Anda di halaman 1dari 3

Manajemen Persediaan

OLEH KELOMPOK 5

1. Dwi yasarah

2. Tiara putri M

3. Viana Anggraeni

- Definisi

Persediaan merupakan sejumlah bahan/barang yang disediakan oleh perusahaan, baik berupa bahan
jadi, bahan mentah, maupun barang dalam proses yang disediakan untuk menjaga kelancaran operasi
perusahaan guna memenuhi permintaan konsumen setiap waktu.

- Peran

• Menjaga kelangsungan proses produksi

• Menghindari kehilangan penjualan

• Memperoleh diskon kuantiti

• Mengurangi biaya persediaan

• Mencapai biaya produksi yang efisien

- Fungsi

• Fungsi Decoupling, untuk membantu perusahaan agar bisa memenuhi permintaan langganan tanpa
tergantung pada supplier.

• Fungsi Economic Lot Sizing, persediaan ini perlu mempertimbangkan penghematan-penghematan


(potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit lebih murah dan sebagainya) karena perusahaan
melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul
karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang, investasi, risiko dan sebagainya)

• Fungsi Antisipasi, untuk mengantisipasi dan mengadakan permintaan musiman (seasonal inventories),
menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan untuk menyediakan persediaan pengamanan
(safety stock).

- Karakteristik Persediaan

• Persediaan tersebut merupakan milik perusahan.

• Persediaan tersebut siap dijual kepada para konsumen

Perusahaan Dagang Persediaan Barang Dagangan (finished goods)


Perusahaan Industri Persediaan bahan baku (raw material) Persediaan barang dalam proses (work in
process) Persediaan barang dalam jadi (finished goods) Persediaan barang pembantu (supplies)
Persediaan suku cadang (components parts)

Tujuan Pengelolaan Persediaan

• Menyediakan persediaan yang dibutuhkan untuk menyokong operasi dengan biaya minimum

• Menghilangkan pengaruh ketidakpastian (mis: safety stock)

• Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian

• Untuk mengantisipasi perubahan pada permintaan dan penawaran.

- Metode Manajemen Persediaan

Metode EOQ (Economic Order Quantity)

Reorder Point

Safety Stock

Just in Time

- Metode

Metode EOQ = EOQ atau kuantitas pesanan ekonomis adalah suatu metode untuk menentukan berapa
jumlah pesanan yang paling ekonomis intuk satu kali pesan. Atau dapat juga dikatakan jumlah unit
pembelian yang paling optimal 𝑬𝑶𝑸 = 𝟐𝑫𝑺 𝑪 Ket : D = Penggunaan atau permintaan yang diperkirakan
per periode waktu S = Biaya Pesanan C = Biaya Penyimpanan per unit per tahun Q = Kuantitas
Pemesanan EOQ dapat dihitung menggunakan rumus:

Reorder Point

• Reorder point atau titik pemesanan kembali adalah saat persediaan mencapai titik dimana perlu
dilakukan pemesanan kembali yang dinyatakan dalam persamaan berikut.

Reorder Point = Lead Time x Average Usage

Safety Stock

• Persediaan pengamanan adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga
kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (stock out).

• SS dapat dihitung menggunakan formula:

Safety Stock = (Pemakaian Maksimum – Pemakaian Rata-Rata) Lead Time

Just in time (Kanban System)


Just in time (JIT) merupakan pendekatan untuk meminimalkan total biaya penyimpanan dan persiapan
yang sangat berbeda dari pendekatan tradisional. Pendekatan tradisional mengakui biaya penyiapan dan
kemudian menentukan kuantitas pesanan yang merupakan saldo terbaik dari dua kategori biaya. Dilain
pihak, JIT tidak mengakui biaya persiapan, tetapi sebaliknya JIT mencoba menekan biaya-biaya ini
sampai nol. Jika biaya penyiapan tidak menjadi signifikan, maka biaya tersisa yang akan diminimalkan
adalah biaya penyimpanan, yang dilakukan dengan mengurangi persediaan sampai ketingkat yang
sangat rendah. Hasil dari JIT adalah bahwa persediaan akan dipesan secara periodik dan lebih sering.

Menghitung JIT dapat dilakukan mengunakan formula: Ket : X1 = Unit produk yang harus dijual untuk
mencapai laba tertentu. I = Laba Sebelum Pajak (EBT) F1 = Total Biaya Tetap X2 = Jumlah kualitas non
unit V2 = Biaya Variabel Non Unit V1 = Biaya Variabel Per Unit P = Harga Jual Per Unit X1 = I+F1+X2 . V2P-
V117. 

Sistem ABC Sistem ABC adalah teknik manajemen persediaan dengan membagi persediaan ke dalam tiga
golongan sesuai dengan tingkat penurunan kepentingan yang didasarkan pada nilai rupiah pada
investasi masing-masing golongan persediaan.18. Lanj. • Prinsip manajemen persediaan menerapkan
klasifikasi ABC adalah semua persediaan harus bias dimasukkan ke dalam salah satu kelompok
persediaan, yaitu:

– Kelompok A, merupakan persediaan yang harga per satuannya tinggi dan kontribusi terhadap
penjualan juga tinggi.

– Kelompok B, merupakan persediaan yang harganya lebih rendah dari kelompok A dan kontribusi
terhadap penjualan sedang.

– Kelompok C, merupakan persediaan yang harganya rendah dan kontribusinya terhadap penjualan
juga rendah.

Anda mungkin juga menyukai