Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Sikap

Seorang individu sangat erat hubunganya dengan sikapnyamasing-

masing sebagai ciri pribadinya. Sikap pada umumnya seringdiartikan

sebagai suatu tindakan yang dilakukan individu untukmemberikan

tanggapan pada suatu hal (Saifudin, 2010).

Sikap adalah suatu proses penilaian yang dilakukanoleh seorang

individu terhadap suatu objek (Sarlito, 2009).

2. Sikap perawat

a. Pengertian

Caring adalah suatu proses yang disengaja yang membutuhkan

kesadaran diri, proses memilih, pengetahuan dan keterampilan khusus

serta mempertimbangkan (Kusmiran, 2015).

Caring diartikan juga sebagai sikap peduli yang memudahkan

pasien untuk mencapai peningkatan kesehatan danpemulihan. Caring

sebagai bentuk memberikan perhatian kepada orang lain, berpusat kepada

orang , menghormati harga diri dan kemanusiaan, komitmen untuk

mencegah terjadinya status kesehatan yang memburuk, memberikan

perhatian dan menghormati orang lain (Nursalam, 2014).

Salah satu alasan utama seseorang memilih keperawatan karena

keinginan untuk membantu dan merawat orang lain yang paling


membutuhkan pertolongan. Caring adalah kekuatan pendorong utama

yang memotivasi seseorang untuk memilih profesi keperawatan (Ray,

2010).

Caring tidak tumbuh dengan sendirinya didalam diri seseorang,

tetapi merupakan hasil dari budaya, nilai-nilai, pengaalaman dan

hubungan individu dengan orang lain (Potter & Perry, 2010).

b. Klasifikasi Caring Perawat

- Afektif Caring Perawat Meliputi nilai kemanusiaan, hormat,

kepedulian, empati dan hubungan saling percaya.

- Instrumental Caring Perawat Menunjukan keterampilan dan

kemampuan perawat dalam kognitif dan psikomotor seperti pemberian

obat, perawatan kebersihan pasien, pemenuhan kebutuhan dasar

manusia, dan pendidikan kesehatan

c. Faktor yang mempengaruhi Caring perawat

- Beban Kerja Perawat, Beban kerja yang tinggi menyebabkan stress

yang terjadi pada perawat sehinggamenurunkan motivasi perawat

untuk melakukan Caring. Beban kerja yang tinggimenyebabkan

perawat memiliki waktu yang lebih sedikit untuk memahami

danmemberikan perhatian terhadap pasien secara emosional dan

hanya fokus terhadap kegiatan yang bersifat rutinitas seperti

memberikan obat, melakukan pemeriksaanpenunjang atau menulis

catatan perkembangan pasien (Sobirin, 2006).


- Lingkungan Kerja, Lingkungan kerja memiliki pengaruh yang positif

terhadap perilaku Caring seorang perawat. Lingkungan kerja yang

baik dapan menciptakan tingginya perilaku Caring dan meningkatkan

kualitas kesehatan (Suryani, 2010).

- Pengetahuan dan Pelatihan, Caring tidak tumbuh dengan sendirinya,

tetapi timbul berdasarkan nilai-nilai danpengalaman menjalin

hubungan dengan orang lain. Peningkatan pengetahuan dan pelatihan

perilaku Caring yang diberikan perawat meningkatkan kesadaran

perawat untuk Caring sesuai dengan teori yang telah dikembangkan

(sutriyanti, 2009).

d. Caring dalam pelayanan

Pengaruh Caring dapat ditunjukan dalam kualitas asuhan

keperawatan yang diberikan oleh perawat, dan diharapkan oleh pasien

dalam praktik pelayanan keperawatan. Penampilan sikap caring

merupakan hal yang penting dalam meningkatkan kepuasan pasien akan

pelayanan keperawatan dan menghindari tanggung gugat pasien

(Kusmiran, 2015). Kualitas caring merupakan tingkah laku verbal dan

nonverbal yang ditunjukan oleh perawat dalam memberikan pelayanan

keperawatan (Eriksen, 2003 dalam Kusmiran 2015).Caring merupakan

harapan dari penerima pelayanan kesehatan dalam proses perawatan

(Duffy,2009 dalam Kusmiran, 2015).

Caring merupakan tindakan profesional perawat dalam asuhan

keperawatan pada pasien dan membina hubungan pasien dan perawat,


berfokus pada pelayanan,perasaan kasih sayang dan komunikasi

(Kusmiran, 2015).

e. Indikator Caring Keperawatan

Pengukuran caring dalam keperawatan sangat diperlukan untuk memotret

perilaku caring perawat melalui pendekatan instrumen terukur baik etik

maupun praktik. Beberapa alat ukur mengenai caring telah dirancang

berdasarkan studi literatur dari ilmu keperawatan dan ilmu terkait, seperti

psikologi dan filsafat untuk mengukur indikator mengenai caring.

Pengukuran caring melalui instrumen dapat berfungsi sebagai indikator

empiris kualitas caring (Kusmiran, 2015).

B. Kerangka Konseptual

Variabel Independen Variabel Dependen

Asuhan keperawatan

Sikap Perawat

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

C. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel dapat

menjadi indikator dari variabel lainnya.

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional
Sikap Cara Wawancara Kuesioner 1. Mendukun Ordinal
Perawat perawat g, jika skor
dalam ≥
memberikan mean/medi
asuhan an
keperawatan 1. Kurang
Mendukun
g, jika skor
<
mean/medi
an

D. Hipotesis

Ha : Ada hubungan antara sikap perawat dengan kecemasan pasien dalam

memberikan asuhan keperawatan.

Ho :Tidak ada hubungan antara sikap perawat dengan kecemasan pasien

dalam memberikan asuhan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai