Anda di halaman 1dari 2

I.

A. Tema : bentrokan budaya

B. Amanat : peran orang tua sangat penting dalam hal ini. Orang tua memperoleh andil dalam
mengarahkan sikap dan perilaku anak dalam menjalankan kehidupan terutama di masa remaja.

C. Plot / Alur : Campuran

D. Perwatakan & Tokoh

- Raumanen : berani, baik, rajin, dinamis.

- Monang : pandai merayu, pengecut, playboy.

- Orang tua Monang : keras / kuat dengan adat

E. Latar

- Tempat : Jakarta, Bandung, Bogor.

- Waktu : Tahun 1970 - 1980an

- Suasana : Tegang & Mencekam

F. Gaya bahasa : metafora, personifikasi, asosiasi, hiperbola.

G. Sudut pandang : orang pertama & ketiga.

II.

A. Abstrak : Alinea 1 - Alinea 6

B. Orientasi : Alinea 1

C. Komplikasi : Alinea 3

D. Puncak masalah : Alinea 2

E Evaluasi : Alinea 4

F. Resolusi : Alinea 5

G. Koda / simpulan : Alinea 6

III.

- Nilai Moral

Bukti kalimat : Hubungan manen - monang makin akrab, namun manen menggangap bahwa
hubungan itu sekedar persahabatan.

- Nilai prestasi

Bukti kalimat : Manen adalah seorang mahasiswa fakultas hukum yang lincah dan aktif.

- Nilai sosial budaya


Bukti kalimat : Monang berasal dari keluarga batak yang sangat kuat dan memegang adat.

I . Unsur intrinsik puisi

A. Tema : Kedukaan terhadap tanah kelahirannya yang di rebut oleh kekuasaan penjajah pada masa
itu

B. Amanat : harus mencintai tanah asalnya dan menjaganya agar tidak terpengaruh oleh budaya
luar.

C. Rima : Berpeluk antara gundukan pohon pina, tembang menggema di dua kaki

D. Ritme : Jamrut di pucuk - pucuk, jamrut di air tipis menurun .

E Metrum / Irama : Membelit tangga di tanah merah di kenal gadis-gadis dari bukit.

F. Majas : Simbolik, Majas perbandingan.

G. Kesan : Dimanakah tanah kelahiran yang damai dan indah yaitu Burangrang - Tangkuban Parahu.

H. Diksi : tembang menggema di dua kaki, Burangrang Tangkuban Parahu.

II. Nilai kebahasaan

- Nilai estetika

Bukti kalimat : Jamrut di pucuk-pucuk

Jamrut di hati gadis menurun

Anda mungkin juga menyukai