Anda di halaman 1dari 16

LEGITIMASI

LEGITIMASI
Berasal dari bahasa yunani ex artinya hukum
Legitimasi kewenangan/keabsahan
Legitimasi kekuasaan
Kekuasaan kemampuan seseorang atau
sekolompok orang untuk mempengaruhi tingkah
laku seseorang atau sekelompok orang.
Dalam perkembanganya legitimasi mencakup
hukum formal, hukum kemasyarakatan, dan
norma-norma etis.

LEGITIMASI
Legitimasi adalah penerimaan dan pengakuan masyarakat
terhadap hak moral penguasa untuk memerintah, membuat dan
melaksanakan keputusan. Legitimasi dalam arti luas adalah
dukungan masyarakat terhadap sebuah sistem/aturan/norma.
Legitimasi dalam arti sempit adalah dkungan masyarakat
terhadap pemerintah yang berwenang,
Legitimasi penting karena:
1. Legitimasi akan menciptakan kestabilan politik dan
kemungkinan-kemungkinan perubahan sosial. Dukungan dan
pengakuan masyarakat memudahkan pemerintah mengatasi
permasalahan dalam situasi yang sulit.
2. Legitimasi akan membuka kesempatan yang semakin luas bagi
pemerintah untuk memperluas bidang-bidang kesejahteraan
yang hendak ditangani dan pada akhirnya akan meningkatkan
kualitas kesejahteraan.

JENIS LEGITIMASI
Legitimasi religius sistem monarki
Legitimasi sosiologis kekuasaan ditentukan
secara rasional untuk kepentingan bersama
Legitimasi etis berdasarkan norma-norma
moral

TIGA CORAK LEGITIMASI


SOSIOLOGI MENURUT MAX WEBER
Kewenangan tradisional kekuasaan untuk
mengambil keptusan berdasarkan keyakinankeyakian tradisional
Kewenangan kharismatik berdasarkan
kharisma pribadi seseorang
Kewenangan legal rasional di landaskan dari
hukum-hukum formal dan rasional

CIRI-CIRI LEGITIMASI ETIS

Persoalan yang menyangkut manusia hendaknya


diselesaikan secara etis termasuk kekuasaan
Legitimasi etis berada dibelakang setiap tatanan
normatif dalam perilaku manusia

LEGITIMASI KEKUASAAN NEGARA MENURUT


PARA FILSUFDAN AHLI KENEGARAAN

Plato pemerintahan akan adil jika raja yang


berkuasa adalah seorang yang bijaksana,
kebijaksanaan kebanyakan dimiliki oleh para
filsuf. Teori ini banyak kelemahannya karena
adanya pertanyaan yang belum terjawab
mengenai filsufraja akan punya ketulusan hati
dalam usaha mereka mengejar keadilan dan
tidak bersifat korup serta memperkaya diri
pribadi

LANJUTAN

Thomas Aquinas Keadilan diterjemahkan


dalam dua bentuk, 1). keadilan yang timbul
dalam bentuk transaksi-transaksi seperti
pembelian dan penjualan yang sesuai dengan
azas-azas distribusi pasar, 2). keadilan diberikan
berdasarkan pangkat, pemikiran ini
menimbulkan sikap diskriminatif

LANJUTAN

Thomas hobbes Untuk menertibkan tindakan


manusia, mencegah kekacauan dan mengatasi
anarki, tidak mungkin hanya mengandalkan
kepada imbauan moral saja. Negara harus
membuat supaya manusia itu takut dan alat
utamanya melalui tatanan hukum. Negara harus
kuat dan mampu memaksakan kekuatan hukum
melalui ancaman-ancaman yang ditakuti
manusia yaitu hukuman mati

LANJUTAN

Jean jacques Rousseau Bahwa pada dasarnya


manusia itu baik, negara dibentuk karena
adanya niat-niat baik untuk melestarikan
kebebasan dan kesejahteraan individu. Dalam
menangani konflik yang ada dalam masyarakat
diatasi dengan persamaan demi tujuan-tujuan
yang lebih besar. Keinginan umum dan semua
kesejahteraan individu akan muncul
bersamaan.Segala bentuk kepentingan individu
yang menyimpang dari kepentingan umum
adalah salah dan karena itu orang harus melihat
kebebasan itujustru pada kesamaan yang
terbentuk dalam komunitas.

DEMOKRASI
Demokrasi kekuasaan terletak pada rakyat
Berlandaskan pada keyakinan nilai dan
martabat manusia
Adanya konsep kebebasan manusia
Adanya hukum untuk hidup bebas
Adanya kontrol rakyat terhadap pemerintahan

PERSYARATAN AGAR DEMOKRASI


TETAP BERLANGSUNG
Para pemilih yang terdidik
Perasaan bernegara diantara para warganegara
Kesempatan yang luas untuk membicarakanisuisu kenegaraan
Keharusan untuk memilih orang2 yangberwatak
baik dan terlatih dalam menanganiurusanurusan publik
Kebebasan untuk melaksanakan
reformasiperangkat dan pranata pemerintahan.
Distribusi kemakmuran yang lebih merata

Cara mendapatkan legitimasi ada tiga yaitu:


1. Simbolis, dilakukan dengan memanipulasi
kecenderungan moral, emosional, tradisi, dan
kepercayaan serta nilai-nilai budaya ke dalam bentuk
simbol-simbol yang umumya bersifat ritualistik,
sakral, retorik dan mercusuar.
2. Prosedural, dilakukan dengan cara
menyelenggarakan Pemilu untuk menentukan para
wakil rakyat, presiden dan wakil presiden.
3. Materiil, dilakukan dengan menjanjikan dan
memberikan kesejahteraan materiil pada masyarakat,
seperti menjamin tersedianya kebutuhan pokok,
fasilitas kesehatan, pendidikan, dll.

Krisis Legitimasi adalah memudarnya pengakuan dan


dukungan masyarakat pada pemimpin. Hal ini
umumnya terjadi pada masa transisi. Menurut Lucyan
Pye, krisis legitimasi dapat terjadi karena:
1. Kewenangan beralih pada kewenangan yang lain.
2. Persaingan yang sangat tajam dan tidak sehat dan
tidak disalurkan melalui prosedur yang seharusnya
sehingga terjadi perpecahan.
3. Pemerintah tidak mampu memenuhi janji sehingga
menimbulkan kekecewaan dan keresahan dikalangan
masyarakat.
Dalam prakteknya, penyebab krisis legitimasi meliputi
multi faktor, bila pemetrintah tidak tanggap, maka
akan berakibat fatal pada kehidupan bermasyarakat
bernegara.

Beda kekuasaan, wewenang, dan legitimasi:


Setiap kemampuan utk mempengaruhi pihak lain dpt
dinamakan kekuasaan, sedangkan wewenang adl
kekuasaan yg ada pd seseorg / kelompok, yg memp.
dukungan / mendpt pengakuan dari masy.

Kekuasaan diartikan sebagai kemampuan untuk


menggunakan sumber-sumber yang mempengaruhi
proses politik, sedangkan kewenangan merupakan
hak untuk memerintah, adapun legitimasi adalah
penerimaan dan pengakuan masyarakat terhadap hak
untuk memerintah tersebut.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai