B. Riwayat Keluarga
Genogram (Terlampir).
Klien adalah anak ke 3 dari 14 bersaudara namun ke & saudaranya sudah meninggal gara-
gara saakit, yang kebanyakan menderita penyakit kencing manis. Klien memiliki 3 orang
anak dari hasil perkawinan dengan istrinya. Namun ketiga anaknya meninggal saat usianya
masih kecil karena sakit. Setelah istrinya meninggal klien tinggal dan dirawat olej adiknya
dan adik iparnya.
C. Riwayat Pekerjaan
1. Pekerjaan saat ini : Klien selalu membuat jamu dan menjualnya jika ada orang yang
membeli. Klien juga menanam ginseng di panti.
2. Alamat pekerjaan : Jl. Majapahit No. 31 Mataram.
3. Jarak dari rumah :-
4. Alat transportasi : Jalan kaki.
5. Pekerjaan sebelumnya : Penyelundup barang.
6. Jarak dari rumah :-
7. Alat trnsportasi : Kapal laut.
8. Sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan : Dirasakan cukup.
E. Riwayat Rekreasi
1. Hobby/minat : Olah raga, bertani/berkebun, berenang.
2. Keanggotaan organisasi : -
3. Liburan/perjalanan : setiap selasa dan sabtu ada kegiatan rekreasi di PSTW Puspa
Karma di ruang pertemuan yaitu karaoke, paduan suara, dll. Saat ini klien berekreasi
dengan menonton TV yang sudah disediakan di wisma.
F. Sistem Pendukung
Di panti terdapat klinik yang melayani kesehatan lansia dan tenaga kesehatannya dibantu
oleh perawat yang melayani seluruh penghuni panti. Ketika terdapat lansia yang sakit dan
tidak dapat dibantu di klinik, maka akan segera dirujuk ke Rumah Sakit untuk mendapatkan
perawatan lebih lanjut. Setiap 3 bulan sekali, ada kunjungan dari Puskesmas untuk kegiatan
Posyandu.
G. Deskripsi Kekhususan
Kebiasaan ritual :
Klien mengatakan selalu melaksanakn shalat 5 waktu secara berjamaah di masjid panti dan
kadang ia mengikuti kegiatan pengajian yang ada di masjid. Malam harinya sehabis shalat
isya’, klien sering mengaji.
H. Status Kesehatan
1. Status kesehatan umum selama 1 tahun yang lalu :
Klien mengatakan selama 1 tahun ini, sering mengalami nyeri dan pegal-pegal pada
kedua lututnya setelah selesai beraktivitas. Apabila nyerinya kambuh, ia tidak bisa
beraktivitas. Ia hanya bisa tidur-tiduran saja di kamarnya.
3. Keluhan utama :
Klien mengeluh pegal-pegal pada lututnya dan sering merasakan nyeri.
a. Provocative/paliative : klien mmengatakan merasa pegal-pegal dan nyeri bila ia
terlalu lama bekerja. Klien mengatakan nyerinya hilang apabila ia beristirahat.
b. Quality/quantity : klien mengatakan nyerinya terasa ditusuk-tusuk.
c. Region : klien mengatakan sakit di kedua lututnya.
d. Severity scale : klien mengatakan nyerinya berada pada tingkat 4 dengan skala
(0-10).
e. Timming : klien mengatakan pegal-pegal dan nyeri pada lututnya dirasakan apabila ia
terlalu lama bekerja, seperti berkebun.
5. Obat-obatan :
Nama obat Dosis Keterangan
Xylomidon 2 cc Vial
Duradryl 1 cc Vial
Neurotropin HCl 1 cc Vial
6. Status imunisasi :
Klien hanya mendapat imunisasi saat ia masih anak-anak.
7. Alergi :
Klien tidak memiliki alergi terhadap makanan maupun obat-obatan.
Konsep diri
Klien mengatakan sangat percaya diri bila berkumpul dengan teman sebaya,
mahasiswa dan perawat. Saat berbicara klien membicaraka tentang kemampuannya
meramu jamu dank lien berencana kelak akan membuka klinik pengobatan herbal.
Emosi
Klien mengaku jarang marah dan tidak pernah menunjukan kemarahan klien secara
berlebihan. Klien tampak selalu ceria.
Adaptasi
Klien mengatakan sudah dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan panti, klien
sudah 2 tahun dip anti dan selalu berinteraksi dengan siapapun dip anti maupun di
luar panti
J. PENGKAJIAN PERSISTEM
Keadaan umum : Baik
Tekanan darah : 140/90 mmHg Respiratory rate : 20x/menit
Nadi : 88x/menit Suhu :36,9º C
Kesadaran : compos mentis GCS :15 (E4V5M6)
Head to toet’s :
System Persyarafan:
Status mental klien baik, dengan emosi stabil, respon kliien terhadap pembicaraan
baik dengan kemampuan berbicara normal, jelas, penglihatan agak kabur,
pendengaran normal, tidak ada tanda peningkatan tekanan intra cranial.
System pengecapan:
Klien masih merasakan rasa manis, pedas, asin, tetapi merasa berkurang
dibandingkan dengan masa muda
System penciuman:
Klien masih bisa membedakan bau teh dengan cara di tutup
System muskuluskeletal:
Tidak terdapat deformitas, rentang gerak sendi kurang baik, klien seimbang dalam
berjalan.
Taktil respon:
Klien masih dapat merasakan dingin, panas, dan benda yang tajam.
K. Status kognitif/afektif/social
1. SPMSQ = jumlah kesalahan nol (0), yaitu fungsi intelektual utuh
2. MMSE = nilai total 30, yaitu aspek kognitif dan mental baik.
3. Infentaris depresi beck = nilai nol, depresi tidak ada.
4. APGAR keluarga = nilai 4, fungdi dosial keluarga kurang baik.
L. data Penunjang
Lab (-), EKG (-), CT Scan (-), Radiologi (-), USG (-)
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
No Symtom Etiologi Problem
.
1. DS : Umur Gangguan rasa
- Klien mengatakan nyaman : nyeri
sering mengalami Kerusakan tulang
nyeri dan pegal-pegal rawan sendi yang
pada lututnya setelah progresif
selesai beraktivitas.
- Klien mengatakan Perubahan
apabila nyerinya metabolism tulang
kambuh ia tidak dapat
beraktivitas , klien Peningkatan
hanya tidur-tiduran aktivitas enzim yang
saja. merusak makro
- Klien mengatakan molekul matrik
nyerinya seperti tulang rawan sendi
ditusuk-tusuk.
Penurunan kadar
DO : preteoglikan
- Wajah klien tampak
meringis ketika nyeri Berkurangnya cairan
datang sinovial ada sendi
- Nyeri berada pada
tingkat 4 (skala 0-10) Permukaan tulang
rawan sendi robek
Timbul laserasi
Nyeri
Penurunan kadar
preteoglikan
Berkurangnya cairan
sinovial ada sendi
Kekakuan pada
permukaan tulang
Keterbatasan gerak
sendi
Penurunan mobilitas
fisik
2. Rumusan Masalah
a. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan berkurangnya cairan sinovial pada
sendi ditandai dengan klien mengatakan sering mengalami nyeri dan pegal-pegal pada
lututnya setelah selesai beraktivitas, klien mengatakan apabila nyerinya kambuh ia tidak
dapat beraktivitas , klien hanya tidur-tiduran saja, klien mengatakan nyerinya seperti
ditusuk-tusuk, wajah klien tampak meringis ketika nyeri datang, nyeri berada pada
tingkat 4 (skala 0-10)
b. Resiko tinggi cidera berhubungan dengan mobilitas menurun ditandai dengan klien
mengatakan merasa pegal-pegal dan nyeri apabila terlalu lama bekerja, klien mengatakan
sakit di kedua lututnya, klien tampak kesulitan saat duduk maupun berdiri, klien tampak
berhati-hati saat berjalan.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : Tn “N” Diagnosa : Osteoatritis
Wisma: Selaparang
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Rencana Keperawatan Rasional
1. Gangguan Setelah dilakukan 1. Kaji nyeri , catat 1. Membantu
rasa tindakan keperawatan lokasi , dalam
nyaman : selama 3 kali karakteristik , menentukan
nyeri pertemuan diharapkan derajat (skala 0- managemen
klien mampu 10) nyeri
mengontrol nyeri 2. Anjurkan klien 2. Diketahuinya
dngan kriteria hasil : melaporkan nyeri dengan
- Klien segera jika nyeri segera dapat
mengungkapka datang ditentukan
n nyerinya tindakan yang
berkurang tepat untuk
- Tingkat nyeri mengurangi
berkurang (2- nyeri
3) pada skala 3. Anjurkan klien 3. Panas
0-10 untuk mandi air meningkatkan
- Wajah hangat atau mandi relaksasi otot
meringis pancuran pada dan mobilitas,
berkurang waktu bangun menurunkan
- TTV dalam rasa sakit dan
rentang normal melepas
kekakuan di
4. Berikan klien pagi hari.
posisi yang 4. Tirah baring
nyaman pada mungkin
waktu tidur atau diperlukan
duduk di kursi untuk
membatasi
5. Berikan kompres nyeri
hangat 5. Meningkatkan
relaksasi otot,
menurunkan
rasa sakit
6. Berikan obat 6. Memudahkan
sesuai indikasi untuk ikut serta
dalam terapi
2. Resiko tinggi Setelah dilakukan 1. Kendalikan 1. Lingkaran yang
cidera tindakan keperawatan lingkungan bebas bahaya
selama 3 kali dengan akan
pertemuan diharapkan menyingkirkan mengurangi
tidak terjadi cidera bahaya yang resiko cidera
fisik dengan criteria tampak jelas
hasil : 2. Membantu 2. Mengetahui
- Klien dapat regimen medikasi tahapan
mempertahank 3. Anjurkan untuk pengobatan
an keselamatan berjalan atau 3. Mengurangi
fisik bangkit dari resiko cidera
duduk atau tidur
dengan perlahan-
lahan
4. Letakkan tempat
tidur klien 4. Mencegah
ditempat yang terjadinya
paling rendah cidera pada
5. Letakkan alat-alat klien.
yang dibutuhkan
klien dekat 5. Memudahkan
dengan klien klien untuk
6. Berikan mengambilnya
lingkungan yang
aman misalnya
pegangan tangga,
kursi roda 6. Menghindari
,tongkat cidera akibat
kecelakaan atau
jatuh
IV. IMPLEMENTASI
Nama : Tn.”N” Diagnosa : Osteoatritis
Wisma : Selaparang
No Hari/Tanggal Jam Diagnosa Implementasi Respon hasil
1 Rabu, 10.00 I 1. Mengkaji 1. Klien
8 Juni 2011 keluhan nyeri, catat mengatakan lutunya
lokasi, karakteristik, pegal-pegal dan
derajat nyeri merasa berat untuk
berjalan, klien
mengatakan ia
merasa jalannya
seperti orang yang
baru habis disunat,
nyeri pada tingkat 4
dengan skala (0-10)
10.15 I 2. Menganjurkan
klien melaporkan 2. Klien
segera jika nyeri mengatakan akan
datang segera melapor jika
10.30 II nyerinya datang
3. memberikan
klien posisi yang 3. Klien tampak
nyaman pada waktu kesulitan ketika akan
10.45 II duduk duduk
4. Mengendalikan 4. Klien
lingkungan dengan mengatakan ketika
menyingkirkan sakit ia tidak dapat
bahaya yang tampak merapikan
jelas ruangannya, tampak
barang-barang
berserakan seperti
bantal, botol obat
2 Kamis, 11.00 I 1. Memberikan 1. Klien
9 Juni 2011 injeksi Xylomidon mengatakan merasa
Duradryl, agak enakan setelah
Neurotropin melalui disuntik, pegal-
IM pegalnya terasa
hilang dan nyerinya
agak berkurang serta
lebih enakan saat
berjalan
11.15 I
2. Memberikan 2. Klien tampak
posisi yang nyaman duduk bersandar
yaitu posisi bersandar
11.30 II
3. Mendorong klien 3. Klien
untuk mengatakan tidak
mempertahankan bias berdiri tegak
postur tegak, berdiri, karena factor usia
12.00 II dan berjalan
4. Meletakkan alat 4. Alat-alat yang
yang dibutuhkan dibutuhkan klien
klien dekat dengan tampak didekat klien
12.15 II klien
5. Tempat tidur
5. Meletakkan klien diletakkan di
tempat tidur di lantai
temppat yang lebih
rendah
3 Jum’at, 09.00 I 1. Mengkaji 1. Klien
10 Juni 2011 keluhan nyeri klien mengatakan nyeri
dan pegal-pegalnya
berkurang setelah
disuntikkan obat
kemarin, Tingkat
nyeri 2 skala (0-10)