Anda di halaman 1dari 14

pertama dalam .

UpayåUi1t'ux,

Tahapanpenerimaan audit dua tujuan, yakni:

2. Meyakinkan klien untuk auditor (penerimaan oleh klien).

Prosedur.prosedur dalam klien adalah: memperoleh pengetahuan

bisniS Wien; pemeriksaan persyaratan etika dan kompetensi teknis kantor akuntan publik;

menentukan kernungkinan penggunaan para tenaga profesional Iainnya (termasuk tenaga

ahli eksternal) selama audit; komunikasi dengan auditor sebelumnya (predecessor auditor);

penyusunan proposal klien; penugasan staf dan pengajuan syarat-syarat penugasan (terms

of the engagement) dalam bentuk surat penugasan audit (audit engagement letter). Lihat

Ilustrasi 5. l.

Auditor perlu berhati-hati dalam menentukan apakah klien dapat diterima. Tanggung

jawab hukum dan profesional kantor akuntan publik menyatakan bahwa klien yang tidak

memiliki integritas dapat menyebabkan permasalahan yang serius dan merugikan. Beberapa

kantor akuntan publik menolak untuk menerima klien dalam industri-industri tertentu yang

berisiko tinggi. Sebagai contoh, pada tahun 1990-an banyak kantor akuntan publik berskala

besar di Amerika Serikat dan Eropa Utara yang sangat berhati-hati saat menerima penugasan

audit lembaga keuangan setelah keputusan hukum dan denda yang berasal dari audit Lincoln

Savings, Standard Charter Bank, dan International Bank of Credit and Commerce (BCCI).

Pada awal abad ke-21, terdapat permasalahan yang cukup besar dalam bisnis energi (Enron,

Dynergy, Pacific Gas and Electric, the State ofCalifornia), industri telekomunikasi (WorldCom,

Global Crossing, Qwest), dan kesehatan (HealthSouth, ImClone), bank-bank investasi, dan

dana-dana lindung nilai (Bear Sterns, Lehman Brothers, MF Global), dan bahkan dalam

industri-industri konservatifseperti ritel (K-mart, Ahold) dan produk-produk makanan

iLUSTRASiS.1

Standar Model Proses Audit—Tahapan 1 darl Penerlmaan Klieh '

Tujuan Menentukan baik penerimaan rnaupun penerimaan oleh klien.

Memutuskan untuk memperoeh klien baru atau melanjutkan hubungan dengan kllep

yang telah ada, beserta tipe dan jumlah staf yang diperlukan.

Prosedur 1. Mengevaluasi latar klien dan alasan-alasan dilakukannye audit [section:

2. Menentukan apakah auditor mampu memenuhi persyaratan etika yang

dengan klien [Section 5.4).


a. Menentukan kebutühan atas para tenaga profesonat lainnya [section 5.51.

4. Berkomunikasj dengan auditor sebelumnya [Section 5.6].

5. Menyusun proposal klien [Section 5.7].

6. Memilih staf untuk melakukan audit.

7. Memperoleh surat penugasan [Section 5.8).

Auditor perlu berhati-hati dalam menentukan apakah klien dapat diterima. Tanggung

jawab hukum dan profesional kantor akuntan publik menyatakan bahwa klien yang tidak

miliki integritas dapat menyebabkan permasalahan yang serius dan merugikan. Beberapa

me

kantor akuntan publik menolak untuk menerima klien dalam industri-industri tertentu yang

berisiko tinggi. Sebagai contoh, pada tahun 1990-an banyak kantor akuntan publik berskala

besar di Amerika Serikat dan Eropa Utara yang sangat berhati-hati saat menerima penugasan

audit lembaga keuangan setelah keputusan hukum dan denda yang berasal dari audit Lincoln

Savings, Standard Charter Bank, dan International Bank of Credit and Commerce (BCCI).

Pada awal abad ke-21, terdapat permasalahan yang cukup besar dalam bisnis energi (Enron,

Dynergy, Pacific Gas and Electric, the State of California), industri telekomunikasi (WorldCom,

Global Crossing, Qwest), dan kesehatan (HealthSouth, ImClone), bank-bank investasi, dan

dana-dana lindung nilai (Bear Sterns, Lehman Brothers, MF Global), dan bahkan dalam

industri-industri konservatif Seperti ritel (K •mart, Ahold) dan produk-produk makanan

(Parmalat).

Klien Audit

Hubungan antara klien dan kantor akuntan publik bukan merupakan jalan satu arah, yang

mana kantor akuntan publik perlu mengevaluasi klien dan kemudian menilai apakah klien

tersebut 'dapat diterima,' mengirimkan surat penugasan untuk mengakhiri kesepakatan. Pasar

untuk jasa-jasa audit cukup kompetitif dan seperti halnya sejumlah bisnis lainnya, terdapat

klien-klien dalam kategori yang sanga: diinginkan oleh kantor akuntan publik. Meskipun

tidak selalu terjadi, kantor akuntan publik nwnyiapkan dan mengajukan sejumlah proposal

penugasan (engagement proposal) ke banyak kliennya yang potensial, khususnya perusahaan-

perusahaan berskala besar.

Tahapan-Tahapan dalam Proses Penerimaan Klien


Bagian berikutnya di bab ini membahas pcntingnya memperoleh pemahaman awal tentang

klien yang digunakan untuk mengevalua.si latar belakang klien dan risiko-risiko yang terkait

dengan penerimaan penugasan. Selain itu jttga perlu diperoleh pemahaman terkait hubungan

auditor-auditor dengan klien yang tnctnungkinkan auditor untuk mempertimbangkan jika

terdapat persyaratan etika dan protesional secara khusus (independensi, kompetensi, dsb,)

terhadap penugasan khusus yang dopat dilunuhi. Hal ini merupakan tahap kedua dalarn

proses penerimaan klien.

Bagian-bagian lain di bab ini tnemb.lhas penerimaan oleh klien (yang disebut sebagai

pihak yang bertanggung jawab dalam istilah jasa asurans). Kantor akuntan publik harus

menulis dan menyajikan proposal penugasan pada klien (beberapa auditor menganggap hal

ini seperti kontes kecantikan). Bab ini iuga mcmbahas komponen-komponen yang ada di

proposal penugasan bagi klien yang telah ada dan klien baru; Serta membahas secara singkat

terkait standar pengendalian kualitas dari International Organization for Standardization

(ISO) dan bagaimana standar tersebut dapat digunakan kantor akuntan publik dalam jasa-jasa

penugasannya.

170

Evaluasl Latar Betakang Klien

terkait bisnis klien secara

memperoleh pengetahuan

5.3

sejumlah peristiwa!kejadian

praktik memiliki pada laporan keuangan atau

audit (audit report). secara lebih khusus, IS

serta sejundah perlu dilakukan untuk rnengurangi

tersebut. Dari sudut pandang auditor. u

adalah ( I ) untuk risiko- terkait penerimaan penugasan

(2) membantu auditor dalam apakah seluruh persyaratan etika dan

(termasuk indepcndensi, kompetensi, dsb.) terkait klien tersebut dapat dipenuhi.

Auditor tidak hanya memperolell pengetahuan terkait klien pada awal penugasan,

tahap penerimaan klien (Tahapan I proses audit). Sesaat setelah penugasan


diterima, auditor akan melakukan pencarl.ill lebih ekstensifuntuk mendapatkan pengetahuan

klien, bisnis, dan industrinya perencanaan (Tahap 2 dari model—lihat

'Konsep.Konsep Utama Audit dan Audit (ISA 300.315, 320)').

Auditor mungkin melakukan pelncrik.saan awal ataS klien yang telah ada atau klien baru

dengan mengetahui lokasi perusahaannya. i neninjau laporan-laporan tahunannya, berdiskusi

dengan manajemen dan staf perusahaan klien, serta mengakses berita dan basis data informasi

publik yang biasanya didapatkan melalui Internet. Jika klien merupakan klien yang telah ada

sebelumnya, kertas-kertas kerja tahun lalu harus ditinjau kembali. Jika klien merupakan klien

auditor harus berkonsultasi dengan auditor.tuditor sebelumnya dan meningkatkan pencarian

informasi awal. (Lihat Ilustrasi 5.2.)

Auditor memperoleh infortna.si tentang klien dari tiga sumber utama: pengalamannp

dengan Wien, informasi yang tersedid secara utnum, dan dari klien itu sendiri. Metode-metode

yang digunakan untuk mengakses intortnasi beragam. mulai dari pencarian basis data Zas

informasi publik sampai diskusi yang dilakukan bersama manajemen dan staf dari entitas klien.

(Lihat Ilustrasi 5.2.)

Topik-Topik

Diskusi-diskusi yang dilakukan bersatna tnanajemen dan staf klien dinilai penting untuk

mengevaluasi tata kelola (governance), pengendalian internal (internal controls), dan

risiko.risiko yang mungkin timbul. Se)umlah diskusi tersebut mungkin mencakup topik-topik

seperti:

Perubahan dalam manajemen, stntktgr organisasi, dan aktivitas klien.

Regulasi pemerintah saat ini yang berdampak pada klien.

Pengembangan bisnis saat ini yang berdampak pada klien, seperti faktor

Kesulitan keuangan atau permasalahan akuntansi yang terjadi saat ini atau yang akan

Kemtananlaporan-laporankeuanganenu•tasterhadap salahsajimaterialkarenakesalahan

Adanya pihak-pihakyangberelasi (related parties).

Fasilitas lokasi dan bangunan perusahaan klien, baik yang maupun yang

Lembar 4 ERROR

penpuditan
Tiga "tama Keberlanjutan Hubungen.

Apakah terdapat litigasi yang •

dan Klten

terjad•

seoelumma dan fee.

audit. tic*

tertunda antara auditor dan

klien.

Hu bungan Auditor

Keraguan yang cukup serius terkait

integritas dart manajemen klien.

Konsep dan Perusahaan 5.1

Resona, Auditor dan Industri perbankan Jepang

Cerita

112

Auditor perlu mempertimbangkan latarbelakang perusahaan dan industri

sebelum menerima klien audit.

"Auditor tidak seharusnya diperbolehkan untuk- bertindak layaknya

Tuhan," u)ar Hideyuki Aizawa, anggota senior LDP, partai politik terbesar

di Jepang. "Resona seharusnya menjadi kasus yang pertama dan terakhir:

Komentar Aizawa merupakan reaksi terhadap keputusan pemerintah untuk

menyuntikkan dana sebesar miliar ($17 miliar; €10,4 miliar) kepada

Resona setelah auditor menemukan bahwa bank terbesar kelima di )epang ini

sangat kekurangan modal (Pilling,

Kasus Resona adalah ujian pcrtama kali dari bantuan yang sifatnya

berdasarkan Deposit Insurance Law. Resona telah menerima dana sekitat

Y I.OOO miliar ($8,5 miliar) dari pemerintah dalam dua kali penyuntikan dana

sebelumnya (Nikkei Weekly. 2003).

Auditor Berkata Tidak

Shin Nihon, salah satu kantor akuntan publik Big Four di Jepang,

bantuan pemerintah dengan menolak untuk menerima estimasi bank terlait


seberapa besar aset pajak tangguhan yang seharusnya diperbolehkan untgk

disertakan Resona.

setelah co-auditor. Asahi & co. menolak menandatanganisejumlah akun

T,ndakan Shin Nihon tersebut mengaggtkan komunitas bisniS

lepang. yang telah terbiasa periakuan yang lebih toleran

muen

tri

knya

khir."

n tuk

. pada

rurat

'JO tar

aiJ1ta

Otgk

adi

LANJU.

Sejumlah Permasalahan di Resona•

dibentuk dari Bank dan

yang ingin •merger, tetapi keduanya dipaksa sedemikian upaya bersama

Ministry of Finance dan Financial seryices Agency, mg proses

kensolidasi indtustri perbankan Jepang (pemberi pinjaman)berskal.

besar menjadi 5 kreditur (pembe-i pinjaman) berskala besar (Ibison, 2003).

-Resopa mengakui bahwa rasio. kecgkupan modalnya (diperolehdengan

nembagi modal terhadap aset yang dimiliki) turunmenjadi sekitar2 persen,

setengah dari rasio minimumyang disyaratkan untuk bank-bank domestik

& •yang tidak memiliki aktivitas operasi internasional.

Modal Lapis I Resona terdiri atas 70 persen •aset pajak tangguhan

• •(l?eferred Tax Assets—D'l'A) menurut Moody's Investors Service, lembaga

pemeringkatan kredit. Angka tersebut. dibandingkan dengan sekitar 40


: persen di keempat bank terbesar lainnya diJepang—Mizuho, SMFG, MTFG,

dan UFJ—dan sangat besar )ikå' dibandingkan dengan regulasi yang berlaku

edi Amerika Serikat yang orilembatasi bank-bank untuk menggunakan DTA

, v yang hanya sebesar 10 persen dari bagian niodalnya (Ibison,2003).

.Åset .pajak tangguhan dihasilkanl melalui kerugian dari penghapusan

pinjamån tak tertagih kena pajak Oleiv entitas seperti bank-bank. Kerugian

dapat dikompensasi dengane pendapatan kena pajak di masa

gepan. Oleh karena kerugian pajak bank telah dikurangi secara efektif, nilai

•tangguhan dihitung menjadi ekuitas pemegang saham entitas. .

• • Tekanan-tekanan yang muncul secara bersamaan pada perhitungan yang

lebih ketat åtas kredit macetnya daff pemaparan terkait menurunnya bursa

' saham inenciptakan adanya tindakan penyelamatan untuksituasi-situasi yang

dihadaBi Resona. Solvabilitasnya juga dipengaruhi oleh keikutsertaannya

dalam skema pembangunan pemerintah.

' • Industri Perbankan Jepang di Awal Tahun 2004

Resonanerupakan contoh permasalahan yang terjadi di industriperbankan

Jepang. Beberapa bank besar Iainnya juga mengalami krisis pada bulan Maret

2003 dengan penyediaan modal dari pemerintah senilai lebih dari Y2 triliun,

namun pada akhir tahun 2003, bank-bank tersebut masih perlu memperbesar

dasar penyertaan modalnya.

Padw waktu itu, tujuh bank terbesar di Jepang memiliki aset pajak

tangguhan sckitar Y6.51() miliar ($60,5 miliar). Mizuho Holdings memiiliki

aset pajak tangguhan bersih lebih dari }1.500 miliar—perhitungan untuk

lebihdari 41 persen modal lapis pertamanya—meskipun Mizuho Holdings

mengurangi aset pajak langguhan tersebut hingga 22 persen pada bulan

Industri perbangan jepang (L anjutan)

Bank of Mitsubishi-Tokyo G

roup dan

dan upaya serupa untuk

pada awai 2004 dihitung sebesar 30


Resona,

Maret

lapis pertamanya. MiStui-Sumitomo

26 perseuiNTrust, dan CEJ 1101dings

tuk m engurangi tingkat asct pajak tangguhannya, memotongnya, sehingu

dan

Group,

menghitung aset pajak tangguhannya

2004 (The 2003).

adalah bahwa

bahwa bank lainnya berada dalam situasi yang

dengan Resona, apakah yang akan menjadi perhatian auditor

pertanyaan

• sebutkan jenis risiko industri yang akan dihadapi oleh kantor

publik yang tnelakukan audit mntuk bank-bank di lepang

2003. Seven Banks Slash Deferred Tax Assetsby

18 percent." Tanggal 31 Desember 2003.

Ibison, D. 2003. "Unholy Japanese Alliance Ends in Tears." Financial Time.

Him. 23, Tanggal 19 Mei 2003.

Nikkei Weekly. 2003. "Resona Accepts 2 Trillion Yen Bailout." Nihon Keif

Shimbun. Tanggal 19 Mei 2003.

Pilling, D. 2003. "Japanese Bailout Prompts Political Backlash." Financial

Times. Tanggal 22 Mei 2003.

yang tertunda antara kantor akuntan publik dan klien, serta integritas manajemen. (Lihzt

Ilustrasi 3.3.) Ketiga faktor tersebut sangat memengaruhi apakah hubungan kantor akuntan

publik dengan klien akan dilanjutkan atau tidak Untuk keberlanjutan hubungan penugasan,

auditor akan memperbarui dan mengevaluasi kembali informasi yang diperoleh dari kert&

kertas kerja beberapa tahun sebelumnya. Auditor juga harus melakukan sejumlah prosedu

yang dirancang untuk mengidentifikasi pergbahan-perubahan penting yang akan terjadi

audit yang terakhir.

Auditor juga dapat memilih tidak melanjutkan pelaksanaan audit untuk klien tertenti
karena Pihaknya merasa terdapat risiko yang cukup besar. sebagai contoh, mungkin

konilik terkait dengan antara lembaga pemerintah dengan klien

menyebabkan adanya kerugian keuangan klien dan mungkin pada akhirnya men

tuntutan hukum auditor. Hal ini mungkin terjadi jika auditor

(misal industri jasa keuangan) memiliki lebih banyak risiko

dapat diterima oleh auditor

174

1,

Evaluasi Mien dan kantor akuntan publik untuk penerimun klien.

bulan 1981,

'Beep' Jennings, CEO Penn square Bank memberitahu Harold Russell, rekan

pengelola Kantor Akuntan Publik Arthur Young di Oklahoma City bahwa

peat Marwick akan menjadi auditor baru untuk Iaporan keuangan bank tahun

1981. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 1976 sampai 31

Desember 1979, Penn menerima pendapat wajar tanpa pengecualian—bersih

(unqualified opinion) dari Arthur Young (pendahulu dari Ernst & Young).

Pada tahun 1980, Arthur Young mengeluarkan pendapat wajar dengan

pengecualian (quali.ficd opinion) atas Iaporan-laporan keuangan Penn Square

yang menyatakan bahwa auditor tidak mampu mcyakinkan diri mereka

sendiri tentang 'kecukupan cadangan dana kerugian atas kemungkinan

kerugian dari pinjaman tak tertagih."

Penn Square Bank Pinjaman bagi Wildcatter

Penn Square Bank di Oklahoma City, Amerika Serikat dikenal setelah pusat

perbelanjaan, serta bisnis berskala kecil dan penduduk sekitar yang dilayani

sampai tahun 1974 sampai kemudian bank diakuisisi oleh Jennings. Mulai

saat itu, bank ini memperbesar dasar depositonya dengan menawarkan premi

suku bunga pada sertifikat deposito bank •jumbo' yang mencapai dasar suku

bunga 25 sampai 150 poin di atas tingkat suku bunga pasar secara umum.

Uang yang didepositokan tersebut dipinjamkan ke spekulator minyak

dan gas yang berisiko paling tinggi ('wildcatters). Oleh karena pertumbuhan
portofolio pinjaman mereka yang sangat cepat, dua kali lebih cepat dari

pertumbuhan aset bank setiap dua tahun dari tahun 1976 sampai tahun

1982, mereka membangun usaha bersama dengan pinjaman dari bank-

bank metropolitan besar di seluruh negeri. Penn Square melakukan seluruh

fungsi adrilinistratif yang diperlukan untuk pinjaman tersebut, termasuk

memperoléh estimasi penilaian dan perekayasaan atas cadangan minyak

yang dimaksud.

Harga minyak dan gas di seluruh dunia turun drastis pada tahun, 1980.

perusahaan eksplorasi yang disokong oleh Penn square berniat untuk

,memperbaiki situasi dengan memperoleh minyakdan gas dari sumber energi

. yang paling dalam. Namun karena biaya eksplorasi yang cukup besar,akhirnya

•membuat rencana tersebut tidak mungkin dilakukan secara ekonomi apalagi

. Saat harga mipyak mentah rendah.

: Pada •tahun - 1980, laba bank yang cukup besar dan volume pinjaman

• berisiko tinggi yang secara cepat meningkat menyebabkan adanyå investigasl

: oleh US Office the Comptroller of the Currency (OCC), bank

Bank

l' tidJk u

penerimaan Klien gar!:

tidak rnernadai,

tahun 1980, oce memåksa• bafik

yang

(Knapp, 2001).

pengecualian (Qualified Opinion) Ketidakpuasan ,

peödapat Wajør dengan

Rusetlmelaporkan (US Congress, 1982) bahWa terdåpat pertimbanganterkät

kepada kualifikasi pendapavaudit pada tahun •

Ptaktikdokumentasi pinjaman bank memburuk antara tahun 1979 dan 190, •

Banyakpinjaman yang tidak memiliki laporan-laporan perekayasaan terbaiu •

yang mendokumentasikan sejumlah cadangan minyak Beberapa pinjamm


Iainnya memiliki Iaporan-laporan perekayasaary yang tidak meucanturnkin

pendapat tenaga ahli perekayasaan atawtidak mendata asumsi-asumsi yaq

digunakan dalam mcngestitnasi cadangan minyak yang dimaksudl Sut

Russell membahas seiumalah permasalahan• tersebut dengan manajemén

klien, mereka nampak 'tidak puas.'

Mas*ma Marwick

Para pejabat Peat Marwick bersaksi (US Congress, 1982) bahwa kantar

akuntan publik mereka membuat standar pertanyaan yang diperlukan bagi

sebelumnya, Arthur Young. Arthur Young merespons pertanyaan•

pertanyaan tersebut dengun menyatakan bahwa hubungannya dengan Penn

square Bank telah 'terbcbas dari sejumlah permasalahan penting.' Namun,

Arthur Young telah menarik perhatian Peat Marwick terkait pendapat wajar

pengecualian (qualified opinion) yang dikeluarkan atas laporan•

Penn square pada tahun 1980.

mengatakan Marwick yang berkantor di Oklahoma

puncak Penn

akuntan publiknya kenal baik dengan eksekutf

rekan di Oklaho Peat Marwick .

lebih dan S:

dan fasilitas kredit ke

Bank

l' tidJk u

penerimaan Klien gar!:

tidak rnernadai,

tahun 1980, oce memåksa• bafik

yang

(Knapp, 2001).

pengecualian (Qualified Opinion) Ketidakpuasan ,

peödapat Wajør dengan

Rusetlmelaporkan (US Congress, 1982) bahWa terdåpat pertimbanganterkät


kepada kualifikasi pendapavaudit pada tahun •

Ptaktikdokumentasi pinjaman bank memburuk antara tahun 1979 dan 190, •

Banyakpinjaman yang tidak memiliki laporan-laporan perekayasaan terbaiu •

yang mendokumentasikan sejumlah cadangan minyak Beberapa pinjamm

Iainnya memiliki Iaporan-laporan perekayasaary yang tidak meucanturnkin

pendapat tenaga ahli perekayasaan atawtidak mendata asumsi-asumsi yaq

digunakan dalam mcngestitnasi cadangan minyak yang dimaksudl Sut

Russell membahas seiumalah permasalahan• tersebut dengan manajemén

klien, mereka nampak 'tidak puas.'

Mas*ma Marwick

Para pejabat Peat Marwick bersaksi (US Congress, 1982) bahwa kantar

akuntan publik mereka membuat standar pertanyaan yang diperlukan bagi

sebelumnya, Arthur Young. Arthur Young merespons pertanyaan•

pertanyaan tersebut dengun menyatakan bahwa hubungannya dengan Penn

square Bank telah 'terbcbas dari sejumlah permasalahan penting.' Namun,

Arthur Young telah menarik perhatian Peat Marwick terkait pendapat wajar

pengecualian (qualified opinion) yang dikeluarkan atas laporan•

Penn square pada tahun 1980.

mengatakan Marwick yang berkantor di Oklahoma

puncak Penn

akuntan publiknya kenal baik dengan eksekutf

rekan di Oklaho Peat Marwick .

lebih dan S:

dan fasilitas kredit ke

178

profesional (IEASffs Handbook

of

pribadi dapat terjadii yang ditagihkan ke klien audit

diperkirakan akan atas

audit ditcrbitkan. dibayarkan bahkan


audit yang diterbitkan, pengamanan perlu

pengamanan adalah meminta

audit

merevitl pckerjaan yang dilakukan.

atas keberlanjutan hubungan adalah apakah terdapat sejumlah

Yang

jutan

proses audit klien dapat independensi.' Awai proses

klien atau pihak ketiga lainnya terhadap auditor akan mengganggu sikap independensiAwd

litigasi oleh auditor yang menyatakan. kecurangan atau penipuan yang

perusahaan, atau kinerja di bawah standar yang berlaku

juga akan merusak sikap independensv

klien asurans dalam litigasi upaya menyelesaikan sengketa

ketiga merupakan 'ancaman advokasi' terhadap independensi.4

Kompetensi-Kompetensi Tertentu

Pcrmasalahan terkait kompetensi tertentu membutuhkan pertimbangan dalam bentukevaluui

klien di tahapan proses penugasan sebelumnya. Berdasarkan situasi-situasi tertentu dari klie

dan industrinya, auditor harus menentukan apakah keahlian yang dibutuhkan mengeni

industri, masalah standar akuntansi tertentu, atau keterampilan non-audit tertentu tersedia

bagi tim audit.

Para anggota tim audit harus memiliki tingkat pelatihan dan kemampuan teknis yang

diperlukan dalam situasi-situasi tertentu, Selain itu, seharusnya terdapat pengarahan, supere

dan reviu yang memadai atas pekerjaan di seluruh tingkatan dalam upaya untuk memberiha

asurans yang memadai bahwa pekerjaan yang dilakukan memenuhi standar-standar kualitas

yang sesuai. Terdapat preerensi untuk kontinuitas dalam kepegawaian dari tahun ke tahum

Pertimbangan terkait apakah perusahaan memiliki sejumlah kompetensi dan sumbe

daya untuk melakukan penugasan baru termasuk mereviu kompetensi rekan dan stafpn•!

ada, di antaranyæ5

Pengetahuan terkait sejumlah industri atau pokok tugas yang relevan.

Pengalaman dengan sejumlah peraturan atau persyaratan pelaporan yang releW1,aW

kemampuan untuk memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan


Kemampuan untuk menyelesaikan penugasan dalam batas waktu pelaporan; pan

ahli tersedia, jika diperlukan.

• Individu-individu yang memenuhi kriteria dan persyaratan kelayakan untuk

reviu pengendalian kualitas atas penugasan tersedia.

Lembar 12 ERROR

Anda mungkin juga menyukai