Anda di halaman 1dari 3

1.

Bagaimana Metode Pemeriksaan mikroorganisme Salmonella dan Shigella dalam


makanan ?

Pemeriksaan bersifat deskriptif, dilakukan beberapa uji untuk mengidentifikasi bakteri


Salmonella typhi dan Shigella sp. yaitu pembiakan bakteri pada media Salmonella-Shigella
Agar (SSA), pewarnaan gram, uji biokimia antara lain : TSIA, SIM, SC, dan gula gula.
Pemeriksaan mencakup pengambilan sampel makanan, pengujian sampel, dan pengolahan
data. Teknik pengambilan sampel dalam pemeriksaan ada beberapa yaitu contohnya total
sampling dan random sampling. Pemeriksaan umumnya dilakukan di Laboratorium
Mikrobiologi.

1. Media SSA (Salmonella-Shigella Agar)

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah cawan petri, gelas beker, gelas ukur, tabung reaksi yang sudah di
sterilisasi. Dan juga autoklaf untuk proses sterilisasi.

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah alkohol 70%, aquadest, kristal violet,
larutan iod, sampel makanan, media Nutrient Agar (NA), Nutrient Broth (NB), Salmonella-
Shigella Agar (SSA), safranin, dan spirtus.

Prosedur Kerja

 Sterilisasi Alat

Alat-alat kaca berupa cawan petri, gelas beker, gelas ukur dan tabung reaksi dicuci bersih
terlebih dahulu lalu dikeringkan dan disterilisasi menggunakan autoklaf dengan tekanan 2
atm dan suhu 121 ̊C selama 15 menit (Marlina, 2008).

 Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel makanan dilakukan secara acak (random sampling) atau secara utuh
(total sampling). Sampel kemudian dimasukkan ke dalam plastik dan cool box, kemudian
dibawa ke Laboratorium Mikrobiologi.

 Pengenceran

Sampel makanan dipotong menjadi bagian-bagian kecil, kemudian dihaluskan menggunakan


blender. Sampel sebanyak 1 gram diambil dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang
berisi 9 ml akuades steril sebagai pengenceran awal, kemudian dihomogenkan menggunakan
vortex. Pengenceran 10⁻² dilakukan dengan mengambil suspensi dari pengenceran awal
sebanyak 1 ml dan dipindahkan ke tabung reaksi yang berisi 9 ml akuades dan
dihomogenkan, selanjutnya dibuat pengenceran 10⁻³, 10⁻⁴ dan 10⁻⁵ dengan cara yang sama
(Waluyo, 2008)
 Deteksi Salmonella-Shigella

Deteksi bakteri Salmonella dan Shigella dilakukan dengan menggunakan media spesifik
Salmonella-Shigella Agar (SSA). Sebanyak 1 ml suspensi dari masing-masing seri
pengenceran (10⁻³ sampai 10⁻⁵ ) diinokulasikan ke dalam tabung reaksi yang berisi agen
perkaya Nutrient Broth (NB) sebanyak 9 ml kemudian dihomogenkan dan diinkubasikan
pada suhu 37⁰C selama 1×24 jam. Sampel yang telah dilakukan pengayaan diambil
menggunakan cottonbud steril kemudian di goreskan pada permukaan media SSA dengan
rata secara zig-zag. Inkubasi pada suhu 37⁰C selama 2×24 jam (Rahmiati, 2016)

Analisis Data

Penelitian ini bersifat observatif dan deskriptif. Data yang diperoleh didokumentasikan dalam
bentuk foto, ditubulasikan ke dalam tabel dan dideskripsikan berasarkan hasil pengujian, dan
karakteristik.

Interpretasi Hasil

Positif (+) ada pertumbuhan koloni dengan ciri koloni kecil, smooth (halus), tak berwarna
(bening) dengan inti hitam, permukaan cembung dengan tepian halus (Brooks dkk, 2005).
Negatif (-) tidak ada pertumbuhan koloni dengan ciri koloni kecil, smooth (halus), tak
berwana (bening) dengan inti hitam, permukaan cembung dengan tepian halus (Brooks dkk,
2005).

2. Pewarnaan Gram

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah object glass, ose, labu spirtus, mikroskop dan jembatan
pewarnaan.

Bahan yang digunakan adalah NaCl 0,96%, kristal violet, lugol, alkohol 96%, fuchsin,
minyak imersi, aquadest, dan sampel.

Prosedur Kerja

- Pewarnaan Gram dilakukan dengan cara diteteskan 1 tetes Nacl 0,96% di atas objek
glass kemudian diratakan dengan ose.
- Kemudian biarkan hingga kering lalu fiksasi di atas nyala api kecil.
- Kemudian diletakan preparat pada jembatan pewarnaan, lalu lakukan pewarnaan
Gram.
- Selanjutnya preparat ditetesi dengan larutan kristal violet selama 1 -2 menit kemudian
bilas dengan air mengalir.
- Selanjutnya, ditetesi dengan larutan lugol selama 1 menit. Kemudian bilas dengan air
mengalir.
- Kemudian ditetesi dengan larutan alkohol 96% selama 30 detik dan bilas dengan air
mengalir.
- Kemudian ditetesi dengan larutan air fuchsin selama 20 detik dan bilas dengan air.
- Selanjutnya dibiarkan kering, lalu diamati di bawa mikroskop dengan perbesaran
100x dengan menggunakan minyak emersi.

Interpretasi Hasil

Positif (+) ditemukan bakteri gram negatif berbentuk batang berwarna merah.
Negatif (-) tidak ditemukan bakteri gram negatif berbentuk batang berwarna merah.

Sumber :

Apriani L, Rahmawati, & Kurniatuhadi R. (2019). Jurnal Protobiont : Deteksi Bakteri


Salmonella dan Shigella pada Makanan Burger di Sungai Raya Dalam Pontianak.
Vol.8(3):53–57. Diakses dari https%3A%2F%2Fjurnal.untan.ac.id%2Findex.php%2Fjprb
%2Farticle%2Fdownload%2F36836%2F75676583488&usg=AOvVaw3FnhDwUdr-q-
CtSmwopnuZ pada tanggal 15 November 2020

Putri .M.R, Umiana .T.U, Mustofas, & Apriliana .E. (2019, Oktober). J Agromedicine:
Identifikasi Bakteri Salmonella typhi pada Makanan Jajanan Gorengan yang Dijual di
Depan Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung. Vol 6 No 2.
Diakses dari https%3A%2F%2Fjuke.kedokteran.unila.ac.id%2Findex.php%2Fagro
%2Farticle%2Fdownload%2F2401%2Fpdf&usg=AOvVaw18XjkjVoF9sWWLhoqiwala
pada tanggal 15 November 2020.

Yunus. R, Mongan. R, & Rosnani. (2017). Medical Laboratory Technology Journal :


Cemaran Bakteri Gram Negatif pada Jajanan Siomay di Kota Kediri. 3(1), 2017, 87-92.
Dilihat pada tanggal 15 November 2020.

Anda mungkin juga menyukai