ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan Untuk (a) mengetahui apa yang menjadi dasar
perumusan bagi terjadinya kerugian keuangan negara dalam perkara tindak
pidana korupsi (b) Untuk mengetahui apa yang menjadi dasar pertimbangan
hakim dalam memutus perkara tindak pidana korupsi berkaitan dengan
merugikan keuangan Negara. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode penelitian hukum yang berdampingan antara normatif dan soslologis.
Dalam arti bahwa data berpedoman pada aspek yuridis sebagai salah satu
usaha untuk menemukan hukum pada suatu masalah in concreto.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara: pengamatan, wawancara,
dokumentasi
Berdasarkan hasil pembahasan menunjukkan beberapa permasalahan
seperti: dasar perumusan bagi terjadinya kerugian keuangan negara dalam
perkara tindak pidana korupsi yaitu dengan mengadopsi penjelasan undang-
undang tindak pidana korupsi yaitu bahwa yang dimaksud dengan keuangan
negara atau perekonomian negara adalah seluruh kekayaaan negara dalam
bentuk apapun, yang dipisahkan atau tidak dipisahkan, termasuk di dalamnya
segala bagian kekayaan negara dan segala hak dan kewajiban Badan Usaha
Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, yayasan, badan hukum, dan
perusahaan yang menyertakan modal negara, atau perusahaan yang
menyertakan modal pihak ketiga berdasarkan perjanjian dengan negara serta
dasar pertimbangan hakim dalam memutus perkara tindak pidana korupsi
berkaitan dengan merugikan keuangan negara setelah mempelajari dan
menganalisa tiga (3) kasus perkara tindak pidana korupsi yang dijatuhkan
oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Palu bahwa maka dapat diketahui
bahwa pengertian keuangan negara yang dapat merugikan keuangan negara
dalam perkara tindak pidana korupsi menggunakan pengertian “merugikan
keuangan negara” dalam penjelasan tindak pidana korupsi, bukan pengertian
keuanga negara menurut undang-undang perbendahaan negara atau undang-
undang keuangan negara walaupun dasar pertimbangan tentang merugikan
keuangan negara tetap mengadopsi undang-undang tersebut.
1
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion
Edisi 6, Volume 3, Tahun 2015
kolektif yang telah diterima menjadi kebiasaan “Indonesia merupakan negara keenam
dalam masyarakat), serta persoalan personal terkorup di dunia setelah lima negara
berupa mentalitas korupsi yang menyatu gurem yang lainnya, yakni Kamerun,
dalam kepribadian orang dan bangsa Indonesia Paraguay, Honduras, Tanzania, dan
pada umumnya. Nigeria. Indonesia menduduki peringkat
Kejahatan korupsi cenderung ke-118 di antara 176 negara dalam hal
dikonotasikan sebagai penyakit birokrasi. indeks persepsi korupsi (Corruption
Penyakit ini banyak terjadi pada negara-negara Perception Index CPI). Padahal
yang sedang berkembang termasuk di negara sebelumnya, Indonesia menempati posisi
Republik Indonesia. Korupsi direalisasi oleh ke-100 dari 183 negara. Kenyataan ini
birokrasi dengan perbuatan menggunakan adalah bukti bahwa terciptanya
dana kepunyaan negara yang seharusnya pemerintahan yang bersih hanyalah bunyi-
digunakan untuk kepentingan umum, bunyian belaka.”
digunakan untuk kepentingan pribadi. Korupsi Menurut Lawrence Meir Friedman,
tidak selalu identik dengan penyakit birokrasi dikutip oleh Achmad Ali2 ketiga unsur
pada instansi pemerintah, pada instansi Penegakan Hukum adalah struktur hukum,
swastapun sering terjadi korupsi yang substansi hukum dan budaya hukum. sebagai
dilakukan oleh birokrasinya, demikian juga perwujudan penegakan hukum hanya dapat
pada instansi koperasi. Korupsi merupakan dilakukan jika instrumen sistem hukum
perbuatan tidak jujur, perbuatan yang berjalan sesuai dengan mekanismenya. Ketiga
merugikan dan perbuatan yang merusak sendi- unsur hukum tersebut tidak bisa dipisahkan
sendi kehidupan instansi, lembaga korps dan (three element of legal system).
tempat bekerja para birokrasi. Berdasarkan uraian singkat tersebut di
Untuk memberantas tindak pidana atas, penulis berkenan mengangkat masalah
korupsi di Indonesia, maka diperlukan ini dari sisi penerapan pembuktian yang
kebijakan politik oleh seluruh rakyat Indonesia merupakan salah satu unsur tindak pidana
dalam hal ini pihak legislatif sebagai wadah korupsi sebagaimana diatur dalam Pasal 2 dan
refresentatif rakyat Indonesia, agar korupsi Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun
tidak lagi menjadi masalah besar bagi bangsa 1999 Jo Undang-Undang Nomor 20 Tahun
Indonesia. Dalam memberantas tidak pidana 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
korupsi, salah satu upaya yang ditempuh Korupsi, yaitu khusus mengenai “merugikan
adalah penegakan hukum (law enforcement). keuangan negara” yang telah mendapat
Mengingat korupsi di Indonesia terjadi keputusan tetap dari Pengadilan Negeri
secara sistematik dan meluas sehingga tidak Tipikor Palu. Dengan judul: Penerapan
hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga Pembuktian Putusan Hakim Tentang Unsur
telah melanggar hak-hak sosial dan ekonomi Merugikan Keuangan Negara dalam Tindak
masyarakat secara luas, maka pemberantasan Pidana Korupsi (Studi Putusan Pengadilan
korupsi perlu dilakukan dengan cara luar Tipikor Palu)
biasa. Dengan demikian, pemberantasan B. Rumusan Masalah
tindak pidana korupsi harus dilakukan dengan Adapun rencana masalah yang penulis
cara yang khusus, antara lain penerapan sistem bahas dalam skripsi nanti berorientasi pada :
pembuktian terbalik yakni pembuktian yang 1. Apakah yang menjadi dasar perumusan
dibebankan kepada terdakwa. bagi terjadinya kerugian keuangan negara
Berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi dalam perkara tindak pidana korupsi ?
(IPK) Indonesia bahwa survey Transparansi
2
Internasional, sebuah organisasi internasional Achmad Ali. Menguak Teori Hukum (Legal
anti korupsi yang bermarkas di Berlin, Theory) dan Teori Peradilan (Judicial Jurisprudence),
melaporkan: Termasuk Interpretasi Undang-undang
(Legisprudence). Jakarta, Kencana Prenada. 2009, Hlm
235
2
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion
Edisi 6, Volume 3, Tahun 2015
3 4
Muhammad Djafar Saidi. Hukum Keuangan Bohari. Hukum Keuangan Negara. Tanpa
Negara. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2013, Hlm 11 Penerbit. Makassar, 2006, Hlm 29
3
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion
Edisi 6, Volume 3, Tahun 2015
4
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion
Edisi 6, Volume 3, Tahun 2015
barang dan jasa kurang baik, maka dapat Bidang Pembangunan (Mantan Kepala Dinas
dikatakan juga merugikan keuangan Kehutanan 2010-1011).
negara; Adapun dasar pertimbangan hakim
3. Terdapat transaksi yang memperbesar uang dalam memutus perkara tindak pidana korupsi
negara secara tidak wajar, sehingga dapat berkaitan pengertian kerugian keuangan
dikatakan merugikan keuangan negara negara dengan mengadopsi pengertian
karena kewajiban negara untuk membayar keuangan negara sebagaimana diuraikan
utang semakin besar. dalam penjelasan undang-undang tindak
4. Piutang negara berkurang secara tidak pidana korupsi yaitu:
wajar dapat juga dikatakan merugikan Unsur Merugikan Keuangan Negara atau
keuangan negara. Perekonomian Negara.
5. Kerugian negara dapat terjadi kalau aset 1. Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan
negara berkurang karena dijual dengan keuangan negara atau perekonomian negara
harga yang murah atau dihibahkan kepada adalah seluruh kekayaaan negara dalam
pihak lain atau ditukar dengan pihak swasta bentuk apapun, yang dipisahkan atau tidak
atau perorangan (ruilags) dipisahkan, termasuk di dalamnya segala
6. Untuk merugikan negara adalah dengan bagian kekayaan negara dan segala hak dan
memperbesar biaya instansi atau kewajiban yang timbul karena:
perusahaan. Hal ini dapat terjadi baik - Berada dalam penguasaan, pengurusan,
karena pemborosan maupun dengan cara dan pertanggungjawaban pejabat negara,
lain, seperti membuat biaya fiktif. Dengan baik di tingkat pusat maupun daerah dan
biaya yang diperbesar, keuntungan - Berada dalam pengurusan dan
perusahaan yang menjadi objek pajak pertangungjawaban badan Usaha Milik
semakin kecil dan Negara/Badan Usaha Milik Daerah,
7. hasil penjualan suatu perusahaan yayasan, badan hukum, dan perusahaan
dilaporkan lebih kecil dari penjualan yang menyertakan modal negara, atau
sebenarnya, sehingga mengurangi perusahaan yang menyertakan modal
penerimaan resmi perusahaan tersebut. pihak ketiga berdasarkan perjanjian
Kerugian negara sebagaimana tersebut dengan negara.
merupakan kerugian negara ditinjau dari aspek 2. Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan
hukum keuangan negara dalam arti terkait perekonomian negara kehidupan
dengan pengelolaan keuangan negara yang perekonomian yang disusun sebagai usaha
dilakukan oleh suatu instansi atau suatu bersama berdasarkan asas kekeluargaan
perusahaan yang mengaitkan keuangan negara ataupun usaha masyarakat secara mandiri
dalam aset perusahaan yang bersangkutan. Hal yang berdasarkan pada kebijaksanaan
ini bertujuan untuk memisahkan secara tegas pemerintah, baik ditingkat pusat maupun di
kerugian negara yang terkait dengan hukum daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
keuangan negara dengan hukum pidana. Oleh perundang-undangan yang berlaku yang
karena, dalam UUKN memiliki substansi yang bertujuan memberikan manfaat,
memandang kerugian negara tidak hanya kemakmuran, dan kesejahteraan kepada
tertuju pada pengelolaan keuangan negara seluruh kehidupan masyarakat
tetapi termasuk pula merugikan perekonomian Berdasarkan pertimbangan hakim
negara. Hal ini dapat kita lihat dasar tersebut sehingga terdakwa Drs. Altris
pertimbangan hakim dalam membuktikan Saadjad, MM dinyatakan telah terbukti secara
tindak pidana korupsi dalam dalam hal sah dan meyakinkan bersalah melakukan
merugikan keuangan negara. Dalam perkara Tindak Pidana Korupsi, menjatuhkan pidana
terdakwa Drs. ALTRIS SAAJAD, MM, terhadap terdakwa Drs. Altris Saadjad, MM
Pekerjaan : PNS/Staf ahli Bupati Banggai dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun
dan 2 (dua ) bulan dan kepada terdakwa
5
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion
Edisi 6, Volume 3, Tahun 2015
6
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion
Edisi 6, Volume 3, Tahun 2015
7
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion
Edisi 6, Volume 3, Tahun 2015
8
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion
Edisi 6, Volume 3, Tahun 2015
9
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion
Edisi 6, Volume 3, Tahun 2015
1. Pendekatan dari sisi objek keuangan negara dalam perkara tindak pidana korupsi yaitu
akan meliputi seluruh hak dan kewajiban dengan mengadopsi penjelasan undang-
negara yang dapat dinilai dengan uang, undang tindak pidana korupsi yaitu bahwa
didalamnya termasuk berbagai kebijakan yang dimaksud dengan keuangan negara
dan kegiatan yang terselenggara dalam atau perekonomian negara adalah seluruh
bidang fiskal, moneter dan atau kekayaaan negara dalam bentuk apapun,
pengelolaan kekayaan negara yang yang dipisahkan atau tidak dipisahkan,
dipisahkan. Selain itu segala sesuatu dapat termasuk di dalamnya segala bagian
berupa uang maupun berupa barang yang kekayaan negara dan segala hak dan
dapat dijadikan milik negara berhubung kewajiban Badan Usaha Milik
dengan pelaksanaan hak dan nkewajiban Negara/Badan Usaha Milik Daerah,
tersebut. yayasan, badan hukum, dan perusahaan
2. Dari sisi pendekatan subjek, keuangan yang menyertakan modal negara, atau
negara meliputi negara, dan atau perusahaan yang menyertakan modal pihak
pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan ketiga berdasarkan perjanjian dengan
badan lain yang ada kaitannya dnegan negara;
keuangan negara. 2. Adapun dasar pertimbangan hakim dalam
3. Keuangan negara dari sisi pendekatan memutus perkara tindak pidana korupsi
proses mencakup seluruh rangkaian berkaitan dengan merugikan keuangan
kegiatan yang berkaiatan dengan negara setelah mempelajari dan
pengelolaan objek diatas mulai dari proses menganalisa tiga (3) kasus perkara tindak
perumusan kebijakan dan pengambilan pidana korupsi yang dijatuhkan oleh
keputusan sampai dengan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Palu
pertanggungjawaban. bahwa maka dapat diketahui bahwa
4. Keuangan negara dari sisi pendekatan pengertian keuangan negara yang dapat
tujuan, keuangan negara yang meliputi merugikan keuangan negara dalam perkara
seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan tindak pidana korupsi menggunakan
hukum yang berkaiatan dengan pemilikan pengertian “merugikan keuangan negara”
dan/atau penguasaan objek sebagaimna dalam penjelasan tindak pidana korupsi,
tersebut diatas dalam rangka bukan pengertian keuangan negara menurut
penyelenggaraan pemerintah negara. undang-undang perbendahaan negara atau
Dengan pendekatan sebagaimana undang-undang keuangan negara walaupun
diuraikan diatas, undang-undang nomor 17 dasar pertimbangan tentang merugikan
tahun 2003 merumuskan sebagai berikut : keuangan negara tetap mengadopsi undang-
Keuangan negara adalah: undang tersebut. dengan demikian maka
“semua hak dan kewajiban negara yang perumusan keuangan negara menggunakan
dapat dinilai dengan uang, serta segala beberapa pendekatan yaitu : Pendekatan
sesuatu baik berupa uang maupun berupa dari sisi objek keuangan negara;
barang yang dapat dijadikan milik negara pendekatan subjek, keuangan negara,
berhubung dengan pelaksanaan hak dan pendekatan proses dan pendekatan
kewajiban tersebut”. tujuan.Dengan pendekatan sebagaimana
diuraikan diatas, undang-undang nomor 17
III. PENUTUP tahun 2003 merumuskan Keuangan negara
A. Kesimpulan adalah “semua hak dan kewajiban negara
Dari hasil pemaparan pembahasan pada yang dapat dinilai dengan uang, serta
bab sebelumnya, penulis dapat menarik segala sesuatu baik berupa uang maupun
beberapa kesimpulan sebagai berikut : berupa barang yang dapat dijadikan milik
1. Adapun yang menjadi dasar perumusan negara berhubung dengan pelaksanaan hak
bagi terjadinya kerugian keuangan negara dan kewajiban tersebut.
10
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion
Edisi 6, Volume 3, Tahun 2015
B. Saran
1. Hendaknya Jaksa selaku Penuntut Umum
dalam menyajikan alat-alat bukti ke depan
persidangan lebih memperhatikan
validitasnya agar dapat dijadikan sarana
untuk membenarkan surat dakwaan yang
dibuat khususnya dalam membuktikan
unsur kerugian keuangan negara karena
apabila unsur ini tidak terbukti maka
terdakwa dapat dinyatakan bebas dari
segala tuntutan.
2. Seyogianya pengertian kerugian keuangan
negara tidak hanya apa yang tercantum
dalam penjelasan undang-undang tindak
pidana korupsi atau undang-undang
keuangan negara atau undang-undang
perbendaharaan negara tetapi seharusnya
meliputi juga harta beda terdakwa yang di
dapat dari hasil korupsi.
11
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion
Edisi 6, Volume 3, Tahun 2015
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku - Buku
Achmad Ali. Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicial
Jurisprudence), Termasuk Interpretasi Undang-undang (Legisprudence). Jakarta,
Kencana Prenada, 2009.
Bohari. Hukum Keuangan Negara. Tanpa Penerbit. Makassar, 2006.
Djoko Prakoso. Kejahatan-kejahatan yang merugikan Negara, Bina Aksara, Jakarta,
1987.
Muhammad Ray Akbar, Mengapa harus Korupsi. Penerbit: Akbar, Jakarta, 2008.
Muhammad Djafar Saidi. Hukum Keuangan Negara. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2013.
B. Peraturan Perundang-Undangan
Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendahaan Negara
Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 juncto UU. Nomor 20 Tahun 2001 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
12
Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion
Edisi 6, Volume 3, Tahun 2015
BIODATA
13