UNIT………………………………..
(LOGO)
2016
LAMPIRAN 2 :
FORMAT LAPORAN PROGRAM MANAJEMEN RESIKO UNIT
(LOGO)
3. RENCANA KEGIATAN
Prioritas Identifikasi Rencana Hasil Kegiatan Waktu Penanggung
resiko kegiatan jawab
1
2
4. PENUTUP
Demikian laporan mangemen resiko dibuat agar menjadi perhatian
adanya.
Madiun,……………………..2016
Kepala Bidang
Keperawatan dan Medis / penunjang Kepala Unit / Ruang
LAMPIRAN 3 :
FORMAT PROGRAM MANAJEMEN RESIKO UNIT
(LOGO)
Upaya penanganan faktor potensi berbahaya yang ada di rumah sakit serta
metode pengembangan program kesehatan dan keselamatan kerja perlu
dilaksanakan, seperti misalnya :
• perlindungan baik terhadap penyakit infeksi maupun non-infeksi,
Jika memperhatikan isi dari pasal di atas maka jelaslah bahwa Rumah Sakit
(RS) termasuk ke dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya
yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap para pelaku
langsung yang bekerja di RS, tapi juga terhadap pasien maupun pengunjung RS.
Sehingga sudah seharusnya pihak pengelola RS menerapkan upaya-upaya
penanganan resiko-resiko di Rumah Sakit.
2. TUJUAN
Tujuan program manajemen risiko adalah meningkatkan keselamatan pasien
RSUD CARUBAN Kabupaten Madiun melalui pendekatan proaktif dan pengendalian
risiko-risiko yang ada di lingkungan kerja rumah sakit.
3. KEGIATAN
Kegiatan manajemen resiko RSUD Caruban Kabupaten Madiun adalah dengan
pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi, menilai (risk assesment) dan menyusun
prioritas risiko, dengan tujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan
dampaknya.
Proses identifikasi adalah usaha mengidentifikasi situasi yang dapat
menyebabkan cedera, tuntutan atau kerugian secara finansial. Identifikasi akan
membantu langkah - langkah yang akan diambil manajemen terhadap risiko
tersebut. Identifikasi resiko bisa diperoleh dari :
• Laporan Kejadian (KTD, KNC, Kejadian Sentinel, dan lain-lain)
• Review Rekam Medik (Penyaringan Kejadian untuk memeriksa dan mencari
penyimpangan - penyimpangan pada praktik dan prosedur)
• Pengaduan (Complaint) pelanggan
• Survey atau Self Assesment, dan lain-lain
Penilaian risiko harus dilakukan oleh seluruh staf dan semua pihak yang
terlibat termasuk Pasien dan publik dapat terlibat bila memungkinkan.
Area yang dinilai/diasesmen meliputi
1. Operasional
2. Finansial
3. Sumber daya manusia
4. Strategik
5. Hukum/Regulasi
6. Teknologi
Setelah tahap penilaian resiko, maka tahap berikutnya adalah menyusun
prioritas risiko dengan menggunakan alat bantu yang dipilih. Pada umumnya
digunakan risk matrix grading. Dilakukan pendekatan dengan menentukan prioritas
resiko pada proses-proses resiko tinggi, mengutamakan keselamatan pasien dan staf
untuk kemudian secara proaktif melakukan analisis resiko dengan FMEA (Failure
Mode and Effect Analysis).
Dengan mengikuti analisa dan hasil yang didapatkan rumah sakit menentukan
rancang ulang proses atau tindakan yang sama untuk mengurangi resiko dalam
proses tersebut.
Keseluruhan tahapan manajemen resiko ini dilaksanakan paling sedikit satu
kali dalam satu tahun disertai dengan pendokumentasian kegiatan yang baik.
7. EVALUASI
Evaluasi program dilaksanakan pada akhir tahun, yaitu pada bulan Desember
UNIT………………………………..
(LOGO)
2016
a. Risk Register
b. High Risk Process
c. Form FMEA
Langkah 1 dan langkah 2
Langkah 3, 4, 5 dan 6
Modus Kegagalan dan Dampak
ACTION PLAN
PDSA (Plan, Do, Studi, Action)
LAMPIRAN 5:
UNIT………………………………..
(LOGO)
2016
HVA (Technologic Event)
HVA (Human Related Event)