Anda di halaman 1dari 8

KEPEMIMPINAN (TUGAS 2)

Dosen Pengampu : Nurwanto Nurcahyo, M.M

DISUSUN OLEH :

HIRTA PAMUNGKAS (18.11.1805)


SAMSUL RAHMATULLAH (18.11.1874)
ANNISA APRILIA NURJANAH (18.11.1826)

UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

INFORMATIKA

2019/2020
A. Bagaimana peran penting sebagai pemimpin baik pemimpin bangsa,
pemimpin perusahaan dan pemimpin serikat pekerja menghadapi hal
tersebut ?

Tentu dalam membuat suatu peraturan atau Rancangan Undang -


Undang pasti akan mendapatkan reaksi yang berbeda – beda dari semua
kalangan masyarakat yang ada. Ada yang mendukung dan ada juga yang
menolak. Rancangan Undang – Undang tentu saja tidak terbentuk atau
muncul wacana begitu saja, melainkan melewati suatu proses yang panjang.
Mulai dari mencari hal – hal yang harus di rubah atau di tambah dalam poin –
poin tertentu yang sekiranya sudah tidak berdampak atau perlu suatu
perubahan yang lebih berdampak baik.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa memang tidak semua RUU


yang dibuat akan memuaskan masyarakat luas. Oleh karena itu sebagai
masyarakat yang mempunyai hak untuk mengutarakan pendapat, diharuskan
untuk menyampaikan apresiasi atau pendapat mereka atas RUU yang akan
disahkan oleh pemerintah. Apakah dari semua poin – poin yang ada dalam
RUU tersebut sudah sangat membantu atau berdampak baik bagi mereka
sendiri. Jika memang ada poin -poin yang dirasakan tidak menguntungkan
rakyat, bisa langsung menyampaikan hal tersebut ke pihak pemerintah selaku
kalangan yang bertanggung jawab.

Perlu diperhatikan juga selaku kita yang masih awam, bahwa kita
harus paham betul terlebih dulu isi dari RUU itu sendiri, jangan asal menolak
atau setuju begitu saja terhadap yang ditetapkan. Maka dari itu, di sinilah
peran penting bagi para pemimpin yang ada untuk menanggapi permasalahan
yang ada dengan sangat memperhitungkan segala kemungkinan.
Sebagai pemimpin bangsa, sangat dituntut lebih dalam menangani
permasalahan ini dengan bijak dan mempertimbangkan segala pendapat atau
apresiasi dari rakyatnya. Karena pemerintah hadir untuk menjalakan tatanan
negara dengan sebaik – baiknya. Pemimpin bangsa harus menyampaikan dan
menjelaskan secara jelas dan tegas kepada rakyatnya sehingga akhir yang
diharapkan adalah agar masyarakat mengerti dan yakin bahwa RUU yang
akan diputuskan sangat berdampak baik terhadap mereka.

Sebagai pemimpin perusahaan, begitu pula dengan pemimpin suatu


perusahaan sangat dibutuhkan dalam saat demikian, di mana seorang
pemimpin harus mampu memberi arahan dan penjelasan yang baik terhadap
para bawahannya supaya mengerti dan paham akan situasi yang ada. Sebelum
itu, sebaliknya pemimpin harus bersikap selayaknya seorang pemimpin yang
bijak dan memberikan contoh yang baik terhadap bawaannya. Pemimpin
harus mengambil tindakan yang tepat di mana ditekankan dalam hal
keuntungan perusahaan, tetapi tidak mengesampingkan pendapat para
bawahannya.

Sebagai pemimpin serikat, lain halnya dengan serikat yang memiliki


jumlah anggota yang banyak. Dibutuhkan pemimpin yang sangat dipercaya
dan berpengaruh penting dalam serikat tersebut. Oleh karena itu para
pemimpin serikat diwajibkan untuk memahami segala permasalahan yang
dikira tidak menuntungkan, agar tidak sembarangan dalam menolak sesuatu
peraturan.
B. Apa yang saudara ketahui mengenai RUU Cipta Kerja (Omnibus Law)?
Jelaskan dengan lengkap dan benar

Omnibus Law adalah aturan baru yang sengaja dibikin untuk


menggantikan aturan-aturan yang ada sebelumnya. Saat ini Omnibus Law
yang ramai dibicarakan tentang kemudahan investasi di Indonesia, yaitu RUU
Cipta Lapangan Kerja (Cilaka), RUU Perpajakan, dan RUU UMKM.

Mengenai RUU Cipta Lapangan Kerja yang kini namanya diganti menjadi
Cipta Kerja (Cika) berisi 1028 halaman yang membahas berbagai hal, dari
peningkatan ekosistem investasi, ketenagakerjaan, hingga jaminan sosial.
Masalah ketenagakerjaan dibahas secara khusus pada Bab IV. Di antaranya
berisi beberapa ketentuan yang merupakan perubahan dari Undang -Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia 4279).

Beberapa pasal dalam draf RUU ini potensial menimbulkan kontroversi.


Berikut poin-poinnya:
• Masuk enam hari kerja
Pada pasal 89 poin 22 berisi perubahan dari pasal 79 UU
nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Isinya, pengusaha
wajib memberi waktu istirahat dan cuti bagi pekerja. Waktu
istirahat wajib diberikan paling sedikit selama 30 menit setelah
bekerja selama 4 jam, dan “Istirahat mingguan 1 hari untuk 6 hari
kerja dalam 1 minggu,” demikian dikutip. Sedangkan, waktu kerja
paling lama 8 jam perhari, dan 40 jam dalam satu minggu.
• Ketentuan lembur
Pada pasal 89 poin 20 tercantum, pengusaha dapat
memberlakukan waktu kerja yang melebihi ketentuan untuk jenis
pekerjaan atau sektor usaha tertentu. Ketentuan lebih lanjut
mengenai jenis pekerjaan atau sektor usaha tertentu serta skema
periode kerja diatur dengan Peraturan Pemerintah.
• Upah minimum ditetapkan gubernur
Upah minimum tidak diatur secara nasional. Pada pasal 89
poin 24 disebutkan, Gubernur menetapkan upah minimum sebagai
jaring pengaman. Upah minimum tersebut dihitung dengan
mempertimbangkan inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Hanya,
ketentuan tersebut tidak berlaku untuk industri kecil. Demikian
pula untuk industri karya akan dibuat ketentuan tersendiri. Selain
itu, pada pasal 89 poin 30 disebutkan bahwa pengusaha melakukan
peninjauan upah secara berkala dengan memperhatikan
kemampuan perusahaan dan produktivitas.

C. Apa yang dimaksud dengan kepemiman Strategik? dengan cara pa para


eksekutif memikirkan sumber daya yang penting bagi perusahaan?

Kepemimpinan strategic adalah kemampuan untuk mengantisipasi,


memberikan inspirasi, dan mempertahankan fleksibilitas, dan memberdayakan
orang lain untuk menciptakan perubahan strategic yang diinginkan (Hitt, et el,
2001:489). Dengan sifatnya yang multifungsi, kepemimpinan stratejik
melibatkan seluruh sumber daya manusia dalam organisasi, tidak hanya unit
bisnis fungsional tertentu.
Karena kompleksitas dan sifat global dari medan persaingan yang ada,
pemimpin yang stratejik harus belajar bagaimana cara mempengaruhi perilaku
seseorang secara efektif dalam lingkungan yang tidak menentu. Hal ini bisa
dilakukan dengan perkataan, perbuatan nyata, maupun kemampuannya dalam
mewujudkan visi yang hendak dituju di masa depan. Dengan cara ini, seorang
pemimpin dapat mempengaruhi perilaku pikiran, dan perasaan para karyawan
dan anak buah yang dipimpinnya.

Kemampuan pengelola manusia ( human capital ) merupakan modal


penting bagi seseorang pemimpin. Seorang pemimpin harus teliti dan tegas
dalam memilih sumber daya manusia yang akan digunakan bagi perusahaan.
Dengan menentukan berbagai kriteria yang harus dipenuhi sebagai sumber
daya manusia. Tentunya dengan berbagai kriteria tersebut dapat membatu
perusahaan dengan kapasitas yang dimiliki mereka.

D. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Puncak, dan bagaimana ia


mempengaruhi kinerja perusahaan dan kemampuannya untuk ber
inovasi dan menentukan perubahan strategi yang tepat

Kapasitas para pemimpin puncak untuk menciptakan arsitektur social


yang mampu menciptakan modal intelektual (Loeb, 1994). Model intelektual
adalah pengetahuan, keahlian, kekuatan otak, dan ide inovatif. Ini dapat
dicapai bila pemimpin strategic yang kompeten menciptakan situasi di mana
para stakeholders dapat diarahkan mencapai operasi perusahaan secara efektif
dan mempertahankan kinerja yang tinggi dari waktu ke waktu.
Kepemimpinan strategic memang merupakan bentuk acuan dari
kepemimpinan yang sangat kompleks namun penting. Strategic tidak bisa
dirumuskan, diimplementasikan untuk mencapai laba di atas rata - rata tanpa
kepemimpinan strategic yang efektif. Perusahaan - perusahaan yang bersaing
di medan persaingan abad 21 ditantang untuk mengembangkan kepemimpinan
strategic yang efektif Karena beberapa alasan.

Pertama, kepemimpinan strategic merupakan syarat bagi sukses


tidaknya strategic. Kedua, hanya kinerja organisasi buruk akibat tidak
dipimpin dengan baik atau terlalu banyak di atur. Ada kalanya, para pemimpin
organisasi mengalami sukses besar yang lain mungkin sukses, namun tidak
mampu mempertahankan kesuksesannya, yang lain lagi secara teknis
mungkin sukses, namun kurang dihormati sebagai pemimpin. Memang sangat
sulit membangun dan mencapai sukses secara terus menerus sepanjang waktu.

Melalui kepemimpinan strategic yang efektif, suatu perusahaan


mampu memanfaatkan proses manajemen strategic dengan sukses. Setiap
kepemimpinan strategis dapat menggambarkan dan menganalisis kondisi
lingkungan strategis yang saling berkaitan, melengkapi dan saling
bertentangan. Kepemimpinan strategis dapat mencermati perkembangan yang
ada serta memerhatikan komponen lingkungan strategis. Sekarang mari kita
analisis kepemimpinan strategic di Indonesia, baik pemimpin bangsa,
pemimpin perusahaan serta pemimpin serikat pekerja.
E. Apakah yang dimaksud dengan budaya perusahaan ? apa yang harus
dilakukan para pemimpin strategic untuk mengembangkan dan
mendukung budaya perusahaan yang efektif

Budaya Perusahaan atau dalam bahasa Inggris disebut


sebagai corporate culture adalah kumpulan dari beberapa asumsi-asumsi
penting yang dijadikan landasan atau pedoman oleh setiap orang yang ada
dalam suatu perusahaan. Perusahaan yang besar pada dasarnya dibangun oleh
landasan perusahaan yang baik. Salah satu landasan perusahaan adalah
budaya yang diterapkan di dalamnya. Tanpa ada budaya, kesuksesan
perusahaan tidak akan bisa terealisasi. Hal yang terpenting dalam menentukan
budaya perusahaan adalah dibutuhkan karyawan - karyawan yang
berkeinginan tinggi untuk bekerja dengan bersungguh-sungguh. Bukan hanya
karyawan yang sekadar bekerja demi mendapatkan gaji.

Berkomunikasi dengan baik baik itu pemimpin dengan karyawannya


atau karyawan dengan karyawan lain itu sangat diperlukan. Berinteraksi
dengan mimplementasikan pelatihan pada seluruh karyawan.untuk mencapai
ekspetasi preusahaan yang diinginkan. Adanya pemberian reward untuk
karyawan yang konsisten dalam peraturan dan perkerjaannya serta
konsekuensi bagi karyawan yang bersikap dan bekerja tidak sesuai dengan
standar perusahaan/aturan yang sudah ditetapkan.

Budaya perusahaan yang kuat akan memiliki pengaruh besar terhadap


kejayaan perusahaan itu sendiri. Hal ini akan membentuk perusahaan dalam
menghadapi masalah-masalah yang kerap ditemukan. Perusahaan yang diisi
oleh karyawan yang sepenuh hati, akan lebih bertahan lama dan dapat
bersaing dengan tangguh.

Anda mungkin juga menyukai