Anda di halaman 1dari 5

REVIEW JURNAL

Judul STRATEGIC MANAGEMENT IN ACHIEVING SERVICE STANDARDS


AT THE CENTER FOR COMMUNITY LEARNING ACTIVITIES
(PKBM)
Identitas Jurnal Asian Journal of Contemporary Education
Tahun Publikasi 2019
Penulis Diah Mutiara dan Masyitoh Koesmawan
Reviewer Kelompok 6 Mata Kuliah Pengantar Manajemen Strategik, Program Studi
D3 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Warmadewa
Tanggal 3 Oktober 2020

Latar Belakang Latar belakang penelitian ini adalah adanya masalah yang dihadapi oleh
Penelitian Teaching and Learning Center sebelum melakukan manajemen strategis
adalah kurangnya profesionalisme tutor, motivasi belajar siswa yang
rendah, sumber daya pegawai yang belum maksimal, disiplin ilmu yang
rendah. Rendahnya standar competence lulusan siswa, proses
pembelajaran yang kurang efektif, dan proses pengelolaan anggaran
yang kurang efektif dan efisien juga masalah yang dialami. Oleh karena
itu, dalam mengatasi permasalahan tersebut, ketua PKBM berusaha
semaksimal mungkin melakukan manajemen strategis dalam
meningkatkan mutu pendidikan di lembaga yang dipimpinnya.
Rumusan Masalah Fokus penelitian ini adalah:
Penelitian 1) Bagaimana rumusan strategi Community Learning Center dalam
meningkatkan kualitas pelayanan?
2) Bagaimana strategi implementasi Community Learning Center dalam
meningkatkan kualitas layanan?
3) Bagaimana strategi evaluasi Community Learning Center dalam
meningkatkan kualitas layanan?
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pencapaian standar
pelayanan pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Dasar Teori yang Manajemen Strategis Manajemen
Digunakan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penggunaan sumber
daya yang efektif untuk mencapai tujuan. Manajemen dilakukan melalui
suatu proses dan dikelola sesuai dengan tatanan dan fungsi manajemen
itu sendiri (Dendy, 2015).
Model Manajemen Strategi
a. Perumusan Strategi
Dalam perencanaan jangka pendek, menengah, maupun panjang harus
benar-benar dilaksanakan agar dalam segala kegiatan atau urusan dapat
terukur, diamati, dan dievaluasi dengan baik dan bertanggung jawab.
Kunci utama dari perencanaan kegiatan adalah proses perencanaan
kegiatan itu sendiri. Proses perencanaan merupakan perspektif logis
tentang apa yang dilakukan dan bagaimana mengetahui apa yang
dilakukan, dapat membantu dalam pengambilan keputusan, dan rasional.
b. Implementasi Strategi
Fungsi implementasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu
kelompok atau proses organisasi. Istilah-istilah yang dapat
dikelompokkan dalam fungsi ini adalah mengarahkan, memerintah,
memimpin, dan mengkoordinasikan.
c. Evaluasi strategi
Evaluasi dalam konteks manajemen strategis adalah proses memastikan
bahwa kegiatan yang dilakukan benar sesuai dengan apa yang tidak ada
dalam perencanaan lanjutan. Evaluasi dalam manajemen strategis
memiliki dua batasan pertama; Evaluasi adalah proses / kegiatan untuk
mengetahui kemajuan program dibandingkan dengan tujuan yang telah
ditetapkan, kedua; Evaluasi yang dimaksud merupakan upaya untuk
memperoleh informasi berupa umpan balik dari kegiatan yang
dilakukan. Evaluasi dalam manajemen strategik meliputi dua kegiatan
yaitu penilaian dan pengukuran.
Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Nonformal
Memahami Standar Pelayanan Minimal secara memadai bagi
masyarakat sangat penting karena berkaitan dengan hak konstitusional
individu dan kelompok masyarakat yang harus mereka peroleh dan harus
dipenuhi oleh pemerintah, dalam bentuk ketersediaan pelayanan publik
(basic services) yang harus dilakukan pemerintah kepada masyarakat.
PKBM di Indonesia
Sejak Deklarasi Dunia tentang "Pendidikan untuk Semua" di Jomtien,
Thailand pada tahun 1990 oleh 155 negara, ide Community Learning
Center (CLC) mulai dikembangkan di berbagai negara. CLC digagas
sebagai salah satu bentuk partisipasi masyarakat dalam memberikan
pendidikan bagi semua kalangan, terutama masyarakat yang belum
terjangkau oleh pendidikan formal.
PKBM di Indonesia digagas oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, dengan terlebih dahulu melalui berbagai upaya dan
penelitian untuk menemukan model yang tepat, di Indonesia sosialisasi
PKB dimulai pada tahun 1997, kemudian Indonesia menyebutnya
sebagai Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Konsep pendidikan berbasis masyarakat tentunya menjadi hal yang
penting dilakukan dalam konteks demokratisasi pendidikan. Pendidikan
berbasis komunitas adalah perjuangan politik menuju transformasi
sosial. Ketika pendidikan telah terbebas dari kekuasaan, berarti
demokratisasi pendidikan dapat terwujud.Pendidikan nonformal
memberikan informasi bahwa pada hakikatnya pendidikan tidak hanya
diselenggarakan pada pendidikan formal tetapi juga pendidikan
nonformal.
Variabel Penelitian Variabel Kualitatif Nominal yang digunakan adalah Model Manajemen
Strategik seperti:
 Perumusan Strategi
Perumusan Strategi berupa perumusan kegiatan visi dan misi.
Penyusunan visi, misi, dan tujuan PKBM melibatkan pihak-pihak terkait
 Implementasi Strategi
Mengarahkan, memerintah, memimpin, dan mengkoordinasikan.
langkah implementasi strategi di PKBM dilakukan dengan
mendeskripsikan strategi yang dirumuskan dalam bentuk kegiatan.
 Evaluasi strategi:
Evaluasi dalam manajemen strategik meliputi dua kegiatan yaitu
penilaian dan pengukuran. Langkah evaluasi strategi di PKBM
dilakukan melalui pertemuan informal dan formal. Pertemuan formal
dilakukan secara rutin baik di tingkat internal maupun keseluruhan.
Evaluasi strategis juga dapat dilakukan melalui evaluasi program
pembelajaran yang dilakukan oleh Ketua PKBM, staf dan, tutor untuk
mengetahui kemampuan yang telah diperoleh masyarakat belajar, dan
pelaksanaan layanan yang telah diberikan, evaluasi program dilakukan
terhadap seluruh pelaksanaan program yang direncanakan.

Variabel Kualitatif Ordinal yang digunakan adalah standar pelayanan


minimal pendidikan nonformal (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM)), standar pelayanan minimal secara memadai bagi masyarakat.
Model Penelitian

Preposisi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan
desain studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik reduksi
data, dilanjutkan dengan penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Responden/Sampel Narasumber (yayasan, ketua PKBM, pembimbing, tenaga administrasi,
yang digunakan dan mahasiswa) dari Community Learning Center MitraBuruh
Nusantara, Community Learning Center Negeri 35 dan Community
Learning Center Faradika
Metode Analisis Lokasi penelitian
Data
1. PKBM MitraBuruh Nusantara, Jl. TiparCakung No.01
KomplekMesjid Raya Al-Araaf Sukapura, Kecamatan Cilincing,
Jakarta Utara.
2. PKBM Umum 35, Jl. KebagusanWetan Rt 11 / Rw 5 Jagakarsa
Jakarta Selatan.
3. PKBM Faradika, Jl. Cipinang Kebembem V No. 32 Kelurahan
Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.
Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan
desain studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik reduksi
data, dilanjutkan dengan penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Pelaksana teknis disebut sebagai koordinator kegiatan dengan tetap
berkoordinasi dengan ketua PKBM. Sistem pengawasan dilakukan
dengan menerapkan komunikasi intensif dan pengendalian rutin kepada
koordinator kegiatan.
Hasil Penelitian  Hasil penelitian di Community Learning Center MitraBuruh Nusantara
melalui manajemen strategis, Community Learning Center dapat
meningkatkan kualitas layanan pembelajaran dengan memperluas
jangkauan tidak hanya dengan pekerja atau karyawan pabrik tetapi juga
dengan siswa pada usia sekolah.
 Hasil penelitian di Community Learning Center Negeri 35 melalui
manajemen strategis Community Learning Center Negeri 35 dapat
meningkatkan kualitas layanan melalui pengembangan fasilitas
penunjang yang terus berkembang, pengembangan pembelajaran plus
life skill and skill sehingga langsung menjangkau dua layanan
Community Learning Center Negeri 35.
 Hasil penelitian di Community Learning Center Faradika melalui
manajemen strategis Community Learning Center Faradika dapat
meningkatkan kualitas layanan dengan mengembangkan program lain
selain program Paket A, B, C seperti taman baca, homeschooling, dan
kursus keterampilan tidak terstruktur.
Kekuatan Penelitian Melalui penerapan langkah-langkah manajemen strategis, setiap PKBM
dapat mencapai standar pelayanan, hal ini terbukti bahwa ketiga PKBM
yang menjadi tempat penelitian hingga saat ini terus berkembang seiring
dengan perkembangan zaman dan tidak ketinggalan dengan pendidikan
formal. Dalam penelitian ini, PKBM yang mampu melaksanakan
manajemen strategis yang baik tentunya dapat memberikan standar
pelayanan bagi mahasiswa dan masyarakat pengguna. Fungsi PKBM
dalam memberikan standar pelayanan sesuai dengan standar pelayanan
PKBM, meliputi pelayanan pembelajaran dan pelayanan pemberdayaan
masyarakat.
Kelemahan Hal lain yang menjadi catatan peneliti adalah bahwa lembaga pendidikan
Penelitian nonformal kini menjadi pilihan masyarakat dan bukan lagi sebagai
pelengkap, masyarakat telah menemukan kepercayaan pada lembaga
pendidikan nonformal.
Kesimpulan Dari review jurnal diatas reviewer dapat menyimpulkan sebagai berikut:
Penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap literatur yang ada
dengan menganalisis pencapaian standar pelayanan pada Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat (PKBM). Dengan pencapaian hasil penelitian yaitu
ketiga lokasi penelitian, sudah mampu menerapkan standar pelayanan
yaitu pelayanan pembelajaran dan pelayanan pemberdayaan masyarakat.
Tercapainya standar pelayanan ini dibuktikan dengan pencapaian
kegiatan dalam program pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat di
PKBM di tiga lokasi penelitian yang sudah dapat berjalan efektif,
berkelanjutan, (dan berdaya tahan), dan kuat.

Link Jurnal:
https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1265777.pdf

Anda mungkin juga menyukai