PENDAHULUAN
1
2
Selain pangsa pasarnya dekat, bahan baku dan bahan pembantunya dapat diperoleh di
negeri sendiri, sehingga ketergantungan produk impor lebih dapat dikurangi.
Kebutuhan bahan bakar di beberapa negara dunia mengalami peningkatan
yang pesat dari tahun ke tahun. Hal ini menyebabkan kebutuhan akan DME juga
meningkat. Data yang diperoleh dari Majalah Internal PT PGN (Persero) Tbk
menyatakan bahwa kebutuhan DME di China pada tahun 2010 sebesar 8 juta
ton/tahun, di Korea kebutuhan DME sebesar 10.000 ton/tahun, dan di Jepang sebesar
100.000 ton/tahun. Namun demikian produksi DME dunia saat ini masih 143.000
ton/tahun.
14,000 R² = 0.82
12,000
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Tahun
4
Grafik ektrapolasi kebutuhan dimetil eter pada tahun 2013-2023 dapat dilihat
pada gambar 1.2.
5
45,000
40,000
f(x) = 3405.76 x − 6849482.29
35,000 R² = 0.97
30,000
Jumlah (Ton)
25,000
20,000
15,000
10,000
5,000
0
2012 2014 2016 2018 2020 2022 2024
Tahun
Reaksi terjadi pada suhu 250℃–400℃ dengan tekanan 12-15 atm. Katalis
yang digunakan adalah Al2O3 (alumina) berbentuk padat. Jika reaktor bekerja pada
suhu diatas 400℃ dapat menyebabkan kerusakan pada katalis. Kerugian dari proses
direct synthesis adalah suhu operasinya yang relatif tinggi (Turton, 1998).
Konversi yang diperoleh dari proses ini sebesar 96%. Pada reaksi ini tidak ada
reaksi samping dan reaksi yang terjadi adalah reversible.
Keuntungan:
a. Prosesnya sederhana dan peralatan yang digunakan sedikit
b. Biaya investasi untuk peralatan yang digunakan sedikit
c. Konversinya tinggi, yaitu 80-96 %
Adapun Flowsheet Dasar pembuatan Dimetyl Eter dari Metanol dapat dilihat
pada gambar 1.3
Kerugian:
a. Peralatan yang digunakan lebih banyak
b. Menggunaakan asam sulfat yang berfsifat korosif, sehingga diperlukan
peralatan dengan bahan konstruksi yang tahan terhadap korosi yang harganya
lebih mahal
c. Konversinya rendah, yaitu: 45 %
Pada prarancangan pabrik pembuatan Dimetil Eter, proses yang dipilih adalah
Direct Synthesis (Proses langsung). Proses ini dipilih dengan pertimbangan:
1. Jumlah Dimetil eter yang dihasilkan lebih besar
2. Merupakan proses yang efisien untuk mengubah metanol menjadi dimetil eter
3. Jumlah peralatan yang digunakan dapat lebih sedikit
4. Secara komersial dan ekonomis dapat bersaing dengan proses lain.
diumpankan ke dalam destilasti kedua untuk memisahkan antara air dan methanol,
keluaran atas destilasi berupa methanol direcycle kembali dan keluaran bawah berupa
air.
b. Keamanan
Keamanan terhadap kemungkinan adanya bahaya kebakaran, ledakan,
asap/gas beracun harus benar- benar diperhatikan dalam penentuan tata letak pabrik.
Untuk itu harus dilakukan penempatan alat- alat pengaman. Tangki penyimpanan
bahan baku ataupun produk berbahaya harus diletakkan di area khusus serta perlu
adanya jarak antar bangunan satu dengan yang lain, guna memberikan ruang yang
leluasa untuk keselamatan.
c. Luas Area yang Tersedia
Pemakaian tempat disesuaikan dengan area yang tersedia. Jika harga tanah
tinggi maka diperlukan efesiensi dalam pemakaian ruangan hingga peralatan tertentu
diletakkan diperalatan lain ataupun lantai ruangan diatur sedemikian rupa
agar menghemat tempat.
d. Instalasi dan Utilitas
Pemasangan dan distribusi yang baik dari gas, udara, steam, listrik akan
membantu kemudahan kerja dan perawatannya. Penempatan alat proses sedemikian
rupa sehingga petugas dapat dengan mudah mencapainya dan dapat menjamin
kelancaran operasi serta memudahkan perawatannya.
13
Harga bahan baku dan produk dapat dilihat pada tabel 1.4.
Tabel 1.4 Harga Bahan Baku dan Produk
Bahan Baku Berat Molekul (gr/mol) Harga Rp/kg
Metanol 32,04 4.165
Alumina silica 162,04 9.718
Dimetyl Eter 46 55.547
Sumber : (Alibaba.com, 2020)
2. Alumina Silika
1 mol x Bm alumina silika x hagra = 1 mol x 162,04 gr/mol x Rp. 9.718
= Rp. 1.584.422,72
b. Harga Produk
1. Dimetil Eter
1 mol x Bm dimetil eter x harga = 1 mol x 46 gr/mol x Rp. 55.547
= Rp. 2.555.162
c. Keuntungan = Harga Produk – Total bahan baku
14
Harga bahan baku dan produk dapat dilihat pada tabel 1.5.
Tabel 1.5 Harga Bahan Baku dan Produk
Bahan Baku Berat Molekul (kg/mol) Harga Rp/kg
metanol 32,4 4.165
Asam Sulfat 98,08 97.500
Produk
Dimetyl Eter 46 55.547
c. Keuntungan
Keuntungan = Harga total produk – Harga total bahan baku
= Rp. 2.555.162 – Rp 9.829.693,2
15
= Rp. – 7.274.531,2
Dilihat dari perhitungan uji ekonomi awal pada masing – masing proses maka
proses dengan Metode Direct Syinthesis memiliki keuntungan lebih besar dari pada
Metode Indirect Synthesis, sehingga Pabrik dengan Metode Direct Syinthesis layak
untuk didirikan.