Makalah Konser Topik 4
Makalah Konser Topik 4
a. Tooth Preparation
Secara umum, persiapan gigi untuk restorasi komposit
langsung Kelas III melibatkan:
1. Mendapatkan akses ke defek (lesi karies, fraktur, defek
nonkarious),
2. Menghilangkan struktur yang salah ( jaringan karies ,
dentin dan email yang rusak, restorasi yang rusak, bahan
dasar),
3. Menciptakan bentuk kenyamanan untuk
restorasi( Gambar 2.27)
d. Penempatan Perekat
Langkah-langkah penempatan adhesif sama seperti yang
untuk restorasi komposit Kelas III. Pertimbangan yang sama
yang sebelumnya sesuai untuk apakah matriks ditempatkan
sebelum atau sesudah penempatan perekat. Jika secara teknik
matriks digunakan, penempatan perekat harus dilakukan
sebelum menempatkan matriks.¹
e. Insertion and Light Curing Composite
Setelah aplikasi perekat, operator memasukkan komposit
dengan instrumen tangan seperti untuk restorasi Kelas III.
komposit disisipkan dengan penambahan ketebalan kurang dari
2 mm. Biasanya membantu permukaan lingual restorasi
terlebih dahulu, kemudian tubuhnya, dan terutama permukaan
fasial memfasilitasi pengembangan anatomi yang memadai
dengan potensi yang lebih kecil untuk menghasilkan material
komposit yang berlebihan. Lapisan inkremental anatomisnya
juga memfasilitasi pengembangan karakterisasi naungan yang
memadai, karena corak komposit dentin dan enamel dapat
diterapkan sesuai dengan struktur yang di gaantikan.¹
f. Finishing dan Polishing dari Komposit
Menyelesaikan dan memoles komposit Kelas IV serupa
dengan teknik yang dijelaskan untuk komposit Kelas III tetapi
biasanya lebih sulit. Perbedaan utama adalah keterlibatan sudut
insisal dan tepi insisal gigi dan permukaan wajah yang meluas
pada restorasi Kelas IV yang besar. Penyelesaian dan
pemolesan bagian-bagian restorasi ini membutuhkan langkah-
langkah prosedural yang serupa tetapi penilaian dekat dari
panjang dan ketebalan tepi insisal, serta makroanatomi wajah
dan mikroanatomi gigi yang direstorasi. Tuntutan fungsional
dari panduan anterior akan memiliki pengaruh langsung pada
posisi akhir dan kontur permukaan lingual dan tepi insisal.
Penyesuaian dan pemulihan yang hati-hati akan mencegah
beban oklusal restorasi yang berlebihan dan membatasi potensi
kegagalan klinis prematur. Area wajah, bahasa, dan proksimal
dicat dan dipoles seperti dijelaskan sebelumnya.¹
2.4.2 Preparasi Kavitas Kelas IV Glass Ionomer
Retoration Glass ionomer memiliki kualitas pelepasan fluor
yang menguntungkan saat terkena lingkungan mulut. Bahan ini
juga telah terbukti "mengisi ulang" dengan luorida saat terkena
luorida dari berbagai sumber. Sifat ini secara teoritis dapat
menunjukkan penggunaan ionomer kaca restorasi pada pasien
dengan risiko karies tinggi terutama bila kebutuhan estetika
minimal. Karena kekuatan dan ketahanan ausnya yang
terbatas, glass ionomer diindikasikan secara umum untuk
restorasi area bertekanan rendah (bukan untuk restorasi Kelas
I, II, atau IV yang khas), di mana potensi aktivitas karies
menjadi perhatian yang signifikan. Selain diindikasikan untuk
lesi karies permukaan akar di lokasi Kelas V, preparat mirip
celah di lokasi serviks Kelas II atau III (tidak melibatkan
kontak proksimal) dapat direstorasi dengan ionomer kaca, jika
akses memungkinkan. Restorasi lesi karies pada akar pasien
dengan karies aktif merupakan indikasi utama penggunaan
glass ionomer sebagai bahan restoratif. Cacat serviks akibat
erosi idiopatik atau abrasi (atau kombinasi apa pun) juga dapat
menjadi indikasi untuk restorasi dengan ionomer kaca, jika
tuntutan estetika tidak kritis.
KESIMPULAN
Pada preparasi kavitas kelas III dan kelas IV composite terdiri dari tahap
prepartion, penempatan perekat, insertion dan light curing finishing dan polishing
ada beberapa tahap dalam prepasi kelas III dan kelas 4 yang memeiliki kesaaman
salah satunya pada tahap finishing dan polishing komposit dimana teknik yang
digunakan sama perbedaan utama adalah keterlibatan sudut insisal dan tepi insisal
gigi dan permukaan wajah yang meluas pada restorasi Kelas IV yang besar. Pada
prepara sikavitas kelas IV glass ionomer Karena kekuatan dan ketahanan ausnya
yang terbatas, glass ionomer diindikasikan secara umum untuk restorasi area
bertekanan rendah (bukan untuk restorasi Kelas I, II, atau IV yang khas), di mana
potensi aktivitas karies menjadi perhatian yang signifikan. Selain diindikasikan
untuk lesi karies permukaan akar di lokasi Kelas V, preparat mirip celah di lokasi
serviks Kelas II atau III (tidak melibatkan kontak proksimal) dapat direstorasi
dengan ionomer kaca, jika akses memungkinkan
DAFTAR PUSTAKA
1. Ritter A. Boushell LW. Walter R. Sturdevant Art and Science Of Operative
Dentistry. 7th Ed. St. Louis: Elsevier. 2019: 239-248; 258
2. Priyanto R. Kurniawati CS. Kumala YR. Penyakit Pulpa Periapikal. Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya. 2017: 23-25