Pengaruh Budaya Politik Parokial Terhadap Pengetahuan Masyarakat Pedalaman Desa (Studi
Kasus Penduduk Desa Di Kabuten Pamekasan, Pulau Sepanjang, Jawa Timur)
Dosen Pengampu
Humaini, M.A.
PENDAHULUAN
politik pemerintahan, hukum, adat istiadat, dan norma kebiasaan yang dihayati setiap
individu di dalam masyarakat sehari-hari. Biasa disebut dalam masyarakat umum sebagai
nilai-nilai yang berkembang dan dipraktikkan oleh masyarakat tertentu dalam berpolitik.
Negara Indonesia merupakan negara demokrasi yang wilayahnya luas dan
terlepas dari kegiatan budaya politik. Karena kegiatan tersebut merupakan bagian dari
keseharian dalam interaksi antara warga negara dengan pemerintah, dan institusi-institusi
masyarakat pada dasarnya saling berkaitan antara budaya politik yang ada di masyarakat,
karena perilaku memilih merupakan sikap masyarakat untuk memberikan suara dan
menentukan calon pemimpin mana yang akan dipilih dalam pemilu secara langsung.
Salah satu budaya politik yang ada yaitu, budaya politik parokial yang artinya
terbatas pada wilayah atau ruang lingkup yang kecil misalnya bersifat provinsial. Dalam
masyarakat tradisional dan sederhana, dimana spesialisasi sangat kecil, para pelaku
keagamaan, dan lainnya. Pada kebudayaan seperti ini, anggota masyarakat cenderung
tidak menaruh minat pada objek-objek politik yang luas, kecuali dalam batas tertentu,
dengan mudahnya masyarakat mendapat sebuah informasi dengan cepat. Hal tersebut
dapat dirasakan langsung jika berada dalam lingkungan kota, yang memang notabene
masyarakatnya sebagian besar paham akan teknologi, jadi sudah bukan hal yang asing
apabila di tempat-tempat umum seperti perguruan tinggi, stasiun kereta, supermarket, dan
lain sebagainya, banyak ditemui orang-orang yang tengah asik bermain dengan
gadgetnya.
Berbanding terbalik dengan beberapa desa yang masih tertinggal dari segi fasilitas
umum dan teknologinya. Di Indonesia sendiri masih ada beberapa desa yang belum
dialiri listrik, contohnya di Jawa Timur, masih terdapat 22 desa di sembilan pulau yang
yang belum dialiri listrik, sedangkan sebagian besar dari teknologi modern kini
membutuhkan tenaga listrik. Karena hal tersebut banyak penduduk desa yang tertinggal
calon presiden dan wakil presiden yang akan mereka pilih pada saat pemilu nanti hanya
dapat mereka ketahui dari sosialisasi saja, hal itu dapat menjadi informasi satu-satunya
1 Rusadi Kantaprawira, H., Prof.Dr., SH., Sistem Politik Indonesia Suatu Pengantar, Cetakan Kelima (Cetakan
Pertama 1977), CV. Sinar Baru, Bandung 1988. hlm. 32.
Saat informasi yang disampaikan terkait pasangan calon presiden dan wakil
presiden tersebut hanya berdasarkan opini salah satu pihak, terselenggaranya pemilu
nanti penduduk desa tersebut tidak dapat membandingkan dengan pasangan calon
lainnya. Mereka hanya memiliki satu nama calon berdasarkan informasi yang diterima.
Karena minimnya akses informasi yang dapat masuk, penduduk desa tidak akan dapat
mengetahui apa saja yang sedang terjadi di negaranya, bukti perkembangan seperti apa
yang dihasilkan oleh pemimpinnya. Berbagai informasi akan sangat lambat diterima oleh
pemilihan calon legislatif yang berlangsung pada 17 April 2019, merupakan bukti konkrit
adanya budaya politik. Dalam hal ini pembentukan dari perilaku budaya politik parokial
tidak akan terlihat jika tersedianya fasilitas teknologi yang berkenaan dengan dunia
politik.
Berdasarkan latar belakang diatas hal ini mendorong penulis untuk menjadikan
proposal penelitian ini untuk diteliti. Dengan judul penelitian “Pengaruh Budaya Politik
masyarakat pedalaman desa? (studi kasus penduduk desa di Kabuten Pamekasan, Pulau
Timur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dilakukan oleh Galuh Septianingrum (2014) yang berjudul “Budaya Politik Dan Perilaku
Memilih Masyarakat Desa Suwatu Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Secara
kehidupan masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain akan berbeda-beda.
Budaya politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan benegara,
norma kebiasaan yang dihayati oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya.
Budaya politik juga dapat di artikan sebagai suatu sistem nilai bersama suatu
kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya. Umumnya budaya
politik akan mampu membentuk suatu aspirasi, obsesi, preferensi, dan prioritas tertentu
Terdapat tiga jenis tipe budaya politik yakni: pertama terdapat budaya politik
parokial, adalah budaya politik yang dimana partisipasi masyarakatnya masih sangat
Kedua terdapat budaya politik kawula atau biasa juga disebut dengan budaya politik
subjek, adalah budaya politik yang masyarakatnya, adalah salah satu bentuk budaya
politik yang sudah relative maju baik sosial maupun ekonominya namun masih pasif
dalam urusan politik. Ketiga terdapat budaya politik partisipan, yang mana budaya politik
satu ini merupakan suatu budaya politik yang sangat diidam-idamkan bagi suatu negara
Seperti yang penulis bahas sebelumnya, dalam hal ini pembentukan dari perilaku
perilaku budaya politik parokial tidak akan terlihat jika tersedianya fasilitas teknologi
tema yang hampir serupa dengan penelitian yang akan dilakukan, akan tetapi subjek,
objek dan tempat penelitiannya berbeda, maka peneliti tertarik untuk melakukan
Pedalaman Desa (Studi Kasus Penduduk Desa Di Kabuten Pamekasan, Pulau Sepanjang,
Jawa Timur).
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Pamekasan, Pulau Sepanjang, Jawa Timur telah mendapat aliran listrik, namun hanya
fasilitas yang ada desa ini menjadi sedikit tertinggal dalam menerima informasi dari
luar.
menekankan analisinya pada data numerical (angka) yang diolah dengan metode
hipotesis nihil.
2 Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
hlm. 24.
3.1.3. Jenis Penelitian
dengan mengumpulkan data yang berupa angka. Data yang berupa angka tersebut
kemudian diolah dan dianalisis untuk medapatkan suatu informasi ilmiah di balik
angka – angka tersebut. Jenis data kuantitatif lebih mudah dimengerti jika
dibandingkan dengan jenis data kualitatif. Hal ini disebabkan karena data kuantitatif
biasanya dapat juga berasal dari hasil transformasi data kualitatif namun ada juga data
kuantitatif murni sejak awal. Data kuantitatif dapat dianalisis dengan menggunakan
analisis statistik.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
masih sangat tradisional dan sederhana dalam budaya dan politiknya. Keikutsertaan
masyarakat dalam berlangsungnya budaya politik parokial ini masih sangat minim
dan budaya politik parokial ini adalah budaya politik yang masyarakatnya tidak
rakyat untuk terlibat dalam pembangunan politik. Budaya politik juga sebagai
pencipta suatu masyarakat yang beradab, dimana dalam pergaulan hidup antar sesama
4.2. Saran
kita, aparatur Negara, kaum politik cendekiawan untuk terus menerus melaksanakan,
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Rusadi Kantaprawira, H., Prof.Dr., SH., Sistem Politik Indonesia Suatu Pengantar, Cetakan
Kelima (Cetakan Pertama 1977), CV. Sinar Baru, Bandung 1988.
https://www.msn.com/id-id/ekonomi/ekonomidanbisnis/sembilan-pulau-di-jatim-belum-teraliri-
listrik/ar-AAAxSNC diakses tanggal 22 Mei 2019 pukul 19.18 WIB