Anda di halaman 1dari 3

47DAFTAR PUSTaka

1.KEMENKES RI. (2018). ini penyebab Stunting pada anak. Retrieved from
http://www.depkes.go.id/article/view/18052800006/ini-penyebab-stunting-pada-anak.html

2.Rahmawati, V. E., Pamungkasari, E. P., & Murti, B. (2018). Determinants of Stuntingand Child
Development in Jombang District, 3, 68–80.

3.RISKESDAS. (2010). RISET KESEHATAN DASAR ; Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI Tahun2010. Laporan Nasional 2010, 1–384. https://doi.org/1 Desember 2013

4.RISKESDAS. (2013). Penyakit yang ditularkan melalui udara. Jakarta: Badan Penelitian Dan
Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, (Penyakit Menular), 103.
https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2

5.Kesehatan, K. (2018). HASIL UTAMA RISKESDAS 2018.

6.Head of National Planning Development Agency. (2015). Development Health and Nutrition Policy
Planning, (2), 18.

7.1 Profil Kesehatan DIY 2016. (2016).

8.Dinkes Provinsi DIY. (2017). Profil Dinas Kesehatan DIY, 1–4.


https://doi.org/10.1016/j.jbiomech.2008.06.013

9.Profil Dinkes gunung kidul. (2017).

10.Fajrina, N. (2016). StuntingPada Balita Di Puskesmas. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas ’Aisyah
Yogyakarta. Yogyakarta.

11.Irwansyah, I., Ismail, D., & Hakimi, M. (2016). Kehamilan remaja dan kejadian stuntinganak usia 6 –23
bulan di Lombok Barat. Berita Kedokteran Masyarakat, 32, xx–xx.

12.Dasar, R. K., & Tenggara, A. (2013). StuntingBisa Dicegah!, 2010,2–5. Retrieved from
http://www.mca-indonesia.go.id/assets/uploads/media/pdf/MCAIndonesia-Technical-Brief-Stunting-ID.pdf

13.PERSATUAN GIZI INDONESIA (PERSAGI), Ramayulis, R., Kresnawan, T., Iwaningsih, S., &
Rochani, nur’aini susilo. (2018). STOP Stunting dengan konseling gizi. (M. Dr. atmarita, Ed.) (cetakan I).
Jakarta.

14.Dalgleish, T., Williams, J. M. G. ., Golden, A.-M. J., Perkins, N., Barrett, L. F., Barnard, P. J., Watkins,
E. (2015). PENDEK (STUNTING) DI INDONESIA, MASALAH DAN SOLUSINYA. Journal of Experimental
Psychology: General(Vol. 136).

15.Kim R, MejíaG, Ivá C, Aguayo VM, S. (2017). (2017). Relative Importance Child, Of 13 Correlates Of
From, StuntingIn South Asia: Insights From, Nationally Representative Data Afghanistan, Bangladesh,
India Nepal, and Pakistan. Social Science & Medicine.

16.Rahman MS, Howlader T, M. M., & Rahman ML. (2016). Association of Low-Birth Weight with
Malnutrition in Children under Five Years in Bangladesh: Do Mother’s Education, Socio-Economic Status,
and Birth Interval Matter
17.Notoatmodjo, seokidjo. (2003). Pendidikan dan perilaku.jakarta.
48

18.Seotjiningsih INGR. (2013). Tumbuh kembang Anak.Jakarta: EGC.

19.Tyas Aisyah putri. (2015). Faktor resiko kejadian stunting pada balita usia 25-59 bulan di wilayah
puskesmas kota gede kota yogyakarta tahun 2018. Hal 16-18

20.Larasati, N. N. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stuntingpada balita usia 25-
59 bulan di posyandu wilaya h puskesmas wonosari II tahun 2017. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

21.Holil Muhammad Par’i. (2017). PENILAIAN STATUS GIZI Dilengkapi Proses Asuhan Gizi Terstandar.
(Etika Rezkina, Ed.).

22.Febrina, Y., Santoso, S., & Kurniati, A. (2016). No Title. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

23.Aminin, Fidyah, A. W., & Lestari, R. P. (2014). Pengaruh Kekurangan Energi Kronis (Kek) Dengan
Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil. Jurnal Kesehatan, 5, 167–172.

24.Infodatin. (2015). Situasi Dan Analisis Gizi.

25.Soetjiningsih. (2010). Buku Ajar : Tumbuh Kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta: Sagung
Seto.

26.Priyatna, A., & Asnol, U. B. (n.d.). 1000 hari pertama kehidupan. Jakarta

27.Sarwono Prawihardjo. (2008). ILMU KEBIDANAN. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

28.Fellowships, E. (2010). Funding Sources outside of the Psychology Department. Psychology, (1978),
16–23.

29.Kusmiyati Yuni. (2008). Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitra Maya.

30.Azwar, A. (2008). Pengantar epidemiologi. Jakarta: Binarupa Aksara.

31.Fauzy, R., & Fourianalistyawati, E. (2016). Hubungan antara Depresi dengan Kualitas Hidup pada Ibu
Hamil Berisiko Tinggi. Jurnal Psikogenesis, 4(2), 206–214.

32.Nailis, A. (2017). Hubungan Konsumsi Ikan Terhadap Kejadian StuntingPada Anak Usia 2-5 Tahun.
Jurnal Kedokteran Diponegoro, Volume 6 ,(http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/medico), 10–50.

33.Nasikhah, R. (2014). Faktor Risiko Kejadian StuntingPada Balita. Universitas Diponegoro, 1, 1–27.
https://doi.org/10.1007/978-3-319-56541-5_34

34.Antonio, W. H. O., & Weise, S. (2012). WHA Global Nutrition Targets2025 : StuntingPolicy Brief.

35.World Health Organization. (2013). Childhood Stunting : Challenges and Opportunities. WHO Geneva.

36.Arikunto S. (2015). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.

37.Seokidjo Notoatmojo. (2018). METODOLOGI PENELITIAN KESEHATAN(Cetakan II). Jakarta: PT


RINEKA CIPTA.

38.Fitriahadi, E. (2018). Hubungan tinggi badan ibu dengan kejadian stunting pada balita usia 24 -59
bulan The relationship between mother ’ s height with stunting incidence in children aged 24-59 months,
14(1), 15–24.
39.Anindita, P. (2012). Putri Anindita Alumnus Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP © 2012 Page 1.
Kesehatan Masyarakat, 1, 1–10.
49

40.Delvi Oktavitatimur. (2018). Hubungan Asupan Zat Besi (Fe) Dengan Kejadian Stunting Pada Anak
Sekolah Dasar Madrasah Ibtidaiyah MuhammadiyahKartasura 2017.

41.Sukmawati. (2018). Status Gizi Ibu Hamil, Berat Badan Lahir Bayi Dengan Stunting Pada Balita.

42.Sartono, D. D. S. N. (2013). Hubungan Kurang Energi Kronis Ibu Hamil dengan Kejadian Stunting
pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Kota Yogyakarta.

43.Pratiwi, Amrih sakti, rokhnawati. (2016). HUBUNGAN IBU HAMIL ANEMIA DENGAN STUNTING
PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL TAHUN 2016.

44.Rolla Destarina. (2016). Faktor Risiko Anemia Ibu Hamil Terhadap Panjang Badan Lahir Pendek di
Puskesmas Sentolo 1 Kulon Progo D.I.Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai