SISTEM INTEGUMEN
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat-Nya,
akhirnya penulisnya dapat menyelesaikan MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI
MANUSIA mengenai “SISTEM INTEGUMEN”
Penulis menyedari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena
keterbatasan kemampuan, pengalaman, dan ilmu yang dimiliki ataupun kurangnya
sumber pustaka. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat diharapkan untuk
penyempurnaan dengan pengembangan makalah ke arah yang lebih baik. Semoga
segala yang tertuang dalam makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua, baik sekarang mau pun di masa yang akan datang.
Kelompok 16
Penulis
2
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 2
DAFTAR PUSTAKA 14
3
DAFTAR GAMBAR
Hal
4
BAB I
PENDAHULUAN
Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar menutupi dan
melindungi permukaan tubuh.
5
BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM INTEGUMEN
1. Kulit, merupakan organ terbesar tubuh. Pada laki-laki dengan berat badan
75 kg, kulit dapat memiliki berat lebih kurang 4,5 kg yang menutupi area
seluas 1,67 m2.
2. Kuku jari, yakni salah satu bentuk derivatif kulit yang ditemukan hanya
pada ordo primata.
3. Rambut, adalah spesialisasi kulit yang hanya terdapat pada kelas mamalia.
4. Kelenjar kulit, meliputi kelenjar minyak, kelenjar keringat, dan kelenjar
susu.
6
5. Komunikasi, kulit menerima stimulus dari lingkungan dengan reseptor
khusus yang dapat mendeteksi suhu, sentuhan, tekanan, dan nyeri. Kulit
juga merupakan media ekspresi wajah dan refleks vaskuler yang penting
dalam komunikasi.
Kulit dapat dibedakan menjadi dua lapisan yaitu lapisan Epidermis dan
Dermis. Tepat dibawah dermis terdapat lapisan hipodermis yang banyak disusun
oleh jaringan adiposa (jaringan lemak).
2.3.1. Epidermis
a. Stratum Germinativum
7
Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah, berbatasan
langsung dengan dermis. Melekat pada jaringan ikat. Pada lapisan ini
terjadi pembelahan sel yang sangat cepat dimana sel yang baru dibentuk
akan didorong masuk ke lapisan berikutnya. Sel-sel yang dihasilkan dari
pembelahan tersebut dapat mencapai berjuta-juta sel setiap harinya.
b. Stratum Spinosum
Lapisan ini disatukan oleh tonjolan yang menyerupai spina. Spina ini
merupakan bagian penghubung intraseluler yang disebut desmosom.
c. Stratum Granulosum
Lapisan ini merupakan daerah sel-sel mulai mati karena akumulasi
molekul bakal keratin yang memisahkan sel-sel ini dari daerah dermal.
Stratum ini merupakan prekursor pembentukan keratin. Keratin adalah
protein keras dan resilien, bersifat anti air dan melindungi permukaan kulit
yang terbuka. Namun keratin yang terdapat pada epidermis merupakan
keratin yang lunak yang berkadar sulfur rendah. Berbeda dengan keratin
yang ada pada kuku dan rambut.
d. Stratum Lusidum
Lapisan ini terdiri dari sel-sel berbentuk perisai yang jernih dan tembus
cahaya.
e. Stratum Korneum
Lapisan ini merupakan lapisan terluar dari epidermis yang melindungi
tubuh terhadap lingkungan. Lapisan ini disebut lapisan bertanduk karena
tersusun dari sel-sel berkeratin yang merupakan sel mati. Keratin yang
bersifat tahan air akan melindungi jaringan lebih dalam terhadap
kekurangan air. Lapisan ini terus-menerus mengalami gesekan dan
mengelupas, namun akan terus diganti oleh sel-sel yang lebih dalam yaitu
stratum germinativum.
8
Gambar 2.2. Penampang epidermis
2.3.2. Dermis
a. Lapisan papilar
Lapisan dermal ini terletak paling atas yang terlihat bergelombang.
Merupakan jaringan ikat areolar renggang dengan fibroblas, sel mast, dan
makrofag. Papila dermal adalah proyeksi seperti kerucut yang menjorok ke
arah epidermis.
b. Lapisan retikular
Adalah lapisan kulit paling dalam yang mengandung banyak arteri, vena,
kelenjar keringat, kelenjar minyak, serta reseptor tekanan. Lapisan papilar
dan retikular mengandung banyak serat kolagen dan elastisyang
9
menyebabkan kulit lebih elastis. Pada orang usia lanjut serat ini menjadi
sangat berkurang sehingga kulitnya mudah keriput.
2.3.3. Lapisan subkutaneus (hipodermis)
Lapisan ini mengandung banyak sel lemak, juga beisi banyak pembuluh
darah dan ujung saraf.
10
Gambar 2.4. Struktur rambut
2.4.2. Kuku
Kuku adalah lempeng pelindung yang berasal dari perpanjangan epidermis
ke dermis. Kuku mengandung keratin keras yang berlekuk yang terletak di atas
kuku. Kuku mendapat nutrisi dari pembuluh darah. Kuku dapat tumbuh 0,5 mm
perminggu dan lebih cepat di musim panas.
Bagian-bagian kuku antara lain: akar kuku, badan kuku, kutikel,
hiponikium, dan lunula.
Badan kuku tumbuh dari akar kuku yang tertanam di dalam kulit. Kutikel
adalah lipatan epidermis berlekuk yang menutup akar kuku. Hiponikium adalah
stratum korneum tebal di bawah ujung lepas kuku. Sedangkan lunula adalah area
berwarna putih berbentuk melengkung dekat kutikel.
Badan kuku
Tulang jari
11
sekresi sebagai respon stres atau gembira. Biasanya tidak berbau,
namun akan berbau saat bereaksi dengan bakteri. Kelenjar apokrin
seruminosa, tertelatak di telinga sebagai getah telinga dan kelenjar
siliaris Moll yang terletak pada mata. Sementara kelenjar mamae
adalah kelenjar apokrin yang termodifikasi menghasilkan susu.
12
Gambar 2.7. Penampang kelenjar minyak
Bila suhu pusat tubuh meningkat, maka perubahan suhu ini akan diterima
oleh termoreseptor pusat. Sinyal ini di teruskan ke pusat integrasi termoregulatori
hipotalamik yang kemudian mengurangi pengiriman sinyalnya lewat saraf
simpatetik ke pembuluh darah bawah kulit. Akibatnya, darah panas mengalir ke
bawah kulit. Disamping itu, sinyal juga di sampaikan ke kelenjar keringat untuk
mengekskresikan keringat ke permukaan kulit. Berikutnya adalah menguapkan
keringat dengan mengambil panas dari darah yang mengakibatkan suhu pusat
tubuh kembali normal.
Proses yang sama terjadi apabila tubuh menghadapi suhu lingkungan yang
panas, hanya perubahan suhu inimula-mula diterima oleh termoreseptor periferal
pada kulit. Selanjutnya termoreseptor periferal akan menyampaikan sinyalnya ke
pusat pengintegrasi termoregulatori hipotalamik yang meneruskannya ke
pembuluh darah bawah kulit dan kelenjar keringat. Proses selanjutnya sama
seperti bila suhu pusat tubuh meningkat.
14
pembuluh darah dibawah kulit, dan kelenjar keringat akan menghentikan ekskresi
keringat.
Tirosinase
(Indol quinon)
Melanin
Dermis juga kaya akan pembuluh limfe dan serabut saraf. Banyak ujung
saraf berakhir pada dermis berubah menjadi reseptor khusus, sehingga mampu
mendeteksi perubahan yang terjadi pada lingkungan kemudian disambungkan ke
otak.
15
b. Paccini, peka terhadap tekanan
c. Crausse, peka terhadap dingin
d. Meisner, peka terhadap sentuhan berat
e. Merkle, peka terhadap sentuhan ringan
1. Benign:
2. Malignant
a. Karsinoma
16
b. Sarkoma
1. Ecezema
2. Urticaria
3. Jerawat
4. Dermatitis
Peradangan kulit kepala, wajah, atau bagian lain yang disebabkan level
hormon, nutrisi, infeksi, dan stres.
5. Psoriasis
Inflamatori kronik yang memiliki ciri-ciri penebalan dan kemerahan.
6. Onikomikosis
Peradangan kuku yang disebabkan infeksi jamur.
7. Impertigo
Infeksi permukaan kulit oleh streptococci atau staphylococcihemolytic.
8. Folliculitis
Infeksi folikel rambut oleh staphylococci
Penyakit kulit yang disebabkan virus, antara lain:
1. Herpes simplex ; melepuh, memerah.
17
2. Herpes zoster ; ruam saraf, sinaganaga.
3. Veruca vulgaris ; kutil
DAFTAR PUSTAKA
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia (Dari Sel ke Sistem). Jakarta: EGC
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC
Tim Dosen. 2015. Penuntun Praktikum Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia.
Medan: FMIPA UNIMED
18