Anda di halaman 1dari 1

Menurut Aristoteles bahasa adalah alat untuk

menyampaikan pikiran, perasaan atau


gagasan kepada orang lain. Bahasa berperan
penting sebagai alat untuk menjalin
komunikasi yang efektif. Komunikasi yang
1. Asimilasi adalah perubahan bunyi dari
efektif merupakan komunikasi yang
dua bunyi yang sama menjadi bunyi yang
menggunakan bahasa yang jelas, tepat
sama atau hampir sama. Hal ini
makna, dan tidak bertele-tele. Bahasa yang
disebabkan karena bunyi-bunyi bahasa
efektif sangat terkait dengan bunyi bahasa
itu diucapkan secara berurutan sehingga
(fonem). Fonem merupakan unsur bahasa
berpotensi untuk saling mempengaruhi
yang paling kecil yang dapat atau berfungsi
dan dipengaruhi.
membedakan makna (Chaer, 2009: 125).
Konsep dasar fonem adalah beda fonem beda
2. Disimilasi adalah perubahan makna, ketika bentuk yang disampaikan
bunyi dari bunyi yang sama atau Fonologi adalah bagian tata bahasa berbeda maka juga akan memunculkan
mirip menjadi bunyi yang tidak atau bidang ilmu bahasa yang makna yang berbeda.
sama atau berbeda. menganalisis bunyi bahasa secara
umum Fonologi mempunyai dua Masuknya program-program televisi
3. Modifikasi vokal adalah perubahan cabang ilmu yaitu fonetik dan Indonesia memberikan pengaruh yang sangat
bunyi vokal sebagai akibat dari fonemik. Fonetik adalah bagian baik terhadap penggunaan bahasa Indonesia
pengaruh bunyi lain yang di Timor Leste terutama melalui tayangan
fonologi yang mempelajari cara
mengikutinya. Perubahan ini sinetron dan lagu-lagu pop Indonesia. Akan
sebenarnya bisa dimasukkan ke dalam
menghasilkan bunyi bahasa atau
tetapi, minimnya pemelajaran bahasa
peristiwa asimilasi, tetapi karena kasus bagaimana suatu bunyi bahasa Indonesia di sekolahsekolah formal
ini tergolong khas, maka perlu diproduksi oleh alat ucap manusia. menyebabkan generasi muda Timor Leste
disendirikan. Fonemik adalah bagian fonologi yang tidak dapat memahami bahasa Indonesia
mempelajari bunyi ujaran menurut secara komprehensif.

4. Netralisasi adalah perubahan bunyi fungsinya sebagai pembeda arti.


fonem sebagai akibat pengaruh dari Fonologi adalah bidang linguistik Timor Leste yang dahulu pernah menjadi
lingkungan. bagian dari wilayah Indonesia, Kemerdekaan
yang mempelajari, menganalisis, dan Perubahan Bunyi
yang diraih oleh Timor Leste tersebut,
membicarakan runtutan bunyi-bunyi
5. Zeroisasi adalah penghilangan bunyi fonemis sebagai idealnya memberikan kemerdekaan bagi
bahasa (Chaer, 2003: 102). Kajian ini bangsa ini untuk mengatur diri mereka.
akibat upaya penghematan atau ekonomisasi pengucapan
secara khusus hanya membahas Namun persoalannya tidak semudah itu.
perubahan bunyi bahasa yang Diperlukan banyak proses di segala bidang
6. Metatesis adalah proses pengubahan urutan fonem yang untuk mengurus diri sendiri. Sebagai negara
disebabkan oleh perkembangan
terdapat dalam suatu kata atau perubahan urutan bunyi yang berbatasan langsung dengan Timor
fonemis pada suatu kata sehingga menjadi dua bentuk kata sejarah. Perubahan bunyi ini tidak
Leste, peran bahasa Indonesia menjadi sangat
yang bersaing. Hanya beberapa kata saja yang mengalami berkaitan dengan kajian fonologi,
krusial untuk menjalin kerja sama yang baik
metatesis ini. melainkan berkenaan dengan di antara kedua negara. Peran bahasa
pemakaian sejumlah unsur leksikal di Indonesia sebagai bahasa kerja di Timor Leste
7. Diftongisasi adalah perubahan bunyi vokal tunggal dalam masyarakat dan budaya. sejalan dengan bahasa Inggris telah diatur di
(monoftong) menjadi dua bunyi vokal atau vokal rangkap Perubahan bunyi bahasa yang dalam konstitusi RDTL pasal 129.
(diftong) secara berurutan.
berkenaan dengan perkembangan
sejarah pemakaian bahasa ini adalah Di antara kesalahan berbahasa yang sering
8. Monoftongisasi adalah perubahan dua bunyi vokal dilakukan oleh pemelajar BIPA di Timor Leste
sebagai berikut
atau vokal rangkap (diftong) menjadi vokal tunggal adalah dalam hal kesalahan artikulasi kata.
(monoftong). Perubahan bunyi tersebut berdampak pada
dua kemungkinan. Pertama, apabila
perubahan itu tidak sampai membedakan
9. Anaptiksi atau suara bakti adalah perubahan bunyi dengan jalan
makna atau mengubah identitas fonem, maka
menambahkan bunyi vokal tertentu di antara dua konsonan untuk
bunyi-bunyi tersebut masih merupakan
memperlancar pengucapan. Bunyi yang bisa ditambahkan adalah
alofon atau varian bunyi dari fonem yang
bunyi vokal lemah, dalam bahasa Indonesia bunyi vokal lemah ini
sama. Tetapi, apabila perubahan bunyi itu
terdapat dalam kluster (dua konsonan berdampingan dalam satu
sudah sampai berdampak pada pembedaan
kata).
makna atau mengubah identitas fonem, maka
bunyi-bunyi tersebut merupakan alofon dari
fonem yang berbeda. Dengan kata lain,
perubahan itu disebut sebagai perubahan
fonemis (Muslich, 2014: 243).

Anda mungkin juga menyukai