Anda di halaman 1dari 1

Pada dasarnya umat manusia dan peradaban kapanpun selalu dibangun melalui ilmu pengetahuan.

Ilmu
tidak bisa di raih tanpa suatu tradisi, yaitu tradisi membaca. Pada suatu survey tingkat membaca yang
di lakukan NOP World Culture Score Indeks, Negara Negara muslim seperti mesir berada di posisi ke 5
dengan tingkat membaca rata rata individu membaca 7 jam 30 menit/minggu. Kemudian pada posisi ke
11 di tempati Saudi Arabia dengan tingkat membaca rata rata individu membaca 6 jam 48
menit/minggu. Setelah Indonesia yang berada di urutan 17 dengan rata rata individu membaca 6
jam/minggu ada Negara Turki dengan rata rata individu membaca 5 jam 40 menit/minggu. Setelah itu
ada survey yang bertentangan dengan survey membaca yaitu survey tingkat literasi yang di ambil dari
situs Sentral Connectited Univerity New Britid Negara msulim seperti Indonesia di urutan 60, Turki di
urutan 50, Tunisia di urutan 52, Malaysia di urutan 53 dan Albania di urutan 54.

Islam sendiri menjunjung tinggi tradisi literasi yang terdapat dalam Al-Quran yaitu bacaan dan
merupakan sumber ilmu pengetahuan. Maka dari itu islam memposisikan tradisi literasi dengan sangat
tinggi. Dimana ayat yang turun pertama merupakan Iqra. Dimana memiliki 3 makna yaitu makna
pertama adalah melafalkan, membaca dengan menghayati tanpa pperlu dilafalkan dan membaca
fenomena alam semesta. Fenomena zaman arab pada masa lalu yaitu masyarakat arab yang dikenal
dengan syiir yang luar biasa, tida menulis dan tidak membaca karena menghafalyang disebut tradisi
sastralisa. Pada zaman itu jika ada orang yang munulis maka itu di anggap aib dan dianggap rendah.
Maka fenomena fenomena yang terjadi tadi harus dipelajari agar tradisi membaca tidak hanya dilihat
satu arah. Membaca dalam arti yang sebenarnya dan membaca dengan berpikir

Anda mungkin juga menyukai