Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN PADA NY.

N USIA 38 TAHUN
G3P2A0

DI PUSKESMAS GONDANG SRAGEN

Tempat Praktek : Puskesmas Gondang Sragen


No. Reg. :
Tanggal, jam : 20 Februari 2021, pukul 01.30 WIB

IDENTITAS
Nama Ibu : Ny. N Nama Suami : Tn. W
Umur : 38 Tahun Umur : 39 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/lndonesia Suku/bangsa :Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Duri 14/10 Tegal Rejo Sragen
KALA I (20 Februari 2021, pukul 01.30 WIB)
I. PENGKAJIAN DATA/ PENGUMPULAN DATA DASAR
A. Data Subjektif
1. Alasan masuk kamar bersalin
Ibu mengatakan sudah ingin melahirkan,perut terasa kencang-kencang
2. Keluhan Utama
Ibu datang ke Puskesmas Gondang Sragen jam 01.30 WIB mengatakan
kenceng- kenceng sejak tanggal 19 Februari 2021 jam 20.00 WIB dan
mengeluarkan lendir darah dari jalan lahir
3. Tanda-tanda persalinan
Konraksi sejak tanggal 19 Februari 2021, pukul 20.00 WIB
Lama : 15 detik
Intensitas : Lemah
Lokasi ketidaknyamanan : Pinggang
4. Pengeluaran pervaginam
Lendir darah : Ada
Air Ketuban : Tidak ada
Perdarahan : Tidak Ada
5. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir 2 kali
6. Riwayat sebelum masuk kamar bersalin
7. Riwayat Perkawinan
Kawin : Kawin
Pernikahan ke : 1 (satu)
Umur saat menikah : 23 tahun
Lamanya pernikahan : 15 tahun
8. Riwayat Menstruasi
HPHT : 12 Mei 2020
HPL : 19 Februari 2021
Usia Kehamilan : 40+1 Minggu
Menarche : Umur 17 Tahun
Siklus : ±28 Hari, Teratur
Sifat : Encer
Bau : Amis
Flour albous : Ya
Disminorhea : Ya
Banyak : 2 kali ganti pembalut
a. HPHT : 12 Mei 2020
b. HPL : 19 Februari 2021
c. UK : 40+1 minggu
9. Riwayat Kehamilan ini:
a. Riwayat ANC
ANC : Teratur
Frekuensi selama hamil : 11 kali
Oleh : Bidan dan Puskesmas
Obat/jamu yang dikonsumsi : Ferrous Sulfate 1x1 sehari, Vit C 1x1
sehari
b. Imunisasi TT
TT1 : Agustus 2020
TT2 : Januari 2021
TT3 : Belum dilakukan
c. Keluhan/masalah/keadaan yang dirasakan ibu selama hamil:
No. Keluhan Tindakan Oleh Ket. (Tempat)
T Mual dan KIE nutrisi ibu Bidan BPM Sri Mulyani
M lemas hamil, minum
1 susu ibu hamil,
makan sedikit
tetapi sering
T Pegal KIE istirahat Dokter Dr. Indra
M yang cukup,
2 minum obat
secara teratur,
diet makanan
manis-manis,
jalan-jalan pagi.
Pemberian
terapi:
Gestiamin 1x1
sehari, Makro B
1x1 sehari.
T Oedema KIE Bidan Puskesmas
M menganjurkan Gondang
3 istirahat
cukup,
mengatur pola
aktivitas,
minum obat
secara teratur,
jalan-jalan pagi,
saat tidur kaki
lebih tinggi
daripada kepala.
Pemberian
terapi: SF No.
XXX 1x1
sehari, Vitamin
C No. XXX 1x1
sehari

10 Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu


G3P2Ab0Ah2

Ham Persalinan Nifas


Tgl UK Jenis Penolo Komplikasi JK BB Perdara Laktasi Komplik
il
Ibu Bayi
La Persalina ng Lahir han asi
ke-
hir n
1 14 39 Spontan Bidan - - Laki 3300 - ASI -
tah min - gram eksklus
un ggu laki if
2 4 38 Spontan Bidan - - Laki 2800 - ASI -
tah min - gram eksklus
un ggu Laki if

11 Riwayat Kontrasepsi yang Digunakan


No Jenis Mulai Memakai Berhenti / Ganti Cara
Tgl Oleh Tempat Keluhan Tgl Ole Tempat Alasan
. Kontrasepsi
h
1 Pil - - - - - - - Ingin memiliki
anak

12 Riwayat Kesehatan
a. Penyakit sistemik, menurun, menular yang pernah/ sedang diderita
Ibu mengatakan dalam keluarganya baik dari ibu maupun suami tidak
memiliki riwayat penyakit sistemik/menurun seperti jantung,
hipertensi, asma, DM dan menular seperti TBC, HIV, Hepatitis
b. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga
Ibu mengatakan keluarganya tidak pernah memiliki riwayat penyakit
keras
c. Riwayat operasi
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat operasi
d. Riwayat kembar dan cacat
Ibu mengatakan baik ibu maupun suami tidak pernah mempunyai
riwayat penyakit kembar dan cacat
13. Kebutuhan Fisik
a. Nutrisi :
Makan terakhir : pukul 19.30 WIB makan 1 porsi nasi, sayuran dan
lauk
Minum terakhir : pukul 21.00 WIB (Air putih)
b. Eliminasi :
BAB terakhir : 19 Februari 2021 (05.00 WIB)
BAK terakhir : pukul 21.30 WIB
c. Istirahat (tidur)
Tidur terakhir : pukul 14.00 WIB
d. Personal hygiene
Mandi terakhir : pukul 16.00 WIB
Keramas terakhir : pukul 16.00 WIB
14. Keadaan Psiko, Sosio dan Spiritual (kesiapan menghadapi proses
persalinan)
a. Pendamping persalinan
Ibu mengatakan meninginkan suami sebagai pendamping ibu
b. Tanggapan ibu dan keluarga terhadap proses persalinan yang dihadapi
Ibu dan keluarga mengatakan persalinannya dapat berjalan
dengan lancar
c. Persiapan persalinan yang telah dilakukan
Ibu mengatakan sudah melakukan persiapan dalam persalinan seperti
menginginkan suami sebagai pendamping ibu, menyiapkan biaya dan
transportasi
d. Pengetahuan tentang proses persalinan
Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang tahapan proses persalinan

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda - tanda vital : TD : 120/80 mmHg
N : 84 kali/menit
S : 36,4 oC
RR : 24 kali/menit
d. Berat Badan : Sebelum hamil : 57 kg
Kunjungan lalu : 70 kg
Kunjungan ini : 70 kg
e. Tingg badan : 155 cm
f. IMT : 23,7 (berlebih)
g. LILA : 26 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Rambut : Bersih, berwarna hitam, tidak ada ketombe dan tidak
mudah rontok
b. Muka : Tidak terlihat cemas, tidak pucat, tidak ada cloasma
gravidarum, dan tidak ada edema
c. Mata : Simetris, sclera tidak kuning, konjungtiva merah
muda, reflek pupil mata kanan kiri (+/+)
d. Hidung : Tidak ada nafas cuping hidung, tidak ada polip, tidak
ada secret yang berlebih
e. Telinga : Simetris, fungsi pendengaran baik, tidak nyeri tekan,
tidak teraba benjolan, tidak ada penumpukan secret berlebih, bersih
f. Mulut :.Bibir tidak pucat, kering tidak pecah-pecah, tidak ada
sariawan, tidak ada caries, tidak ada pembengkakan gusi, lidah bersih
g. Leher :.Tidak nyeri tekan, tidak ada pembengkakan kelenjar
tiroid, tidak ada pembesaran vena jugularis
h. Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada
luka ataupun bekas operasi, tidak terdengar suara napas tambahan seperti
wheezing
i. Mammae : Simetris, payudara membesar, putting susu menonjol,
areola hiperpigmentasi, nyeri tekan pada payudara kanan, kolostrum belum
keluar
j. Abdomen
1) Inspeksi
Pembesaran : Perut membesaran sesuai dengan usia
kehamilan, tidak ada luka bekas perasi, terdapat linea nigra,
terdapat striae gravidarum
2) Palpasi
a) Leopold I
Fundus uteri berada 3 jari dibawah PX,teraba bagian lunak,
tidak melenting (bokong).
b) Leopold II
Bagian kanan perut ibu teraba tahanan memanjang, keras;
bagian kiri teraba bagian kecil-kecil janin/ekstremitas
c) Leopold III
Bagian terendah janin bulat, keras, sudah tidak dapat
digoyangkan
d) Leopold IV
Kepala sudah masuk panggul 2/5 bagian
e) Osborn Test
Negatif
f) TFU Mc.Donald = 30 cm
Taksiran Berat Janin = (TFU-11) x 155
= (30-11) x 115
= 2.945
3) Auskultasi
Punctum maksimum di 2 jari dibawah pusat sebelah kiri
DJJ: 145 kali/menit, teratur, intensitas kuat
4) His: 2 kali/10 menit, durasi 25 detik,intensitas kuat
5) Palpasi supra pubik
Kandung kemih kosong
e. Ekstrimitas
Simteris, tidak sianosis, tidak ada pembengkakan, reflek patella +/+,
tidak ada varices
f. Genetalia Eksterna dan Anus
Vagina: Tidak terdapat tanda chadwick, tidak terdapat kelainan, tidak
terdapat oedem, tidak terdapat bekas luka, tidak terdapat infeksi, tidak
terdapat varices, tidak terdapat pembengkakan kelenjar bartholini,
tidak terdapat pembengkakan kelenjar skene terdapat lendir darah
Anus: Tidak terdapat hemorid
k. Pemeriksaan Dalam
a. Indikasi
Melihat kemajuan persalinan
b. Tujuan
Untuk mengetahui pembukaan, penurunan bagian terendah, dan
keadaan ketuban
c. Hasil
Vagina Toucher : vagina licin, tidak ada perlukaan, tidak ada benjolan
portio teraba lunak tebal, pembukaan 1 cm, KK (+), Presentasi kepala,
penurunan kepala hodge 1, pada handscoon terdapat sedikit lendir
darah
d. Kesimpulan
Ny. N G3P2A0 inpartu kala 1 fase laten
a. Pemeriksaan laboratorium
b. Darah
Hb : 11 g/dL
Golongan darah : B rhesus +
HbSAg : Non reaktif
VDRL : Non reaktif
c. Urine
Protein urin : Negatif
Glukosa urin : Tidak dilakukan
Lakmus test : Tidak dilakukan
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Tanggal : 20 Februari 2021 Pukul : 01.45 WIB
Tempat : Puskesmas Gondang Sragen
a. Diagnosa Kebidanan
Ny. N umur 38 Tahun G3P2A0 UK 40+1 minggu janin tunggal, hidup intra
uteri, letak memanjang, preskep, inpartu kala 1 fase laten.
DS : Ibu mengatakan sudah merasakan kenceng-kenceng
sejak tanggal 19 Februari 2021 pukul 20.00 WIB
dan keluar lendir darah tanggal 20 Februari 2021
pukul 01.00 WIB jumlah sedikit.
DO : KU : Baik, kesadaran : composmentis, TD 120/80
mmHg, N 84x/menit, S 36,4ᵒC, R 24x/menit, TFU
30 cm, TBJ
2.945 gram, DJJ 145 x/menit, teratur, HPL 19
Februari 2021
Leopold I TFU tiga jari dibawah proceus xipoideus,
teraba bokong janin. Leopold II puki, bagian kanan
ekstremitas janin. Leopold III preskep, sudah masuk
panggul. Leopold IV divergen teraba 2/5 bagian diatas
symphisis.
His 2x10 menit lamanya 25
detik
Pemeriksaan dalam tanggal 20 Februari 2021 jam
01.45 WIB
Vagina Toucher : vagina licin, tidak ada perlukaan,
tidak ada benjolan portio teraba lunak tebal,
pembukaan 1 cm, KK (+), Presentasi kepala,
penurunan kepala hodge 1, pada handscoon terdapat
sedikit lendir darah
b. Masalah : Cemas
c. Kebutuhan : Dukungan Fisik dan psikologis, makan dan cairan,
eliminasi, posisi dan aktivitas, pengurangan rasa nyeri
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSIS/MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
V. RENCANA TINDAKAN
1. Jelaskan pada ibu bahwa kondisinya saat ini dalam keadaan baik
2. Berikan inform consent bahwa ibu bersedia melahirkan di Puskesmas
Gondang Sragen
3. Jelaskan pada ibu bahwa rasa sakit pinggang yang menjalar bagian
bawah itu adalah hal yang normal karena adanya pembukaan dan
bimbing ibu agar tetap rileks
4. Berikan ibu makanan lunak dan cair untuk menambah tenaga agar ibu
tidak lemas saat meneran
5. Siapkan alat APN, partus set, heacting set, dan obat-obatan
6. Berikan ibu waktu untuk mencari posisi yang nyaman

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 20 Februari 2021 Pukul : 02.00 WIB
Perencanaan
1. Jelaskan pada ibu bahwa kondisinya saat ini dalam keadaan baik
2. Berikan inform consent bahwa ibu bersedia melahirkan di Puskesmas
Gondang Sragen
3. Jelaskan pada ibu bahwa rasa sakit pinggang yang menjalar bagian bawah
itu adalah hal yang normal karena adanya pembukaan dan bimbing ibu agar
tetap rileks
4. Berikan ibu makanan lunak dan cair untuk menambah tenaga agar ibu tidak
lemas saat meneran
5. Siapkan alat APN, partus set, heacting set, dan obat-obatan
6. Berikan ibu waktu untuk mencari posisi yang nyaman
Pelaksanaan
1. Menjelaskan pada ibu bahwa kondisinya saat ini dalam keadaan baik
2. Memberikan inform consent bahwa ibu bersedia melahirkan di Puskesmas
Gondang Sragen
3. Menjelaskan pada ibu bahwa rasa sakit pinggang yang menjalar bagian
bawah itu adalah hal yang normal karena adanya pembukaan dan bombing
ibu agar tetap rileks
4. Memberikan ibu makanan lunak dan cair untuk menambah tenaga agar ibu
tidak lemas saat meneran
5. Menyiapkan alat APN, partus set, heacting set, dan obat-obatan
6. Memberikan ibu waktu untuk mencari posisi yang nyaman
VII. EVALUASI
1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik
2. Ibu sudah bersedia melahirkan di Puskesmas Gondang Sragen
3. Ibu sudah mengetahui bahwa rasa sakit pinggang yang dirasakannya adalah
hal yang normal
4. Ibu bersedia makan dan minum untuk menambah tenaga
5. Alat sudah disiapkan
6. Ibu menginginkan posisi miring kiri
Jam Pembukaan His Ketuban DJJ
01.45 1 cm 2 x dalam 10 Utuh 145 x/menit
menit lamanya
25 detik
05.15 10 cm 5 x dalam 10 Pecah spontan 145 x/menit
menit lamanya
50 detik

KALA II (20 Februari 2021, pukul 05.00 WIB)


I. PENGKAJIAN DATA/PENGUMPULAN DATA DASAR
A. Data Subjektif
Ibu mengatakan kencang-kencang semakin sering dan ibu tidak
mampu lagi untuk menahan meneran
B. Data Objektif
1. Inspeksi
Dorongan meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva
membuka, terlihat ketuban pecah spontan
2. Palpasi
Indikasi : Ada
Vagina : Licin, tidak ada benjolan
Serviks : Tidak teraba
Pembukaan : 10 cm
Selaput Ketuban : Sudah pecah
Bagian terendah janin : Kepala
Deminator : UUK depan
DJJ : 145 x/menit
His : 5 kali dalam 10 menit lamanya 45
detik
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Diagnosa Kebidanan : Ny. N umur 38 Tahun G3P2A0 UK 40+1 minggu
inpartu kala II
Masalah : Ibu mengatakan rasa sakit sudah tidak dapat ditahan dan ibu
mengatakan sudah ingin mengejan
Kebutuhan : Memberitahu ibu apabila ada dorongan untuk meneran
dengan teknik meneran yang baik, jangan menggigit lidah, mata jangan
tertutup, dagu menempel pada dada
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
V. RENCANA TINDAKAN
1. Lihat dan kenali tanda gejala kala II, ada tekanan yang semakin
meningkat pada rektum dan vagina, perinium menonjol, vulva dan
sfingter ani membuka.
2. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial untuk
menolong persalinan dan menatalaksana komplikasi ibu dan bayi baru
lahir. Menyiapkan tempat yang datar, rata, bersih, dan kering, alat
penghisap lendir, lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm diatas tubuh
bayi untuk resusitasi. Menggelar kain diatas perut ibu, tempat
resusitasi dan ganjal bahu bayi, serta menyiapkan oxytocin dan alat
suntik steril sekali pakai di dalam partus set.
3. Pakai celemek plastik.
4. Lepas dan simpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan dengan
sabun dan air mengalir kemudian keringkan tangan dengan tisu
5. Pakai sarung tangan DTT untuk melakukan pemeriksaan dalam
6. Masukan oksitosin kedalam alat suntik (menggunakan tangan yang
memakai sarung tangan steril) serta passtikan tidak terjadi kontaminasi
pada alat suntik
7. Bersihkan vulva dan perinium, seka dengan hati-hati dari depan ke
belakang menggunakan kapas yang dibasahi air matang (DTT)
8. Lakukan pemeriksaan dalam
9. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang
masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% kemudian
membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya
dalam larutan klorin 0,5%
10. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah tidak ada kontraksi atau
meredah untuk memastikan DJJ masih dalam batas normal
11. Beritahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa pembukaan sudah
lengkap dan keadaan janin baik, dan bantu ibu untuk menentukan
posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya
12. Jelaskan pada suami ibu untuk membantu menyiapkan ibu pada posisi
yang sesuai keinginan ibu ketika ada dorongan untuk meneran saat ada
kontraksi yaitu posisi miring kiri saat relaksasi dan posisi ½ duduk
saat ingin meneran
13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan
kuat untuk meneran:
a. Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan efektif
yaitu ibu hanya boleh meneran saat ada dorongan yang kuat
dan spontan untuk meneran, tidak meneran berkepanjangan
dan menahan nafas
b. Dukung dan beri semangat pada ibu saat meneran, serta
perbaiki cara meneran yang tidak sesuai
c. Anjurkan ibu untuk beristirahat diantara kontraksi
d. Berikan ibu minum air 200 ml di antara kontraksi
e. Nilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai
14. Anjurkan ibu untuk untuk tidur miring kiri di antara kontraksi
15. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, saat
kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm
16. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
17. Buka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat
dan bahan
18. Pakai sarung tangan steril pada kedua tangan
19. Kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5-6 cm buka vulva,
lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan
kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi
defleksi dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu untuk meneran
perlahan sambil bernapas cepat dan dangkal
20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat
21. Tunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar
secara spontan
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, kepala di pegang secara
biparental. Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi, dengan
lembut, kepala bayi digerakan ke arah atas dan distal hingga bahu
depan muncul di bawah arkus pubis, kemudian gerakan kepala kearah
atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang
23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah ke arah perineum ibu
untuk menyangga kepala, lengan dan siku bayi sebelah bawah.
Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang tangan dan siku
sebelah atas
24. Setelah tubuh dan lengan bayi lahir, telurusi tangan atas berlanjut ke
punggung, bokong, tungkai, dan kaki. Pegang kedua mata kaki
(masukan telunjuk di antara kaki dan pegang masing-masing mata kaki
dengan ibu jari dan jari-jari lainnya)
25. Lakukan penilaian sepintas
26. Keringkan tubuh bayi, mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti
handuk basah dengan handuk/kain yang kering, letakkan bayi diatas
perut ibu
27. Periksa kembali uterus
28. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi
baik
29. Suntikkan oksitosin 10 unit IM (intramaskular) pada 1/3 paha atas
bagian distal lateral
30. Setelah 2 menit bayi lahir, jepit tali pusat dengan klem tali pusat steril
kira-kira 3 cm dari pusar (umbilicus) bayi. Dorong isi tali pusat ke
arah distal (ibu) dan menjepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari
klem pertama
31. Lakukan pemotongan tali pusat dengan menggunakan satu tangan
mengangkat tali pusat yang telah dijepit kemudian lakukan
pengguntingan sambil melindungi perut bayi. Memotong tali pusat
32. Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu dan bayi, dengan
posisi tengkurap di dada ibu. meluruskan bahu bayi sehinnga bayi
menempel dengan baik di dinding dada dan perut ibu. Usahakan
kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah
dari putting payudara ibu dan selimuti ibu dan bayi dengan kain
hangat dan pasang topi di kepala bayi
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 20 Februari 2021 Pukul : 05.15
WIB
1. Melihat dan mengenal tanda gejala kala II, ada tekanan yang semakin
meningkat pada rektum dan vagina, perinium menonjol, vulva dan
sfingter ani membuka.
2. Memastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial
untuk menolong persalinan dan menatalaksana komplikasi ibu dan
bayi baru lahir. Menyiapkan tempat yang datar, rata, bersih, dan
kering, alat penghisap lendir, lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm
diatas tubuh bayi untuk resusitasi. Menggelar kain diatas perut ibu,
tempat resusitasi dan ganjal bahu bayi, serta menyiapkan oxytocin dan
alat suntik steril sekali pakai di dalam partus set. Obat dan peralatan
sudah lengkap.
3. Memakai celemek plastik.
4. Melepas dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan tangan
dengan tisu
5. Memakai sarung tangan DTT untuk melakukan pemeriksaan dalam
6. Memasukan oksitosin kedalam alat suntik (menggunakan tangan yang
memakai sarung tangan steril) serta memastikan tidak terjadi
kontaminasi pada alat suntik
7. Membersihkan vulva dan perinium, menyeka dengan hati-hati dari
depan ke belakang menggunakan kapas yang dibasahi air matang
(DTT)
8. Melakukan pemeriksaan dalam
9. Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan
yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%
kemudian membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan
merendamnya dalam larutan klorin 0,5%
10. Memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah tidak ada kontraksi atau
meredah untuk memastikan DJJ masih dalam batas normal
11. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa pembukaan sudah
lengkap dan keadaan janin baik, dan membantu ibu untuk menentukan
posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya
12. Menjelaskan pada suami ibu untuk membantu menyiapkan ibu pada
posisi yang sesuai keinginan ibu ketika ada dorongan untuk meneran
saat ada kontraksi yaitu posisi miring kiri saat relaksasi dan posisi ½
duduk saat ingin meneran
13. Melaksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan
kuat untuk meneran:
a. Membimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan
efektif yaitu ibu hanya boleh meneran saat ada dorongan
yang kuat dan spontan untuk meneran, tidak meneran
berkepanjangan dan menahan nafas
b. Mendukung dan memberi semangat pada ibu saat meneran,
serta memperbaiki cara meneran yang tidak sesuai
c. Menganjurkan ibu untuk beristirahat diantara kontraksi
d. Memberikan ibu minum air 200 ml di antara kontraksi
e. Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai
14. Menganjurkan ibu untuk untuk tidur miring kiri di antara kontraksi
15. Meletakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu,
saat kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm
16. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
17. Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan
alat dan bahan
18. Memakai sarung tangan steril pada kedua tangan
19. Kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5-6 cm membuka
vulva, melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain
bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk
menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala.
Menganjurkan ibu untuk meneran perlahan sambil bernapas cepat dan
dangkal
20. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat
21. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar
secara spontan
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, kepala di pegang secara
biparental. Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi, dengan
lembut, kepala bayi digerakan ke arah atas dan distal hingga bahu
depan muncul di bawah arkus pubis, kemudian menggerakan kepala
kearah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang
23. Setelah kedua bahu lahir, menggeser tangan bawah ke arah perineum
ibu untuk menyangga kepala, lengan dan siku bayi sebelah bawah.
Menggunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang tangan
dan siku sebelah atas
24. Setelah tubuh dan lengan bayi lahir, menelurusi tangan atas berlanjut
ke punggung, bokong, tungkai, dan kaki. Memegang kedua mata kaki
(memasukan telunjuk di antara kaki dan pegang masing-masing mata
kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainnya)
25. Melakukan penilaian sepintas
26. Mengeringkan tubuh bayi, mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks.
Mengganti handuk basah dengan handuk/kain yang kering meletakkan
bayi diatas perut ibu
27. Memeriksa kembali uterus
28. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus
berkontraksi baik
29. Menyuntikkan oksitosin 10 unit IM (intramaskular) pada 1/3 paha atas
bagian distal lateral
30. Setelah 2 menit bayi lahir, menjepit tali pusat dengan klem tali pusat
steril kira-kira 3 cm dari pusar (umbilicus) bayi. Mendorong isi tali
pusat ke arah distal (ibu) dan menjepit kembali tali pusat pada 2 cm
distal dari klem pertama
31. Melakukan pemotongan tali pusat dengan menggunakan satu tangan
mengangkat tali pusat yang telah dijepit kemudian melakukan
pengguntingan sambil melindungi perut bayi. Memotong tali pusat
32. Menempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu dan bayi,
dengan posisi tengkurap di dada ibu. meluruskan bahu bayi sehinnga
bayi menempel dengan baik di dinding dada dan perut ibu. Usahakan
kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah
dari putting payudara ibu dan menyelimuti ibu dan bayi dengan kain
hangat dan memasang topi di kepala bayi
VII. EVALUASI
1. Sudah ada tanda-tanda gejala kala II
2. Peralatan sudah siap
3. Celemek telah dikenakan
4. Cuci tangan telah dilakukan
5. Sarung tangan DTT telah dikenakan
6. Oksitosin telah disiapkan
7. Vulva dan perineum sudah dibersihkan
8. Pembukaan sudah lengkap
9. Sarung tangan sudah dicelupkan di larutan klorin
10. DJJ dalam batas normal 145 x/menit
11. Ibu telah mengetahui pembukaan lengkap, keadaan janin baik dan ibu
telah menemukan posisi yang nyaman sesuai dengan keinginannya
12. Suami mengerti penjelasan bidan
13. Ibu telah memahami tentang cara meneran yang benar
14. Ibu bersedia miring kiri saat kontraksi
15. Handuk bayi sudah diletakkan di perut ibu
16. Kain bersih sudah ditekuk 1/3 dan sudah diletakkan di bokong ibu
17. Partus set sudah dibuka dan alat sudah lengkap
18. Sarung tangan steril telah dipakai
19. Tangan sudah menahan perineum dan ibu bersikap kooperatif saat
diminta untuk meneran
20. Tidak ada lilitan tali pusat
21. Kepala bayi sudah selesai melakukan pustaran paksi luar
22. Bahu depan dan belakang telah lahir
23. Sangga susur telah dilakukan
24. Tangan sudah memegang punggung bayi dan mengunci kaki bayi
25. Pengamatan sepimtas sudah dilakukan . Bayi telah lahir pada jam
05.15 WIB. warna kulit kemerahan, bayi menangis kuat, bernafas
tanpa kesulitan, jenis kelamin laki-laki dan bergerak aktif
26. Bayi telah di letakkan diatas perut ibu dan bayi sudah dikeringkan
27. TFU setinggi pusat, bayi tunggal
28. Inform consent oksitosin sudah dilakukan
29. Oksitosin sudah diinjeksikam
30. Tali pusat telah di klem
31. Tali pusat telah dipotong
32. Bayi sudah dikeringkan dengan kain yang pertama kemudian
menutupi bagian badan dan kepala bayi dengan kain yang baru.
Bayi sudah diberikan kepada ibu dan ibu memegang bayi
kemudian dilakukan IMD selama 1 jam

KALA III (20 Februari 2021, pukul 05.17 WIB)


I. PENGKAJIAN DATA/PENGUMPULAN DATA DASAR
A. Data Subjektif
Ibu mengatakan merasa mual di bagian perut
B. Data Objektif
KU : Baik
TFU : Setinggi pusat
Kontraksi uterus : keras
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Diagnosa Kebidanan : Ny. N umur 38 tahun P3A0 inpartu kala III
Masalah : Perut mules
Kebutuhan : Menjelaskan kepada ibu bahwa rasa mules adalah sebagai
tanda pelepasan plasenta
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSIS/MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
V. RENCANA TINDAKAN
33. pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
34. Letakkan satu tangan di atas perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk
meraba kontraksi uterus dan tekan uterus dan tangan lain
menegangkan tali pusat
35. Uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat dengan tangan kanan,
sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati ke arah
dorsokranial
36. Lakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga plasenta
terlepas, minta ibu meneran sambil menarik tali pusat dengan arah
sejajar lantai dan kemudian ke arah atas, mengikuti poros jalan lahir,
dan kembali pindahkan klem hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
37. Plasenta muncul di introitus vagina, melahirkan plasenta dengan kedua
tangan. Pegang dan putar plasenta hingga selaput terpilin, kemudian
lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan
38. Lakukan masase uterus dengan meletakkan telapak tangan di fundus
dan lakukan masase
39. Periksa kedua sisi plasenta dan emasukan plasenta ke dalam kantong
plastik atau tempat khusus
40. Evaluasi kemungkinan terjadi laserasi pada vagina dan perineum,
terdapat luka lecet pada mukosa vagina dan kulit perineum
VI. IMPLEMENTASI
33. Memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
34. Meletakkan satu tangan di atas perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk
meraba kontraksi uterus dan menekan uterus dan tangan lain
menegangkan tali pusat
35. Uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat dengan tangan kanan,
sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati ke arah
dorsokranial
36. Melakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga plasenta
terlepas, meminta ibu meneran sambil menarik tali pusat dengan arah
sejajar lantai dan kemudian ke arah atas, mengikuti poros jalan lahir,
dan kembali memindahkan klem hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
37. Plasenta muncul di introitus vagina, melahirkan plasenta dengan kedua
tangan. memegang dan memutar plasenta hingga selaput terpilin,
kemudian melahirkan dan menempatkan plasenta pada wadah yang
telah disediakan
38. Melakukan masase uterus dengan meletakkan telapak tangan di fundus
dan melakukan masase
39. Memeriksa kedua sisi plasenta dan emasukan plasenta ke dalam
kantong plastik atau tempat khusus
40. Mengevaluasi kemungkinan terjadi laserasi pada vagina dan perineum,
terdapat luka lecet pada mukosa vagina dan kulit perineum
VII. EVALUASI
33. Klem sudah dipindahkan
34. Tali pusat sudah ditegangkan
35. Tangan kiri sudah menekan kearah dorsokranial
36. Penegangan tali pusat sudah dilakukan dan klem sudah dipindahkan
37. Pukul : 05.20 plasenta sudah lahir spontan
38. Kontraksi uterus baik, TFU 1 jari dibawah pusat
39. Plasenta sudah di periks. Bagian fetal selaput utuh, insersi tali pusat
sentralis, panjang tali pusat ± 50 meter, bagian maternal lengkap ada
15 kotiledon
40. Tidak ada perdarahan (Derajat I) tidak dilakukan jahitan, luka dioles
dengan betadin

KALA IV (20 Februari 2021, pukul 05.40 WIB)


I. PENGKAJIAN DATA/PENGUMPULAN DATA DASAR
A. Data Subjektif
Ibu mengatakan merasa senang dengan kelahiran putranya, ibu juga
mengatakan lelah dan mules pada bagian perut
B. Data Objektif
KU : Composmentis
TFU : 1 jari bawah pusat
Kontraksi uterus : Baik
Perdarahan normal : ± 100 cc
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Diagnosa Kebidanan : Ny. N umur 38 tahun P3A0 kala IV normal
Masalah : Perut mules
Kebutuhan : Menjelaskan kepada ibu bahwa rasa mules adalah sebagai
tanda proses kembalinya ukuran uterus
III. IDENTIFIKASI DIAGNSIS/MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
IV. IDENTIFIKASI MASALAH SEGERA
Tidak ada
V. RENCANA TINDAKAN
41. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervaginam
42. Mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam
larutan clorin 0,5 %, mencuci tangan dan keringkan dengan tissue
43. Memastikan kandung kemih kosong, kandung kemih kosong
44. Mengajarkan ibu/keluarga cara menilai kontraksi dan melakukan
masase uterus yaitu apabila perut teraba bundar dan keras artinya
uterus berkontraski dengan baik namun sebaliknya apabila perut ibu
teraba lembek maka uterus tidak berkontraksi yang akan menyebabkan
perdarahan dan untuk mengatasi uterus yang teraba lembek ibu atau
suami harus melakukan masase uterus dengan cara meletakan satu
tangan diatas perut ibu sambil melakukan gerakan memutar searah
jarum jam hingga perut teraba keras
45. Mengevaluasi dan mengestimasi jumlah kehilangan darah ±100 ml
yaitu basah 2 pembalut dengan panjang 1 pembalut 18,5 cm
46. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit jam kedua
pasca persalinan. Memeriksa temperatur suhu tubuh ibu sekali setiap
jam selama 2 jam pertama pasca persalinan dan mencatat hasil
pemantauan dalam lembar Partograf
47. Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa ia bernapas dengan
baik serta suhu tubuh normal
48. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%
untuk dekontaminasi (10 menit). mencuci dan membilas peralatan
setelah didekontaminasi
49. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah
infeksius dan non infeksius
50. Membersihkan badan ibu dengan menggunakan air DTT, serta
membantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering
51. Memastikan ibu merasa nyaman dan memberitahu keluarga untuk
membantu apabila ibu ingin minum. Ibu sudah nyaman dan sudah
makan dan minum pada jam 11.00 WITA
52. Mendekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%
53. Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%,
balikan bagian dalam ke luar dan rendam dalam larutan klorin 0,5 %
selama 10 menit
54. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, kemudian keringkan
dengan tisu
55. Memakai sarung tangan DTT untuk melakukan pemeriksaan fisik bayi
56. Menginformasikan ke ibu bahwa bayi akan dilakukan Inisiasi
Menyusui dini ( IMD ) selama 1 jam setelah itu diberikan salep mata
dan injeksi vitamin K
57. Menginformasikan pada ibu 1 jam dari pemeriksaan bayi akan
dilakukan penyuntikan HB0
58. Melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendam
dalam larutan clorin 0,5 % selama 10 menit
59. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir lalu dikeringkan
dengan tisu
60. Melengkapi partograf (partograf halaman depan dan belakang
terlampir)
Asuhan kala IV persalinan (pemantauan ibu dan bayi tiap 15 menit pada
jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua) terlampir pada partograf
VI. IMPLEMENTASI
41. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervaginam, kontraksi uterus baik, tidak ada perdarahan
abnormal.
42. Mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam
larutan clorin 0,5 %, mencuci tangan dan keringkan dengan tissue.
43. Memastikan kandung kemih kosong
44. Mengajarkan ibu/keluarga cara menilai kontraksi dan melakukan
masase uterus yaitu apabila perut teraba bundar dan keras artinya
uterus berkontraski dengan baik namun sebaliknya apabila perut ibu
teraba lembek maka uterus tidak berkontraksi yang akan menyebabkan
perdarahan dan untuk mengatasi uterus yang teraba lembek ibu atau
suami harus melakukan masase uterus dengan cara meletakan satu
tangan diatas perut ibu sambil melakukan gerakan memutar searah
jarum jam hingga perut teraba keras
45. Mengevaluasi dan mengestimasi jumlah kehilangan darah
46. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit jam kedua
pasca persalinan. Memeriksa temperatur suhu tubuh ibu sekali setiap
jam selama 2 jam pertama pasca persalinan dan mencatat hasil
pemantauan dalam lembar Partograf.
47. Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa ia bernapas dengan
baik serta suhu tubuh normal.
48. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%
untuk dekontaminasi (10 menit). mencuci dan membilas peralatan
setelah didekontaminasi.
49. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah
infeksius dan non infeksius.
50. Membersihkan badan ibu dengan menggunakan air DTT, serta
membantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering.
51. Memastikan ibu merasa nyaman dan memberitahu keluarga untuk
membantu apabila ibu ingin minum
52. Mendekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%.
53. Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%,
balikan bagian dalam ke luar dan rendam dalam larutan klorin 0,5 %
selama 10 menit
54. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, kemudian keringkan
dengan tisu.
55. Memakai sarung tangan DTT untuk melakukan pemeriksaan fisik bayi
56. Menginformasikan ke ibu bahwa bayi akan dilakukan Inisiasi
Menyusui dini ( IMD ) selama 1 jam setelah itu diberikan salep mata
dan injeksi vitamin K.
57. Menginformasikan pada ibu 1 jam dari pemeriksaan bayi akan
dilakukan penyuntikan HB0.
58. Melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendam
dalam larutan clorin 0,5 % selama 10 menit.
59. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir lalu dikeringkan
dengan tisu.
60. Melengkapi partograf (partograf halaman depan dan belakang
terlampir).
Asuhan kala IV persalinan (pemantauan ibu dan bayi tiap 15 menit pada
jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua) terlampir pada partograf
VII. EVALUASI
41. Kontraksi uterus baik, tidak ada perdarahan abnormal
42. Cuci tangan sudah dilakukan
43. Kandung kemih kosong
44. Ibu sudah mengerti cara masase perut
45. Jumlah kehilangan darah ±100 ml yaitu basah 2 pembalut dengan
panjang 1 pembalut 18,5 cm
46. Ibu sudah diperiksa nadi, suhu, dan kandung kemih
47. Bayi bernafas dengan normal 45 kali/menit
48. Peralatan sudah dibersihkan dan dicuci
49. Bahan-bahan terkontaminasi sudah dibuang
50. Ibu sudah dalam keadaan bersih, ibu merasa nyaman
51. Ibu sudah nyaman dan sudah makan dan minum pada jam 06.00
WIB
52. Tempat persalinan sudah didekontaminasi
53. Sarung tangan sudah dicelupkan larutan klorin 0,5%
54. Cuci tangan sudah dilakukan
55. Sarung tangan sudah dikenakan, bayi sudah diberikan pemeriksaan
fisik
56. Ibu sudah mengerti bahwa sang bayi akan diberikan IMD, injjeksi
vitamin K, dan salep mata
57. Ibu sudah mengerti bahwa 1 jam setelah pemeriksaan bayi, bayinya
akan diberikan injeksi HB0
58. Sarung tangan sudah diletakkan didalam larutan klorin 0,5%
59. Cuci tangan sudah dilakukan
60. Partograf sudah dilengkapi

Anda mungkin juga menyukai