OLEH :
4305019004
FAKULTAS MIPA
Membahas mengenai kondisi rakyat Indonesia di era kemajuan ini yang sangat
jauh berbeda dengan rakyat dijaman terdahulu. Dilihat dari berbagai aspek
perbandingan terdahulu dengan sekarang, mulai tanggapan dan perjuangan para
tokoh terdahulu hingga sikap para generasi muda sekarang. Bahasan mengenai
kondisi bangsa yang pernah mengalami kerusuhan hingga memicu keutuhan
bangsa. Rendahnya Nasionalisme rakyat indonesia diera sekarang, akan
mengancam dan dapat menghambat kemajuan bangsa Indonesia. Dengan upaya
yang sedemikian rupa hingga dapat menyadarkan para generasi muda yang
menjadi bibit unggul harapan bangsa Indonesia. Memiliki nasionalisme yang
tinggi tentulah menjadi dasar bagi para generasi untuk dapat mencintai dengan
sepenuh hati dan membawa bangsa Indonesia menjadi negara Maju.
KEYWORD :
i
DAFTAR ISI
Abstrak……………………………………………………………………..i
Keyword……………………………………………………………………i
Daftar isi..........................................................................................................ii
Pendahuluan....................................................................................................iii
o Kasus......................................................................................1
o Teori.......................................................................................2
o Pendapat ................................................................................3
o Kasus.......................................................................................5
o Teori........................................................................................6
o Pendapat .................................................................................6
o Kasus.......................................................................................8
o Teori........................................................................................9
o Pendapat ................................................................................10
Daftar Pustaka..................................................................................................12
ii
PENDAHULUAN
iii
1
BAB I
ASAL USUL NEGARA INDONESIA YANG SEHARUSNYA TIDAK
MENIMBULKKAN KERUSUHAN BESAR.
2
Awal mula dari tumbuhnya Nasionalisme para rakyat Indonesia,
pernah terjadi keraguan karena terlalu lama bangsa Indonesia berada
dipangkuan penjajah. Hal ini membuat pemikiran rakyat menjadi kekanak-
kanakan, bisa dibilang begitu. Terbentuknya pola pikir yang hanya
mengikuti perintah orang lain menjadi hambatan bagi Soekarno untuk
menarik mereka semua ke pola pikir yang dewasa. Menjadi dewasa berarti
bisa mengatur urusan pribadi, tanpa campur tangan orang lain atau bangsa
lain. Hal yang sama juga dikatakan oleh Hatta ketika memberi tanggapan
atas pidato Soekarno dan tanggapan Radjiman:
3
4
BAB II
5
Teori ini mengutip dari buku diskursus filsafat Pancasila dewasa
ini (Realitas gotong-royong dewasa ini;93). Dalam kutipan tersebut
disinggung bahwa rasa senasib sepenanggungan antar sesama manusia
mulai hilang, dalam kasus dipapua ini jelas terasa karena kurang
nasionalisme dan rasa tersebut tentu menimbulkan kerusuhan kini terjadi.
Selamat (2009:2) pun mencatat bahwa krisis kegotong royongan
menemukan bentuknya yang lebih besar dalam aneka konflik. Kerusuhan
Ambon, Poso, Sambas, konflik Aceh, Papua, dan berbagai aksi anarkis
menjadi tantangan bersama bagi terwujudnya niali gotong-royong
(Selamat 2009:2). Hal ini menjadi ancaman bagi penghayatan nilai
kegotong royongan dan sekaligus membahayakan konsep Nasionalisme
Indonesia.
6
7
BAB III
8
Tugas para generasi muda dizaman sekarang ini. Dengan serba
ketermudahan yang telah disediakan. Diharapkan bisa lebih
mempertahankan dan meningkatkan lebih lagi rasa Nasionalisme terhadap
bangsa. Dengan adanya social media yang begitu banyak seperti dibawah
ini:
9
Gambar diatas menunjukkan dengan banyaknya teman disosmed
hingga beribu-ribu. Sikap yang menjadi dampak dari hal tersebut yaitu
saat disekolah maupun dirumah seseorang kebanyakan menjadi besar
kepala dan tidak mau bergotong royong, berinteraksi dengan sesame
teman yang mungkin dikalangan keluarga yang sederhana. Berdasarkan
wawancara yang telah dilakukan disebuah universitas, seorang bahkan
beberapa mahasiswa mengaku tidak dapat lepas dari gadget dan social
media yang dipunyainya. Salah satu mengatakan bahwa penggunakan
gadgetnya dikarenakan untuk kepentingan bisnis, dengan membuka toko
online, bergabung digrup serta membuat konten-konten yang menarik,
agar barang dagangannya banyak dilihat dan banyak dipesan oleh
konsumen dari manapun asalnya.
Hal yang demikian sangat bagus karena para generasi muda dapat
memanfaatkan kemajuan teknologi untuk membuka sebuah usaha dan
dapat membantu memperbaiki perekonomian bangsa. Namun, salah satu
yang lain jawaban yang diberikan yaitu hanya untuk sekedar bermain
game online, hal yang demikian jika mereka bersungguh-sungguh dengan
gamenya maka data dijual dan akan dapat menghasilkan uang juga, namun
yang sekedar ikut-ikutan malah akan berdampat buruk karena waktu yang
dibuang pada saat bermain game serta game juga membutuhkan kuota
yang besar untuk memainkannya, sehingga akan dapat memperburuk
perekonomian keluarganya. Jadi bagi para generasi muda dimasa sekarang
harus dapat memanfaatkan dan memilah-milah kemajuan teknologi atau
biasa disebut dengan era globalisasi dengan sebaik-baiknya.
10
Mengenai system informasi dan komunikasi yang serba mudah.
Diera sekarang ini juga sangat rentang akan adanya kerusuhan. Hanya
karena kesalahan atau perbedaan persepsi dalam menerima informasi yang
bisa menjadi hal yang besar. Seharusnya diera yang semakin pintar ini,
masyarakat juga harus bertambah pintar pula. Nasionalisme juga akan
terbentuk ketika masyarakat dapat pintar menerima, menyaring, dan
mengolah informasi yang ada dengan tepat. Dikarenakan sekarang ini
berita hoax sangat dengan mudah meracuni pikiran masyarakat. Dengan
demikian, diharapkan masyarakat dapat lebih pintar dalam memilah data
dan informasi yang ada secara kritis, agar Nasionalisme antar rakyat tetap
terjaga dengan baik.
11
seharusnya yang perlu ditingkatkan adalah potensi para pemainnya. Boleh
saja mendukung tapi tidak seperti itu dan justru mempertaruhkan
Nasionalisme nya terhadap Bangsa Indonesia sendiri.
12
DAFTAR PUSTAKA
Buku – buku
Dewantara, W.2017.Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa
Ini.Yogyakarta:Kanisius.
Dewantara, Agustinus. "Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini." (2017).
Dewantara, Agustinus. "Filsafat Moral (Pergumulan Etis Keseharian Hidup Manusia)."
(2017).
DEWANTARA, AGUSTINUS WISNU. GOTONG-ROYONG MENURUT SOEKARNO
DALAM PERSPEKTIF AKSIOLOGI MAX SCHELER, DAN SUMBANGANNYA BAGI
NASIONALISME INDONESIA. Diss. Universitas Gadjah Mada, 2016.
Dewantara, Agustinus Wisnu. "Kerasulan Awam Di Bidang Politik (Sosial-
Kemasyarakatan), Dan Relevansinya Bagi Multikulturalisme Indonesia." JPAK: Jurnal
Pendidikan Agama Katolik 18.9 (2017): 3-15.
Sumber lain
https://www.boombastis.com/kerusuhan-parah-indonesia/82169
https://www.google.com/search?
q=sosial+media&safe=strict&sxsrf=ACYBGNTPNKmJfL0VHI6SIrP6cK
F5HxAoGQ:1573560874070&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahU
KEwjIoLmH0-
TlAhVg73MBHe0xDi0Q_AUIESgB&biw=1366&bih=657#imgrc=7gGP1
1MzmP6rGM:
http://rri.co.id/sumenep/post/berita/345346/ruang_publik/
praktisi_hukum_sayangkan_masyarakat_banyak_yang_menerima_berita_
hoax.html
13