Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga penelitian dengan judul “Efektivitas dan Manfaat Kuota Gratis Dari
Pemerintah Bagi Mahasiswa”. Penelitian ini menjadi salah satu syarat dalam
penyelesaian mata kuliah Seminar Pendidikan Kimia di Jurusan Kimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar.
Penulis tak dapat memungkiri bahwa terdapat masalah dan tantangan dalam
penyelesaian penelitian ini, akan tetapi berkat dukungan, bimbingan dan kerja
sama kelompok sehingga penelitian ini dapat terselesaikan, olehnya
dengan hormat dan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Dr. Army Auliah, M.Si., selaku dosen pembimbing mata kuliah Seminar
Pendidikan Kimia yang senantiasa membimbing dalam penyelesaian penelitian
ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penyelesian
penelitian ini. Penulis mengharapkan kritik yang dapat membangun demi
kemajuan bersama dalam pelaksanaan proses pembelajaran khususnya pada masa
pembelajaran daring. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi setiap
pembacanya.
DAFTAR ISI
ABSTRAK..............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................2
D. Manfaat Penelitian...........................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
A. Kajian Teori.....................................................................................................3
B. Kerangka Pikir.................................................................................................6
C. Hipotesis Penelitian.........................................................................................7
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................8
A. Jenis Penelitian................................................................................................8
B. Variabel Penelitian...........................................................................................8
C. Populasi dan Sampel........................................................................................8
D. Prosedur Penelitian..........................................................................................8
E. Instrumen Penelitian........................................................................................9
F. Teknik Pengumpulan Data...............................................................................9
G. Teknik Analisis Data.......................................................................................9
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................10
A. Hasil Penelitian..............................................................................................10
B. Pembahasan...................................................................................................14
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................17
A. Kesimpulan....................................................................................................17
B. Saran..............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah penyebaran Covid-19 telah memaksa pemerintah menutup
sekolah-sekolah dan mendorong pelaksanaan pembelajaran dari rumah.
Terhitung sejak 17 April 2020 diperkirakan 91,3% atau sekitar 1,5 miliar
siswa di seluruh dunia tak dapat bersekolah karena munculnya pandemi
Covid-19 (UNESCO, 2020). Dalam jumlah data tersebut termasuk di
dalamnya kurang lebih 4 juta siswa di Indonesia atau sekitar 3% dari jumlah
polulasi siswa yang terkena dampak global (Badan Pusat Statistik, 2020).
Teknologi, lebih spesifiknya internet, ponsel pintar dan laptop
sekarang digunakan secara luas untuk mendukung pembelajaran jarak jauh.
Salah satu penyedia jasa telekomunikasi terbesar di Indonesia mencatat
peningkatan arus broadband sebesar 16% selama krisis Covid-19, yang
disebabkan oleh tajamnya penggunaan platform pembelajaran jarak jauh.
Akan tetapi, gangguan terhadap sistem pendidikan tradisional ini telah
merugikan siswa-siswa yang berasal dari keluarga prasejahtera dan yang
berada di daerah pedesaan (Azzara, 2020).
Kendala pembelajaran online tak dapat dihindarkan. Di antaranya
pengalihan pembiasaan dari pembelajaran ofline ke pembelajaran online
yang membutuhkan adaptasi. Hambatan yang sering dialami oleh pelajar
adalah tidak adanya kuota meskipun pemerintah atau pihak kampust telah
memberi kuota belajar. Namun, kuota tersebut hanya dapat digunakan pada
platform pembelajaran tertentu (Darmalaksa, 2020).
Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki banyak sub
materi. Materi pembelajaran kimia dalam pembelajaran daring dapat
dipahami dengan membaca buku referensi elektronik dan menonton video
pembelajaran dan tentunya mengikuti pertemuan kelas secara online. Untuk
1
membuka semua sub materi dalam aplikasi dan web pada suatu pokok
bahasan dalam kimia dibutuhkan kuota internet yang tidak sedikit.
Pemerintah memberi kebijakan dengan membagikan kuota belajar
untuk setiap kalangan siswa agar dapat melaksanakan pembelajaran daring.
Namun tidak sedikit siswa yang mengeluh dan merasa jumlah kuota yang
diberikan tidak sebanding dengan pemakain untuk pembelajaran daring.
Permasalahan mengenai cukup tidaknya jumlah kuota gratis dari pemerintah
memunculkan tanda tanya mengenai efektivitas dan manfaat kuota gratis
dari pemerintag bagi pelajar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, fokus masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah pembagian kuota gratis dari pemerintah bagi
pelajar telah efektif dan memberikan manfaat dalam pembelajarang daring
pada pembelajaran kimia?’
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah
mengetahui efektivitas dan manfaat pembagian kuota gratis dari pemerintah
bagi pelajar dalam pembelajaran daring pada pelajaran kimia.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan meberikan manfaat kepada guru,
pelajar dan pemerintah, yaitu:
1. Bagi Guru, Sebagai bahan pertimbangan dalam menggunakan metode
belajar dan penugasan yang sesuai dengan kemampuan siswa dalam
menyediakan kuota pada proses pembelajaran daring.
2. Bagi Pelajar, Sebagai bahan petimbangan agar menggunakan kuota
belajar secara bijak dan sesuai dengan kebutuhan pada proses
pmbelajaran daring.
3. Bagi Pemerintah, Sebagai bahan pertimbangan dalam menyediakan kuota
gratis untuk pelajar agar sesuai dengan kebutuhan pada proses
pembelajaran daring.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pembelajaran Daring
Wabah Covid-19 yang melanda lebih dari 200 negara di dunia, telah
memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan khususnya
khususnya pendidikan tinggi. Mengantisipasi penularan virus tersebut
pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan, seperti siolasi, social
dan physical distancing, hingga pembatasan sosial secara besar. Kondisi
ini mengharuskan warganya untuk tetap stay at home, bekerja, beribadah
dan belajar dari rumah (Jamaluddin, 2020)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
mengeluarkan surat edaran Nomor 4 Tahun 2020 pada tanggal 24 Maret
Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat
Penyebaran COVID. Surat tersebut menjelaskan bahwa proses belajar
dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring/ jarak jauh untuk
memberikan pengalaman bermakna bagi siswa. Belajar di rumah dapat
difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai
pandemi Covid-19 (Dewi, 2020).
2. Pembagian Kuota Gratis pada Pembelajaran Daring
Kebijakan dibuat untuk kelancaran proses pembelajaran jarak jauh
dalam masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), perlu
memastikan ketersediaan paket data internet bagi pendidik dan peserta
didik. Oleh karena itu, diperlukan adanya bantuan kuota data internet
bagi pendidik dan peserta didik dalam mendukung penerapan
pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19). Bantuan kuota data internet bertujuan untuk
menunjang pelaksanaan belajar dari rumah pada masa pandemi Corona
Virus Diseases 2019 (COVID-19). (Peraturan Sesjen Nomor 14 Tahun
2020).
Paket data adalah salah sebuah layanan yang memungkinkan
seseorang untuk dapat memiliki akses di dunia maya atau internet.
Dengan mengaktifkan paket data internet pada smartphone dapat
terhubung ke internet. Paket data internet menganut sistem prabayar.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kuota adalah jatah
atau jumlah yang telah ditentukan. Kuota internet merupakan batasan
pemakaian internet pada waktu tertentu seperti contohnya kuota internet
lokal yang dibeli sebesar 1 GB selama 1 bulan. Ini mengartikan,
pengguna bisa mengakses internet dalam 1 bulan sebanyak 1 GB saja.
Apabila penggunaan melebihi dari kuota tersebut sebelum 1 bulan, maka
koneksi internet akan terputus (Gusty, dkk, 2020).
Berdasarkan Peraturan Sesjen Nomor 14 Tahun 2020, bahwa bantuan
kuota data internet dibagi atas:
1. Kuota Umum, yaitu kuota yang dapat digunakan untuk mengakses
seluruh laman dan aplikasi; dan
2. Kuota Belajar, yaitu kuota yang hanya dapat digunakan untuk
mengakses laman dan aplikasi pembelajaran, dengan daftar yang
tercantum pada http://kuota-belajar.kemdikbud.go.id/.
Rincian bantuan kuota data internet sebagai berikut:
Pembagian Volume
Durasi
No. Uraian Volume Kuota Kuota
Bantuan
Umum Belajar
1. Paket Kuota Data 20 GB/ 5 GB/ 15 GB/ 4 Bulan
Internet untuk bulan bulan bulan
Peserta Didik
Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD)
2. Paket Kuota Data 35 GB/ 5 GB/ 30 GB/ 4 Bulan
Internet untuk bulan bulan bulan
Peserta Didik
Jenjang Pendidikan
Dasar dan
Menengah
3. Paket Kuota Data 42 GB/ 5 GB/ 37 GB/ 4 Bulan
Internet untuk bulan bulan bulan
Pendidik pada
PAUD dan Jenjang
Pendidikan Dasar
dan Menengah
4. Paket Kuota Data 50 GB/ 5 GB/ 45 GB/ 4 Bulan
Internet untuk bulan bulan bulan
Mahasiswa dan
Dosen
B. Kerangka Pikir
Proses pembelajaran telah berubah secara drastis dari proses
pembelajaran secara daring menjadi proses pembelajaran secara luring
dimasa pandemi. Proses pembelajaran daring dilaksanakan dengan
menggunakan berbagai media pembelajaran yang hanya terhubung melalui
koneksi internet. Oleh kerena itu, hasil belajar selama proses pembelajaran
daring bergantung kepada kesiapan setiap individu dalam mengakses media
pembelajaran yang digunakan oleh sekolah atau kampus.
Berbagai masalah muncul selama proses pembelajaran daring. Mulai
dari kurangnya vasilitas untuk melaksanakan pembelajaran daring yakni
perangkat pembelajaran dan akses untuk melaksanakan pembelajaran secara
daring. Tidak semua pelajar mampu untuk menyediakan kuota dengan
jumlah yang sesuai untuk mengakses semua mata pelajaran khususnya mata
pelajaran kimia.
Pemerintah memberi kebijakan yakni pembagian kuota gratis bagi
setiap pelajar agar dapat mengakses setiap materi pelajaran melalui media
pembelajaran daring. Efektivitas dan manfaat pembagian kuota gratis bagi
pelajar dapat perlu untuk diketahui. Oleh karena itu, meminta pendapat
mengenai efektivitas dan manfaat pembagian kuota gratis kepada pelajar
perlu dilakukan.
Bagan alur kerangka pikir diperlihatkan pada gambar 2.1
Dilaksanakan secara
Daring
Digunakan
Media pembelajaran daring
Platform aplikasi tertentu
Dibutuhkan
Kuota gratis untuk mengakses
Media pembelajaran
Diharapkan
Efektif dan bermanfaat dalam proses
Pembelajaran Kimia
Gambar 2.1. Bagan alur kerangka pikir
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir akan dikemukakan
hipotesis penelitian yang merupakan jawaban sementara dari masalah
penelitian yakni “pemberian kuota gratis dari pemerintah bagi pelajar efektif
dan bermanfaat dalam proses pembelajaran daring pada pembelajaran kimia.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskripktif.
Adapun teknik yang digunakan adalah teknik survii. Teknik survei
digunakan untuk mengumpulkan data informasi dari sejumlah orang
mengebai suatu topik atau isu tertentu (Gunawan, 2017).
B. Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri atas dua variabel, variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebasnya adalah option pendapat. Sedangkan Variabel
terikatnya adalah pernyataan soal.
D. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan observasi dan menetapkan objek penelitian
b. Berkonsultasi dengan dosen pembimbing mata kuliah Seminar
Pendidikan Kimia mengenai pelaksanaan penelitian.
c. Menyusun isntrumen penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian pada kelompok eksperimen adalah
memberikan angket.
3. Tahap Akhir penelitian
Adapun tahapan akhir penelitian yang dilakukan pada penelitian ini
adalah :
a. Mengolah data
b. Membahas hasil pengolaan data
c. Menarik kesimpulan dari penelitian
d. Membuat laporan penelitian
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang
berisi pendapat tentang pemberian kuota gratis. Angket ini merupakan
pertanyaan subjektif. Angket diberikan kepada mahasiswa kimia yang
menerima bantuan kuota gratis dari pemerintah.
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Angket Mahasiswa Kimia Mengenai Pembagian Kuota
Gratis dari Pada Pelajaran Kimia
a. Pemberian kuota gratis dari pemerintah membantu pelaksanaan
pembelajaran daring pada pelajaran kimia
B. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan manfaat dari
pembagian kuota gratis oleh pemerintah kepada pelajar dalam pembelajaran
dari pada pelajaran kimia. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa kimia
yang mendapatkan kuota gratis dari pemerintah selama pembelajaran daring
dengan memberikan angket yang memuat pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan pembagian kuota gratis oleh pemerintah melalui media
googleform.
Hasil analisis deskriptif pada gambar 4.1 menunjukkan data bahwa
62,5% mahasiswa setuju bahwa pembagian kuota gratis membantu
pembelajaran daring, 18,8% mahasiswa netral dan 21.9% mahasiswa tidak
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pembagian kuota gratis oleh pemerintah
membantu pembelajaran daring.
Hasil analisis deskriptif pada gambar 4.2 menunjukkan data bahwa
50% mahasiswa setuju bahwa jumlah kuota gratis yang dibagikan cukup
untuk pembelajaran daring, 18,8% mahasiswa netral dan 31,2% mahasiswa
tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah kuota gratis yang
dibagikan belum mencukupi kebutuhan mahasiswa.
Hasil analisis deskriptif pada gambar 4.3 menunjukkan data bahwa
43,8% mahasiswa setuju bahwa kuota gratis yang dibagikan bermanfaaat
untuk kegiatan diluar pembelajaran daring, 21,9% mahasiswa netral dan
34,4% mahasiswa tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kuota gratis
yang dibagikan hanya diperuntukkan untuk proses pembelajaran daring oleh
sebagian besar mahasiswa.
Hasil analisis deskriptif pada gambar 4.4 menunjukkan data bahwa
48,5% mahasiswa setuju bahwa kuota gratis meringankan beban mahasiswa,
27,3% mahasiswa netral dan 24,3% mahasiswa tidak setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa pembagian kuota gratis belum membantu meringankan
beban mahasiswa dalam menyediakan kuota belajar untuk proses
pembelajaran daring.
Hasil analisis deskriptif pada gambar 4.5 menunjukkan data bahwa
6,3% mahasiswa setuju dengan jumlah pembagian kuota umum dan kuota
multimedia yaitu 5GB dan 45GB, 25% mahasiswa netral dan 68,8 % siswa
tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pembagian jumlah kuota umum
dan kuota multimedia yang dibagikan masih belum tepat.
Hasil Analis deskriptif pada gambar 4.6 menunjukkan data bahwa
40,7% mahasiswa setuju bahwa jumlah kuota multimedia yang diberikan
lebih banyak dari kuota umum, 15,6% mahasiswa netral, dan 34,3%
mahasiswa tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kuota multimedia
harus lebih banyak dari kuota umum untuk menunjang proses pembeajaran
daring.
Hasil analisis deskriptif pada gambar 4.7 menunjukkan data bahwa
18,8% mahasiswa setuju bahwa pembagian kuota gratis telah efektif, 40,6%
mahasiswa netral dan 40,7% mahasiswa tidak setuju. Hal ini menunjukkan
bahwa pembagian kuota gratis oleh pemerintah bagi pelajar masih belum
efektif dalam proses pembelajaran daring pada pelajaran kimia.
Hasil analisis deskiptif dari angket yang diberikan kepada mahasiswa
yang menerima kuota gratis didapatkan bahwa pembagian kuota gratis
kepada pelajar membantu pembelajaran daring namun belum mencukupi
kebutuhan mahasiswa secara keseluruhan. Jumlah pembagian kuota umum
dan multimedia belum tepat. Jumlah kuota multimedia harus lebih banyak
dari kuota umum karena proses pembelajaran lebih banyak dilakukan
melalui platform virtual meeting namun, jumlah kuota umum yang
sebelumnya harus ditambah untuk menunjang proses pembelajaran. Oleh
karena itu pembagian kuota gratis oleh pemerintah kepada pelajar untuk
proses pembelajaran daring dalam pelajaran kimia memiliki manfaat namun
belum efektif.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dari penelitian, dapat
disimpulkan bahwa pembagian kuota gratiS dari pemerintah bagi pelajar
dalam proses pembelajaran daring pada pelajaran kimia memiliki manfaat
namun belum efektif.
B. Saran
Saran yang dapat dikemukakan dari hasil penelitian adalah:
1. Kepada guru, agar menggunakan metode pembelajaran yang dapat
mengurangi penggunaan kuota selama proses pembelajaran daring
berlangsung.
2. Kepada pelajar, agar menggunakan kuota gratis yang diberikan secara
bijak yakni hanya untuk keperluan belajar.
3. Kepada pemerintah, agar mempertimbangkan kembali jumlah kuota yang
diberikan kepada pelajar agar memenuhi kebutuhan selama proses
pembelajaran daring.
DAFTAR PUSTAKA