Anda di halaman 1dari 18

Hakikat Perkembangan

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas :

Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu : Dra. Kurniana Bektiningsih, M. Pd.

Disusun Oleh Kelompok 2

1. .Desi Nur Amalia (1401419300)


2. .Irina Putri Andini (1401419312)
3. .Gita Faroka (4401419016)
4. . Ira Zulvia Widyaningrum (5402419020)
Rombel G

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan karunianya
sehingga makalah ini sanggup tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan begitu
banyak terima kasih atas uluran tangan dan bantuan berasal dari pihak yang telah bersedia
berkontribusi bersama dengan mengimbuhkan sumbangan baik anggapan maupun materi yang
telah mereka kontribusikan.

Dan kami berharap semoga makalah ini mampu menambah pengalaman serta ilmu bagi
para pembaca. Sehingga untuk kedepannya sanggup memperbaiki bentuk maupun tingkatkan
isian makalah sehingga menjadi makalah yang miliki wawasan yang luas dan lebih baik lagi.

Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman, kami percaya tetap banyak kekurangan
dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat berharap saran dan kritik yang membangun
berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 16 Maret 2021

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................................. 01

Kata Pengantar ............................................................................................................. 02

Daftar Isi ........................................................................................................................ 03

BAB I Pendahuluan

Latar Belakang .................................................................................................... 04


Rumusan Masalah ............................................................................................... 04
Tujuan Pembahasan ............................................................................................ 05

BAB II Pembahasan

Pengertian Perkembang ...................................................................................... 06


Konsep Perubahan dan Perkembangan ............................................................... 06
Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan ...................................................... 07
Prinsip-Prinsip Perkembangan ............................................................................ 08
Teori-Teori Perkembangan ................................................................................. 13
Hakikat Perkembangan ....................................................................................... 13

BAB III Penutup

Kesimpulan ......................................................................................................... 17
Saran ................................................................................................................... 17
Daftar pustaka............................................................................................................... 18

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan pribadi manusia menurut psikologi berlangsung sejak terjadinya konsepsi
sampai mati, yaitu sejak terjadinya sel bapak-ibu (konsepsi) sampai mati individu senantiasa
mengalami perubahan-perubahan atau perkembangan.
Para pakar pendidikan pada umumnya berpandangan bahwa pendidikan hendaknya
berorientasi dan demi perkembangan anak didik, dalam rangka mempelihara dan
meningkatkan martabat manusia dan budayanya, demi memuliakan Tuhan. Perkembangan
anak didik merupakan sarana utama pelayanan pendidikan.
Guna mewujudkan hasil perkembangan yang sangat diharapkan itu tidak ada cara lain
kecuali dengan mengefektifkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab para pendidik (orang
tua dan guru) dalam membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan anak
baik dirumah, diluar rumah maupun di sekolah, karena pada hakikatnya memperoleh
bimbingan atau pendidikan yang baik itu adalah hak si anak dari pendidiknya.
Hubungannya dengan perkembangan anak bahwa perkembangan bukanlah suatu yang
bersifat kebendaan, melainkan suatu fiksi ilmiah untuk mendeskripsiskan prilaku individu
yang berkaitan dengan perubahan-perubahan individu. Dalam mengartikan perkembangan
anak ini, para ahli mempunyai pengertian yang beragam. Diantaranya menurut Van den den
Daele (Hurlock : 2 ) bahwa perkembangan adalah perubahan secara kualitatif. Ini berarti
bahwa perkembangan bukan sekedar penambahan beberapa sentimeter pada tinggi badan
seseorang atau peningkatan beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang, melainkan
suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari perkembangan itu?
2. Bagaimanakah konsep perubahan dan perkembangan?
3. Apa perbedaan dari pertumbuhan dan perkembangan?
4. Jelaskan apa saja prinsip-prinsip dari perkembangan!
5. Jelaskan mengenai teori-teori perkembangan!

4
6. Jelaskan mengenai hakikat perkembangan!
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari perkembangan.
2. Untuk menguasai konsep perubahan dan perkembangan.
3. Untuk mengetahui perbedaan dari pertumbuhan dan perkembangan.
4. Untuk menguasai prinsip-prinsip dari perkembangan.
5. Untuk menguasai teori-teori perkembangan.
6. Untuk mengetahui tentang hakikat perkembangan

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Perkembangan


Perkembangan pada dasarnya adalah perubahan kualitatif sesuatu hingga membuahkan
hasil atau manfaat bagi pihak lain. dapat diartikan pula sebagai perubahan kualitatif dari
fungsi-fungsi yang dimungkinkan adanya perubahan tingkah laku hasil belajar. Para pakar
psikologi perkembangan umumnya membatasi pandangan perkembangan hanya ada
perubahan yang mengarah pada reorganisasi kualitatif struktur perilaku, keterampilan atau
kemampuan.
Menurut pakar psikologi perkembangan, perkembangan terdiri atas dua proses, yaitu
integrasi dan diferensiasi. Integrasi mengacu pada gagasan bahwa perkembangan terdiri atas
integrasi dari struktur yang paling dasar, yakni perilaku yang dimiliki sebelumnya dengan
perilaku baru, kepada struktur pada tingkat yang lebih tinggi. Misalnya, bayi belajar untuk
memperoleh objek yang telah dipelajari untuk mengkoordinasikan berbagai keterampilan
seperti mempertahankan postur tubuh, menggerakkan tangan, mengkoordinasikan posisi
tangan terhadap objek, dan menggenggam objek. Sedangkan diferensiasi mengacu pada
gagasan bahwa perkembangan menunjukkan kemajuan kemampuan yang ditunjukkan secara
berbeda ketika menghadapi objek yang berbeda. Misalnya, ketika anak menggenggam benda
kecil akan berbeda caranya ketika harus menggenggam benda yang besar. Dengan demikian
perkembangan merupakan proses kombinasi antara integrasi dan diferensiasi.
2.2. Konsep Perubahan dan Perkembangan
Dalam proses perkembangan manusia terdapat dua proses perkembangan yang saling
berlawanan, yaitu pertumbuhan (evolusi) dan kemunduran (involusi). Perkembangan berarti
terjadi proses kesinambungan, dan proses itu bersifat siklikal. Dalam arti, perkembangan itu
memunculkan tanda-tanda akan berkembangnya kemampuan-kemampuan dan kemudian
menghilang, dan kemampuan yang hilang itu akan muncul kembali pada usia berikutnya. Ini
berarti perkembangan itu tidak menunjukkan adanya suatu peningkatan, melainkan
rangkaian gelombang yang terjadi secara berulang-ulang. Pola perubahan normal umumnya
dapat digambarkan seperti kurva berbentuk lonceng, pada mulanya menunjukkan kenaikan,
kemudian mendatar, dan pada usia tua menunjukkan penurunan.

6
Perubahan yang terjadi dalam proses perkembangan manusia itu bertujuan untuk
memungkinkan seseorang menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dengan tindakan
aktualisasi diri, seseorang akan menjadi manusia yang diinginkan baik secara fisik maupun
psikologis sehingga seseorang tersebut berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
2.3. Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan
Banyak orang menyatakan bahwa perkembangan dan pertumbuhan itu sama. Tetapi pada
dasarnya keduanya berbeda. Meski memiliki hubungan yang saling terkait, keduanya dapat
dipisahkan, tetapi tidak dapat berdiri sendiri. Objek psikologi adalah perkembangan manusia
sebagai pribadi. Pengertian perkembangan menunjukkan pada suatu proses kearah yang
lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Setiap manusia mengalami
pertumbuhan dan perkembangan, namun berbeda untuk tiap orang. Pertumbuhan berkaitan
dengan perubahan fisik seseorang, sedangkan perkembangan berkaitan dengan perubahan
psikis seseorang. Proses pertumbuhan dan perkembangan berbeda antara manusia yang satu
dengan yang lain. Faktor hereditas serta faktor lingkungan sangat memepengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan. Faktor hereditas mengarah pada genetis individu yang
pastinya berbeda antara yang satu dengan yang lain Faktor hereditas tidak dapat di ubah
karena itu adalah faktor yang sudah ada ketika kita lahir dan akan terus ada, faktor
lingkungan sangat berpengaruh dalam perkembangan karena anak pada saat mulai
berkembang tentunya berada pada lingkungan tertentu, baik itu lingkungan keluarga maupun
lingkungan masyarakat, di lingkungan masyarakat lah kita mulai beradaptasi dengan orang
banyak mulai mengenal bagaimana hidup berdampingan dengan orang banyak, dan
bagaimana kita bisa menyikapi hal- hal yang ada dalam masyarakat baik itu hal yang positif
maupun hal yang negatif. Dalam proses perkembangan manusia menghasilkan tingkah laku
yang hanya bisa diamati tanpa bisa diukur berlangsung dari lahir sampai akhir hayat dan
menuju ke arah yang lebih maju dan sempurna serta bersifat kontinue.
Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak di atur kembali.
Dalam perkembangan tidaklah terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin
membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang
berlangsung secara terus-menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dan
rohaniah yang dimiliki individu menuju ke tahap kematangan melalui pertumbuhan,
pemasakan dan belajar. Perkembangan itu bergerak secara berangsur-angsur tetapi pasti,

7
melalui suatu bentuk/tahap kebentuk/tahap berikutnya, yang kian hari kian bertambah maju,
mulai dari masa pembuahan dan berakhir dengan kematian. Dalam perkembangan mengacu
pada fisik maupun psikis,bersifat evolusi dan involusi, dan terjadi sepanjang hayat.
Pertumbuhan dalam konteks perkembangan merujuk pada perubahan-perubahan yang
bersifat kuantitatif, yaitu peningkatan dalam ukuran dan struktur, seperti pertumbuhan
badan, pertumbuhan kaki, kepala, jantung, paru-paru, dan sebagainya. Pertumbuhan fisik
bersifat meningkat, menetap, dan kemudian mengalami kemunduran sejalan dengan
bertambahnya usia. Dalam pertumbuhan hanya mengacu pada fisik atau tubuh, hanya
terbatas pada sifat evolusi dan hanya pada batas waktu tertentu.
Dengan demikian, perkembangan lebih merujuk pada kemajuan mental dan
perkembangan rohani, sedangkan pertumbuhan lebih cenderung menunjuk pada kemajuan
fisik atau pertumbuhan tubuh yang melaju sampai pada suatu titik optimum dan kemudian
menurun menuju pada keruntuhannya.
2.4. Prinsip-Prinsip Perkembangan
A. Prinsip-prinsip perkembangan yaitu :
1) Bahwa perkembangan melibatkan perubahan.
Tujuan perkembangan adalah realisasi diri atau pencapaian kemampuan
bawaan. Sikap anak terhadap perubahan dipengaruhi oleh kesadaran akan perubahan
tersebut, bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku anak, sikap social terhadap
perubahan ini, bagaimanan mereka mempengaruhi penampilan anak, dan bagaimana
mereka mempengaruhi penampilan anak, dan bagaimanan kelompok sosial bereaksi
terhadap anak ketika perubahan ini terjadi.
2) Perkembangan awal lebih kritis dari pada perkembangan selanjutnya.
Bahwa perkembangan awal lebih penting dari pada perkembangan selanjutnya,
karena dasar awal sangat dipengaruhi oleh proses belajar dan pengalaman. Apabila
perkembangan membahayakan penyesuaian pribadi dan sosial anak, ia dapat diubah
sebelumnya menjadi pola kebiasaan.
3) Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.
Perkembangan menekankan kenyataan bahwa perkembangan timbul dari
interaksi kematangan dan belajar dengan kematangan yang menetapkan batas dari
perkembangan.

8
4) Pola perkembangan dapat diramalkan.
Walaupun pola yang dapat diramalakan ini dapat diperlambat dan dipercepat
oleh kondisi lingkungan di masa pra lahir dan pasca lahir.
5) Pola perkembangan mempunyai karakteristik yang dapat diramalkan.
Yang penting diantaranya adalah persamaan pola perkembangan bagi semua
anak, perkembangan berlangsung dari tanggapan umum ke tanggapan spesifik,
perkembangan terjadi secara berkesinambungan, berbagai bidang perkembangan
dengan kecepatan yang berbeda, dan terdapat korelasi dalam perkembangan.
6) Terdapat perbedaan individu dalam berkembang.
Bahwa terdapat perbedaan individu dalam perkembangan yang sebagian
karena pengaruh bawaan dan sebagian karena kondisi lingkungan. Ini berlaku baik
dalam perkembangan fisik maupun psikologis. Kepentingan untuk mengetahui bahwa
terdapat perbedaan individu dalam perkembangan adalah bahwa ia mennekankan
pentingnya melatih anak sesuai dengan kebutuhannya dan tidak mengharapkan
perilaku yang sama pada semua anak.
7) Periode pola perkembangan.
Periode perkembangan biasanya diebut periode pralahir, masa neonatus, masa
bati, masa kanak-kanak, akhir masa kanak-kanak, dan masa puber. Dalam semua
periode ini terdapat saat-saat keseimbangan dan ketidakseimbangan, serta pola
perilaku yang normal dan yang terbawa dari periode sebelumnya biasanya disebut
perilaku “bermasalah”.
8) Pada setiap periode perkembangan terdapat harapan sosial.
Harapan sosial ini terbentuk tugas perkembangan yang menungkinkan para
orang tua dan guru mengetahui pada usia berapa anak-anak mampu
menguasaiberbagai pola perilaku yang diperlukan bagi penyesuaian yang baik.
9) Setiap bidang perkembangan mengandung bahaya dan potensial. Bahaya tersebut
terjadi baik fisik maupun psikologis yang dapat mengubah pola perkembangan.
10)Kebahagiaan bervariasi pada berbagai periode perkembangan. Tahun pertama
kehidupan biasanya paling bahagia dan masa puber biasanya yang paling tidak bahagia

9
B. Prinsip-Prinsip Perkembangan Menurut Para Ahli
Menurut Hurlock (1978) ada 10 fakta dasar mengenai perkembangan yang biasanya
disebut "prinsip-prinsip perkembangan", yaitu :
1) Prinsip pertama perkembangan adalah bahwa perkembangan menyangkut
perubahan, tujuan perkembangan adalah realisasi diri atau pencapaian
kemampuan bawaan.
2) Prinsip kedua perkembangan adalah bahwa perkembangan awal lebih penting
daripada perkembangan selanjutnya, karena dasar awal sangat dipengaruhi oleh
proses belajar dan pengalaman. Apabila perkembangan membahayakan
penyesuaian pribadi dan sosial anak, ia dapat diubah sebelum menjadi pola
kebiasaan.
3) Prinsip ketiga perkembangan menekankan kenyataan bahwa perkembangan
tmbul dari interaksi kematangan dan belajar dengan kematangan yang
menetapkan batas bagi perkembangan.
4) Prinsip keempat perkembangan adalah bahwa pola perkembangan dapat
diramalkan, walaupun pola yang dapat diramalkan ini dapat diperlambat atau
dipercepat oleh kondisi lingkungan di masa pralahir dan pascalahir.
5) Prinsip kelima perkembangan adalah bahwa pola perkembangan mempunyai
karakteristik tertentu yang dapat diramalkan. Yang terpenting diantaranya ialah
adanya persamaan pola perkembangan bagi semua anak; perkembangan
berlangsung dari tanggapan umum ke tanggapan spesifik, perkembangan
terjadi secara berkesinambungan, berbagai bidang berkembangan dengan
kecepatan yang berbeda; dan terdapat korelasi dalam perkembangan.
6) Prinsip keenam perkembangan adalah bahwa terhadap perbedaan individu
dalam perkembangan yang sebagian karena pengaruh bawaan dan sebagian
karena kondisi lingkungan. Ini berlaku baik dalam perkembangan fisik maupun
psikologis.
7) Prinsip ketujuh perkembangan adalah bahwa terdapat periode dalam pola
perkembangan yang disebut periode pralahir, masa neonatus, masa bayi, masa
kanak-kanak awal, akhir masa kanak-kanak dan masa puber. Dalam semua
periode ini terdapat saat-saat keseimbangan dan ketidakseimbangan; serta pola

10
perilaku yang normal dan yang terbawa dari periode sebelumnya biasanya
disebut perilaku "bermasalah".
8) Prinsip kedelapan perkembangan adalah adanya harapan sosial untuk setiap
periode perkembangan. Harapan sosial ini berbentuk tugas perkembangan yang
memungkinkan para orang tua dan guru mengetahui pada usia berapa anak-
anak mampu menguasai berbagai pola perilaku yang diperlukan bagi
penyesuaian yang baik.
9) Prinsip kesembilan perkembangan adalah bahwa setiap bidang perkembangan
mengandung kemungkinan bahaya - baik fisik maupun psikologis - yang dapat
mengubah pola perkembangan.
10) Prinsip kesepuluh perkembangan adalah bahwa kebahagiaan bervariasi pada
berbagai periode dalam pola perkembangan. Tahun pertama kehidupan
biasanya yang paling bahagia dan masa puber biasanya yang paling tidak
bahagia.
Hamalik (2004) berpendapat bahwa ada tujuh prinsip dasar dalam perkembangan
manusia, yaitu :
1) Perkembangan sebagai fungsi interaksi antara organisme dengan lingkungan.
Menurut aliran interactionist bahwa pembawaan menyediakan potensi-potensi
yang berinteraksi dengan lingkungan yang dinamis.
2) Perkembangan berlangsung lebih cepat pada tahun-tahun permulaan.
Perkembangan yang paling cepat terjadi pada tahun-tahun permulaan, tetapi
perlu disadari bahwa perkembangan itu berlangsung seumur hidup. Sekalipun
mungkin pola-pola kepribadian terbentuk pada usia sebelum sekolah,
manifestasi sifat-sifat kepribadian mengalami perubahan selama manusia
hidup.
3) Kematangan berpengaruh terhadap hasil-hasil latihan. Latihan dan pengajaran
dapat berlangsung secara produktif jika pertumbuhan dalam diri individu kelak
terjadi secara memadai, artinya otot, saraf dan otak harus berkembang dulu
sampai tingkatan tertentu.
4) Pola-pola tingkang laku berkembang secara berurutan. Perkembangan adalah
proses yang berlangsung secara teratur, selangkah demi selangkah. Setiap

11
ketrampilan, sifat atau pengetahuan harus mempunya dasar-dasar yang
mendahuluinya.
5) Laju perkembangan bersifat individual. Setiap individu memiliki laju
perkembangan sendiri-sendiri. Beberapa anak mencapai kematangan lebih awal
daripada anak-anak lainnya.
6) Perkembangan itu merupakan diferensiasi dan integrasi. Pertumbuhan fisik
pada usia sebelum lahir merupakan gambaran yang jelas dari diferensiasi.
Mula-mula bayi itu hana merupakan sebuah sel yang bulat. Kemudian pada
usia 9 minggu, tatkala sudah menjadi embrio, bagian-bagian badan dapat
dengan jelas dibeda-bedakan. Perkembangan ketrampilan, konsep dan
pengetahuan adalah contoh-contoh diferensiasi dan pengkhususan-
pengkhususan. Adapun integrasi, yaitu tingkah laku yang terkoordinasi,
harmonis, dan efisien terjadi bersama-sama dengan diferensiasi. Gambaran
yang jelas dari integrasi antara lain tampak dalam berbicara. Seorang anak
kecil mula-mula mengalami kesulitan untuk mengucapkan suatu kata. Ia
membuka mulutnya lebar-lebar, menjulurkan lidahnya keluar, dan kemudian ia
mengucapkan suatu kata yang mungkin dapat kita pahami. Selanjutnya
integrasi terjadi, dan ia menjadi seorang pembicara yang fasih tatkala ia
mengucapakan kata-kata dibarengi dengan gerakan-gerakan tangan, ekspresi
muka dan sebagainya.
Yusuf (2008) menjabarkan prinsip-prinsip perkembangan sebagai berikut :
1) Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (never ending
process). Manusia secara terus menerus berkembang atau berubah yang
dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya. Perkembangan
berlangsung secara terus menerus sejak masa konsepsi sampai mencapai
kematangan atau masa tua.
2) Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi. Setiap aspek
perkembangan individu (fisik, motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan
moral) saling mempengaruhi.

12
3) Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu*. Setiap tahapan
perkembangan merupakan hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang
merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya.
4) Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan. Perkembangan fisik dan
mental mencapai kematangannya terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda
(ada yang cepat dan ada yang lambat)
5) Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas.
6) Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan/fase perkembangan
2.5. Teori-Teori Perkembangan
A. Teori Continuity dan Discontinuity
Ada dua proposisi yang berlawanan tentang perubahan perkembangan. Sebagian
pakar menyatakan bahwa perkembangan itu sebaiknya dipandang sebagai proses yang
berkesinambungan (continous process), Dalam arti, perkembangan dipandang sebagai
akumulasi perilaku yang selalu meningkat. Dalam teori ini proses perkembangan itu
bersifat lembut dan teratur, dan setiap perkembangan selalu berkaitan dengan
kemampuan yang telah dimiliki sebelumnya.
Dalam teori diskontinuiti, perubahan itu tidak bersifat berkesinambungan. Teori
ini menyatakan bahwa kadang-kadang perilaku berubah secara kualitatif, dan organisasi
perilaku baru dapat muncul dalam bentuk yang bersifat beragam.
B. Teori Kematangan dan Perubahan
Menurut teori kematangan, manusia menunjukkan stabilitas pada aspek-aspek
perkembangannya. Sedangkan inti dari teori perubahan adalah emosi manusia dapat
diubah oleh lingkungan.
2.6. Hakikat Perkembangan
Istilah “perkembangan” (development) dalam psikologi merupakan sebuah konsep yang
cukup rumit dan kompleks. Didalamnya terkandung banyak dimensi. Oleh sebab itu, untuk
dapat memahami konsep perkembangan, perlu terlebih dahulu memahami beberapa konsep
lain yang terkandung di dalamnya, diantaranya: pertumbuhan, kematangan, dan perubahan.
A. Perkembangan (development)
Secara sederhana Seifert dan Hoffnung (1994) mendefinisikan perkembangan
sebagai “Long-tern changes in a person’s growth, feelings, patterns of thingking, social

13
relationships, and motor skills.” Sementara itu, Chaplin (2002) mengartikan
perkembangan sebagai :
1) perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organism, dari lahir sampai
mati,
2) pertumbuhan,
3) perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam
bagian-bagian fungsional,
4) kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari.
Menurut Reni Akbar Hawadi (2001), “perkembangan secara luas menunjuk pada
keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimilki individu dan tampil dalam
kualitas kemampuan, sifat dan cirri-ciri yang baru. Dalam istilah perkembangan juga
tercakup konsep usia, yang diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan
kematian.”
Menurut F.J Monks, dkk, (2001), pengertian perkembangan menunjuk pada “suatu
proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak dapat diulang kembali. Perkembangan
menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali.”
Perkembangan juga dapat diartikan sebagai “proses yang kekal dan tetap yang menuju
ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan
pertumbuhan, pematangan dan belajar.”
B. Pertumbuhan (growth)
Dalam konsep perkembangan juga terkandung petumbuhan. Pertumbuhan
(growth) sebenarnya merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan dalam biologi,
sehingga pengertiannya lebih biologis. C.P Chaplin (2002), mengartikan pertumbuhan
sebagai: satu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau
dari organism sebagai suatu keseluruhan. Menurut A.E. Sinolungan, (1997),
pertumbuhan menunjuk pada perubahan kuantitatif, yaitu yang dapat dihitung, seperti
panjang atau berat tubuh. Sedangkan Ahmad Thonthowi (1993), mengartikan
pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran (size) sebagai
akibat dari adanya perbanyakan (multiplication) sel-sel.

14
C. Kematangan (maturation)
Istilah “kematangan”, yang dalam bahasa inggris disebut dengan maturation,
sering dilawankan dengan immaturation, yang artinya tidak matang. Seperti
pertumbuhan, kematangan juga berasal dari istilah yang sering digunakan dalam
biologi.
Chaplin (2002) mengartikan kematangan (maturation) sebagai:
1) perkembangan, proses mencapai kemasakan/usia masak
2) proses pekembangan, yang dianggap berasal dari keturunan, atau
merupakan tingkah laku khusus spesies (jenis, rumpun).
Menurut Davidoff (1988), menggunakan istilah kematangan untuk menunjuk
pada muculnya pola perilaku tertentu yang tergantung pada pertumbuhan jasamani dan
kesiapan susunan saraf. Proses kematangan ini juga sangat bergantung pada gen, karena
pada saat terjadinya pertumbuhan, gen sudah memprogramkan potensi-potensi tertentu
untuk perkembangan makhluk tersebut yang sudah lengkap ketika ia dilahirkan, dan ini
dapat terlihat dari perjalanan perkembangan makhluk itu secara perlahan-lahan di
kemudian hari.
D. Perubahan (change)
Secara garis besar perubahan-perubahan yang terjadi dalam perkembangan itu
dapat dibagi ke dalam empat bentuk, yaitu:
1) Perubahan dalam ukuran besarnya
Perubahan-perubahan dalam bentuk dan ukuran ini terlihat dalam
pertumbuhan jasamani dan perkembangan mental seseorang.
2) Perubahan-perubahan dalam proporsi
Pertumbuhan fisik tidaklah terbatas pada perubahan-perubahan ukuran,
tetapi juga pada proporsi. Anak bukanlah manusia dewasa dalam bentuk kecil,
melainkan keseluruhan tubuhnya menunjukan proporsi-proporsi yang berbeda
dengan orang dewasa. Hal ini terbukti apabila tubuh seseorang bayi dibandingkan
dengan tubuh orang dewasa. Kemudian ketika anak mencapai usia puberitas, baru
proporsi tubuhnya mulai menyerupai orang dewasa. Perubahan proporsi juga
tampak dalam perkembangan mental.

15
3) Hilangnya bentuk atau cirri-ciri lama
Jenis perubahan ketiga yang terjadi dalam perkembangan individu adalah
hilangnya bentuk dan cirri-ciri tertentu dalam fisik dan mental.
4) Timbul atau lahirnya bentuk atau cirri-ciri baru
Dengan menghilangnya bentuk dan cirri-ciri lama yang tidak berguna lagi,
maka timbullah cirri-ciri dan bentuk perubahan-perubahan fisik dan mental yang
baru.

16
BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
Perkembangan pada dasarnya adalah perubahan kualitatif sesuatu hingga membuahkan hasil
atau manfaat bagi pihak lain. dapat diartikan pula sebagai perubahan kualitatif dari fungsi-
fungsi yang dimungkinkan adanya perubahan tingkah laku hasil belajar. Dalam arti,
perkembangan itu memunculkan tanda-tanda akan berkembangnya kemampuan-kemampuan
dan kemudian menghilang, dan kemampuan yang hilang itu akan muncul kembali pada usia
berikutnya. Ini berarti perkembangan itu tidak menunjukkan adanya suatu peningkatan,
melainkan rangkaian gelombang yang terjadi secara berulang-ulang. Konsep yang
terkandung di dalam perkembangan, diantaranya: pertumbuhan, kematangan, dan
perubahan.
3.2. Saran
Manusia secara terus menerus berkembang atau berubah yang dipengaruhi oleh pengalaman
atau belajar sepanjang hidupnya. Perkembangan berlangsung secara terus menerus sejak
masa konsepsi sampai mencapai kematangan atau masa tua. Maka dari teruslah belajar dan
saling menghargai sesama manusia.

17
DAFTAR PUSTAKA

Rifai, Achmad dan Tri Anni, Catharina. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press
Hamalik, Oemar. 2004. Psikologi Belajar dan Mengajar. Cetakan Keempat. Bandung, Penerbit
Sinar Baru Algensindo
Yusuf, Syamsu. 2008. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Cetakan Kesembilan.
Bandung, PT Remaja Rosdakarya Offset
Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak. Jilid 1, Edisi Keenam. Jakarta, Penerbit
Erlangga.
Mukhlis, Abdul. 2015. Hakikat, Teori, dan Hukum Perkembangan. Makalah. Tegal:Sekolah
Tinggi Agama Islam Bhakti Negara.
http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/15/pertumbuhan-perkembangan-dalam-kancah-
psikologi-umum (di unduh hari Rabu, 17 Maret 2021 Pukul 05. 41 WIB).

18

Anda mungkin juga menyukai