Anda di halaman 1dari 3

DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

TUGAS 2

Dosen Pengampu:
Dr. Rochmad, M.Si.

Disusun Oleh :
Nama : Ega Rahmawati
NIM : 4101418050
Rombel : B

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
RANGKUMAN
LANGKAH-LANGKAH MEMPEROLEH MASALAH PENELITIAN YANG BAIK

 Masalah penelitian dapat diartikan sebagai kesenjangan antara apa yang seharusnya terjadi
dengan apa yang ada dalam kenyataan dalam kegiatan untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu. Akan tetapi, tidak semua masalah baik untuk diangkat sebagai masalah
untuk penelitian, yaitu:
a. Masalah itu menunjukkan suatu kesenjangan antara teori dan fakta empirik yang dirasakan
dalam proses pembeljaran atau kesehariannya tugas guru.
b. Adanya kemungkinan untuk dicari alternatif solusinya melalui tindakan kongkrit yang dapat
dilakukan guru dan siswa.
c. Masalah tersebut memungkinkan dicari dan diidentifikasi hal-hal atau faktor yang
menimbulkannya. Faktor-faktor penentu tersebut merupakan dasar atau landasan untuk
merumuskan alternatif solusi terhadap masalah yang dipilih.
 Ada dua jenis rumusan masalah (Sugiyono,2011:9), sebagai berikut.
a) Rumusan masalah deskriptif
Pada rumusan masalah deskriptif membutuhkan dua rumusan masalah yang saling
berhubungan. Contoh: 1. Bagaimana kualitas alat yang digunakan? 2. Bagaimana kualitas
barang yang dihasilkan?
b) Rumusan masalah asosiatif/hubungan
Pada rumusan masalah ini hanya membutuhkan satu rumusan masalah. Contoh:
Bagaimanakah hubungan atau pengaruh kualitas alat yang digunakan terhadap kualitas
barang yang dihasilkan?
 Pertanyaan-pertanyaan berikut untuk menolong calon peneliti mencari fokus permasalahan,
antara lain:
a. Apa yang sekarang terjadi?
b. Apakah yang sedang berlangsung itu mengandung permasalahan?
c. Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasinya?
 Dalam memformulasikan atau merumuskan masalah, kiranya peneliti perlu memperhatikan
beberapa ketentuan yang biasanya berlaku yaitu dengan memperhatikan aspekaspek berikut.
1. Aspek substansi Dari sisi aspek substansi atau isi yang terkandung, perlu dilihat dari bobot
atau nilai kegunaan manfaat pemecahan masalah melalui tindakan.
2. Aspek formulasi Masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat interogatif (pertanyaan),
meskipun tidak dilarang dirumuskan dalam bentuk deklaratif (pernyataan).
3. Aspek teknis Aspek ini menyangkut kemampuan dan kelayakan peneliti untuk melakukan
penelitian terhadap masalah yang diteliti.
 Sumber Masalah Sumber masalah penelitian bisa muncul dari tiga hal (Kumar, 1996) sebagai
berikut:
a) Masalah yang ada di manusianya sendiri (People and Problem)
b) Masalah di cara, teknik, dan struktur kerja (Program) Teknik dan struktur kerja yang
bermasalah tentu juga bisa menjadi masalah penelitian.
c) Fenomena yang terjadi (Phenomenon) Fenomena yang terjadi di sekitar kita juga bisa
menjadi masalah penelitian yang menarik.
 Nazir (2003) berpendapat bahwa sumber-sumber masalah dapat diperoleh dari beberapa sumber,
antara lain :
a. Pengamatan terhadap kegiatan manusia.
b. Pengamatan terhadap alam sekeliling.
c. Bacaaan.
d. Ulangan serta perluasan penelitian.
e. Catatan dan pengalaman pribadi.
f. Praktik serta keinginan rakyat.
g. Bidang Spesialisasi.
h. Pelajaran yang sedang diikuti.
i. Diskusi-diskusi ilmiah.
j. Perasaan intuisi.
 Agar masalah penelitian yang dipilih benar-benar tepat, maka perlu diadakan evaluasi. Evaluasi
masalah penelitian dapat didasarkan pada beberapa parameter (Kountur, 2007; Nazir,2003)
sebagai berikut.
1) Menarik
2) Bermanfaat
3) Hal yang baru
4) Dapat diuji (diukur)
5) Dapat dilaksanakan
6) Merupakan masalah yang penting
7) Tidak melanggar etika
 Kriteria Masalah Penelitian Menurut Silalahi (2006) ada beberapa kriteria yang harus
diperhatikan dalam menentukan masalah penelitian, diantaranya:
1. Masalah penelitian harus merupakan sesuatu yang berguna untuk dipecahkan.
2. Peneliti harus memiliki kemampuan yang memadai untuk memecahkan masalah yang
diselidiki yaitu kemampuan penguasaan materi pengetahuan dalam memecahkan masalah
dan kemampuan melakukan penelitian.
3. Masalah harus menarik untuk dipecahkan.
4. Masalah yang diselidiki sedapat mungkin akan menghasilkan sesuatu yang baru.
5. Peneliti harus meyakini data yang dibutuhkan cukup dan relevan.
6. Masalah penelitian tidak boleh terlalu luas, tetapi juga tidak boleh terlalu sempit.
 Dari hakikat penelitian maka proses terpenting dalam menemukan masalah penelitian tidak
terletak pada fenomena di luar peneliti, akan tetapi pada lebih tergantung pada daya kritis dan
perspektif peneliti itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai