Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL JOURNAL RIVEW

MK. FILSAFAT PENDIDIKAN


PRODI S1 BK

NILAI

NAMA MAHASISWA : RIZKA SAVITRI NASUTION

NIM : 1203351030

DOSEN PENGAMPU : Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd

MATA KULIAH : FILSAFAT PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI : BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS : ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


NOVEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas CJR mata kuliah
FILSAFAT PENDIDIKAN

dengan tepat waktu .


Adapun tujuan dari makalah ini untuk memenuhi salah satu ketentuan dari 6 tugas
pokok yang wajib pada setiap mata kuliah salah satunya mata kuliah FILSAFAT
PENDIDIKAN
Tugas ini dibuat dengan usaha yang maksimal dari fikiran dan tenaga saya agar saya
mampu menyelesaikannya dengan sebaik mungkin.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dari tugas yang saya buat ini mungkin dari segi
bahasa,cara penulisan dan hal-hal lain yang kurang dari tugas ini.

Saya harap bu dosen dapat mengkritik sesuatu yang kurang dari tugas saya sebagai saran
yang baik kedepannya bagi saya dan saya harap sesuai dengan ketentuan dalam
pembuatan tugas ini.
Saya ucapkan TerimaKasih yang sebesar besarnya kepada ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd

KISARAN, November 2020

Penulis

Rizka Savitri Nasution


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1.4 Identitas Jurnal
BAB II ISI JURNAL
2.1 Ringkasan Jurnal
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Kelebihan Jurnal
3.2 Kekurangan jurnal
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Penting CJR


Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim disebabkan karena
rendahnya minat baca mahasiswa/i pada saat ini. Mengkritik jurnal
merupakan salah satu cara yang dapat dilakukanuntuk menaikkan
ketertarikan minat membaca. Mengkritik Jurnal (Critical Journal Review)
merupakan kegiatan mengulas agar dapat mengetahui dan memahami apa yang
di sajikan dalam satu jurnal. Pada dasarnya review jurnal menitik beratkan pada
evaluasi. Selain itu mengkritik jurnal juga dapat melatihkemampuan
kita dalam menganalisis dan mengevaluasi pembahasan yang disajikan
penulis.

B. Tujuan

1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Filsafat Pendidikan.


2. Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
meringkas,menganalisa,dan membandingkan serta memberi kritik pada
jurnal.
3. Memperkuat pemahaman pembaca terhadap pentingnya filsafat
pendidikan.

C. Manfaat
1. Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah jounal dan mencari
sumber bacaan yang relevan.
2. Membuat saya sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam mengkritisi
sebuah journal.
3. Untuk menambah pengetahuan tentang kepemimpinan.
D. Identifikasi Jurnal
1. Nama Artikel : Bimbingan dan Konseling
2. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan
3. Edisi terbit : 2017
4. Pengarang: Bakhrudin Al Hasby
5. Penerbit : Kampus Unnes Bendan Ngisor
6. Kota Terbit : Semarang
7. Nomor ISSN: 2527 - 6891
8. Alamat Situs: file:///C:/Users/User/Downloads/Documents/584-2429-1-PB.pdf
BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL

Ringkasan Isi Jurnal

Menurut Gibson (1981) sejarah perkembangan Bimbingan dan Konseling pada


manusia terjadi ketika nabi Adam mendapat konsekuensi akibat makan buah terlarang di
Taman Firdaus. Menurut Habsy (2016) Bimbingan dan Konseling sudah ada sejak Ki Lurah
Semar memberikan Konseling pada arjuna yang sedang mengalami konflik batin. Bentuk
konselor primitif pada masa lalu diparktikkan oleh kepala suku, tabib, dukun, peramal yang
dianggap mampu untuk menenangkan hati, atau memberikan prediksi pada masa depan.
Sedangkan menurut artikel kedua Menurut Good dalam nana syaodih (2007) Menurut
Good dalam nana syaodih (2007) Konseling merupakan merupakan bantuan Konseling
merupakan merupakan bantuan yang bersifat individu dan pribadi untuk mengatasi yang
bersifat individu dan pribadi untuk mengatasi masalah masalah--masalah pribadi
pendidikan dan vokasional. Dan menurut artikel ketiga menurut Prayitno (2004),
bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal, dalam
bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung berdaarkan norma-norma yang berlaku.

Jadi bimbingan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam


memfasilitasi individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal, pengembangan
perilaku yang efektif, pengembangan lingkungan, dan peningkatan fungsi atau manfaat
individu dalam lingkungannya. Semua perubahan perilaku tersebut merupakan proses
perkembangan individu, yakni proses interaksi antara individu dengan lingkungan melalui
interaksi yang sehat dan produktif. Bimbingan dan konseling memegang tugas dan
tanggung jawab yang penting untuk mengembangkan lingkungan, membangun interaksi
dinamis antara individu dengan lingkungan, membelajarkan individu untuk
mengembangkan, merubah dan memperbaiki perilaku. Menurut jurnal pertama Tidak ada
suatu filsafat bersama yang mempersatukan semua pendekatan Bimbingan dan Konseling.
Guru BK/Konselor harus megakui bahwa pandangannya tentang sifat manusia
berhubungan secara vital dengan pandangannya terhadap proses layanan Bimbingan dan
Konseling yang memiliki implikasi yang nyata bagi penerapannya. Sedangkan jurnal kedua
guru BK/konselor harus mempunyai Asas kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan konseling
yang menuntut dirahasiakanya segenap data dan keterangan tentang konseli (konseli)
yang menjadi sasaran pelayanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak
layak diketahui oleh orang lain. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban penuh
memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaanya
benarbenar terjamin. Kedua, Asas kesukarelaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan konseli (konseli) mengikuti/menjalani
pelayanan/kegiatan yang diperlukan baginya. Dalam hal ini guru pembimbing
berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan tersebut. Ketiga, Asas
keterbukaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli (konseli)
yang menjadi sasaran pelayanan/kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura, baik di
dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai
informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya.

Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan konseli


(konseli). Keterbukaan ini amat terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan dan
adanya kesukarelaan pada diri konseli yang menjadi sasaran pelayanan/ kegiatan. Agar
konseli dapat terbuka, guru pembimbing terlebih dahulu harus bersikap terbuka dan tidak
berpura-pura. Dan menurut jurnal ketiga guru BK/konselor harus mempunyai asas
kemandirian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan umum
bimbingan dan konseling, yakni: konseli (konseli) sebagai sasaran pelayanan bimbingan
dan konseling diharapkan menjadi konseli-konseli yang mandiri dengan ciriciri mengenal
dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan,
mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri. Guru pembimbing hendaknya mampu
mengarahkan segenap pelayanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakannya bagi
berkembangnya kemandirian konseli. Asas Kekinian yaitu asas bimbingan dan konseling
yang menghendaki agar objek sasaran pelayanan bimbingan dan konseling ialah
permasalahan konseli (konseli) dalam kondisinya sekarang. Pelayanan yang berkenaan
dengan “masa depan atau kondisi masa lampau pun” dilihat dampak dan/atau kaitannya
dengan kondisi yang ada dan apa yang diperbuat sekarang. Asas Kedinamisan yaitu asas
bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi pelayanan terhadap sasaran
pelayanan (konseli) yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan
terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap
perkembangannya dari waktu ke waktu.

Asas Keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
berbagai pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru
pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu. Untuk ini kerja
sama antara guru pembimbing dan pihak-pihak yang berperan dalam penyelenggaraan
pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan. Koordinasi segenap
pelayanan/kegiatan bimbingan dan konseling itu harus dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya.
BAB III
Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

A. Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel/Jurnal


1. Dari aspek ruang lingkup isi artikel:
Cakupan ruang lingkup dari artikel tersebut sangat luas, artikel tersebut membahas
materi tentang peranan guru bimbingan dan konseling
2. Dari aspek tata bahasa, artikel tersebut adalah:
Bahasa yang digunakan pada artikel tersebut berbelit – belit sehingga mudah
dimengerti.

A. Kesimpulan
Bimbingan dan Konseling adalah sebuah profesi yang terfokus pada relasi dan
interaksi antara individu dan lingkungan dengan tujuan untuk membina
perkembangan diri, dan mengurangi pengaruh hambatanhambatan lingkungan yang
mengganggu keberhasilan hidup dan kehidupan individu. Sebagai suatu profesi,
bimbingan dan konseling menuntut pelatihan yang tepat dan memiliki
asosiasi profesi, lisensi dan sertifikat, standar perilaku etis. Bimbingan dan
konseling (BK) tidak lagi terbatas pada kancah (setting) sekolah, melainkan
menjangkau bidang-bidang di luar pendidikan/pengajaran yang memberikan
nuansa dan corak pada penyelenggaraan upaya pengembangan invidu yang lebih
sensitive, antisipatif, proaktif, dan responsif terhadap kebutuhan dan tuntutan
perkembangan individu dan masyarakat.

B. Rekomendasi

Dari segi aspek ruang lingkup artikel harus diperbaiki lagi agar jurnal dapat
menjadi sumber referensi yang relevan.
DAFTAR PUSTAKA

Hasby, AB. 2017.Filosofi Keilmuan Bimbingan dan Konseling. Jawa Timur: Jurnal
pendidikan

Anda mungkin juga menyukai