(Latihan Kasus 1) Yusri Chizma Najwa - JawaTimur - Nganjuk - RSI Aisyiyah Nganjuk
(Latihan Kasus 1) Yusri Chizma Najwa - JawaTimur - Nganjuk - RSI Aisyiyah Nganjuk
2.
a. Semua pasien yang datang harus dilakukan skrining terhadap COVID-19 menggunakan WHO Case
Definition (demam, batuk, dispnea) pada saat pertama kali pasien mengakses fasilitas pelayanan kesehatan.
Pasien kemudian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu, pasien dengan suspek COVID dan non-suspek COVID.
b. Dr. Lisa dapat menerapkan Basic Emergency Care (BEC) untuk penilaian awal dan pengelolaan empat
kondisi time-sensitive, yaitu : kesulitan bernapas, syok, perubahan status mental dan cedera. Semua kasus
di atas dilakukan pemeriksaan ABCDE.
c.
Pasien pertama dengan kasus sesak: Pemeriksaan darah perifer lengkap, ureum, kreatinin,
analisis gas darah (AGD), f oto toraks dan EKG
Pasien kedua dengan kasus lemas pasca diare à Pemeriksaan darah perifer lengkap, Na, K, Cl,
gula darah sewaktu, ureum, kreatinin, dan feses lengkap
3.
Jenazah dari luar rumah sakit yang memiliki riwayat suspek atau probabel, termasuk pasien
DOA (Death on Arrival) yang dirujuk dari rumah sakit lain harus dilakukan prosedur
pemindahan dan penjemputan jenazah sebagai berikut:
Tindakan swab nasofaring atau pengambilan sampel lainnya dilakukan oleh petugas yang
ditunjuk di ruang perawatan sebelum jenazah dijemput oleh petugas kamar jenazah
Jenazah ditutup/disumpal lubang hidung dan mulut menggunakan kapas, hingga dipastikan tidak
ada cairan yang keluar
Bila ada luka akibat tindakan rnedis, maka dilakukan penutupan dengan plester kedap air
Petugas kamar jenazah yang akan menjemput jenazah, membawa:
1. Alat pelindung diri (APD) berupa: masker surgikal, goggle/kaca mata pelindung, apron plastik,
dan sarung tangan/hand schoen non-steril.
2. Kantong jenazah. Bila tidak tersedia kantong jenazah, disiapkan plastik pembungkus.
3. Brankar jenazah dengan tutup yang dapat dikunci.
Sebelum petugas memindahkan jenazah dari tempat tidur perawatan ke brankar jenazah,
dipastikan bahwa lubang hidung dan mulut sudah tertutup serta Iuka-Iuka akibat tindakan medis
sudah tertutup plester kedap air, lalu dimasukkan ke dalam kantong jenazah atau dibungkus
dengan plastik pernbungkus. Kantong jenazah harus tertutup sempurna
Setelah itu jenazah dapat dipindahkan ke brankar jenazah, lalu brankar ditutup dan dikunci rapat.
Semua APD yang digunakan selama proses pemindahan jenazah dibuka dan dibuang di ruang
perawatan
Jenazah dipindahkan ke kamar jenazah selama perjalanan, petugas tetap menggunakan masker
surgikal
Surat keterangan kematian atau sertifikat medis penyebab kematian dibuat oleh dokter yang
merawat dengan melingkari jenis penyakit penyebab kematian sebagai penyakit menular
Jenazah hanya dipindahkan dari brankar jenazah ke meja pemulasaraan jenazah di kamar jenazah
oleh petugas yang menggunakan APD lengkap