Wilcoxon Match Pair Test adalah uji nonparametris untuk mengukur signifikansi perbedaan
antara 2 kelompok data berpasangan berskala ordinal atau interval tetapi berdistribusi
tidak normal. Uji Wilcoxon Match Pair Test merupakan uji alternatif dari uji pairing t test
atau t paired apabila tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji ini dikenal juga dengan istilah
Wilcoxon Signed Rank Test.
Untuk dapat menerapkan uji Wilcoxon Match Pair Test dibutuhkan rangkaian data yang beskala
interval/rasiopada setiap subjek. Kemudian hitung selisih masing-masing data pada setiap
subyek dengan mengurang data pada kondisi 2 dengan kondisi 1.
Uji hipotesis pada uji ini adalah “apakah sample/kondisi percobaan berasal dari populasi yang
mewakili ?” sehingga nilai median dari skor yang berbeda adalah nol. Bila terdapat perbedaan
yang signifikan , maka hal ini mengindikasikan bahwa terdapat kecenderungan sample/kondisi
percobaan berasal dari populasi yang berbeda.
Asumsi-asumsi yang digunakan pada uji ini antara lain:
1. Sampel pada n subjek dipilih secara acak dari populasi yang mewakili
2. Nilai asal yang dihasilkan dari setiap subjek dalam format skala interval/rasio;
3. Perbedaan nilai dalam populasi yang diwakili oleh dua sampel terdistribusi secara simetris
di sekitar median populasi.
Tahap-tahap dalam menghitung nilai uji statistik Wilcoxon adalah:
a. Buatlah tabel yang menggambarkan nilai-nilai data pada kondisi 1 dan kondisi 2 untuk
masing-masing subjek;
b. Hitunglah selisih nilai antara kondisi 2 dan kondisi 1;
c. Tandailah “positif” pada subjek dengan selisih > 0, atau “negatif” pada subjek dengan
selisih < 0, atau “sama” pada subjek dengan nilai kondisi 2 = kondisi 1;
d. Tentukan nilai absolut selisih pada masing-masing subjek dan tentukan
urutan/rankingnya dengan ketentuan jika terdapat n angka absolut dengan nilai yang
sama, maka diberikan ranking yang sama dan penentuan ranking data tersebut adalah
dengan menghitung ranking rata-rata atau membagi penjumlahan seluruh ranking dengan
jumlah data yang sama.
e. Tentukan nilai peringkat pada subjek dengan nilai selisih terkecil (T) dan jumlah
pengamatan (N). Jumlah pengamatan (N) yang dipakai adalah setelah dikurangi data
dengan peringkat 0.
Nilai statistik uji Wilcoxon ditentukan oleh nilai Z, dengan rumus sebagai berikut:
Z=
T−
[ 4 N ( N +1 ) ]
1
√ 24 ( N ) ( N + 1 ) (2 N +1)
Dimana:
N = Jumlah pengamatan
Kriteria uji:
Contoh soal
Sebuah RS ingin mengetahui efektifitas pelatihan pada staff promosi kesehatan dalam rangka
mensukseskan program PKRS. Data skor tingkat pengetahuan dikumpulkan dari 15 staff
promosi secara acak untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pengetahuan sebelum
mengikuti pelatihan dan sesudah mengikuti pelatihan. Adapun datanya adalah sebagai berikut:
Tahap pertama dalam menjawab permasalah diatas adalah dengan membuat tabel kontinjensi
berikut:
1 1
z hitung =
T−
[ 4 N (N +1) ] =
4−
[ 4 ×12(12+1) ] =−2,746
1 1
√ 24 ( N)( N +1)(2 N +1) √ 24( 12)(12+1)(2 ( 12 ) +1)
Sehingga z hitung< z tabe l. Jadi, kesimpulannya H 0 ditolak atau terdapat perbedaan tingkat
pengetahuan staff promosi sebelum mengikuti pelatihan dan sesudah pelatihan.