Anda di halaman 1dari 17

DIFRAKSI KRISTAL

Syarat agar terjadi difraksi


Pengkajian difraksi pada pada kristal adalah
bagian ini bertujuan penggunaan gelombang
untuk radiasi dengan panjang
menentukan/mempelajari gelombang yang seorde
struktur kristal secara dengan jarak antar atom
eksperimen. dalam kristal (dalam
angstrom).
Dengan mengetahui puncak-
puncak difraksi dari Sumber radiasi yang dapat
gelombang yang dipantulkan digunakan untuk keperluan
oleh bidang kristal (lebih difraksi kristal meliputi :
tepat atom-atom pada sinar-x, berkas neutron
termal, dan berkas elektron.
bidang), maka struktur kristal
Difraksi dapat terjadi
dari cuplikan yang bilamana panjang
bersangkutan dapat gelombang berkas
dipelajari atau dapat di- radiasinya sekitar 1 1
rekonstruksi angstrom
2
3
4
Karakteristik Difraksi Sinar-X

Perbedaan celah
 2
sempit XY antara sinar
1 dan 2 yang a 1
didifraksikan adalah:
sin = XY/a X
Y

 XY = a sin 

Coherent incident light Diffracted light

Untuk sinar 1 dan 2 dalam keadaan sepasa dan mempunyai


interfrensi yang saling menguatkan, dimana XY = , 2, 3,
4…..n
Jadi a sin  = n, dimana n adalah jumlah panjang gelombang
5
Konsekuensinya adalah nilai maksimum  untuk difraksi
adalah:
sin = 1  a = 
Secara realistis, sin <1  a > 
a sin  = n

Untuk difraksi oleh kristal:


Jarak antar atom sekitar 0.1 - 2 Å
Jadi  = 0.1 - 2 Å

Dengan demikian : Sinar X, electrons dan neutrons


cocok sebagai sumber radiasi untuk difraksi kristal.

6
Difraksi oleh Kristal
X-ray Detector
Tube
Incident radiation “Reflected” radiation 1

 

X Z
Y
d

Transmitted radiation

7
Incident radiation “Reflected” radiation 1

 

X Z
Y
d

Transmitted radiation

Berkas sinar 2 dan 1 memiliki beda lintasan


d sin  = XY + d sin  = YZ atau XYZ = 2d sin 

Jadi 2d sin  = n Hukum Bragg


8
9
10
11
12
Contoh 1:

Sinar-X dengan panjang gelombang1.54Å dipantulkan


dari bidang dengan d=1.2Å. Tentukan sudut Bragg untuk
interfrensi saling menguatkan.

Jawab:
 = 1.54 x 10-10 m, d = 1.2 x 10-10 m, =?

2d sin   n Dengan mengambil n=1 dan


 n 
1
memasukkan indeks Miller,
  sin   diperoleh rumusan:
 2d 
2dhkl sin  = 

Untuk n=1, maka  = 39.9°


13
Contoh 2:
Hitunglah  untuk =1.54 Å dari kristal kubus dengan a=5Å pada
orientasi bidang (100) dan (200)!!!
Jawab :
2dhkl sin  = n
1. d(100) = a maka d=5 Å 2. d(200) = a/2, maka d=2.5 Å
n=1, =8.86o
n=2, =17.93o n=1, =17.93o
n=3, =27.52o
n=4, =38.02 o n=2, =38.02 o

n=5, =50.35o
n=6, =67.52o n=3, =67.52o
tidak ada refleksi untuk n7 tidak ada refleksi untuk n4
14
Contoh 3:
Sinar X dengan panjang gelombang 1,54 Å dipantulkan
dari bidang (1 1 0) dari kristal kubus dengan sel satuan
a = 6 Å. Hitunglah sudut Bragg, , untuk semua bidang
pantulan, n.

1 h2  k 2  l 2 11 0
2
 2
 2
 0.056
d a 6

d  18 
2
d = 4.24 Å

15
 n 
1
d = 4.24 Å   sin  
 2d 

n=1:  = 10.46° = (1 1 0)
n=2:  = 21.30° = (2 2 0)
n=3:  = 33.01° = (3 3 0)
n=4:  = 46.59° = (4 4 0)
n=5:  = 65.23° = (5 5 0)

16
17

Anda mungkin juga menyukai