Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH IKATAN PRIMORDIALISME TERHADAP

PERILAKU MEMILIH PEMILIH PEMULA PADA PILKADA


DI KECAMATAN GUNUNG TALANG TAHUN 2015
1) 2) 3)
Retfi Hestixia , Muhammad Ali Azhar , I Ketut Putra Erawan
123)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
1) 2) 3)
Email hestixia80@gmail.com , aliazhar23mr@yahoo.co.id , ketuterawan@fisip.unud.ac.id

ABSTRACT

Tribal equations are often used by legislative candidates to advance at the election as a
campaign strategy to be a chance of victory. As a frame,the theory that author used in this
research is Sociological Theory by Chicago Madhhab. The research methodology in this
research is using descriptive quantitative research method. The findings of the research
obtained were the highest number of cross-tabulation of respondent's tribe with the
respondent's choice of 59 Caniago clan selected Gusmal and Yulfadri Nurdin, and the second
highest of 50 Malay tribesmen chose Gusmal and Yulfadri Nurdin, where Gusmal was with
Caniago and Yulfadri Nurdin has Malay tribe. Based on data, it can be concluded that there is a
significant influence of primordialism bonds on the behavior of voters choosing a beginner at
pilkada simultaneously in Gunung Talang District, Solok Regency, West Sumatera in 2015.
Keywords: Tribe, bond of Primordialism, Choosing Behavior, Elections.

1. PENDAHULUAN perpolitikan. Sebagian besar masyarakat


1.1 Latar Belakang Minangkabau masih menjunjung tinggi ikatan
Negara Indonesia kaya akan primordial dalam dirinya untuk menghadapi
keanekaragaman budayanya, sehingga zaman demokratisasi pada saat sekarang ini.
negara Indonesia memiliki banyak perbedaan Contohnya partisipasi masyarakat dalam
budaya ditiap daerahnya. Salah satunya pemilu, baik pemilu presiden, pemilu legislatif,
adalah Minangkabau yang berada di Provinsi ataupun pemilu kepala daerah.
Sumatera Barat. Minangkabau merupakan Salah satu bentuk kebudayaan yang
salah satu daerah yang budayanya masih ada di Minangkabau adalah bentuk sistem
kuat memegang dan menerapkan adat yang kekerabatan yang dari dulu hingga sekarang
mereka yakini dari zaman dahulu. Adat yang masih melekat. Salah satu yang membedakan
terdapat di Minangkabau terdapat dua ajaran sistem kekerabatan di Minangkabau adalah
yaitu ajaran yang mempengaruhi pola perbedaan suku. Minangkabau memiliki 4
kehidupan sosial dan politik masyarakat suku induk yaitu Suku Koto, Suku Piliang,
Minangkabau. Suku Bodi, dan Suku Caniago. Empat suku
Pada era demokratisasi sekarang ini, induk tersebut terpecah lagi menjadi
kebudayaan merupakan salah satu aspek beberapa suku, sehingga sistem kekerabatan
yang mempengaruhi masyarakat dalam yang ada di Minangkabau terbagi oleh banyak
bertindak atau mengambil keputusan untuk suku. Maka penulis akan membahas tentang
menghadapi demokratisasi dalam suatu ikatan primordialisme dalam konteks

1
kebudayaan khususnya ikatan kekerabatan ditemukan berbagai macam faktor yang
atau kesukuan. mempengaruhi perilaku memilih masyarakat
Ikatan primordialisme merupakan salah Minangkabau yaitu identifikasi kepartaian,
satu bagian dari identitas disuatu daerah, kedekatan atau mengenal calon kandidat,
yang dimanfaatkan oleh elit-elit politik untuk kontribusi yang telah diberikan oleh calon
mendapatkan suara pada saat pemilu, kandidat sebelum mereka dipilih, sosok atau
sehingga elit-elit politik dengan mudah figur calon kandidat, peran dari tokoh
mendekati masyarakat yang masih masyarakat, dipengaruhi oleh orang lain, visi
memegang teguh ikatan primordialisme. Satu misi yang ditawarkan oleh calon kandidat,
kasus yang terjadi di Minangkabau, dimana faktor kedaerahan, tingkat pendidikan
penulis mendapatkan informasi tersebut dari masyarakat, dan calon incumbent yang dilihat
salah seorang masyarakat di Minangkabau dari prestasi dan kinerja sebelumnya. Selain
bahwa terdapat salah satu kandidat calon dari faktor-faktor tersebut, sebagaimana yang
pada saat pilkada yang memanfaatkan telah penulis jelaskan di atas kecerdasan
adanya ikatan primordialisme, dengan cara intelektual juga merupakan salah satu faktor
seperti bunglon. Maksudnya adalah kandidat yang akan mempengaruhi partisipasi politik
calon tersebut melakukan pendekatan kepada masyarakat khususnya perilaku memilih
masyarakat dengan cara menyesuaikan suku masyarakat Minangkabau.
dirinya dengan suku masyarakat yang mereka Kemajuan demokrasi tidak luput dari
datangi pada saat kampanye. adanya kesuksesan pelaksanaan pemilu,
Perilaku memilih merupakan cara salah satunya pilkada. Tahun 2015 pilkada
seseorang berinteraksi pada saat pemilu, serentak dilaksanakan dibeberapa daerah di
yakni bagaimana pilihan politik seseorang Indonesia, salah satunya di Kabupaten Solok.
pada saat memilih calon kandidat atau partai Kabupaten Solok merupakan salah satu
apa yang akan mereka pilih pada saat pemilu. kabupaten yang terdapat di Provinsi
Perilaku memilih dipengaruhi oleh faktor Sumatera Barat, yang memiliki 14 kecamatan.
primordialisme dan faktor profesionalisme. Pada pilkada serentak di Kabupaten
Perilaku memilih berdasarkan faktor Solok tahun 2015, terdapat tiga pasangan
primordialisme adalah yang mempengaruhi calon yang maju sebagai bupati dan wakil
perilaku memilih yaitu berdasarkan dari bupati, yakni pasangan Gusmal sebagai
bentuk kekerabatan, kesukuan, atau dari bupati dan Yulfadri Nurdin sebagai wakil
kebiasaan yang dijadikan kepercayaan sejak bupati dengan perolehan suara 69.131 suara
dulunya. Sedangkan faktor profesionalisme dengan persentase 46,32%. Pasangan calon
adalah yang mempengaruhi perilaku memilih bupati dan wakil bupati Gusmal dan Yulfadri
yaitu berdasarkan pertimbangan kecerdasan Nurdin telah mengalahkan pasangan calon
intelektual dalam berpartisipasi politik. Incumbent yakni Desra Ediwan Anantanur
Perilaku memilih masyarakat dan Bachtul yang menjabat pada periode
Minangkabau dari hasil beberapa penelitian sebelumnya, begitu juga dengan pasangan
yang telah dilakukan oleh beberapa orang

2
calon Agus Syahdeman dan Wahidup yang 1.4 Manfaat Penelitian
juga dikalahkan oleh pasangan nomor urut 1. 1.4.1 Manfaat Akademis
Pada pilkada serentak tahun 2015 Penelitian ini diharapkan dapat
Gusmal dan Yulfadri Nurdin memenangkan di menambah pengetahuan, wawasan, serta
11 kecamatan dari 14 kecamatan yang ada di dalam penerapan Ilmu Politik. Penelitian ini
Kabupaten Solok. Salah satunya Kecamatan juga diharapkan dapat menjadi sumber
Gunung Talang. Kecamatan Gunung talang referensi dan menjadi acuan untuk penelitian
terdiri dari 8 nagari, yakni Nagari Talang, selanjutnya.
Nagari Sungai Janiah, Nagari Koto Gadang 1.4.2 Manfaat Praktis
Guguak, Nagari Koto Gaek Guguak, Nagari Penelitian ini diharapkan dapat
Jawi-Jawi, Nagari Cupak, Nagari Batang memperdalam pengetahuan dan ilmu bagi
Barus, dan Nagari Aie Batumbuak. penulis dan pembaca tentang pengaruh
Kecamatan Gunung Talang merupakan ikatan primordialisme terhadap perilaku
salah satu kecamatan yang masih kental adat memilih dikalangan pemilih pemula mengenai
dan budayanya dan merupakan asal daerah pilkada serentak tahun 2015. Sehingga dapat
dari bupati yang memenangkan pilkada dimengerti lebih dalam lagi dan bisa
serentak Kabupaten Solok tahun 2015, maka dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
dari Kecamatan Gunung Talang merupakan 2. TINJAUAN PUSTAKA
daerah yang akan diteliti, penulis akan melihat 2.1 Kajian Pustaka
relasi kebudayaan dengan perilaku memilih
Dalam kajian pustaka, penulis akan
pemilih pemula pada pilkada serentak di
menjabarkan beberapa penelitian yang
Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok
berkaitan dengan penelitian ini yang bertujuan
tahun 2015.
sebagai referensi untuk penelitian yang
1.2 Rumusan Masalah penulis lakukan. Selain itu akan dilihat
Berdasarkan penjelasan masalah pada persamaan dan perbedaannya untuk
latar belakang dan sebagai acuan, penulis menghindari adanya penduplikasian
merumuskan permasalahan yaitu, apakah penelitian. Dilihat dari penelitian-penelitian
ikatan primordialisme berpengaruh terhadap yang sudah ada, maka penulis akan
perilaku memilih pemilih pemula pada pilkada mengambil empat buah penelitian untuk
serentak di Kecamatan Gunung Talang, dijadikan sebagai sumber referensi untuk
Kabupaten Solok, Sumatera Barat tahun penelitian ini.
2015?. Pertama, tesis dari Agusmawanda
1.3 Tujuan Penelitian (2011) yang berjudul Perilaku Memilih
Penelitian ini bertujuan untuk Masyarakat Adat Ternate dalam Pemilihan
mengetahui apakah ikatan primordialisme Legislatif Kota Ternate Tahun 2009. Kedua,
berpengaruh terhadap perilaku memilih skripsi dari Indar Melani (2014) yang berjudul
pemilih pemula pada pilkada serentak di Perilaku Pemilih Pemula di Kecamatan
Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Duampanua pada Pemilukada Kabupaten
Solok, Sumatera Barat tahun 2015.

3
Pinrang Tahun 2013. Ketiga, tesis dari Paul Lazarsfeld dan kawan-kawannya di
Sulaisi (2011) yang berjudul Perilaku Memilih Universitas Columbia yang disebut juga
Masyarakat Kecamatan Tlanakan Kabupaten Columbia School. Buku ini adalah hasil studi
Pamekasan dalam Pemilihan Bupati perilaku memilih atas kemenangan Presiden
Pamekasan Tahun 2008. Dan keempat, tesis Franklin Roosevelt pada pemilu Presiden
dari Kadek Dwita Apriani (2012) yang berjudul Amerika Serikat tahun 1940, dimana di dalam
Pengaruh Faktor Identifikasi Partai Politik buku Lazarsfeld dan kawan-kawan terdapat
dan Faktor Kandidat terhadap Perilaku adanya hubungan yang erat antara perilaku
Memilih dalam Pemilukada Kabupaten pemilih dengan aspek-aspek kemasyarakatan
Tabanan, Bali Tahun 2010. seseorang seperti status sosial, agama, dan
1
Adapun perbedaan antara empat wilayah tempat tinggal dan lain sebagainya.
penelitian di atas dengan penelitian yang Teori sosiologis pada dasarnya
akan penulis teliti adalah selain perbedaan membahas tentang pengelompokan dan
tempat, waktu, dan jenis pemilu, juga terdapat karakteristik sosial yang berpengaruh dalam
perbedaan isi dan tujuan penelitian, dimana menentukan pilihan seseorang, dimana
pada tiga penelitian di atas meneliti tentang contoh karakteristik sosial adalah pekerjaan,
bagaimana faktor perilaku memilih dan pendidikan, sedangkan contoh
masyarakat pada saat pemilu. Sedangkan pengelompokan sosial adalah agama,
pada penelitian yang penulis teliti membahas wilayah, jenis kelamin, dan umur. Karakteristik
tentang pengaruh dari faktor perilaku memilih dan pengelompokan sosial memiliki peranan
masyarakat pada saat pemilu khususnya besar dalam membentuk sikap dan persepsi
pilkada. Adapun persamaan dari empat individu dalam menentukan pilihan politiknya.
penelitian di atas dengan penelitian yang Pada penelitian ini yang akan menjadi titik
akan penulis teliti adalah sama-sama meneliti fokus penelitian adalah demokrasi
tentang perilaku memilih pada saat pemilu. masyarakat adat terhadap perilaku memilih
2.2 Landasan Teori yang terdiri atas tempat tinggal, pendidikan,
Pada penelitian ini penulis akan pekerjaan, dan suku, dimana faktor-faktor
memakai teori sosiologis dari Mazhab tersebut akan menjadi pembeda faktor apa
Chicago, karena pada penelitian ini penulis saja yang mempengaruhi pilihan masyarakat.
membahas tentang pengaruh ikatan Jadi, penulis dapat menyimpulkan teori
primordialisme terhadap perilaku memilih, sosiologis adalah perilaku memilih seseorang
dimana ikatan primordialisme lebih dipengaruhi oleh dari mana seseorang itu
membahas tentang ikatan kekerabatan yang berasal yang terikat dalam suatu kelompok
dibedakan oleh suku-suku yang ada di sosial seperti keluarga atau suku.
Minangkabau, dan faktor-faktor tersebut
termasuk di dalam teori sosiologis.
Teori sosiologis pertama kali
1
dipublikasikan pada buku The Peoples www.exedrajournal.com../10C_Rui-
Antunes_pp_145-170, diakses pada tanggal 6
Choice, yang dibuat pada tahun 1944 oleh juni 2017, pukul 10.40 WITA.

4
2.3 Hipotesa adalah sebanyak 4.128 orang. Dimana
Dalam penelitian ini yang berjudul masing-masing nagari terbagi atas, Aie
Pengaruh Ikatan Primordialisme terhadap Batumbuak 265 orang, Batang Barus 679
Perilaku Memilih Pemilih Pemula pada orang, Cupak 1209 orang, Jawi Jawi 270
Pilkada Serentak di Kecamatan Gunung orang, Koto Gadang Guguak 542 orang, Koto
Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat Gaek Guguak 206 orang, Sungai Janiah 172
Tahun 2015 penulis memperoleh dugaan orang, dan Talang 785 orang.
sementara atau hipotesa: Pada penelitian ini, banyaknya sampel
H-0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan disesuaikan dengan tingkat margin of error
Ikatan Primordialisme terhadap Perilaku (tingkat kekeliruan) sebesar 5%. Jika
Memilih Pemilih Pemula pada Pilkada menggunakan Margin of error sebesar 5%,
Serentak di Kecamatan Gunung Talang, maka jumlah sampel dapat ditentukan
Kabupaten Solok, Sumatera Barat Tahun sebagai berikut, dengan menggunakan rumus
2015. Slovin:
H-1: Terdapat pengaruh yang signifikan n = N
Ikatan Primordialisme terhadap Perilaku N.d + 1
Memilih Pemilih Pemula pada Pilkada = 4128
Serentak di Kecamatan Gunung Talang, 4128(0.05) + 1
Kabupaten Solok, Sumatera Barat Tahun = 4128
2015. 11,32
3. METODOLOGI PENELITIAN = 364,66 =>365

Pada penelitian ini, jenis penelitian Jadi, dengan demikian apabila

yang digunakan adalah penelitian kuantitatif menggunakan margin of error yang besarnya

deskriptif, dimana data yang berupa angka 5%, maka besar sampel yang harus diambil

tersebut didapatkan berasal dari pertanyaan- adalah 365 sampel.

pertanyaan yang ada dikuesioner yang 4. HASIL DAN PEMBAHASAN


dianalisis dengan analisis statistik, dan 4.1 Gambaran Umum Objek
metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian
metode penelitian survei. 1. Gambaran Umum Kecamatan Gunung
3.1 Populasi dan Sampel Talang.
Pada penelitian ini, populasi yang digunakan Kecamatan Gunung Talang merupakan
adalah pemilih pemula yang terdaftar dalam salah satu kecamatan yang berada di
DPT saat pilkada serentak tahun 2015 di Kabupaten Solok, dan juga merupakan ibu
Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten kota dari Kabupaten Solok. Pusat
Solok, Sumatera Barat, yang terbagi atas 8 pemerintahan Kecamatan Gunung Talang
nagari. Jumlah populasi pemilih pemula yang berada di Nagari Talang. Letak geografis
terdaftar dalam DPT saat pilkada serentak Kecamatan Gunung Talang adalah 00 52'
tahun 2015 di Kecematan Gunung Talang 33'' dan 01 04' 40'' lintang selatan, 100 31'

5
34'' dan 100 41' 58'' bujur timur. Kecamatan kuesioner yang telah penulis sebar kepada
Gunung Talang memiliki 2 buah sungai dan masyarakat khususnya pemilih pemula yang
memiliki ketinggian dari permukaan laut yaitu menjadi responden pada penelitian ini.
950 meter dan Kecamatan Gunung Talang 4.2 Hasil Temuan dan Analisis Temuan
terdiri dari 8 nagari dan 40 jorong dan tiap 1. Hasil Temuan
jorong juga terdiri dari beberapa dusun di Pasangan Calon yang
dalamnya. Dipilih
2. Pilkada Serentak Kabupaten Solok Tahun No No No Total
2015. TJ Urut Urut Urut
Pada pilkada serentak di Kabupaten 1 2 3
Solok tahun 2015 lalu, terdapat tiga pasangan Suku Malayu 15 50 8 1 74
calon yang akan maju pada pilkada tersebut, Caniago 18 59 4 12 93
yaitu dengan nomor urut 1 H. Gusmal, SE. Kutianyie 16 31 2 4 53
MM sebagai calon bupati dan Yulfadri Nurdin, Piliang 16 39 3 5 63
SH sebagai calon wakil bupati. Selanjutnya
Koto 5 11 1 6 23
nomor urut 2 Agus Syahdeman, SE sebagai
Sikumbang 3 18 0 0 21
calon bupati dan Drs. Wahidup sebagai calon
Aji 1 4 0 0 5
wakil bupati. Terakhir dengan nomor urut 3
Bendang 0 1 0 0 1
Drs. H. Desra Ediwan Anantanur, MM sebagai
Guci 0 2 0 1 3
calon bupati dan Bachtul, ST sebagai calon
Jambak 3 10 2 0 15
wakil bupati.
Panai 1 3 1 0 5
Ketiga pasangan calon tersebut
Supanjang 1 3 0 0 4
mempunyai partai pendukung masing-masing,
Tanjuang 0 4 1 0 5
diantaranya nomor urut 1 didukung oleh
Total 79 235 22 29 365
Partai Gerindra dan PKS. Nomor urut 2 di
Tabel di atas menunjukkan pengaruh
dukung oleh Partai Demokrat dan PDIP.
suku terhadap perilaku memilih responden
Sedangkan nomor urut 3 didukung oleh Partai
pada Pilkada Serentak di Kecamatan Gunung
NasDem, PAN, dan Partai Hanura. Walaupun
Talang, Kabupaten Solok tahun 2015, dimana
berbagai partai yang mendukung ketiga
Suku Caniago memilih Gusmal dan Yulfadri
pasangan calon tersebut tapi tetap saja
Nurdin yang paling banyak yakni sebanyak 59
bagaimana ketiga pasangan calon tersebut
orang dari 365 sampel. Sedangkan, Suku
memberikan yang terbaik untuk kedepannya
Bendang memilih Gusmal dan Yulfadri Nurdin
untuk masyarakat Kabupaten Solok.
yang paling sedikit yakni sebanyak 1 orang
3. Karakteristik Responden
dari 365 sampel. Serta responden yang tidak
Pada penelitian ini penulis akan
menjawab yang paling banyak adalah yang
menjabarkan tentang karakteristik responden
Suku Caniago sebanyak 18 orang, sedangkan
berdasarkan jenis kelamin, usia, agama,
responden yang tidak menjawab yang paling
nagari, suku, suku ayah, suku ibu, pendidikan
sedikit adalah Suku Bendang, Suku Guci, dan
terakhir, dan pekerjaan yang bersumber dari

6
Suku Tanjuang sebanyak 0 pada masing- dan suku telah mempengaruhi perilaku
masing suku. memilih pemilih pemula saat pilkada serentak
Angka yang paling tinggi pada tabulasi di Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten
silang suku responden dengan pilihan Solok tahun 2015. Tetapi, pada penelitian ini
responden yaitu 59 orang yang bersuku penulis hanya membahas tentang pengaruh
Caniago memilih Gusmal dan Yulfadri Nurdin, ikatan primordialisme terhadap perilaku
dan tertinggi kedua 50 orang yang bersuku memilih pemilih pemula, dimana dalam hal ini
Malayu memilih Gusmal dan Yulfadri Nurdin, penulis hanya membahas tentang faktor suku
dimana Gusmal bersuku Caniago dan Yulfadri atau pengaruh suku terhadap perilaku
Nurdin bersuku Malayu. Jadi, dapat memilih pemilih pemula pada saat pilkada
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang serentak di Kecamatan Gunung Talang,
signifikan ikatan primordialisme terhadap Kabupaten Solok tahun 2015.
perilaku memilih pemilih pemula pada pilkada Berdasarkan hasil temuan di atas,
serentak di Kecamatan Gunung Talang, faktor suku yang mempengaruhi pilihan
Kabupaten Solok, Sumatera Barat tahun masyarakat khususnya pemilih pemula
2015. terdapat pengaruh yang signifikan terhadap
2. Analisis Temuan perilaku memilih masyarakat, dimana 145
Begitu banyak faktor atau alasan orang atau 39,7% dari 365 sampel memilih
masyarakat untuk memilih kandidat calon kandidat calon karena alasan persamaan
mana yang akan mereka pilih, dari yang muda suku. Jika dilihat dari kampanye kandidat
hingga yang tua memiliki alasan tersendiri calon pada saat sebelum pemilu, kandidat
dalam menentukan pilihan mereka pada saat calon yang ada turun langsung ke
pemilu. Faktor-faktor ataupun alasan-alasan masyarakat, namun melalui perantara tokoh
tersebut juga bisa membuat pemilih tidak masyarakat atau tokoh adat yang ada
akan menggunakan hak pilihnya, karena terdapat di sebuah nagari. Tokoh adat
begitu banyak pertimbangan yang akan tersebut merupakan orang yang dituakan
dipertimbangkan untuk memilih siapa yang dalam satu kaum. Maksud satu kaum disini
akan menjadi pemimpin nantinya. Masyarakat adalah satu suku, jadi, tokoh adat persuku
tidak mau nantinya pada saat kandidat calon ditemui oleh kandidat calon yang bertujuan
terpilih, janji manis yang telah dilontarkan untuk mendekati kaum atau masyarakat
pada saat kampanye tidak sesuai dengan apa persuku di suatu nagari. Begitu kuatnya
yang dilakukan oleh kandidat calon yang pengaruh keberadaan adat di suatu nagari
terpilih pada masa pemerintahannya. yang dimanfaatkan oleh tokoh politik untuk
Namun, pada teori sosiologis yang kepentingan kampanye dalam pemilu.
menyebutkan bahwa faktor tempat tinggal, Jika dilihat dari kesadaran masyarakat
pendidikan, pekerjaan, dan suku merupakan atau pemilih pemula dalam menggunakan hak
faktor yang mempengaruhi perilaku memilih suaranya, di Kecamatan Gunung Talang
masyarakat. Data di atas menunjukkan bahwa partisipasi pemilih pemula pada saat pilkada
faktor tempat tinggal, pendidikan, pekerjaan, serentak di Kecamatan Gunung Talang,

7
Kabupaten Solok tahun 2015 sangat rendah, menjadikan pola pikir masyarakat lebih cerdas
dimana terdapat 79 orang dari 365 sampel dalam menanggapi isu-isu politk, serta
yang tidak menggunakan hak pilihnya pada masyarakat lebih cerdas dalam bertindak.
saat pemilu, dengan berbagai alasan yang 5. KESIMPULAN
ada, salah satunya pemilih pemula tidak Berdasarkan hasil temuan pada
mengetahui kalau dirinya terdaftar dalam penelitan ini yang diperoleh dari 365
daftar pemilih tetap atau DPT Kecamatan kuesioner yang telah penulis sebar kepada
Gunung Talang, sehingga pemilih pemula pemilih pemula di Kecamatan Gunung Talang
akhirnya tidak menggunakan hak pilihnya. yang terkait tentang pilkada serentak di
Zaman sekarang yang semakin maju Kabupaten Solok tahun 2015 melalui analisa
yang juga secara tidak langsung akan statistik deskriptif, maka dari hasil temuan
mempengaruhi pola pikir masyarakat dalam tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
berbagai hal, baik itu dibidang sosial, terdapat pengaruh yang signifikan ikatan
ekonomi, politik, dan lain sebagainya, yang primordialisme terhadap perilaku memilih
akan berlangsung secara berkelanjutan, pemilih pemula pada pilkada serentak di
dimana tidak ada seorang pun yang akan Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten
menghentikan hal tersebut. Salah satu Solok, Sumatera Barat tahun 2015, dimana
contohnya yakni bagaimana masyarakat kesimpulan tersebut sesuai dengan teori yang
menghadapi masa demokrasi pada saat penulis pakai pada penelitian ini, yakni teori
sekarang ini. Masyarakat akan semakin pintar sosiologis yang terdapat dalam buku The
dalam menghadapi hal tersebut, dimana dari Peoples Choice, yang dibuat oleh Paul
kalangan muda sampai yang tua, dan dari Lazarsfeld dan kawan-kawannya di
kalangan bawah sampai kalangan atas akan Universitas Columbia, yang berisi tentang
menghadapinya dengan bermacam-macam adanya hubungan yang erat antara perilaku
cara dan berbagai macam pola pikir yang pemilih dengan aspek-aspek kemasyarakatan
akan mereka terima dan hadapi. seseorang seperti status sosial, agama, dan
Data di atas yang telah penulis wilayah tempat tinggal dan lain sebagainya.
jabarkan satu persatu, penulis melihat bahwa Selain itu, teori ini juga menyebutkan bahwa
faktor ikatan primordialisme yang setiap individu terikat dalam suatu kelompok
mempengaruhi perilaku memilih pemilih sosial, seperti keluarga, tempat bekerja,
pemula sudah semakin memudar atau bisa pendidikan, agama, tempat tinggal, pekerjaan,
dikatakan sudah hampir tidak mempengaruhi suku, jenis kelamin, dan usia, yang
pilihan pemilih pemula, karena dilihat dari mempengaruhi keputusan pemilih pada saat
data yang menunjukkan angka yang tidak memilih.
begitu jauh berbeda atau tidak begitu memiliki Berikut ini adalah beberapa kesimpulan
selisih yang sangat besar yakni pengaruh berdasarkan grafik, tabel silang, dan uji
ikatan primordialisme terhadap perilaku hipotesis Coefficient Contingency:
memilih pemilih pemula. Hal tersebut bisa
saja terjadi, karena perubahan zaman yang

8
1. Berdasarkan dari hasil tabel silang Field,Jhon. 2003. Modal Sosial. Bantul:
Kreasi Wacana.
pengaruh suku terhadap perilaku memilih,
responden yang bersuku Caniago Harrison, Lisa. 2009. Metodologi Penelitian
Politik. Jakarta: Kencana.
merupakan responden yang banyak
memilih Gusmal dan Yulfadri Nurdin. Jadi, Herimanto dan Winarno. 2016. Ilmu Sosial
dan Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
hal ini dapat dikatakan suku dan perilaku
memilih mempunyai pengaruh yang Marijan, Kacung. 2011. Sistem Politik
Indonesia: Konsolidasi Demokrasi Pasca
signifikan, karena kandidat calon Gusmal
Orde baru. Jakarta: Kencana.
bersuku Caniago, dan hal ini juga
Martono, Nanang. 2010. Statistika Sosial:
diperkuat dengan grafik yang menunjukkan
Teori dan Aplikasi Program SPSS.
bahwa alasan responden memilih kandidat Yogyakarta: Gava Media.
calon bupati dan wakil bupati pada pilkada
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2001.
serentak di Kecamatan Gunung Talang, Sosiologi. Erlangga.
Kabupaten Solok tahun 2015 karena
Raffiudin, Riaty. 2014. Panduan Praktis:
persamaan suku mencapai angka 146 Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta:
Pusat Kajian Politik.
orang atau 40% dari 365 sampel.
2. Berdasarkan hasil uji Coefficient Rush, Michael dan Phillip Althoff. 2011.
Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta:
Contingency didapatkan nilai C hitung
Rajawali.
sebesar 0,278 dan p value sebesar 0,033.
Sastroatmodjo, Sudijono. Perilaku Politik. IKIP
Jadi, dapat disimpulkan bahwa dengan
Semarang Press.
membandingkan nilai p value dengan nilai
Setiadi, Elly M dan Usman Kolip. 2013.
a = 0,05, dan berdasarkan output tersebut,
Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta:
maka p value < 0,05, sehingga H0 ditolak Kencana.
dan H1 diterima, dimana terdapat
Simamora, Sahat. 1985. Pembangunan Politik
pengaruh yang signifikan ikatan dalam Perspektif. Bina Aksara.
primordialisme terhadap perilaku memilih
Subiakto, Henry dan Rachmah ida. 2012.
pemilih pemula pada pilkada serentak di Komunikasi Politik, Media dan Demokrasi.
Jakarta: Kencana.
Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten
Solok, Sumatera Barat tahun 2015. Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metodologi
Penelitian (Lengkap, Praktis, dan Mudah
6. DAFTAR PUSTAKA Dipahami). Yogyakarta: Pustaka Baru
Buku Press.
Akmal. 1998. Budaya Politik Suku
Minangkabau dan Ketahanan Varma, S,P. 1992. Teori Politik Modern.
Nasional.Institut Keguruan dan Ilmu Jakarta: Rajawali.
Pendidikan Padang.
Neuman, W. Lawrence. 2013. Metodologi
Buchari, Sri Astuti. 2014. Kebangkitan Etnis Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif
Menuju Politik Identitas. Jakarta: Yayasan dan Kuantitatif. Jakarta: Indeks.
Pustaka Obor Indonesia.
Tesis, Skripsi
Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Agusmawanda. 2011. Perilaku Memilih
Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Masyarakat Adat Ternate dalam Pemilihan
Legislatif Kota Ternate Tahun 2009.

9
Diakses dari http://www.mistersosiologi.com/2015/03/teori-
lib.ui.ac.id/file?file=digital/20172097T2873 pilihan-rasional-james-s-
3-Perilaku%20pemilih.pdf.11 Desember coleman.html?m=1, diakses pada tanggal
2016, pukul 20.30 WITA. 21 Desember 2016, pukul 16.45 WITA.

Dwita Apriani, Kadek. 2012. Pengaruh Faktor http://www.pelaminanminang.com/adat-


Identifikasi Partai Politik dan Faktor minangkabau/lareh-sistem-politik-
Kandidat terhadap Perilaku Memilih dalam masyarakat-minangkabau.html, diakses
Pemilukada Kabupaten Tabanan Bali pada tanggal 9 Januari 2017, pukul 16.40
Tahun 2010. Diakses dari WITA.
lib.ui.ac.id/file?file=digital/20290868T2962-
Pengaruh%20faktor.pdf.19 Desember https://data.kpu.go.id/dpt2015.php, diakses
2016, pukul 21.20 WITA. pada tanggal 18 Desember 2016, pukul
17.50 WITA.
Melani, Indar. 2014.Perilaku Pemilih Pemula
di Kecamatan Duampanua Pada https://m.tempo.co/read/news/2015/12/19/304
Pemilukada Kabupaten Pinrang Tahun 729057/ini-strategi-kemenangan-mantan-
2013. Diakses dari napi-korupsi-di-pilkada-solok, diakses
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/han pada tanggal 1 Desember 2016, pukul
dle/123456789/10406/SKRIPSI%20INDAR 21.00 WITA.
%20MELANI.pdf;sequence=1. 2Desember
2016, pukul 18.05 WITA. https://solokkab.go.id/index.php/profile/sejara
h, diakses pada tanggal 2 Desember 2016,
Sulaisi. 2011.Perilaku Memilih Masyarakat pukul 19.25 WITA.
Kecamatan Tlanakan Kabupaten
Pamekasan dalam Pemilihan Bupati https://www.google.co.in/#q=related:digilib.unil
Pamekasan Tahun 2008. Diakses a.ac.id/7604/14/BAB%2520II.pdf+teori+sos
darilib.ui.ac.id/file?file=digital/20237359- iologis+menurut+dieter+roth, diakses pada
T28972-Perilaku%20memilih.pdf. 11 tanggal 1 Januari 2017, pukul 22.30 WITA.
Desember 2016, pukul 18.30 WITA.
Instansi
Web KPUD Kabupaten Solok
https://www.exedrajournal.com../10C_Rui-
Antunes_pp_145-170, diakses pada Kantor Camat Gunung Talang
tanggal 6 juni 2017, pukul 10.40 WITA.

https://www.slideshare.net/anaksmasa/lapora
n-tahap-1-pengetahuan-mengenai-pemilu-
di-kalangan-pemilih-pemula, diakses pada
tanggal 29 Mei 2017, pukul 00.25 WITA.

http://solokkab.bps.go.id/linkTabelStatis/view/i
d/3, diakses pada tanggal 26 Mei 2017,
pukul 19.42 WITA.

http://solokkab.bps.go.id/linkTabelStatis/view/i
d/14, diakses pada tanggal 26 Mei 2017,
pukul 20.05 WITA.

http://sosiologi.com/politik-identitas, diakses
pada tanggal 10 Januari 2017, pukul 10.05
WITA.

http://www.asikbelajar.com/2016/01/statistik-
deskriptif-dan-statistik.html?m=1, diakses
pada tanggal 3 Januari 2017, pukul 23.30
WITA.

10

Anda mungkin juga menyukai