupa mobil
dinas, rumah dinas laptop seharga 21 juta per orang (seriously?), kunjungan dinas
keluar negeri dan fasilitas kredit mobil 70 juta per orang. Jika belum mendapat
fasilitas rumah dinas, mereka akan mendapatkan insentif sebesar 10 juta per
bulan. Luar biasa, kan?