Narator :
BPBD :
DKK :
Korlap : Ma’arij Nuruzzaman
RA : 1. Zakky Abdul
2.
Inventaris : Yudes
Maghfira
Disaster : 1. Asri Kesuma
2. Yuni Aprilia
3. Irfana Naufa
4. Devi Ratih
5. Nurul Hidayat
6. Bangkit Dwi
7. Tiara Suci
8. Asrori Anwar
9. Fitri Fatmawati
10. Fathurrahman
11. Shabrina Dewi
Collecting : 1. Hana Ayu
2. Fabella Finandatyan
3. Imtinan Karina
4. Devi Listyowati
5. Maratul Qoni’ah
6. Ika Fauziah
7. Reska Ayu
8. Rizki Dwi
9. Ayu Cahya
Care : 1. Erlin Indah
2. Gumay
3. Indriastuti
4. Ullinuha
5. Chicilia
6. Nisa
7. Dita
8. Nurul
9. Nida
10. Putri
Penyintas : 1. Shelly
2. Lenny
3. Bella
4. Elyta
5. Yulianti
6. Susiana
7. Nur Hesti
8. Sinta
9. Dila
10. Okta
11. Ika
12. Widha
13. Vabeeladita
14. Eka
15. Mulia
16. Latifah
17. Betty
18. Alfrida
19. Via
20. Nisa Asriani
Infus RL
OKSIGEN NRM
DIBERSIHKAN LUKA
RUJUK MOEOWARDI
2. Seorang mahasiswi ditemukan dengan luka sobek pada abdomen terkena pecahan kaca
jendela kelasnya saat bencana, sebagian usus nampak, luka pada os parietal hingga
tulang nampak, pecahan kaca menempel pada lengan kanan, nadi teraba lemah, RR
37x/menit, nadi 137x/menit, CRT 3 detik, tidak memberikan respon verbal.
INFUS RL
FIKSASI BALUT
OKSIGEN NRM
c
OKSIGEN N
INFUS RL
RUJUK MOEOWARDI
4. Seorang pegawai ditemukan dalam reruntuhan bangunan dengan robekan kulit dan otot
disertai tulang menonjol keluar dari paha kanan, keluar darah pada paha kanan. Nampak
sianosis pada jari kaki kanan. CRT 3 detik, RR 35 kali/ menit, nadi teraba lemah, tidak
memberikan respon verbal. Luka lecet pada kaki kanan dan lengan kanan.
OKSIGEN NRM
FIKSASI ULAG BERSIHKAN LUKA, NACL
INFUS RL
RUJUK MOEOWARDI
5. Seorang wanita paruh baya ditemukan tertimpa material bangunan, terdapat potongan
besi menancap pada paha kanan, keluar darah dari paha kanan. Nampak jejas pada
abdomen, diduga tertimpa reruntabdomen disertai distensi abdomen, diduga mehan
ngalami perdarahan internal, tidak memberikan respon verbal namun memberikan respon
nyeri. RR 34X/ menit, HR 133 kali/ menit, nadi teraba lemah. CRT 3 detik.
Oksigen nrm
Infus RL
RUJUK MOEOWARDI
6. Seorang pegawai ditemukan dengan kaki kiri tertimpa puing bangunan, memar dan
lebam pada paha kiri, sakit saat digerakkan, tidak dapat berjalan. RR 29x/menit, HR
117x/menit, CRT 2 detik. Riwayat kontak dengan penyintas Covid-19, demam 38,2 0C,
mengeluh pusing sakit tenggorokan.
Infus nacl
Oksigen RL
OKSIMETER
Isolasi
Moewardi
8. Seorang pegawai ditemukan dengan memar dan lebam pada kaki kiri, terjatuh dari
sepeda motor saat bencana, nampak tonjolan tulang pada kaki kiri, tidak dapat berjalan.
Nampak luka sobek pada dahi dan darah merembes keluar. Nampak dislokasi pada
pergelangan tangan kiri. Penyintas kesakitan saat diminta menggerakkan. RR 26
kali/menit, HR 111 kali/ menit, CRT 1 detik.
MEMPERBAIKI FIKSASI
DR OEN
9. Nn F ditemukan dengan kaki kiri tertimpa motor. Penyintas mengatakan jatuh dari motor
saat bencana terjadi. Nampak deformitas pada lutut kiri. Luka laserasi pada lengan kiri.
RR 26 kali/menit, HR 99 kali / menit, CRT 1 detik. Penyintas sadar dan tidak dapat
berjalan
DR OEN
10. Tn S terperosok,, nampak deformitas pada pergelangan kaki kiri. RR 25 kali/menit, HR
101 X/ menit, CRT 1 detik, penyintas sadar, tidak dapat berjalan dan memberikan
respon verbal.
DR OEN
11. Berjalan tertatih sambil berteriak minta bantuan dan memegangi tangan kiri. Nampak
tonjolan pada lengan kirinya, sakit bila digerakkan.
DR OEN
12. Nampak luka lecet pada dahi, lengan dan pipi, histeris dan dapat berjalan. Riwayat
kontak erat dengan terkonfirmasi positif Covid 19, demam 38,00C, mengeluh sudah 2
hari kehilangan kemampuan membau.
ISOLASI
MOEWARDI
13. Nampak luka sobek pada lengan kanan, darah merembes keluar, dan dapat berjalan.
Penyintas memiliki gangguan jiwa.
MOEWARDI
14. Kaki terkilir saat berusaha menyelamatkan diri. Berjalan tertatih, namapk luka lecet pada
lutut kiri. Penyintas menangis histeris.
BERSIHKAN LUKA
PUSKESMAS
15. Nampak berjalan sambil memegangi tangan kanan. Nampak tonjolan pada pergelangan
tangan kanan. Lecet pada dahi dan telapak tangan kanan.
DISTRAKSI
DR OEN
16. An A ditemukan menangis mencari ibunya. Diduga sedang bermain di luar saat bencana
terjadi. Nampak memar, lebam, dan tonjolan pada jari manis dan kelingkingnya.
DR OEN
17. Tn A berjalan sambil memegangi lengan kanan nya. Nampak tonjolan tulang di bawah
kulit, nampak memar dan lebam di lengan kanan.
DR OEN
18. Nampak potongan kayu menancap pada pergelangan tangan kiri, luka lecet pada siku kiri
dan pelipis. Penyintas dapat berjalan.
DR OEN
BERSIHKAN LUKA
19. Seorang mahasiswa berjalan tertatih sambil berteriak minta tolong. Nampak memar dan
lebam ankle, luka lecet pada kaki dan lengan.
BERSIHKAN LUKA
PUSKESMAS
20. Ditemukan tertimpa pohon, jejas pada klavikula hingga leher, nampak memar pada dada
kiri, kepala remuk. Tidak teraba nadi dan tidak ada nafas.
MENINGAL
MOEWARDI
SKENARIO BENCANA GEMPA BUMI
Setelah lebih dari 1 tahun menjalani pembelajaran daring, saat ini Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Surakarta mulai melaksanakan proses pembelajaran
secara luring dengan protokol kesehatan yang ketat. Pada pukul 14.23 WIB di tengah proses
perkuliahan, tiba-tiba warga Poltekkes Kemenkes Surakarta merasakan guncangan yang
sangat kuat. Bencana gempa bumi di wilayah Surakarta dengan amplitude 7,2 skala richer
tersebut menyebabkan gedung roboh, mahasiswa, dosen, dan staf banyak yang terkena
reruntuhan.
Pada saat itu juga salah satu warga kampus yang melaporkan kejadian kepada PSC
119 kota Surakarta bahwa telah terjadi gempa bumi di Mojosongo, Surakarta, bencana
tersebut menyebabkan gedung rusak dan ada korban. Sebagian akses jalan ada terhalang.
Sarana komunikasi terputus, alat komunikasi yang dapat digunakan hanya HT.