FOKUS | KLINIK
Penatalaksanaan
luka pasca bedah
dalam praktik umum
Sankar Sinha
Latar Belakang
Ketersediaan pembalut luka yang
kompleks mengikuti inovasi progresif,
peningkatan permintaan tempat tidur
rumah sakit dan pemulangan awal
pasien pasca operasi telah menggeser
pembagian perawatan pasien tersebut
dari spesialis rumah sakit menjadi dokter
umum (GP). Meskipun
beberapa pedoman yang diterbitkan
tentang pengelolaan luka kronis ada,
ada kekurangan materi serupa yang
membahas penilaian dan pengelolaan
luka pasca-bedah.
Tujuan
Tujuan dari artikel ini adalah untuk
memberikan pedoman praktis untuk
mengidentifikasi komplikasi awal luka
pasca operasi dan mengelola pasien
dengan sistem pembalut luka yang
kompleks seperti penutupan dengan
bantuan vakum.
Diskusi
Deteksi dini komplikasi luka sangat
penting untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien dan mengurangi rawat inap
kembali di rumah sakit. Kompetensi GP
dalam penerapan balutan kompleks yang
tepat merupakan salah satu komponen
yang dapat meningkatkan faktor-faktor
tersebut. Komunikasi yang efektif,
termasuk dokumentasi, antara rumah
sakit, perawat komunitas, dan dokter
umum memastikan kelancaran
manajemen perawatan luka bagi pasien.
MANAJEMEN LUKA telah berkembang
secara signifikan sejak kata-kata
terkenal Ambroise Pare, 'Aku
mendandaninya dan Tuhan
menyembuhkannya'.1 Selanjutnya,
publikasi tengara George Winter pada
tahun 1962 sekitar luka lembab
penyembuhan2 menghasilkan berbagai
macam pembalut luka yang tersedia di
pasaran, seringkali dengan
kebingungan yang cukup besar
tentang penggunaan yang tepat pada
luka akut dan kronis.
Meskipun ada banyak sumber daya
yang diterbitkan tentang pengelolaan
luka kronis,3-5 ada kurangnya pedoman
tentang
pengelolaan luka pasca operasi akut di
masyarakat oleh dokter umum (dokter),
dan 'hampir tidak ada penelitian tentang perawatan kesehatan disebabkan oleh
perawatan luka di pengaturan
pasca-rumah sakit'.6 Ini adalah masalah
penting, karena meningkatnya jumlah
pasien yang keluar dari rumah sakit
setelah prosedur besar terjadi karena
permintaan tempat tidur rumah sakit di
Australia saat ini melebihi pasokan.7
Ditambah dengan ini, peningkatan jumlah
prosedur bedah kompleks sedang
dilakukan pada pasien lanjut usia dengan
beberapa komorbiditas – berpotensi
meningkatkan tingkat komplikasi luka
pasca operasi.
Setelah keluar dari rumah sakit,
pasien sering tidak terlihat di rumah
sakit masing-masing atau praktik
konsultasi swasta sampai 4-6 minggu
kemudian, dan beban
perawatan selama periode ini ada pada
dokter umum. Adalah penting bahwa
dokter dapat mendeteksi perubahan
halus pada karakteristik luka dalam
kasus penyembuhan abnormal karena
hematoma, seroma, infeksi tempat
operasi (SSI) atau dehiscence luka.
Pemahaman yang jelas tentang alasan
pembalut luka pada luka pasca operasi
ditambah dengan pengetahuan spesifik
produk, terutama tentang produk
kompleks seperti terapi luka tekanan
negatif (NPWT), juga penting.
Sejumlah besar IDO terjadi setelah
keluar dari rumah sakit. Diperkirakan
bahwa hingga 20% dari infeksi terkait
SSI, mempengaruhi hingga 5% pasien
pasca operasi.6,8 Di Australia, kejadian
IDO telah dilaporkan antara 10% dan
30%, dengan biaya $6,7 miliar.9
Artikel ini dimaksudkan untuk
memberikan pedoman penanganan
luka pasca bedah dalam konteks
praktik umum.
Kategori luka yang terlihat di
praktek umum Luka pasca operasi
yang terlihat di praktek umum dapat
 dikategorikan sebagai: staples • luka dengan balutan sejak
• luka bersih dengan jahitan atau keluar dari rumah sakit

596
| AJGP VOL. 48, TIDAK. 9 SEPTEMBER 2019 © The Royal Australian College of General Practitioners 2019
MANAJEMEN LUKA PASCA-OPERASI DALAMPRAKTEK UMUM
• luka yang memerlukan
pemeriksaan untuk mendeteksi
IDO dini dan/atau dehiscence luka
superfisial atau dalam
• luka dengan balutan kompleks.
Penilaian
Pada presentasi, penting untuk
melakukan penilaian pasien secara
menyeluruh dan pemeriksaan luka
sayatan (kecuali yang terakhir
merupakan kontraindikasi), khususnya
mencari tanda dan gejala infeksi luka.
Sebuah tinjauan baru-baru ini tidak
menemukan bukti bahwa waktu
pelepasan balutan mempengaruhi risiko
SSI.6 Ringkasan pemulangan dari rumah
sakit yang menunjukkan sifat operasi
bedah dan instruksi tentang perawatan
luka sangat membantu. Proses ini lebih
ditingkatkan dengan penambahan foto
berwarna dari luka saat keluar, yang telah
dilaporkan mengurangi tingkat rawat inap
kembali rumah sakit SSI pasca-insisi.10
Diagnosis IDO dini menimbulkan
masalah yang signifikan. Pedoman
terbaru tentang SSI menunjukkan
kurangnya metode yang dapat
diandalkan untuk mengidentifikasi SSI
pasca-pemulangan;6 Dalam hal ini, ada
peran penggunaan teknologi
smartphone, di mana pasien dapat
mengirim foto harian atau pembaruan
luka mereka ke ahli bedah atau dokter
umum. Tindakan pelaporan diri pasien
tersebut telah digunakan sebagai alat
SSI untuk menilai pasien setelah
berada di permukaan; sebagian; atau lengkap, dengan
pemisahan semua lapisan dan gangguan total, sering
terjadi antara lima dan 10 hari setelah operasi.
FOKUS | KLINIK
meninggalkan rumah sakit.11 Luka harus
diperiksa untuk pengumpulan cairan
(hematoma atau seroma), yang mungkin
merupakan ciri awal dehiscence luka,
yang didefinisikan sebagai pemisahan
lapisan luka bedah. Mungkin
mandi dini meningkatkan SSI.6 Jahitan
atau staples dapat dilepas setelah 7-10
hari tergantung pada lokasi luka insisi
(periode yang lebih lama jika insisi pada
tungkai).
Luka dengan infeksi awal tempat
pembedahan Sejumlah besar ILO terjadi
setelah keluar dari rumah sakit, dan
pengenalan dini IDO penting untuk
pemberian pengobatan yang tepat.
Infeksi insisional superfisial seperti
selulitis mengacu pada penyebaran
infeksi pada lapisan kulit yang lebih
dalam dan jaringan subkutan, yang harus
dicurigai bila ada gejala seperti nyeri,
nyeri tekan, pembengkakan lokal,
kemerahan atau panas. Penting untuk
dicatat bahwa abses jahitan (peradangan
minimal atau keluarnya cairan pada titik
jahitan) tidak diklasifikasikan sebagai
IDO.12 Usap superfisial tanpa adanya
kerusakan kulit seringkali tidak
bermanfaat. Pada luka pemakaian,
metode irigasi-aspirasi telah
disarankan,13 tetapi dalam prakteknya
jarang dilakukan. Spesimen harus
diangkut dan diproses sesegera
mungkin. Jika pemrosesan tertunda,
pendinginan lebih disukai daripada
penyimpanan pada suhu sekitar.
Perawatan untuk SSI insisional
superfisial meliputi pengangkatan
beberapa atau semua jahitan atau
staples, tergantung pada status luka
tertentu. Antibiotik diresepkan untuk
pasien dengan IDO jika pasien memiliki
dengan uap
Tabel 1. Patogen umum yang terkait dengan berbagai jenis
operasi14 Jenis operasi Patogen umum
Bakteri gram negatif perut, anaerob, streptokokus Payudara
gejala sistemik, seperti demam, atau
gejala lokal lanjut, seperti
selulitis di sekitarnya. Namun, hanya
dengan membuka sebagian luka (bahkan
pada pasien dengan implan mesh)
mungkin cukup pada sebagian besar
pasien dengan SSI insisional superfisial
yang tidak membaik dengan antibiotik.
Jika terapi antibiotik dimulai, harus
diberikan berdasarkan organisme
penyebab yang paling mungkin (Tabel 1)
dan status alergi pasien, dengan
pertimbangan resistensi antibiotik lokal.14
Pembersihan luka dapat dilakukan
dengan air keran yang dapat
diminum.15 Kebanyakan SSI insisional
superfisial dapat dibiarkan terbuka
untuk sembuh dengan niat sekunder.
Penerapan pembalut lokal tergantung
pada karakteristik luka dan fitur
pembalut, misalnya kepatuhan,
kapasitas penyerapan dan efektivitas
biaya.16
Tanda-tanda awal dehiscence luka
Hematoma atau seroma harus diaspirasi
atau diinsisi untuk drainase guna
mencegah infeksi sekunder. Jika
berhubungan dengan dehiscence luka
superfisial, mereka dapat diobati dengan
pembalut penyerap seperti pembalut
alginat. Cairan harus dikirim untuk kultur
dan sensitivitas, dan antibiotik dimulai
secara empiris dengan adanya
gambaran sistemik infeksi, seperti yang
disebutkan sebelumnya. Penyembuhan
luka dengan niat sekunder dalam kasus
dehiscence luka superfisial kecil dapat
berhasil dicapai dengan cara ini. Dalam
halluka lengkap
dehiscence, luka harus ditutup dengan
pembalut steril yang besar dan pasien

Staphylococcus aureus, stafilokokus koagulase-negatif Kardiotoraks

Penatalaksanaan
S. aureus, stafilokokus koagulase-negatif Kepala dan leher S. aureus,
Luka bersih
Penghapusan atau penggantian balutan yang ada stafilokokus koagulase-negatif Neurologis S. aureus, staphylococci
diperlukan. Luka kering yang bersih biasanya ditutupi
permeable film dressing, yang dinilai lebih sayatan Gram-negatif bacilli, enterococci, anaerob, grup
unggul dari non-woven dressing dan B streptokokus
Obstetri dan ginekologi
memungkinkan visualisasi dari lokasi

untuk komplikasi.8 Kecuali ada kontraindikasi, mandi S. aureus, S. epidermidis, basil gram negatif
harus dianjurkan, karena tidak ada bukti bahwa
© The Royal Australian College of General Practitioners 2019 AJGP VOL . 48, TIDAK. 9 SEPTEMBER 2019 |
FOKUS | KLINIK
dipindahkan ke rumah sakit sesegera
mungkin setelah menghubungi ahli
bedah.
Luka dengan sistem balutan yang
kompleks
Terapi NPWT atau vacuum-assisted
closure (VAC) telah terbukti dapat
menyatukan tepi luka, menghilangkan
eksudat dan bahan infeksi, mengurangi
edema, dan meningkatkan perfusi dan
perkembangan jaringan granulasi.17 Ini
awalnya digunakan dalam pengelolaan
luka terbuka di rumah sakit, tetapi setelah
kemajuan teknologi, perangkat sekali
pakai telah diterapkan dalam pengaturan
perawatan di rumah, yang mengarah ke
pemulangan awal pasien dari rumah sakit
dan perawatan lanjutan di masyarakat.
Perluasan lebih lanjut dari NPWT adalah
penggunaannya pada sayatan bedah
tertutup untuk mengurangi tingkat infeksi
luka dan seroma.18 Baru-baru ini, alat
penilaian risiko telah dikembangkan
untuk membantu dokter mengidentifikasi
pasien mana yang berisiko tinggi
mengalami komplikasi situs bedah dan
kesesuaiannya untuk NPWT insisional.19
Berikut ini adalah deskripsi singkat dari
empat jenis balutan NPWT yang tersedia
untuk insisi bedah tertutup dan luka
dehisced dengan eksudat sedang. Untuk
informasi lebih rinci, silakan merujuk ke
situs web produsen. Elemen penting dari
sistem NPWT yang berbeda termasuk
sumber listrik, tubing, tirai, busa dan
dressing hidrokoloid. 1. Prevena
adalahmanajemen luka
sistemyang ditempatkan di atas
sayatan bedah tertutup. Perangkat
menerapkan tekanan negatif terus
menerus. Ini membantu mempercepat
penyembuhan dengan menyatukan
3. Sistem terapi SNAP adalah pembalut
tepi sayatan, menarik cairan dan
eksudat keluar dari luka, mengurangi
edema dan merangsang perfusi.
Perangkat ini sekali pakai dan dapat
tetap di tempatnya hingga tujuh hari.
Prevena tersedia dalam berbagai
ukuran dan dapat disesuaikan agar
sesuai dengan sayatan apa pun.
Ortopedi S. aureus, staphylococci koagulase-negatif Vascular
597
PENATALAKSANAANLUKA PASCA BEDAH PADA PRAKTEK UMUM
Prevena menggunakan lapisan menghasilkan tekanan negatif.
stabilisasi untuk memastikan ada 4. Sistem terapi ActiVAC bekerja
adhesi penuh dan kedap udara pada dengan prinsip yang sama seperti
kulit. Bagian perangkat yang SNAP kecuali sumber dayanya
menyentuh sayatan mengandung dapat digunakan kembali. Setelah
perak ionik 0,019% untuk jumlah eksudat <120 mL, ActiVAC
meminimalkan pertumbuhan bakteri dapat diganti dengan SNAP.
di dalam balutan.
2. PICO adalah sistem NPWT sekali
pakai bebas tabung yang terdiri dari Dokumentasi dan berbagi
pompa steril dan duaperekat informasi Dokumentasi yang
berlapis-lapis akurat dan tepat waktu diperlukan tidak
pembalut. Pompa dioperasikan oleh hanya untuk memberikan perawatan
baterai dan memberikan tekanan pasien yang berkualitas tinggi, hemat
negatif terus menerus ke luka biaya, dan aman, tetapi juga untuk
tertutup. Setelah diaktifkan tujuan hukum. Inkonsistensi dalam
menggunakan tombol tekan, baterai dokumentasi telah dilaporkan sebagai
menggerakkan pompa hingga tujuh masalah dalam hal ini.9 Transisi yang
hari, dan dioda pemancar cahaya lancar dari pasien perawatan luka
memberikan peringatan untuk status antara rumah sakit, perawat komunitas
baterai rendah dan kebocoran dan dokter umum membutuhkan
tekanan. Setiap dressing memiliki dokumentasi yang tepat dari keadaan
empat lapisan: luka saat ini dan manajemen yang
– lapisan kontak luka berperekat direncanakan di masa depan, dibagikan
silikon, yang dirancang untuk dengan para pemangku kepentingan
meminimalkan rasa sakit dan secara tepat waktu.
kerusakan selama peel back dan Sangat membantu bagi dokter untuk
untuk mengurangi ketegangan menjaga kontak dengan perawat
lateral komunitas, yang umumnya mendapat
– lapisan airlock untuk pemerataan informasi yang baik tentang produk
tekanan perawatan luka dan aplikasinya.
– lapisan penyerap untuk Perwakilan lokal dari produk
menghilangkan eksudat dan bakteri perawatan luka yang umum digunakan
dari luka juga sering menjadi sumber yang
– lapisan film atas, yang bertindak bermanfaat.
sebagai penghalang fisik dan
memungkinkan uap air menguap.
Dressing tersedia dalam berbagai Biaya perawatan luka dalam praktek
ukuran. Dalam hal luka yang umum Tidak ada studi yang tersedia
sebagian mengalami dehising, salah tentang biaya pengelolaan luka akut
satu dari dua sistem berikut ini dalam pengaturan praktek umum di
sesuai; luka yang berhubungan Australia. Namun, sebuah studi tentang
dengan eksudat hingga 120 biaya perawatan luka kronis
mL/minggu dapat menggunakan mengungkapkan bahwa, dalam banyak
SNAP, sedangkan ActiVAC dapat kasus, total biaya untuk satu episode
digunakan jika eksudat lebih dari 120 perawatan luka lebih besar dari total
mL/minggu. pendapatan untuk episode itu, yang
mengakibatkan kerugian bersih untuk
tekanan negatif portabel yang
memungkinkan pasien untuk 20
praktik tersebut. Studi ini juga
melanjutkan aktivitas normal
menunjukkan bahwa biaya produk
sehari-hari. Ini adalah sistem sekali
perawatan luka jauh lebih kecil daripada
pakai dan bertenaga mekanis,
biaya layanan dokter umum atau
menggunakan pompa dengan
perawat. Namun, ini mungkin tidak benar
mekanisme pegas untuk
saat menggunakan pembalut NPWT. Ada
 kebutuhan mendesak bagi pembuat komunitas. Pemahaman menyeluruh pascaoperasi sangat penting untuk
kebijakan kesehatan untuk menyediakan tentang produk perawatan luka yang mengurangi rawat inap kembali di
dana guna mendukung perawatan luka tersedia saat ini dan aplikasinya sangat rumah sakit.
berkualitas terbaik dalam praktik umum, penting dalam mengelola luka • Keakraban dengan sistem
yang akan menguntungkan pasien dan pascaoperasi untuk mengurangi rawat dressing yang kompleks (misalnya
mengurangi beban kekurangan tempat inap kembali di rumah sakit dan VAC) diperlukan.
tidur di rumah sakit. meningkatkan kualitas hidup pasien. • Komunikasi dan kolaborasi yang
efektif antara staf rumah sakit,
dokter umum, dan perawat
Kesimpulan Poin kunci komunitas sangat
Perawatan luka pasca operasi yang • Merawat pasien dengan luka penting untuk memberikan praktik
efisien melibatkan pemindahan pasien pascaoperasi merupakan bagian terbaik perawatan luka
yang lancar dari rumah sakit ke penting dari praktik umum. pascaoperasi.
perawatan komunitas yang disediakan • Deteksi dini dan pengelolaan luka
oleh dokter umum dan perawat

598
| AJGP VOL. 48, TIDAK. 9 SEPTEMBER 2019 © The Royal Australian College of General Practitioners 2019
MANAJEMEN LUKA PASCA-OPERASI DALAMPRAKTEK UMUM 14. Yao K, Bae L, Yew WP.pasca operasi
FOKUS | KLINIS Manajemen luka. Aust Fam Physician
2013;42(12):867–70.
15. Weiss EA, Oldham G, Lin M, Foster T, Quinn JV.
Air adalah alternatif yang aman dan efektif untuk
salin normal steril untuk irigasi luka
sebelum penjahitan:prospektif, double-blind,
Percobaan klinisacak, terkontrol. BMJ Terbuka
Penulis 2013;3(1):e001504. doi: 10.1136/bmjopen-2012-
Sankar Sinha OAM, MedD, MS, FRACS, MNAMS, FACS, MBBS, BSc, Profesor 001504.
Perawatan Luka (Bedah), University of Tasmania, Tas; Profesor dan Kepala Anatomi, 16. Ubbink DT, Brölmann FE, Go PM, Vermeulen H.
Fakultas Kedokteran, Universitas Notre Dame Australia, NSW. Perawatan luka akut berbasis bukti: Sebuah
sankar.sinha@utas.edu.au Minat yang bersaing: Tidak ada. perspektif. Perawatan Luka Adv (Rochelle Baru)
Pendanaan: Tidak ada. 2015;4(5):286–94. doi: 10.1089/luka.2014.0592.
Asal dan tinjauan sejawat: Ditugaskan, ditinjau sejawat secara eksternal. 17. Applewhite A, Chowdhry SA, Desvigne M, dkk.
perawatan luka rawat inap dan rawat jalan
Rekomendasi: Menilai penggunaannegatif
Ucapan Terima Kasih sistem terapi luka tekananatauteroksidasi
Saya berterima kasih kepada Dr Tim Ramacciotti (WA), Dr Rakhi Basu (Vic), Dr selulosa regenerasi(ORC)/Collagen/Silver-ORC
Vanessa Acero Perdomo (NSW), Belinda Free (Konsultan Perawat Klinis Luka, Rumah Dressing. Luka 2018;30(Suppl 8):S19–S35.
Sakit Royal Hobart, Tas), Naomi Bayliss, Tammy Harvey (Praktisi Perawat, Komunitas 18. Webster J, Liu Z, Norman G, dkk.negatif
dan Sub-Acute Care, Department of Health, Tas), Phillip Patman, David West dan Dighe
Terapi luka tekananuntukluka bedah
Prasad (KCI Medical Australia) yang telah memberikan saya informasi berharga dalam
penyembuhandengan penutupan primer. Sistem Basis Data Cochrane
persiapan artikel ini.
2019;3:CD009261. doi: 10.1002/14651858.
CD009261.pub4.
Referensi 19. Peart J. Alat untuk menilai risikobedah
1. Forum Bedah Militer Internasional Ambroise Pare. Kroasia: APIMSF, 2011. komplikasi situsdan kesesuaian untukinsisional
Tersedia di www.apimsf.org/default.aspx?id=33 [Diakses 26 Juni 2019]. terapi luka tekanan negatif. Luka Inggris
2. Musim Dingin GD. Pembentukan keropeng dan laju epitelisasi luka superfisial pada 2019;15(1):20–26.
kulit babi domestik muda. Alam 1962;193:293–94. doi: 10.1038/193293a0. 20. Morcom J, Spurling G, Janamian T, Ryan S.luka
3. Sinha S, Sreedharan S. Manajemen ulkus kaki vena dalam praktik umum – Pedoman Biaya perawatandalam praktik umum: Sebuahcross-sectional
praktis. Dokter Fam Aust 2014;43(9):594–98. studi. Aust Fam Physician 2014;43(3):143–46.
4. Lim K, Free B, Sinha S. Modifikasi TIME-H: Sistem penilaian yang disederhanakan
untuk manajemen luka kronis. J Perawatan Luka 2015;24(9):415–19. doi:
10.12968/jowc.2015.24.9.415.
5. Gupta S, Anderson C, Black J, dkk. Penatalaksanaan luka kronis: Diagnosis,
persiapan, pengobatan, dan tindak lanjut. Luka
2017;29(9):S19–S36.
6. Ban KA, Minei JP, Laronga C, dkk. American College of Surgeons and Surgical
Infection Society: Pedoman Infeksi Situs Bedah, Pembaruan 2016. J Am Coll Surg
2017;224(1):59–74. doi: 10.1016/j.jamcollsurg.2016.10.029.
7. McCarthy SM. Kapasitas Rumah Sakit: Apa ukurannya dan apa tujuannya? MJA
2010;193(5):252–53.
8. Milne J, Vowden P, Fumarola S dkk. Manajemen sayatan pasca operasi menjadi
mudah. Luka Inggris 2012;8(Suppl 4):1–8.
9. Gillespie BM, Chaboyer W, Kang E, dkk. Penilaian luka pascaoperasi dan
praktik manajemen: Audit grafik. J Clin Nurs 2014;23(21–22):3250–61. doi:
10.1111/jocn.12574. 10. Rochon M, Makhecha S, Morais C, dkk. Pendekatan
peningkatan kualitas untuk mengurangi penerimaan kembali untuk infeksi situs bedah.
Luka Inggris 2016;12(2):26–31.
11. Kelompok Studi Bluebelle. Validasi kuesioner penyembuhan luka Bluebelle untuk
penilaian infeksi tempat operasi pada luka primer tertutup setelah keluar dari rumah
sakit. Sdr J Surg 2019;106(3):226–35. doi: 10.1002/bjs.11008.
12. Harrington P. Pencegahan infeksi situs bedah. Nurs Stand 2014;28(48):50–58. doi:
10.7748/ns.28.48.50.e8958.
13. Ehrenkranz NJ, Alfonso B, Nerenberg D. Irigasi-aspirasi untuk kultur pengeringan
ulkus dekubitus: Korelasi temuan bakteriologis dengan indeks skor inflamasi klinis. J
Clin Microbiol 1990;28(11):2389–93.
korespondensi ajgp@racgp.org.au

599
© The Royal Australian College of General Practitioners 2019 AJGP VOL. 48, TIDAK. 9 SEPTEMBER 2019 |