2019/2020 1. Sebutkan pedoman kepemimpinan yang biasa dianut di Indonesia ? Jawab : Kepemimpinan Demokrasi
2. Apa yang dimaksud dengan tipe atau gaya kepemimpinan itu ?
Jawab : Gaya kepemimpinan, mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian gaya kepemimpinan yang demikian ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Davis dan Newstrom (1995). Keduanya menyatakan bahwa pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang dipersepsikan atau diacu oleh bawahan tersebut dikenal sebagai gaya kepemimpinan.
3. Ada berapa macam tipe atau gaya kepemimpinan ini ?
Jawab : Terdapat lima gaya kepemimpinan yang disesuaikan dengan situasi menurut Siagian (2002), yaitu: 1) Tipe pemimpin yang otokratik 2) Tipe pemimpin yang militeristik 3) Tipe pemimpin yang paternalistik 4) Tipe pemimpin yang kharismatik 5) Tipe pemimpin yang demokratik 4. Berilah penjelasan tentang gaya kepemimpinan otokratis ? Jawab : Gaya kepemimpinan otokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara segala kegiatan yang akan dilakukan semata-mata diputuskan oleh pimpinan. Adapun ciri-ciri gaya kepemimpinan otokratis adalah sebagai berikut: • Wewenang mutlak terpusat pada pemimpin • Keputusan selalu dibuat oleh pemimpin; • Kebijakan selalu dibuat oleh pemimpin; • Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan;
5. Berilah penjelasan tentang gaya kepemimpinan militeristis ?
Jawab : Pemimpin seperti ini sangat mirip dengan tipe pemimpin otoriter yang merupakan tipe pemimpin yang bertindak sebagai diktator terhadap para anggota kelompoknya. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah: 1) Lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan sering kali kurang bijaksana 2) Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan 3) Sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan 4) Menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya 5) Tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya 6) Komunikasi hanya berlangsung searah. 6. Jelaskan gaya kepemimpinan paternalistic ? Jawab : Paternalistik merupakan tipe dengan cara memimpin yang membuat para bawahannya terlihat seperti orang yang belum dewasa. Sehingga menyebabkan para bawahan tidak bisa mengembangkan diri serta mengeluarkan ide-ide yang baru. Tipe ini hampir mirip dengan tipe otokratis yaitu para bawahan tidak bisa berkembang dan mengeluarkan ide-ide baru, tetapi dalam hal cara memimpin sangatlah berbeda. Tipe Otokratis memimpin dengan kekuasaan dan pemaksaan sedangkan pada tipe paternalistik pemimpin selalu bertindak sebagai bapak dan memberikan perlindungan kepada bawahannya.
7. Jelaskan gaya kepemimpinan kharismatis ?
Jawab : Pemimpin yang kharismatik, harus diakui bahwa untuk keadaan tentang seorang pemimpin yang demikian sangat diperlukan, akan tetapi sifatnya yang negatif mengalahkan sifatnya yang positif.
8. Jelaskan gaya kepemimpinan demokratis ?
Jawab : Kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan. Pemimpin kerkonsultasi dengan anak buah untuk merumuskan tindakan keputusan bersama. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut: a. Wewenang pemimpin tidak mutlak b. Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan c. Keputusan dan kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan d. Komunikasi berlangsung secara timbal balik, baik yang terjadi antara pimpinan dan bawahan maupun sesama bawahan e. Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para bawahan dilakukan secara wajar f. Prakarsa dapat datang dari pimpinan maupun bawahan; g. Banyak kesempatan bagi bawahan untuk menyampaikan saran, pertimbangan atau pendapat; Tugas-tugas kepada bawahan diberikan dengan lebih bersifat permintaan dari pada intruksi h. Pimpinan memperhatikan dalam bersikap dan bertindak, adanya saling percaya, saling menghormati.