Anda di halaman 1dari 17

PENTINGNYA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

DI PERGURUAN TINGGI

Jonathan Alexander Sinaga


SMA NEGERI 2 TARUTUNG

Abstrak:
Tulisan ini dibuat bertujuan untuk memberi motifasi kepada para
akademisi mengenai pentingnya mempelajari dan memahami bahasa
Indonesia dengan benar. Diduga banyak mahasiswa maupun masyarakat
Indonesia yang sudah terbiasa berbahsa namun tanpa mengikuti kaidah
berbahasa yang benar. Bahasa yang benar adalah bahasa yang idealnya
menaati kaidah secara penuh. Ketepatan kaidah tata bahasa, intonasi, serta
ekspresi adalah komponen yang mutlak harus dipenuhi oleh sang
pembicara. Bahasa yang benar ini digunakan dalam situasi formal yang
cenderung kaku dan bersifat satu arah dalam situasi lisan. Misalnaya
berpidato yang sungguh-sungguh taat asas terhadap kaidah. Sedangkan
bahasa yang baik adalah bahasa yang memiliki kesesuaian situasi dan
kondisi pembicaraan.Menjadi tanggung jawab bersama mengenai
eksistensi bahasa Indonesia di negeri tercinta ini utamanya para akademisi
dan praktisi pendidikan.

Kata kunci: Pembelajaran, Bahasa Indonesia, Perguruan Tinggi

A. Pendahuluan masyarakatnya menggunakan


Bahasa Indonesia di bahasa sebagai syarat
samping sebagai alat kumunikasi menyampaikan informasi.
bagi masyarakat Indonesia juga Berbicara tentang bahasa
sebagai bahasa peresatuan yang berarti seseorang atau kelompok
wajib dipertahankan dan digunakan sedang membicarakan sebuah
serta dibahasakan dengan baik dan alat, yaitu sebuah alat yang dapat
benar. Disayangkan ternyata masih menjadi kebutuhan pokok dan
banyak masyarakat Indonesia yang menjadi pemersatu setiap orang
belum bisa berbahsa Indonesia yang memahami bahasa tersebut.
dengan baik dan benar. Perlu Oleh karena itu mengingat
dipahami bahwa bahasa adalah pentingnya bahasa, terlebih
pendukung utama dalam bahasa nasional Indonesia, maka
berkomunikasi antar sesama, perguruan tinggi sebagai institusi
bertujuan dari itu agar pesannya yang menangani pendidikan,
dapat tersampaikan dengan baik tentu bertanggung jawab untuk
kepada orang yang melakukan memberikan informasi dan
interaksi dan komunikasi. Di semua menyampaikan kepada
belahan negeri ini mestinya
Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 59
masyarakat tentang pentingnya menggunakan bahasa yang baik
berbahasa dan benar. Atau dapat dijelaskan
Indonesia yang baik dan benar. juga bahwa Bahasa Indonesia yang
Karena berbahasa Indonesia baik dan benar adalah Bahasa
dengan benar sebagai ciri dan Indonesia yang digunakan sesuai
identitas bangsa. dengan situasi pembicaraan (yakni,
B. Pengertian Bahasa Indonesi sesuai dengan lawan bicara, tempat
yang baik dan benar pembicaraan, dan ragam
Bahasa yang benar adalah pembicaraan) dan sesuai dengan
bahasa yang idealnya menaati kaidah yang berlaku dalam Bahasa
kaidah secara penuh. Ketepatan Indonesia (seperti: sesuai dengan
kaidah tata bahasa, intonasi, serta kaidah ejaan, pungtuasi, istilah, dan
ekspresi adalah komponen yang tata bahasa).
mutlak harus dipenuhi oleh sang 1. Pemakaian Kata dan
pembicara. Bahasa yang benar ini Kalimat
digunakan dalam situasi formal Kata yang dipakai dalam
yang cenderung kaku dan bersifat Bahasa Indonesia adalah kata
satu arah dalam situasi lisan. yang tepat dan serasi serta baku.
Sebagai contoh, kita ambil pidato Kata yang tepat dan serasi
yang sungguh-sungguh taat asas merupakan kata yang sesuai
terhadap kaidah. dengan gagasan atau maksud
Bahasa yang baik adalah penutur atau sesuai dengan arti
bahasa yang memiliki kesesuaian sesungguhnya dan sesuai dengan
situasi dan kondisi pembicaraan. Saat situasi pembicaraan (sepert:
kita berbicara atau menulis, kita akan sesuai dengan lawan bicara,
menyesuaikan bahasa dan cara topik pembicaraan, ragam
berbicara atau menulis kita dengan pembicaraan, dsb.). Kata yang
yang diajak bicara dan situasi serta baku merupakan kata yang
kondisi pembicaraan. Contohnya, kita sesuai dengan ejaan (yakni:
tidak mungkin berbicara EYD). Kalimat yang dipakai
menggunakan bahasa ilmiah dengan dalam Bahasa Indonesia adalah
seorang anak TK, kita tidak akan kalimat yang efektif. Kalimat
menggunakan bahasa Indonesia baku efektif harus;
saat menulis buku harian, atau a. mudah dipahami oleh
presiden tidak akan menggunakan orang lain,
bahasa “gaul” saat berpidato. b. memenuhi unsur penting
Dari uraian di atas dapat kita kalimat (minimal ada
simpulkan bahwa bahasa yang baik subjek dan predikat,
dan benar adalah bahasa yang taat terutama untuk ragam
terhadap asas, kaidah yang digunakan tulis),
sesuai dengan situasi dan kondisi c. menggunakan kata yang
pembicaraan yang tepat. Tulisan tepat dan serasi,
ilmiah adalah salah satu bentuk d. gramatikal (seperti:
kebahasaan yang menggunakan menggunakan pungtuasi
bahasa yang baik dan benar. dan kata yang baku,
Presentasi, seminar, lokakarya, menggunakan struktur
simposium, dan sejenisnya adalah yang benar, frasa selalu D-
juga bentuk-bentuk kebahasaan yang M, menggunakan kata
Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 60
yang morfologis, Fonologi pada umumnya
menggunakan kata yang dibagi atas dua bagian
sesuai dengan yaitu Fonetik dan Fonemik
fungsinya/kedudukannya), .
e. rasional (yakni, - Fonetik adalah ilmu
menggunakan gagasan yang yang menyelidiki dan
dapat dicerna oleh akal sehat) menganalisa bunyi-
f. efisien (menggunakan unsur bunyi ujaran yang
sesuai kebutuhan, tidak boleh dipakai dalam tutur,
berlebihan), serta mempelajari
g. tidak ambigu (tidak bagaimana
menimbulkan dua arti yang menghasilkan bunyi-
membingungkan).
bunyi tersebut dengan
alat ucap manusia.
2. Pemakaian Paragraf
- Fonemik adalah ilmu
dalam Bahasa
yang mempelajari
Indonesia
bunyi-ujaran dalam
Paragraf yang dipakai
dalam Bahasa Indonesia adalah fungsinya sebagai
paragraf yang baik. Paragraf pembeda arti.
ini harus; Jika dalam fonetik
a. mempunyai satu pikiran kita mempelajari segala
utama, macam bunyi yang dapat
b. mempunyai koherensi yang dihasilkan oleh alatalat
baik (hubungan antar ucap serta bagaimana
unsurnya sangat erat) tiaptiap bunyi itu
dan semua dilaksanakan, maka dalam
unsurnya fonemik kita mempelajari
tersusun secara sistematis, dan menyelidiki
serta kemungkinan-
kemungkinan, bunyi-
c. menggunakan kalimat
ujaran yang manakah yang
yang efektif.
dapat mempunyai fungsi
untuk membedakan arti.
C. Kaidah Dasar Bahasa b. Homograf
Indonesia 1. Fonologi Homograf terdiri
Fonologi adalah atas kata homo berarti
ilmu tentang perbendaharaan sama dan graf (graph)
fonem sebuah bahasa dan berarti tulisan. Homograf
distribusinya. Hal-hal yang ditandai oleh kesamaan
dibahas dalam fonologi tulisan, berbeda bunyi, dan
antara lain sebagai berikut. a. berbeda makna. Contoh:
Fonetik dan Fonemik
Apel = buah ;
Bagian dari apel=upacara teras =
Tatabahasa yang mempelajari pejabat utama' teras =
bunyi-bunyi bahasa pada lantai depan rumah, teras =
umumnya dalam Ilmu bidang datar yang miring
Bahasa disebut fonologi.
Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 61
di perbukitan serang= sebuah kata dasar atau bentuk
mendatangi untuk dasar.
menyerang; Serang = nama b. Sufiks atau akhiran
tempat Sufiks atau
c. Diftong akhiran adalah semacam
Diftong adalah vokal morfem terikat yang
yang berubah kualiasnya. dilekatkan di belakang suatu
Dalam sistem tulisan diftong morfem dasar.
biasa dilambangkan oleh dua c. Konfiks
huruf vokal. Kedua huruf Konfiks adalah
vokal itu tidak dapat gabungan dari dua macam
dipisahkan. Bunyi /aw/ pada imbuhan atau lebih yang
kata "harimau" adalah bersama-sama membentuk
diftong, sehingga <au> pada satu arti.
suku kata "-mau" tidak dapat Di sini perlu
dipisahkan menjadi "ma·u" ditegaskan bahwa antara
seperti pada kata "mau". konfiks dan gabungan
Demikian pula halnya imbuhan ada perbedaan besar.
dengan deretan huruf vokal Pada gabungan imbuhan tiap-
<ai> pada kata "sungai". tiap unsur tetap
Deretan huruf vokal itu mempertahankan arti dan
melambangkan bunyi diftong fungsinya masing-masing.
/ay/ yang merupakan inti Bentuk-bentuk seperti
suku kata "-ngai". mempercepat,
Diftong berbeda dari mempersatukan, dibesarkan,
deretan vokal. Tiap-tiap san lain-lain masingmasing
vokal pada deretan vokal mengandung makna dan
mendapat hembusan napas fungsi tersendiri. Imbuhan me
yang sama atau hampir sama; + per, me + per + kan, dan di
kedua vokal itu termasuk + kan di sini bukanlah
dalam dua suku kata yang konfiks tetapi merupakan
berbeda. Bunyi /aw/ dan /ay/ gabungan imbuhan dari
pada kata "daun" dan "main", prefiks dan sufiks.
misalnya, bukanlah diftong, Sebaliknya,
karena baik [a] maupun [u] bentukbentuk seperti
atau [i] masing-masing pertahanan, kebesaran,
mendapat aksen yang permainan, dan lainlain
(hampir) sama dan mengandung struktur yang
membentuk suku kata berbeda dengan bentuk-
tersendiri sehingga kata bentuk di atas. Karena di sini
"daun" dan "main" masing- bentuk per – an dan ke – an
masing terdiri atas dua suku tidak dapat ditafsirkan secara
kata. tersendiri, tatapi bersama-
2. Morfologi (Imbuhan) sama membentuk satu arti
a. Prefiks atau awalan dan bersama-sama pula
Prefiks atau awalan membentuk satu fungsi.
adalah suatu unsur yang secara Bantuk ini dalam realisasinya
struktural diikatkan di depan terbelah, tetapi pembelahan

Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 62


itu tidak mengurangi produktif lagi;
hakekatnya sebagai satu pemakaiannya terbatas
morfem. Morfem semacam ini pada beberapa kata saja.
desibut morfem terbelah. Infiks yang ada dalam
Bentuk-bentuk semacam ini bahasa Indonesia
tidak janggal dalam bahasa hanyalah: -el, -er, dan –em.
Indonesia. Kata-kata seperti D. Sintaksio
tali, gunung, dan lain-lain Kata sintaksis
juga jelas merupakan satu berasal dari bahasa
kesatuan tetapi kadang- Yunani, yaitu sun yang berarti
kadang bentuk itu mengalami dengan´ dan kata tattein yang
proses pembelahan yaitu berarti menempatkan´. Jadi,secara
ketika disisipkan infiks –em etimologi berarti:menempatkan
padanya, menjadi temali dan bersama-sama kata-kata
gemunung. Proses menjadi kelompok kata atau
pembelahan pada kata atau kalimat.
morfem terikat bukan 1. Struktur Sintaksio
persoalan baru, tetapi tidak Secara umum struktur
pernah diberi tempat yang sintaksis terdiri dari susunan
wajar. Oleh karena itu subjek (S), predikat (P), objek
Tatabahasa Tradisional (O), dan keterangan (K) yang
memperlakukan konfiks- berkenaan dengan fungsi
konfiks sebagai gabungan sintaksis. Nomina, verba,
biasa dari prefiks dan sufiks. ajektifa, dan numeraliaberkenaan
Kita harus memulangkan dengan kategori sintaksis.
kedudukannya yang Sedangkan pelaku, penderita,dan
sebenarnya sebagai suatu penerima berkenaan dengan
bentuk (morfem) dengan satu peran sintaksis.
kesatuan fungsi dan arti. Eksistensistruktur sintaksis
Sekedar untuk terkecil ditopang oleh urutan
menggarisbawahi, bahwa kata, bentuk kata, dani nt onasi ;
gabungan imbuhan adalah bisa juga ditambah dengankon
pemakaian beberapa imbuhan ektor yang biasanya disebut
sekaligus pada suatu kata konjungsi. Peran ketiga alat
dasar, yang masing-masing sintaksis itu tidak sama antara
mempertahankan arti dan bahasa yang satu dengan yang
fungsinya. Imbuhan-imbuhan lain
yang biasa dipakai bersama- 2. Kata Sebagai Satuan
sama adalah: me-kan, mem- Sintaksio
per-kan, di-per-kan, ter-kan, Sebagai satuan
ber-kan, dan lain-lain. terkecil dalam sintaksis,kata
d. Infiks berperan sebagai pengisi
Infiks adalah fungsi sintaksis, penanda
semacam morfem terikat kategori sintaksis, dan perangkai
yang disispkan pada sebuah dalam penyatuan satuansatuan
kata antara konsonan pertama ataubagian-bagian dari
dan vokal pertama. Jenis satuan sintaksis.
morfem ini sekarang tidak
Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 63
Kata sebagai pengisi satuan bahasa Belanda etymologie yang
sintaksis, harus dibedakan adanya berakar dari bahasa Yunani;
dua macam kata yaitu kata penuh étymos (arti sebenarnya adalah
dan kata tugas. Kata penuh adalah sebuah kata) dan lògos (ilmu).
kata yang secara leksikal Pendeknya, kata etimologi itu
mempunyai makna, mempunyai sendiri datang dari bahasa
kemungkinan untuk mengalami Yunani ήτυμος (étymos, arti
proses morfologi, merupakan kelas kata) dan λόγος (lógos, ilmu).
terbuka, dan dapatberdiri sendiri Beberapa kata yang telah
sebagai sebuah satuan. Yang diambil dari bahasa lain,
termasuk kata penuh adalah kemungkinan dalam bentuk yang
katakata kategori nomina, verba, telah diubah (kata asal disebut
adjektiva, adverbia, dan numeralia. sebagai etimon). Melalui naskah
Misalnya mesjid memiliki makna µ tua dan perbandingan dengan
tempat ibadah orang Islam. bahasa lain, etimologis mencoba
Sedangkan kata tugas adalah kata untuk merekonstruksi asal-usul
yang secara leksikal tidak dari suatu kata - ketika mereka
mempunyai makna, tidak memasuki suatu bahasa, dari
mengalami proses morfologi, sumber apa, dan bagaimana
merupakan kelas tertutup, dan di bentuk dan arti dari kata tersebut
dalam peraturan dia tidak dapat berubah. Adapun mengenai ide
berdiri sendiri. Yang termasuk kata dasar dalam etimologi dapat
tugas adalah kata-kata kategori disampiakan sebagai berikut;
preposisi dan konjungsi. a) Kata-kata biasanya dimulai
Misalnyadan tidak mempunyai dengan bentuk yang lebih
makna leksikal, tetapi mempunyai panjang dan kemungkinan
tugas sintaksis untuk juga lebih rumit, yang
menggabungkan menambah kemudian menjadi lebih
duabuah konstituen. sederhana atau lebih singkat.
Kata-kata yang termasuk Misalnya, mesa (“kerbau”)
kata penuh mempunyai dalam Bahasa Jawa Krama
kebebasan yang mutlak, atau berasal dari Sansekerta
hampir mutlak sehingga dapat mahisa.
menjadi pengisi fungsi-fungsi b) Sebaliknya dengan butir di
sintaksis. Sedangkan kata tugas atas, kata-kata yang pendek
mempunyai kebebasan yang dapat diperpanjang dengan
terbatas, selalu terikat dengan penambahan imbuhan pada
kata yang ada di belakangnya kata itu. Misalnya, kata,
(untuk preposisi), atau kedokteran berasal dari
yangberada di depannya (untuk ke+dokter+an (dokter berasal
posposisi), dan dengan kata-kata dari Bahasa Belanda).
yang dirangkaikannya (untuk c) Kata-kata slang (yang tidak
konjungsi). resmi) dapat diterima menjadi
E. ETIMOLOGI bahasa resmi. Kadang-kadang
Etimologi adalah cabang yang sebaliknya juga terjadi,
ilmu linguistik yang mempelajari kata-kata yang resmi menjadi
asal-usul suatu kata. Misalkan kata slang.
etimologi sebenarnya diambil dari
Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 64
d) Kata-kata yang "kasar" atau 3. WacanaTeknis (Tertulis)
"kotor" dapat menjadi Contoh : Karangan
eufemisme, dan bisa juga ilmiah, skripsi, tesis, buku
e) Kata-kata yang tabu mungkin pelajaran, laporan resmi,
dihindari dan kemudian lenyap, dan lain-lain.
seringkali digantikan oleh 4. Pembicaraan Formal (Lisan).
eufemisme atau pengandaian Contoh : Murid
kata. kepada guru, bawahan kepada
f) Kata-kata dapat dilebur menjadi atasan, layanan pelanggan
kata portmanteau, seperti kepada pelanggan, menteri
misalnya polda, sebuah kepada presiden, dsb. Tidak
peleburan dari kata polisi dan hanya terbatas kepada orang
daerah. yang dihormati saja karena
g) Kata-kata dapat dimulai sebagai presiden umumnya berbicara
akronim, seperti SIM (“Surat pada rakyat jelata dengan
Izin bahasa formal.
Bahasa adalah suatu
Mengemudi”).
sistem dari lambang bunyi
arbitrer yang dihasilkan oleh
F. Bahasa Baku dan Penggunaan alat ucap manusia dan dipakai
Pada Tulisan Dan Lisan. oleh masyarakat komunikasi,
Setiap negara atau suatu kerja sama dan identifikasi
wilayah umumnya memiliki bahasa diri. Bahasa lisan merupakan
resmi masing-masing yang bahasa primer, sedangkan
digunakan oleh rakyatnya. bahasa tulisan adalah bahasa
Pengertian bahasa baku adalah sekunder. Arbitrer yaitu tidak
bahasa yang menjadi bahasa pokok adanya hubungan antara
yang menjadi bahasa standar dan lambang bunyi dengan
acuan yang digunakan sehari-hari bendanya.
dalam masyarakat. Bahasa baku
mencakup pemakaian sehari-hari G. Fungsi, Jenis, Ragam dan
pada bahasa percakapan lisan MacamMacam Bahasa
maupun bahasa tulisan. 1. Fungsi Bahasa
Penggunaan bahasa baku
Dalam
lazim dipakai dalam situasi dan
kondisi sebagai berikut: 1. Masyarakat
Komunikasi Resmi (Tertulis). a. Alat untukberkomunikasi
Contoh : Surat- dengan sesama manusia.
menyurat resmi, pengumuman b. Alat untuk bekerja sama
resmi, undangundang, peraturan, dengan sesama manusia.
dan lain-lain. c. Alat untuk
2. Pembicaraan Formal di Depan mengidentifikasi diri.
Umum (Lisan). 2. Jenis-Jenis dan Ragam
Contoh: Pidato, (
ceramah, khotbah, Keragaman Bahasa) :
mengajar sekolah, a. Ragam bahasa pada
mengajar kuliah,
bidang tertentu seperti
dan lain sebagainya.
bahasa istilah hukum,
Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 65
bahasa sains, bahasa berlaku sejak tahun 1972. Ejaan
jurnalistik, dsb. ini menggantikan ejaan
b. Ragam bahasa pada sebelumnya, Ejaan Republik
perorangan atau idiolek atau Ejaan Soewandi.
seperti gaya bahasa mantan Pada 23 Mei 1972,
presiden Soeharto, gaya sebuah pernyataan bersama
bahasa benyamin , dan lain telah ditandatangani oleh
sebagainya. Menteri Pelajaran Malaysia pada
c. Ragam bahasa pada masa itu, Tun Hussien Onn dan
Menteri Pendidikan dan
kelompok anggota
Kebudayaan Republik Indonesia,
masyarakat suatu wilayah
Mashuri. Pernyataan bersama
atau dialek seperti dialek
tersebut mengandung
bahasa madura, dialek bahasa
persetujuan untuk melaksanakan
medan, dialek bahasa sunda,
asas yang telah disepakati oleh
dialek bahasa bali, dialek
para ahli dari kedua negara
bahasa jawa, dan lain
tentang Ejaan Baru dan Ejaan
sebagainya.
Yang Disempurnakan. Pada
d. Ragam bahasa pada
tanggal 16 Agustus 1972,
kelompok anggota
berdasarkan Keputusan Presiden
masyarakat suatu golongan
No. 57, Tahun 1972, berlakulah
sosial seperti ragam bahasa
sistem ejaan Latin (Rumi dalam
orang akademisi beda dengan
istilah bahasa Melayu Malaysia)
ragam bahasa orangorang
bagi bahasa Melayu dan bahasa
jalanan.
Indonesia. Di Malaysia ejaan
e. Ragam bahasa pada bentuk baru bersama ini dirujuk sebagai
bahasa seperti bahasa lisan Ejaan Rumi Bersama (ERB).
dan bahasa tulisan. Selanjutnya
f. Ragam bahasa pada suatu Departemen Pendidikan
situasi seperti ragam bahasa dan Kebudayaan
formal (baku) dan informal menyebarluaskan buku
(tidak baku). panduan pemakaian
Bahasa lisan lebih ekspresif berjudul "Pedoman Ejaan
di mana mimik, intonasi, dan Bahasa Indonesia yang
gerakan tubuh dapat bercampur Disempurnakan".
menjadi satu untuk mendukung Pada tanggal 12 Oktober
komunikasi yang dilakukan. Lidah 1972, Panitia
setajam pisau / silet oleh karena itu Pengembangan
sebaiknya dalam berkata-kata Bahasa
sebaiknya tidak sembarangan dan Indonesia, Departemen
menghargai serta menghormati Pendidikan dan Kebudayaan,
lawan bicara / target komunikasi. menerbitkan buku "Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia
H. Ejaan Yang Disempurnakan yang Disempurnakan" dengan
(EYD) penjelasan kaidah penggunaan
Ejaan Yang yang lebih luas. Setelah itu,
Disempurnakan (EYD) adalah Menteri Pendidikan dan
ejaan Bahasa Indonesia yang Kebudayaan dengan surat
putusannya No. 0196/1975
Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 66
memberlakukan "Pedoman Umum dibuat dengan membuat kata
Ejaan Bahasa Indonesia yang pertama pada baris pertama
Disempurnakan dan Pedoman masuk ke dalam (geser ke
Di setiap paragraf harus diuraikan. Paragraf yang pendek memuat dua
bagian penting, yakni : jauh lebih baik, karena paragraf-
a. Kalimat Pokok paragraf yang panjang hanya
b. Biasanya diletakkan pada awal akan meimbulkan kebosanan
pembaca.
paragraf, tetapi bisa juga
diletakkan pada bagian tengah b. Paragraf Penghubung
Umum sebelah kanan) beberapa
Pembentukan Istilah". ketukan atau spasi. Demikian
Perbedaan-perbedaan pula dengan paragraf
antara EYD dan ejaan berikutnya mengikuti
sebelumnya adalah: penyajian seperti paragraf
• 'tj' menjadi 'c' : tjutji → cuci pertama.
• 'dj' menjadi 'j' : djarak → jarak 2. Syarat sebuah paragraf
• 'oe' menjadi 'u' : oemoem -> maupun akhir paragraf.
umum Kalimat pokok adalah kalimat
• 'j' menjadi 'y' : sajang → sayang yang inti dari ide atau gagasan
• 'nj' menjadi 'ny' : darisebuahparagraf. Biasanya
njamuk → nyamuk berisi suatu pernyataan yang
nantinya akan dijelaskan lebih
• 'sj' menjadi 'sy' : sjarat → syarat
lanjut oleh kalimat lainnya
• 'ch' menjadi 'kh' : achir → akhir
dalam bentuk kalimat penjelas.
• awalan 'di-' dan kata depan 'di'
c. Kalimat Penjelas
dibedakan penulisannya. Kata
Kalimat penjelas
depan 'di' pada contoh "di
adalah kalimat yang
rumah",
memberikan
"di sawah", penulisannya
penjelasan tambahan
dipisahkan dengan spasi,
atau detail rincian dari
sementara 'di-' pada dibeli,
kalimat pokok suatu
dimakan ditulis serangkai
paragraf.
dengan kata yang mengikutinya.
3. Bagian-Bagian Suatu
Untuk penjelasan
Paragraf yang Baik
lanjutan tentang penulisan
tanda baca, dapat dilihat pada a. Terdapat ide atau
Penulisan tanda baca sesuai EYD gagasan yang menarik
dan diperlukan untuk
I. Paragraf 1. Pengertian merangkai
keseluruhan tulisan.
Paragraf
b. Kalimat yang satu
Paragraf adalah suatu
dengan yang lain
bagian dari bab pada sebuah
saling berkaitan dan
karangan atau karya ilmiah yang
berhubungan dengan
mana cara penulisannya harus
wajar.
dimulai dengan baris baru.
Paragraf dikenal juga dengan
nama lain alinea. Paragraf
Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 67
4. Jenis Paragraf esensial adalah bahwa
Berdasarkan Sifat dan paragraf itu harus
Tujuannya merupakan suatu
Keraf (1980:63-66) kesimpulan yang bulat
memberikan penjelasan atau betul-betul
tentang jenis paragraf mengakhiri uraian itu serta
berdasarkan sifat dan Paragraf dapat menimbulkan
penghubung adalah semua banyak kesan kepada
paragraf yang terdapat di antara pembacanya.
paragraf pembuka dan paragraf 5. Jenis Paragraf
penutup. Inti persoalan yang Berdasarkan Letak
akan dikemukakan penulisan Pikiran Utama
terdapat dalam paragraf-paragraf Letak kalimat utama
ini. Oleh Sebab itu dalam juga turut menentukan jenis
membentuk paragraf-paragraf paragraf. Penjenisan paragraf
penghubung harus diperhatikan berdasarkan letak kalimat
agar hubungan antara satu utama ini berpijak pada
paragraf dengan paragraf yang pendapat Sirai, dan
lainnya itu teratur dan disusun
kawankawan(1985:70-71)
secara logis.
yang mengemukakan empat
Sifat paragraf-paragraf penghubung
cara meletakkan kalimat
bergantung pola dari jenis
utama dalam paragraf.
karangannya. Dalam karangan-
a. ParagrafDeduktif
karangan yang bersifat deskriptif,
Paragraf dimulai dengan
naratif, eksposisis, paragraf-paragraf
mengemukakan persoalan
itu harus disusun berdasarkan suatu
pokok atau kalimat utama.
perkembangan yang logis. Bila uraian
Kemudian diikuti dengan
itu mengandung pertentangan
kalimat-kalimat penjelas
pendapat, maka beberapa paragraf
yang berfungsi
disiapkan sebagai dasar atau landasan
menjelaskan kalimat
untuk kemudian melangkah kepada
utama. Paragraf ini
paragraf-paragraf yang menekankan
biasanya dikembangkan
pendapat pengarang.
dengan metode berpikir
panjang, tetapi juga tidak berarti
deduktif, dari yang umum
terlalu pendek. Hal yang paling
ke yang khusus. Dengan
tujuannya sebagai berikut. c. Paragraf Penutup
a. Paragraf Pembuka. Paragraf penutup adalah
Tiap jenis karangan akan paragraf yang dimaksudkan mempunyai
paragraf yang untuk mengakhiri karangan atau membuka atau menghantar
bagian karangan. Dengan kata karangan itu, atau menghantar lain, paragraf ini
mengandung pokok pikiran dalam bagian kesimpulan pendapat dari apa
karangan itu. Oleh Sebab itu sifat yang telah diuraikan dalam dari paragraf
semacam itu harus paragraf-paragraf penghubung. menarik minat dan perhatian
Apapun yang menjadi topik atau pembaca, serta sanggup tema dari sebuah
karangan menyiapkan pikiran pembaca haruslah tetap diperhatikan agar kepada
apa yag sedang paragraf penutup tidak terlalu

Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 68


cara menempatkan gagasan janganlah kecewa apabila bahasa
pokok pada awal paragraf, Indonesia tidak membedakan
ini akan memungkinkan jamak dan tunggal, tidak
gagasan pokok tersebut mengenal kata dalam sistem kata
mendapatkan penekanan kerjanya, gugus fonem juga
yang wajar. Paragraf tertentu polanya, dan
semacam ini biasa disebut sebagainya. Bahasa Inggris tidak
dengan paragraf deduktif, mengenal “unggah-ungguh”.
yaitu kalimat utama terletak Bahasa Zulu tidak mempunyai
di awal paragraf. kata yang berarti “lembu”, tetapi
b. Paragraf Induktif. ada kata yang berarti “lembu
Paragraf ini dimulai dengan putih”, “lembu merah”, dan
mengemukakan sebagainya. Secara teknis para
penjelasanenjelasan atau linguis mengatakan bahwa tiap
perincianperincian, kemudian bahasa mempunyai sistem
ditutup dengan kalimat fonologi, sistem gramatikal,
utama. Paragraf ini serta pola semantik yang khusus.
dikembangkan dengan d. Paragraf Tanpa Kalimat
metode berpikir induktif, dari Utama.
hal-hal yang khusus ke hal Paragraf ini tidak
yang umum. mempunyai kalimat
c. Paragraf Gabungan atau utama, berarti pikiran
Campuran. utama tersebar di seluruh
Pada paragraf ini kalimat topik kalimat yang membangun
ditempatkan pada bagian awal dan paragraf tersebut. Bentuk
akhir paragraf. Dalam hal ini ini biasa digunakan dalam
kalimat terakhir berisi pengulangan karangan berbentuk narasi
dan penegasan kalimat pertama. atau deskripsi. Contoh
Pengulangan ini dimaksudkan paragraf tanpa kalimat
untuk lebih mempertegas ide utama:
pokok. Jadi pada dasarnya paragraf Enam puluh tahun
campuran ini tetap memiliki satu yang lalu, pagi-pagi
pikiran utama, bukan dua. Contoh tanggal 30 Juni 1908,
paragraf campuran seperti suatu benda cerah tidak
dikemukakan oleh Keraf dikenal melayang
(1989:73): menyusur lengkungan
Sifat kodrati bahasa yang lain yang langit sambil
perlu dicatat di sini ialah meninggalkan jejak
bahwasanya tiap bahasa kehitamhitaman dengan
mempunyai sistem. Ungkapan disaksikan oleh paling
yang khusus pula, masingmasing sedikit seribu orang di
lepas terpisah dan tidak bergantung pelbagai dusun Siberi
dari yang lain. Sistem ungkapan Tengah. Jam menunjukkan
tiap bahasa dan sistem makna tiap pukul 7 waktu setempat.
bahasa dibatasi oleh kerangka alam Penduduk desa Vanovara
pikiran bangsa yang memiliki melihat benda itu menjadi
bahasa itu kerangka pikiran yang bola api membentuk
saya sebut di atas. Oleh karena itu cendawan membubung
Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 69
tinggi ke angkasa, disusul merupakan kalimat penjelas atau
ledakan dahsyat yang pengembangan paragraf.
menggelegar bagaikan guntur Contoh :
dan terdengar sampai lebih Mengapa Marsinah
dari 1000 km jauhnya. diculik lalu dibunuh secara
(Intisari, Feb.1996 dalam kejam? Menurut sebuah versi,
Keraf, 1980:74) kekejaman itu dilakukan karena
Sukar sekali untuk Marsinah memiliki informasi
mencari sebuah kalimat topik penting tentang penyelewengan
dalam paragraf di atas, hukum atau praktik produksi
karena seluruh paragraf ilegal oleh perusahaan tempat ia
bersifat deskriptif atau bekerja. Ia, kabarnya, mau
naratif. Tidak ada kalimat membeberkannya ke luar kecuali
yang lebih penting dari yang jika pihak perusahaan memenuhi
lain. Semuanya sama tuntutannya : memperbaiki
penting, dan bersama-sama kondisi buruh dan membatalkan
membentuk kesatuan dari PHK atas beberapa kawannya.
paragraf tersebut. 4. Paragraf dengan teknik
2. Jenis Paragraf Sebab– akibat
Berdasarkan Teknik Paragraf sebab akibat
Pengembangannya yaitu paragraf yang
Dalam pengembangannya
mengembangkan paragraf ada memanfaatkan makna hubungan
beberapa teknik yang lazim sebab akibat antar kalimat. Ciri
digunakan. Dalam tulisan ini khas paragraf jenis ini ialah
akan dibicarakan teknik– terbinanya hubungan sebab
teknik pengembangan seperti akibat antara kalimat yang satu
berikut : dengan kalimat yang lain. Jadi
• Tanya – jawab hubungan sebabakibat ini
• Sebab – akibat merupakan satu rangkaian satu
• Contoh atau ilustrasi rangkaian yang bersinambung.
• Alasan atau keterangan Contoh :
• Perbandingan atau analogi Mulai bulan April tahun
• Dedinisi tahun depan harga berbagai
• Deskripsi jenis minyak bumi dalam
• Proses, dan negeri naik. Minyak tanah,
• Penguraian premium, solar, minyak
3. Paragraf dengan Teknik pelumas, dan lain–lain,
Tanya– jawab harganya dinaikkan karena
Paragraf jenis ini pemerintah ingin mengurangi
dikembangkan dengan pertanyaan subsidinya dengan harapan
terlebih dahulu. Lazimnya, kalimat ekonomi Indonesia menjadi
pertama merupakan kalimat wajar. Kenaikan harga bahan
pertanyaan yang mengandung ide bakar sudah tentu
paragraf. Kalimat pengembangnya mengakibatkan naiknya biaya
berupa jawaban atas pertanyaan angkutan. Jika biaya
tadi. Kalimat–kalimat jawaban angkutan naik, harga barang
akan naik pula karena biaya
Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 70
transportasi harus yang pertama, salam ramah
diperhitungkan. Kenaikan harga tamah biasa yang ditunjukan
ini akan dirasakan oleh rakyat. kepada orang asing, dan yang
Karena itu, kenaikan harga kedua, Tuan belilah barang
barang dan jasa harus diimbangi dagangan saya.” Contoh –
dengan usaha meningkatkan contoh di atas merupakan
pendapatan rakyat. gambaran bahwa betapa
5. Paragraf Contoh atau bergesernya nilai– nilai sosial
Ilustrasi dan agama di kawasan
Sesuai dengan Bali.
sebutannya, paragraf contoh 6. Paragraf Alasan
atau paragraf ilustrasi, paragraf Perkataan “alasan” bisa
jenis ini dikembangkan dengan diganti dengan “keterangan“
cara menggunakan contoh atau sebab pada hakikatnya, alasan
ilustrasi. Contoh atau ilustrasi itu merupakan keterangan.
inilah yang memberikan Paragraf alasan ialah paragraf
penjelasan akan kebenaran ide yang pengembangan ide
atau gagasan paragraf, baik utamanya memanfaatkan
dengan cara deduktif, induktif, penjelasan yang bermakna
atau paduan keduanya. alasan. Alasan–alasan inilah
Contoh : yang memperkokoh ide paragraf
Di Singapura sekarang sehingga kebenaran ide itu dapat
kita bisa menyaksikan Kecak diterima pembacanya.
yang dipertunjukan dalam Contoh :
waktu kurang dari satu jam, Seluruh penjuru dunia
bahkan bila diperlukan sudah mengetahui bahwa AIDS
konsumen, pertunjukan bisa merupakan penyakit yang
lebih singkat lagi. Demikian mematikan. Dunia kedokteran
pula tari–tarian lainnya dapat masih merayap mencari obat
kita saksikan dalam bentuk yang penangkal penyakit maut ini.
condensed. Di pantai–pantai Sementara itu, virus AIDS
yang terbaik di bagian selatan melesat mencari korban demi
Bali, terutama di kawasan korban tanpa mengenal ras,
Sanur, orang banyak yang umur, ataupun tingkatan sosial.
terkejut dan sedih melihat Tidaklah mustahil,
semakin kecilnya daerah bebas AIDS menjadi bom waktu yang
mereka untuk melakukan pada sua tu saat bisa
upacara yang mereka perlukan memusnahkan manusia dari
tanpa harus meminta ijin muka bumi ini.
terlebih dahulu. Lebih 7. Paragraf perbandingan
menyedihkan lagi bagi mereka Paragraf perbandingan
apabila pada suatu saat ialah paragraf yang isinya
terpancang papan pengumuman merupakan perbandingan
“DILARANG MASUK”. Salam tentang dua hal baik yang
dalam bahasa Inggris “hallo” di menyangkut kesamaan
Bali sekarang ternyata berkembang maupun perbedaannya.
menjadi bermacam–macam arti ; Sebagai teknik
paling sedikit ada dua arti. Arti pengembangan,
Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 71
perbandingan ini bisa bertujuan Bila ada tamu, misalnya,
menjelaskan satu hal lain sebagai diusahakan terhidang
pembanding, atau menjelaskan makanan dalam kaleng. Pada
kedua hal yang dibandingkan itu orang–orang perdesaan hal
sekaligus seperti itu kurang bahkan
Contoh : tidak diperdulikan.
Kalau kita 8. Paragraf Definisi
perhatikan kalimat awal Sesuai dengan
paragraf, tergolong paragraf sebutannya, paragraf definisi
yang bertujuan menjelaskan merupakan paragraf yang
masyarakat perkotaan mengembangkan definisi atau
(urban community) dengan pembatasan istilah. Dalam
menggunakan pembanding sebuah paragraf definisi, sebuah
kontras sifat–sifat masyarakat istilah mungkin didefinisikan,
perdesaan. mungkin pula dibicarakan
Yang dimaksud masyarakat pengertiannya seperti contoh di
perkotaan atau urban bawah ini.
community adalah masyarakat Contoh :
kota yang tidak tertentu jumlah Istilah demokrasi
penduduknya. Tekanan biasanya diterjemahkan dengan
pengertian masyarakat kata kedaulatan rakyat.
perkotaan juga terletak pada Ungkapan tersebut sering
sifat– sifat kehidupannya yang diartikan dengan pemerintahan
berbeda dengan masyarakat oleh rakyat, dari rakyat, dan
perdesaan. Masyarakat untuk rakyat. Demokrasi dalam
perkotaan ini juga berbeda pengertian ini hanya
dengan masyarakat perdesaan menggambarkan satu segi dari
dalam hal perhatian, khususnya pengertian demokrasi yang
terhadap keperluan hidup. Jika sebenarnya. Pada hakikatnya,
masyarakat perdesaan demokrasi merupakan sistem
mempunyai perhatian utama dan mentalitas untuk membina
perhatian khusus terhadap kehidupan bersama dalam
keperluan dasar dari kehidupan, masyarakat. Mentalitas yang
seperti pakaian, makanan, dimaksud ialah mentalitas dalam
rumah, dan sebagainya, maka pengertian cara berpikir,
masyarakat perkotaan, terhadap bersikap, dan berbuat
hal–hal tersebut mempunyai 9. Paragraf Pemerian atau
pandangan yang berbeda. Deskripsi
Orang–orang perkotaan
Paragraf pemerian
memandang penggunaan
ialah paragraf yang
kebutuhan hidup sehubungan
menyajikan sejumlah rincian
dengan pandangan masyarakat tentang sesuatu yang lebih
sekitarnya. Jika menghidangkan cenderung pada fakta
makanan, misalnya, yang daripada khayalan.
diutamakan adalah makanan itu Pemerian ini bisa berupa rincian
memberikan kesan bahwa yang tentang bentuk,
menghidangkannya mempunyai ruang, waktu, peristiwa,
kedudukan sosial yang tinggi. atau keadaan.
Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 72
Kadang–kadang urutan mengangkanginya.. Sambil
peryataannya tidak ketat. Artinya, membungkukkan badan ke
urutan pernyataan dalam sebuah depan, tempatkan kedua
paragraf pemerian bisa diubah, tangan Anda pada perutnya
walaupun tidak selamanya. Desa dekat rusuk bawah.
Ubud yang setiap harinya tertib, Angkatlah perutnya sehingga
hening, senyap, tempat para kepalanya menunduk ke
senimannya menghabiskan tanah dan air keluar dari
sebagian besar waktunya dengan mulutnya. Jika
kerja kreatif, kali ini berubah pernapasannya berhenti,
laksana sebuah akuarium yang segeralah beri dia pernapasan
kemelut. Tak ada wajah- wajah buatan.
suram yang memancarkan rasa 11. Paragraf Penguraian
duka cita. Sesuai dengan Paragraf jenis ini
kepercayaan masyarakat Bali yang dikembangkan dengan
menghendaki agar khalayak cara menguraikan atau
melepas sang almarhum menuju memilah-milah
nirwana dengan tenang. Yang (mengklasifikasi) sesuatu.
terlihat hanya warna-warna merah, Dengan pernyataan lain,
wajah cerah, serta suara gembira paragraf penguraian ialah
yang gemuruh. paragraf yang berisi
Para wanita mengenakan penjelasan secara terurai atau
baju kebaya, kain, dan sel terinci. Berdasarkan peristiwa
endang berwarna semarak. Laki- politik dan dokumen resmi
lakinya mengenakan kain kenegaraan, dalam perjalanan
samping yang tradisional, yaitu hidupnya, bahasa Indonesia
kain petak-petak hitam putih. memiliki dua macam
Putih warna bajunya, putih ikat kedudukan. Pertama, bahasa
kepalanya. Matahari agak Indonesia memiliki
muram seperti enggan kedudukan sebagai bahasa
menyengatkan sinarnya. nasional. Kedudukan ini
dimilikinya sejak
10. Paragraf Proses
dicetuskannya Sumpah
Seperti halnya paragraf
Pemuda pada 28 Oktober
pemerian, paragraf proses 1928. Kedua, bahasa
tergolong jenis paragraf Indonesia memiliki
Deskriptif. Sesuai dengan kedudukan sebagai bahasa
namanya, paragraf proses ialah negara. Kedudukan ini
paragraf yang menjelaskan dimilikinya sesuai dengan
proses terjadinya atau proses ketentuan yang tertera dalam
bekerjanya sesuatu.Setelah Undang-Undang Dasar 1945,
sampai di darat, kendurkan Bab XV, Pasal 36.
semua pakaian korban yang
sekiranya menyesakkan dirinya. J. Pengertian Bahasa yang
Bersihkan mulutnya dari pasir baik dan benar
atau Lumpur, dan lepaskan gigi Bahasa yang benar
palsunya (kalau ada). adalah bahasa yang idealnya
Selanjutnya, telungkupkan menaati kaidah secara penuh.
badannya, dan berdirilah Anda Ketepatan kaidah tata bahasa,
Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 73
intonasi, serta ekspresi adalah kaidah yang berlaku dalam
komponen yang mutlak harus Bahasa Indonesia (seperti: sesuai
dipenuhi oleh sang pembicara. dengan kaidah ejaan, pungtuasi,
Bahasa yang benar ini digunakan istilah, dan tata bahasa).
dalam situasi formal yang 1. Pemakaian Kata dan
cenderung kaku dan bersifat satu Kalimat
arah dalam situasi lisan. Sebagai Kata yang dipakai
contoh, kita ambil pidato yang dalam Bahasa Indonesia
sungguh-sungguh taat asas adalah kata yang tepat dan
terhadap kaidah. serasi serta baku. Kata yang
Bahasa yang baik adalah tepat dan serasi merupakan
bahasa yang menilik kesesuaian kata yang sesuai dengan
situasi dan kondisi pembicaraan. gagasan atau maksud penutur
Saat kita berbicara atau menulis, atau sesuai dengan arti
kita akan menyesuaikan bahasa dan sesungguhnya dan sesuai
cara berbicara atau menulis kita dengan situasi pembicaraan
dengan yang diajak bicara dan (sepert: sesuai dengan lawan
situasi serta kondisi pembicaraan. bicara, topik pembicaraan,
Contohnya, kita tidak mungkin ragam pembicaraan, dsb.).
berbicara menggunakan bahasa Kata yang baku merupakan
ilmiah dengan seorang anak TK, kata yang sesuai dengan ejaan
kita tidak akan menggunakan (yakni: EYD).
bahasa Indonesia baku saat menulis Kalimat yang dipakai
buku harian, atau presiden tidak dalam Bahasa Indonesia
akan menggunakan bahasa “gaul” adalah kalimat yang efektif.
saat berpidato. Sedangkan Kalimat efektif
Lalu, apakah bahasa yang harus:
baik dan benar itu? Bahasa yang a. mudah dipahami oleh
baik dan benar adalah bahasa yang orang lain,
taat asas terhadap kaidah dan b. memenuhi unsur penting
digunakan sesuai dengan situasi kalimat (minimal ada
dan kondisi pembicaraan yang subjek dan predikat,
tepat. Tulisan ilmiah adalah salah terutama untuk ragam
satu bentuk kebahasaan yang
tulis),
menggunakan bahasa yang baik
c. menggunakan kata yang
dan benar. Presentasi, seminar,
tepat dan serasi,
lokakarya, simposium, dan
d. gramatikal (seperti:
sejenisnya adalah juga bentuk-
menggunakan pungtuasi
bentuk kebahasaan yang
dan kata yang baku,
menggunakan bahasa yang baik
menggunakan struktur
dan benar. Atau dapat dijelaskan
yang benar, frasa selalu D-
juga bahwa Bahasa Indonesia yang
M, menggunakan kata
baik dan benar adalah Bahasa
yang morfologis,
Indonesia yang digunakan sesuai
menggunakan kata yang
dengan situasi pembicaraan (yakni,
sesuai dengan
sesuai dengan lawan bicara, tempat
pembicaraan, dan ragam fungsinya/kedudukannya),
pembicaraan) dan sesuai dengan
Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 74
e. rasional (yakni, 3. Adanya beberapa model
menggunakan gagasan yang paragrap dalam berbahasa
dapat dicerna oleh akal Indonesia dapat dipahami
sehat), bahwa dalam penggunaan
f. efisien (menggunakan unsur bahasa memang harus benar-
sesuai kebutuhan, tidak boleh benar extra hati-hati.
berlebihan), tidak ambigu Demikian tulisan ini
(tidak menimbulkan dua arti disuguhkan kepada para
yang membingungkan) pembaca, agar kiranya mampu
2. Pemakaian Paragraf dalam memberikan solusi terbaik guna
Bahasa Indonesia memperbaiki dan melestarikan
Paragraf yang dipakai bahasa Indonesia di negeri ini.
dalam Bahasa Indonesia adalah Makalah ini pasti banyak
paragraf yang baik. Paragraf ini kekurangan dan kesalahan, oleh
harus (a). mempunyai satu karenanya kritik dan saran dari
pikiran utama, (b).mempunyai pembaca sangat kami tunggu
koherensi yang baik (hubungan dan harapkan. Terima kasih !!
antar unsurnya sangat erat) dan
semua unsurnya tersusun secara
sistematis, serta (c). DAFTAR PUSTAKA
menggunakan kalimat yang
efektif. Muslich Mansyur, 2008, Fonologi
Bahasa Indonesia. Jakarta :
K. Penutup Bumi Aksara.
Berdasarkan uraian Kridalaksana, Harimurti.2007,
di atas dapat Pembentukan Kata Dalam
dipahami bahwa begitu Bahasa Indonesia. Jakarta:
pentingnya memahami bahasa PT Gramedia Pustaka
Indonesia dengan benar. Selama Utama
ini oleh masyarakat Indonesia S.pd, Tukan P.2003, Mahir
mereka berbahasa hanya asal bunyi Berbahasa Indonesia.
tanpa memakai kaidah yang baku. Jakarta: Yudistira
Sebagaimana bahasa yang lain, Yuwono, Ningsih Sri,
bahasa Indonesia mempunyai Suhartanto.2005, Bahasa
panduan (ilmu) cara berbahasa, dan Sastra Indonesia.
bahasa Arab mempunyai Ilmu Surakarta: Teguh Karya
Nahwu dan Ilmu Sharaf, begitu Rhamadhan, Syahreis,Drs.2001.
pula bahasa Inggris mempunyai Sari Kata Bahasa
grammaer. Akhirnya makalah ini Indonesia, Sukoharjo
dapat disimpulkan sebagai berikut: : Purnama
1. Bangsa Indonesia harus mampu
berbahasa Indonesia dengan
benar
2. Seseorang dikatakan bisa
berbahasa yang benar manakala
ia telah mampu membunyikan
bahasa sesuai dengan kaidah
bahasa yang benar dan standard.
Jurnal Intelegensia – Vol. 03 No. 01 Januari-Juni 2015 | 75

Anda mungkin juga menyukai