Anda di halaman 1dari 12

KEL.

Narator :
BPBD :
DKK :
Korlap : Ma’arij Nuruzzaman
RA : 1. Zakky Abdul
2.
Inventaris : Yudes
Maghfira
Disaster : 1. Asri Kesuma
2. Yuni Aprilia
3. Irfana Naufa
4. Devi Ratih
5. Nurul Hidayat
6. Bangkit Dwi
7. Tiara Suci
8. Asrori Anwar
9. Fitri Fatmawati
10. Fathurrahman
11. Shabrina Dewi
Collecting : 1. Hana Ayu
2. Fabella Finandatyan
3. Imtinan Karina
4. Devi Listyowati
5. Maratul Qoni’ah
6. Ika Fauziah
7. Reska Ayu
8. Rizki Dwi
9. Ayu Cahya
Care : 1. Erlin Indah
2. Gumay
3. Indriastuti
4. Ullinuha
5. Chicilia
6. Nisa
7. Dita
8. Nurul
9. Nida
10. Putri

Penyintas : 1. Shelly
2. Lenny
3. Bella
4. Elyta
5. Yulianti
6. Susiana
7. Nur Hesti
8. Sinta
9. Dila
10. Okta
11. Ika
12. Widha
13. Vabeeladita
14. Eka
15. Mulia
16. Latifah
17. Betty
18. Alfrida
19. Via
20. Nisa Asriani

Dekdok : Arinda & Jalaludin


Kasus
SKRINING TERMOMETER
1. Tn K, 54 tahun, merupakan dosen ditemukan terjebak di dalam mobil yang tertimpa
pohon, tidak memberikan respon verbal, nampak jejas pada klavikula kiri sampai leher,
nampak lebam sepanjang seat belt, luka memar dan lecet pada os frontal, memar pada
lengan kanan. Nadi 137x/ menit, RR 31x/menit, nasi karotis teraba lemah, CRT 3 detik.

Infus RL
OKSIGEN NRM
DIBERSIHKAN LUKA
RUJUK MOEOWARDI

2. Seorang mahasiswi ditemukan dengan luka sobek pada abdomen terkena pecahan kaca
jendela kelasnya saat bencana, sebagian usus nampak, luka pada os parietal hingga
tulang nampak, pecahan kaca menempel pada lengan kanan, nadi teraba lemah, RR
37x/menit, nadi 137x/menit, CRT 3 detik, tidak memberikan respon verbal.

INFUS RL
FIKSASI BALUT
OKSIGEN NRM
c

3. Ditemukan seorang mahasiswa terjebak di bawah reruntuhan bangunan, diduga tertimp


reruntuhan saat belindung di bawah meja. Penyintas tidak memberikan respon verbal,
terdapat jejas pada os parietal sinistra disertai raccoon eye, terdapat battle sign pada
mastoid sinistra, keluar darah dari hidung, ada jejas pada punggung, diduga cedera tulang
belakang, tidak ada nafas, setelah dibebaskan jalan nafas RR 9 x/menit, CRT 3 detik.

OKSIGEN N
INFUS RL
RUJUK MOEOWARDI

4. Seorang pegawai ditemukan dalam reruntuhan bangunan dengan robekan kulit dan otot
disertai tulang menonjol keluar dari paha kanan, keluar darah pada paha kanan. Nampak
sianosis pada jari kaki kanan. CRT 3 detik, RR 35 kali/ menit, nadi teraba lemah, tidak
memberikan respon verbal. Luka lecet pada kaki kanan dan lengan kanan.

OKSIGEN NRM
FIKSASI ULAG BERSIHKAN LUKA, NACL
INFUS RL
RUJUK MOEOWARDI
5. Seorang wanita paruh baya ditemukan tertimpa material bangunan, terdapat potongan
besi menancap pada paha kanan, keluar darah dari paha kanan. Nampak jejas pada
abdomen, diduga tertimpa reruntabdomen disertai distensi abdomen, diduga mehan
ngalami perdarahan internal, tidak memberikan respon verbal namun memberikan respon
nyeri. RR 34X/ menit, HR 133 kali/ menit, nadi teraba lemah. CRT 3 detik.

Oksigen nrm
Infus RL
RUJUK MOEOWARDI

6. Seorang pegawai ditemukan dengan kaki kiri tertimpa puing bangunan, memar dan
lebam pada paha kiri, sakit saat digerakkan, tidak dapat berjalan. RR 29x/menit, HR
117x/menit, CRT 2 detik. Riwayat kontak dengan penyintas Covid-19, demam 38,2 0C,
mengeluh pusing sakit tenggorokan.

Infus nacl
Oksigen RL
OKSIMETER
Isolasi
Moewardi

7. Seorang mahasiswi ditemukan dengan kedua kaki tertimpa RERUNTUHAN


BANGUNAN, nampak memar dan lebam pada betis kiri, tulang tampak bengkok, kaki
tidak dapat digerakkan, dan penyintas menangis histeris dan kesakitan. RR 21x/menit,
HR 100 kali/ menit, CRT 1 detik.
DISTRAKSI
DR OEN

8. Seorang pegawai ditemukan dengan memar dan lebam pada kaki kiri, terjatuh dari
sepeda motor saat bencana, nampak tonjolan tulang pada kaki kiri, tidak dapat berjalan.
Nampak luka sobek pada dahi dan darah merembes keluar. Nampak dislokasi pada
pergelangan tangan kiri. Penyintas kesakitan saat diminta menggerakkan. RR 26
kali/menit, HR 111 kali/ menit, CRT 1 detik.

MEMPERBAIKI FIKSASI
DR OEN

9. Nn F ditemukan dengan kaki kiri tertimpa motor. Penyintas mengatakan jatuh dari motor
saat bencana terjadi. Nampak deformitas pada lutut kiri. Luka laserasi pada lengan kiri.
RR 26 kali/menit, HR 99 kali / menit, CRT 1 detik. Penyintas sadar dan tidak dapat
berjalan
DR OEN
10. Tn S terperosok,, nampak deformitas pada pergelangan kaki kiri. RR 25 kali/menit, HR
101 X/ menit, CRT 1 detik, penyintas sadar, tidak dapat berjalan dan memberikan
respon verbal.

DR OEN

11. Berjalan tertatih sambil berteriak minta bantuan dan memegangi tangan kiri. Nampak
tonjolan pada lengan kirinya, sakit bila digerakkan.

DR OEN

12. Nampak luka lecet pada dahi, lengan dan pipi, histeris dan dapat berjalan. Riwayat
kontak erat dengan terkonfirmasi positif Covid 19, demam 38,00C, mengeluh sudah 2
hari kehilangan kemampuan membau.

ISOLASI
MOEWARDI

13. Nampak luka sobek pada lengan kanan, darah merembes keluar, dan dapat berjalan.
Penyintas memiliki gangguan jiwa.

MOEWARDI

14. Kaki terkilir saat berusaha menyelamatkan diri. Berjalan tertatih, namapk luka lecet pada
lutut kiri. Penyintas menangis histeris.

BERSIHKAN LUKA
PUSKESMAS

15. Nampak berjalan sambil memegangi tangan kanan. Nampak tonjolan pada pergelangan
tangan kanan. Lecet pada dahi dan telapak tangan kanan.

DISTRAKSI
DR OEN

16. An A ditemukan menangis mencari ibunya. Diduga sedang bermain di luar saat bencana
terjadi. Nampak memar, lebam, dan tonjolan pada jari manis dan kelingkingnya.
DR OEN
17. Tn A berjalan sambil memegangi lengan kanan nya. Nampak tonjolan tulang di bawah
kulit, nampak memar dan lebam di lengan kanan.

DR OEN

18. Nampak potongan kayu menancap pada pergelangan tangan kiri, luka lecet pada siku kiri
dan pelipis. Penyintas dapat berjalan.

DR OEN
BERSIHKAN LUKA

19. Seorang mahasiswa berjalan tertatih sambil berteriak minta tolong. Nampak memar dan
lebam ankle, luka lecet pada kaki dan lengan.

BERSIHKAN LUKA
PUSKESMAS

20. Ditemukan tertimpa pohon, jejas pada klavikula hingga leher, nampak memar pada dada
kiri, kepala remuk. Tidak teraba nadi dan tidak ada nafas.

MENINGAL
MOEWARDI
SKENARIO BENCANA GEMPA BUMI

Setelah lebih dari 1 tahun menjalani pembelajaran daring, saat ini Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Surakarta mulai melaksanakan proses pembelajaran
secara luring dengan protokol kesehatan yang ketat. Pada pukul 14.23 WIB di tengah proses
perkuliahan, tiba-tiba warga Poltekkes Kemenkes Surakarta merasakan guncangan yang
sangat kuat. Bencana gempa bumi di wilayah Surakarta dengan amplitude 7,2 skala richer
tersebut menyebabkan gedung roboh, mahasiswa, dosen, dan staf banyak yang terkena
reruntuhan.

Pada saat itu juga salah satu warga kampus yang melaporkan kejadian kepada PSC
119 kota Surakarta bahwa telah terjadi gempa bumi di Mojosongo, Surakarta, bencana
tersebut menyebabkan gedung rusak dan ada korban. Sebagian akses jalan ada terhalang.
Sarana komunikasi terputus, alat komunikasi yang dapat digunakan hanya HT.

PSC melaporkan kepada BPBD, selanjutnya BPBD kota Surakarta melaporkan


kepada Walikota Surakarta. Kemudian walikota memerintahkan untuk BPBD
menindaklanjuti, kemudian BPBD meminta bantuan kepada DKK kota Surakarta kemudian
DKK berkoordinasi internal dan meminta bantuan kepada puskesmas dan Tim Siaga Bencana
Poltekkes Surakarta untuk melakukan evakuasi dan bantuan medis darurat di lokasi bencana.

Melalui HT DKK melaporkan kejadian kepada Direktur/Kajur/Dosen Penanggung


jawab Poltekkes Surakarta yang pada saat itu berada tidak jauh dari lokasi bencana.
Mahasiswa Poltekkes Surakarta di daerah Mojosongo yang pada saat itu tidak masuk kuliah.

Direktur/ Kajur/Dosen Penanggung jawab Poltekkes Memerintahkan kepada


Komandan untuk segera membentuk Korlap Tim Siaga Bencana dan segera membentuk tim
RA untuk menetapkan titik prioritas pertolongan bencana, serta membentuk tim evakuasi dan
melakukan pertolongan darurat, serta berkoordinasi dengan korlap BPBD. Dalam hal ini tim
Siaga Bencana dari Poltekkes Surakarta akan dikoordinasikan dan dikondisikan sesuai tugas
masing – masing, operasi lapangan dilakukan meliputi proses ekstrikasi, Disaster Area,
Colecting Area, Care Area, sistem Rujukan, pendataan Jumlah pasien/korban dan sistem
pelaporanya, setelah operasi lapangan selesai tim melakukan inventaris semua peralatan yang
di bawa dan digunakan selama memberi pertolongan, operasi lapangan di hentikan. Tim
ditarik ke Posko induk dan dilakukan evaluasi selama proses operasi lapangan.
NASKAH PERCAKAPAN

Kajur – PSC Halo Selamat siang!

PSC – Kajur Selamat Siang pak


Kajur – PSC Pak saya Kajur Politeknik Kesehatan Surakarta ingin
melaporkan bahwa terjadi gempa bumi di daerah
Mojosongo khususnya di kampus keperawatan
Poltekkes Surakarta dan mengakibatkan banyak
gedung rusak, pohon tumbang, dan kebetulan saat ini
sudah dilaksanakan perkuliahan sehingga banyak
mahasiswa saya, beserta dosen-dosen yang tertimpa
bangunan. Tolong kirim bantuan segera!
PSC - Kajur Bagaimana situasi disana tadi pak?
Kajur - PSC Banyak gedung rusak, ada korban yang terkena
reruntuhan, akses jalan tertutup akibat banyak pohon
tumbang. Alat komunikasi terputus sehingga hanya
dapat menggunakan HT untuk berkomunikasi.
PSC – Kajur Baik, akan kami tindak lanjuti mbak

PSC melaporkan kepada BPBD, lalu BPBD melaporkan kepada walikota.


Selanjutnya walikota memerintahkan untuk BPBD menindaklanjuti hal
tersebut, kemudian BPBD meminta bantuan kepada DKK kota Surakarta,
setelah DKK koordinasi secara internal dan meminta bantuan kepada tim
siaga bencana Poltekkes Surakarta untuk melakukan evakuasi dan
mengirim bantuan medis darurat di lokasi bencana.

DKK- Direktur Selamat Siang Pak


Direktur - DKK Iya Selamat Siang
DKK – Direktur Saya dari DKK kota surakarta bagaimana kondisi di
lokasi bencana pak? Bagaimana dengan tim siaga
bencana jurusan keperawatan apakah sudah siap
untuk melakukan bantuan medis darurat dan juga
melakukan evakuasi di lokasi bencana?
Direktur – DKK Baik, sudah siap pak, disini ada 1 tim siaga bencana.
DKK – Direktur Silahkan lakukan koordinasi situasi serta persiapan
untuk memberikan pertolongan ya pak
Direktur - DKK Baik pak, laksanakan.
Direktur melakukan koordianasi untuk membentuk tim siaga bencana dan
untuk melakukan evakuasi juga memberikan bantuan medis darurat.
(Direktur membentuk barisan).
Direktur – Korlap Segera bentuk tim siaga bencana untuk melakukan
evakuasi dan mengirim bantuan medis darurat di
daerah mojosongo. Sudah dikirimkan tim RA.
Korlap – Direktur Siap pak, laksanakan.

(Korlap menyiapkan tim siaga bencana)


korlap – RA Saya tugaskan Sdr.... dan Sdr ..... sebagai tim RA.
Korlap – RA (RA), segera lakukan survey lokasi bencana dan
tentukan titik prioritas pertolongan bencana. Catat
jumlah korban dan apa yang dibutuhkan Jangan lupa
untuk selalu waspada dan berhati – hati.
RA-Korlap Siap, laksanakan.
Korlap - Tim Baik teman-teman, kita akan melakukan pertolongan
terhadap bencana gempa bumi yang terjadi di
kampus jurusan keperawatan, dibentuk sesuai dengan
tim siaga bencana, saya menunjuk sdr .... sebagai
koor disaster area, sdr .... sebagai koor collecting area
dan sdr .... sebagai koor care area. Segera bentuk
barisan
Tim – Korlap SIAP, laksanakan.
RA-korlap Sudah ditentukan tempat yang aman, di lapangan
mojosongo, jumlah 20 orang belum dievakuasi,
warga membutuhkan tim medis.
Korlap – korlap Korlap BPBD monitor... korlap polska pangil...
BPBD
Korlap BPBD – Korlap BPBD terima... korlap polska masuk...
korlap
Korlap – Korlap Lapor, kami tim Siaga Bencana Poltekkes Surakarta,
BPBD melaporkan akan membantu dalam melakukan
evakuasi juga pemberian bantuan medis darurat
dalam bencana gempa bumi yang terjadi di daerah
mojosongo. Sudah ditentukan tempat yang aman, di
lapangan mojosongo, jumlah 20 orang belum
dievakuasi, warga membutuhkan tim medis.
Korlap BPBD – Laporan kami terima setelah kami berkoordinasi
korlap secara internal. Silahkan kirimkan tim siaga bencana
ke daerah tersebut. Tetap waspada. Selamat berkerja.
Korlap – Korlap Siap, laksanakan
BPBD
Korlap – Tim Telah ada laporan dari RA Terdapat sekitar 20 orang
yang belum dievakuasi dilokasi bencana,
diperkirakan tidak terjadi gempa susulan, sesuai
dengan tim yang sudah dibentuk silahkan laksanakan
tugas untuk melakukan evakuasi dan pertolongan
korban, jangan lupa untuk senantiasa waspada dan
berhati – hati. Prioritas utama adalah aman penolong.
Datang sehat pulang harus sehat. SEMANGAT PAGI
! Bubar Jalan !
Direktur – korlap Korlap monitor.... direktur panggil ..
Korlap – direktur korlap terima... Direktur masuk...
Korlap - Direktur Lapor, tim siaga bencana poltekkes surakarta telah
dibentuk dan siap di berangkatkan. Akan dikirikan 38
orang yang akan diterjunkan ke lapangan.
Direktur – Korlap Lakulan evakuasi dan beri bantuan sesuai standar
operasional prosedur yang telah berlaku, tetap
waspada, jaga keselamatan penolong.
Korlap –Direktur Baik pak direktur sudah saya terima, semoga tim
dalam melakukan evakuasi diberikan kelancaran.
Tim Siaga Bencana Poltekkes Surakarta diberangkatkan ke lokasi bencana
Korlap mengkoordinasi coordinator tiap area pertolongan bencana untuk
melakukan pertolongan penanganan bencana
Setelah korban dan penyintas telah dievakuasi semua tim dikumpulkan
kembali oleh korlap

Korlap – Tim SEMANGAT PAGI ! Masih sehat semua? Semua


Tim Lengkap? Silahkan laporan dari tiap
coordinator
Koor Disaster Total penolong lengkap jumlah ... orang
Koor Collecting Total penolong lengkap jumlah ... orang
Area Laporan total korban ... orang, penyintas ... orang
dengan total triase merah 5 orang, triase kuning 5
orang, triase hijau 9 orang, dan diduga ada 1 orang
meninggal.
Koor Care Area Total penolong lengkap jumlah .... orang
Inventaris Barang yang dipakai…………
Total barang habis ……………
Korlap – korlap Lapor, terlah dilakukan evakuasi dan telah
BPBD
diberikan bantuan medis darurat. Laporan total
korban ... orang, penyintas .... orang dengan total
triase merah ... orang, triase kuning ... orang, triase
hijau .... orang. Penyintas yang dirujuk
sebanyak .....orang.
Laporan Rujukan
1. Puskesmas banjarsari :
2. RS Dr. Oen :
3. RS Moewardi :

Korban meninggal dibawa tim forensik dari RS xx


utk keperluan identifikasi. Sisa pasien xx dalam
kondisi baik dan stabil dan kami kembalikan ke
BPBD utk koordinasi di tenda darurat
Korlap BPBD – Laporan saya terima. Terimakasih untuk kerja
Korlap kerasnya, selamat beristirahat.
Korlap – Direktur Lapor situasi dan kondisi di lokasi bencana sudah
kondusif. Semua penolong dengan jumlah 38
orang telah kembali dengan selamat. Semua
korban dan penyintas telah di evakuasi. Jumlah
korban .... orang penyintas ... orang dengan total
triase merah .. orang, triase kuning .. orang, triase
hijau .. orang.penyintas yang dirujuk sebanyak ...
orang.
Laporan rujukan
1. Puskesmas banjarsari :
2. RS Dr. Oen :
3. RS Moewardi :
Korban meninggal dibawa tim forensik dari RS xx
utk keperluan identifikasi.
Direktur– Korlap Lakukan koordinasi paska penanganan bencana
gempa bumi.
Korlap -Direktur SIAP
Direktur– Korlap Laporan saya terima. Terimakasih atas kerja
kerasnya. Silahkan beristirahat

Anda mungkin juga menyukai