SEMANTIK
Oleh :
Syarah Amaliyah Usman1, Sara Angelina Manullang2, Putri Lovian Roudha Mauli
Manullang3
Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan
syarah.amaliyah@gmail.com1, angelinasara034@gmail.com2,
plovianmanullang@gmail.com3
Abstrak
Bahasa adalah alat untuk menyampaikan suatu hal yang terlintas di dalam hati dan fikiran.
Akan tetapi, bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat berkomunikasi. Bahasa digunakan
sebagai alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, konsep maupun perasaan. Pemakaian
bahasa adalah pemakaian kata-kata dalam ragam bahasa yang serasi dan selaras dengan
sasaran atau tujuannya dan yang terlebih penting lagi adalah mengikuti kaidah bahasa yang
baik dan benar. Pernyataan “bahasa Indonesia yang baik dan benar” mengacu pada ragam
bahasa yang dimana memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran. Bahasa yang diucapkan
biasanya adalah dalam bentuk bahasa yang baku. Makna sebagai penghubung bahasa dengan
dunia luar sesuai dengan kesepakatan para pemakainya sehingga dapat saling dimengerti.
Makna mempunyai tiga tingkat keberadaan, yaitu: a) Pada tingkat pertama, makna menjadi
isi dari suatu bentuk kebahasaan; b) Pada tingkat kedua, makna menjadi isi dari suatu
kebahasaan; c) Pada tingkat ketiga, makna menjadi isi komunikasi yang mampu
membuahkan informasi tertentu.
Kata kunci: bahasa, ragam makna
Abstract
Language is a tool to convey something that comes to mind and heart. However, language is
a tool for interaction or a means of communicating. Language is used as a tool to convey
ideas, thoughts, concepts and feelings. The use of language is the use of words in a variety of
languages which are harmonious and in tune with the goals or objectives and what is more
important is to follow good and correct language rules. The statement "good and correct
Indonesian" refers to a variety of languages which meet the requirements of goodness and
truth. The language spoken is usually in the standard language form. The meaning as a
language liaison with the outside world is in accordance with the agreement of the users so
that it can be mutually understood. Meaning has three levels of existence, namely: a) At the
first level, meaning becomes the content of a language form, b) At the second level, meaning
becomes the content of a language, c) At the third level, meaning becomes communication
content capable of producing certain information.
Keywords: language, a variety of meanings
I. PENDAHULUAN dengan dunia luar yang disepakati
bersama oleh pemakai bahasa sehingga
Bahasa adalah alat untuk
dapat saling dimengerti.
menyampaikan suatu hal yang terlintas
di dalam hati. Akan tetapi, lebih jauh Makna sebagai penghubung bahasa
bahasa adalah alat untuk berinteraksi dengan dunia luar sesuai dengan
atau alat berkomunikasi. Bahasa kesepakatan para pemakainya sehingga
digunakan sebagai alat untuk dapat saling dimengerti. Makna
menyampaikan gagasan, pikiran, mempunyai tiga tingkat keberadaan,
konsep maupun perasaan. Bahasa yang yaitu:
benar adalah bahasa yang sesuai a. Pada tingkat pertama, makna
dengan kaidah bahasa baku, baik menjadi isi dari suatu bentuk
kaidah untuk bahasa baku tertulis kebahasaan.
maupun bahasa baku lisan. Pemakaian b. Pada tingkat kedua, makna
bahasa merupakan alat komunikasi menjadi isi dari suatu kebahasaan.
yang memiliki tujuan tertentu yaitu
c. Pada tingkat ketiga, makna
agar apa yang kita sampaikan dapat
menjadi isi komunikasi yang
dipahami oleh orang lain. Jadi dalam
mampu membuahkan informasi
hal ini respons pendengar atau lawan
tertentu.
komunikan yang menjadi perhatian
utama kita. Pada tingkat pertama dan kedua
makna dilihat dari segi hubungannya
Makna adalah bagian yang tidak
dengan penutur, sedangkan pada
terpisahkan dari semantik dan selalu
tingkat ketiga makna lebih ditekankan
melekat dari apa saja yang kita
pada makna dalam komunikasi.
tuturkan. Pengertian dari makna
sangatlah beragam. Ferdinand de A. Rumusan Masalah
membutuhkan bahasa ketika bahasa yang baik dan benar? Di sini dapat
pendapat serta hubungan sosial baik dan benar” dapat diartikan sebagai
lainnya (Prasasti, 2016). Bahasa yang pemakaian kata-kata dalam ragam bahasa
benar adalah bahasa yang sesuai yang serasi dan selaras dengan sasaran
dengan kaidah bahasa baku, baik atau tujuannya dan yang terlebih penting
kaidah untuk bahasa baku tertulis lagi adalah mengikuti kaidah bahasa yang
2. Ini adalah daerah boleh parkir bebas lisan (dihasilkan oleh alat ucap
paket A bagi yang buta huruf. simbol bunyi memiliki cirri khas
tersendiri. Suatu simbol bisa
lebih jauh dari ekspresi diri. dalam bahasa Korea artinya cinta,
oleh orang lain. Jadi dalam hal ekspresif di mana mimik, intonasi,
dan gerakan tubuh dapat pada suatu tanda linguistik. Terkait
bercampur menjadi satu untuk dengan hal tersebut, Aminuddin
mendukung komunikasi yang mengemukakan bahwa makna
dilakukan. Lidah setajam pisau / merupakan hubungan antara bahasa
silet oleh karena itu sebaiknya dengan dunia luar yang disepakati
dalam berkata-kata sebaiknya bersama oleh pemakai bahasa
tidak sembarangan dan sehingga dapat saling dimengerti.
menghargai serta menghormati
Makna sebagai penghubung bahasa
lawan bicara/ target komunikasi.
dengan dunia luar sesuai dengan
o Bahasa sebagai sarana
kesepakatan para pemakainya
komunikasi mempunyaii fungsi
sehingga dapat saling dimengerti.
utama bahasa adalah bahwa
Makna mempunyai tiga tingkat
komunikasi ialah penyampaian
keberadaan, yaitu:
pesan atau makna oleh
a. Pada tingkat pertama, makna
seseorang kepada orang lain.
menjadi isi dari suatu bentuk
Keterikatan dan keterkaitan
kebahasaan.
bahasa dengan manusia
b. Pada tingkat kedua, makna
menyebabkan bahasa tidak
menjadi isi dari suatu
tetap dan selalu berubah seiring
kebahasaan.
perubahan kegaiatan manusia
dalam kehidupannya di c. Pada tingkat ketiga, makna
C. Makna tertentu.
Makna adalah bagian yang tidak Pada tingkat pertama dan kedua
terpisahkan dari semantik dan selalu makna dilihat dari segi hubungannya
melekat dari apa saja yang kita dengan penutur, sedangkan pada
DAFTAR PUSTAKA