Anda di halaman 1dari 2

Berita Politik Humaniora Ekonomi Hiburan Olahraga Lifestyle Wisata Kesehatan Tekno

Media Muda Green Jakarta Fiksiana Freez


Home
Green
Penghijauan
Artikel

Penghijauan

Tantan Hermansah
Trainer materi NUN-Integrity. Pelatihan yang bisa menganalisis kinerja perusahaan/lembaga,
memetakan sumberdaya manusia yang tepat, membangun selengkapnya

TERVERIFIKASI
Jadikan Teman |  Kirim Pesan
0inShare

Pendidikan Integritas
REP | 15 December 2012 | 07:31 Dibaca: 240   Komentar: 0   0

Dalam sebuah peristiwa, saya sering terlibat dialog kecil berikut ini:

“Pak, mengapa tidak naik lift saja?”

“Oh, tidak. Toh cuma tujuh lantai kok!”

“Kan lift sudah tersedia dan listriknya dibayar negara!”

“Ya, kalau saya tidak naik lift kan minimal saya menghemat ’sedikit’ uang negara itu!” Kata
saya. Selalu begitu. Akhirnya, hampir semua yang suka naik lift itu tahu bahwa saya adalah
pengajar yang ogah naik lift. Itu saya lakukan sudah bertahun-tahun.
Saya jadi ingat kawan saya ketika kuliah Pasca Sarjana di IPB. Pak Mansyur, kalau tidak
salah nama beliau. Ketika kuliah S2 di Perancis itu, turun naik selalu menggunakan tangga.
Jarang sekali menggunakan lift. Singkat cerita, beliau sudah selesai dan pulang ke Indonesia.
Beberapa bulan setelah tiba di Indonesia, Pak Mansyur mendapatkan surat dari Walikota
Paris disertai permohonan maaf bahwa Hak dari Pak Mansyur terlambat dikirimkan. Apa Hak
itu? Ternyata itu adalah sejumlah dana yang disiapkan untuk membayar penggunaan lift di
flat asrama mahasiswa yang oleh Pak Mansyur tidak dipakai.

Saya kagum dengan pengalaman di atas. Dari situ kita bisa mengambil kesimpulan bahwa,
sekecil apapun tindakan kebaikan yang kita lakukan meski kita tidak mengetahuinya, akan
tetap tercatat sebagai kebaikan yang dihargai.

***

Sebagai pengajar (di Taman Kanak-kanak, Perguruan Tinggi, Ruang Pelatihan, dan bahkan di
lapangan) satu hal yang saya yakini adalah bahwa integritas itu harus dididikkan, bukan
diajarkan.

Mengapa? Karena ada beda mengajar dengan mendidik. Mari kita lihat.

Pengajaran itu transfer ilmu pengetahuan; sedang pendidikan adalah penanaman ilmu
pengetahuan.

Pengajaran itu (lebih banyak) penghafalan; sedangkan pendidikan lebih banyak


mempraktikkan.

Pengajaran itu eksternalisasi; sedangkan pendidikan itu internalisasi.

Dalam Pelatihan NUN-Integrity, dimensi Integritas yang 5 itu dibagi menjadi dua bagian
besar.  Bagian yang bersifat internal, yang mana hal ini terkait dengan kepribadian diri; dan
yang kedua terkait dengan relasinya kepada orang lain.

Salam Integritas

Tantan Hermansah @InspirasiTantan

Anda ingin mengetahui kualitas integritas staf dan top manajemen Anda, sehingga bisa
mengetahui kinerja dari lembaga dan perusahaan Anda? Hubungi kami. Nun-INTEGRITY
akan membantu mengidentifikasi, memetakan, dan menjelaskanya.

Tags:

 Laporkan
 Tanggapi

Kompasiana adalah Media Warga. Setia

Anda mungkin juga menyukai