Anda di halaman 1dari 2

Hasianna Amoretta / 20 – XII IIS

A. Latar Belakang

Kain tenun Sumba telah menjadi salah satu ciri khas Nusa Tenggara Timur. Bukan
hanya menjadi kebudayaan yang diwarisi secara turun temurun oleh perempuan NTT,
kain tenun Sumba nyatanya memiliki banyak peminat karena jenisnya yang beragam
dan juga motifnya yang unik dilihat. Melihat peluang yang sangat baik di mata
masyarakat, selain kebudayaan, kain tenun Sumba cukup memiliki nilai ekonomis
yang bagus untuk di pasarkan. Mengingat NTT termasuk wilayah Indonesia dengan
presentase penduduk miskin terbanyak yakni 1,15 juta jiwa (20,90%), usaha kain
tenun Sumba bisa meningkatkan pendapatan daerah jika dilakukan secara maksimal.
Usaha ini disebut juga sebagai Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) yang akan
menghasilkan produk hasil tenun dari pengusaha-pengusaha kecil di Sumba.

B. Tujuan Kegiatan

1. Melestarikan budaya kain tenun Sumba


Meningkatkan pendapatan Nusa Tenggara Timur

C. Nama Kegiatan
UMKM Kain Tenun Sumba

D. Tema Kegiatan
Kegiatan UMKM Kain Tenun Sumba ini diadakan dalam rangka pemberdayaan
masyarakat.

E. Bentuk Kegiatan

1. Secara gratis melakukan pendaftaran kepada pengusaha kecil kain tenun sumba di
Pulau Sumba (kuota sebesar 50.000 pengusaha).
2. Pendataan modal, tenaga kerja, dan sumber daya, serta inventaris alat-alat yang
dibutuhkan atau yang sudah tercukupi.
3. Membagikan modal perminggu kepada pengusaha, melengkapi alat yang
dibutuhkan, dan menyebarkan relawan untuk melakukan observasi lapangan.
4. Menghasilkan kain tenun jadi yang nantinya akan dipasarkan dengan target 5 kain
dalam satu minggu (sebagai permulaan dan akan disesuaikan dengan setiap
pengusaha).
5. Membuat situs online dan akun media sosial sebagai media penjualan kain tenun.
Pengelolaan online akan diperkenalkan secara bertahap kepada pengusaha
sehingga mahir menggunakan teknologi online.
6. Memperkenalkan produk hasil usaha kepada investor agar para pengusaha
menemukan bantuan modal yang lebih baik lagi, bahkan mampu melakukan
ekspansi.

F. Waktu dan Tempat

Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini akan dilakukan di Pulau Sumba. Waktu yang
diberikan untuk melakukan sinergi berbagai pihak adalah maksimal selama 6 bulan,
sebelum UMKM bisa berjalan secara mandiri.
G. Anggaran

Modal usaha: Rp 360.000.000.000


Perlengkapan usaha: Rp 500.000.000.000
Lain-lain: Rp 100.000.000

H. Penutup
Melalui pelestarian kebudayaan sekaligus usaha ekonomi kain tenun Sumba, besar
harapan pemberdayaan masyarakat ini dapat bermanfaat bagi masyarakat di Nusa
Tenggara Timur.

Anda mungkin juga menyukai