Anda di halaman 1dari 1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
2.1.1 Polymerase Chain Reaction (PCR)
Polymerase Chain Reaction (PCR), merupakan suatu proses sintesis enzimatik untuk
mengamplifikasi nukleotida secara in vitro. Metoda PCR dapat meningkatkan jumlah urutan
DNA ribuan bahkan jutaan kali dari jumlah semula, sekitar 106-107 kali. Setiap urutan basa
nukleotida yang diamplifikasi akan menjadi dua kali jumlahnya. Pada setiap n siklus PCR
akan diperoleh 2n kali banyaknya DNA target. Kunci utama pengembangan PCR adalah
menemukan bagaimana cara amplifikasi hanya pada urutan DNA target dan meminimalkan
amplifikasi urutan non-target. PCR digunakan untuk identifikasi penyakit genetik, infeksi
oleh virus, diagnosis dini penyakit seperti AIDS, Genetic profiling in forensic, legal and bio-
diversity applications, biologi evolusi, Site-directed mutagenesis of genes dan mRNA
Quantitation di sel ataupun jaringan.

2.1.2 Real Time Polymerase Chain Reaction (qPCR)


Real time polymerase chain reaction atau sering disebut quantitative polymerase chain
reaction (qPCR), merupakan suatu metode biologi molekuler berbasis reaksi rantai
polimerase. Metode ini mendeteksi amplifikasi gen target selama proses PCR berlangsung,
tidak di akhir reaksi, seperti pada PCR konvensional. qPCR menggunakan fluoresens, dimana
peningkatan sinyal fluoresens menunjukkan terjadinya amplifikasi gen target selama proses
PCR.

SUMBER :
https://rs.unud.ac.id/bagaimana-sampel-swab-diproses-untuk-deteksi-covid-19-dengan-rt-pcr/
http://fatchiyah.lecture.ub.ac.id/teaching-responsibility/general/bbbb/

Anda mungkin juga menyukai