Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan semakin pesat terjadi.
Konsekuensinya masyarakat mengalami perubahan sosial yang menimbulkan
dampak secara intern dan ekstren bagi setiap individu. Perubahan sosial yang terjadi
pada masyarakat salah satunya adalah aspek spiritual. Spiritual adalah cara
memandang secara mendalam apa yang terdapat pada diri, orang lain, dunia, alam
sekitar dan bahkan tuhan.1 Cara memandang individu satu dengan lainnya tentu
berbeda, dan dalam prosesnya, lingkungan merupakan salah satu faktor yang dapat
menimbulkan perubahan spiritual, baik lingkungan sesungguhnya maupun dunia
maya.
Salah satu contoh fenomena perubahan sosial dalam aspek spiritual agama
adalah munculnya tren hijrah sebagai gaya hidup. Hijrah sendiri memiliki arti
perubahan atau perpindahan individu untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya
dalam aspek kehidupan. Lebih baik disini dapat diartikan dalam hal berperilaku,
etika, moral, nilai-nilai agama, bahkan fashion. Dengan munculnya perkembangan
teknologi yang pesat, membuat fenomena ini menjadi bagian yang sering muncul
sebagai tren baru. Dan menjadi fenomena yang dapat berdampak bagi diri sendiri
dan orang lain. Contohnya ketika seseorang berhijrah, maka individu tersebut pasti
akan melakukan perubahan baik dalam pola pikir dan perilaku, yang dapat
menimbulkan respon yang berbeda pula dari orang lain yang melihatnya.
Dalam realita pelaksanaanya, hijrah merupakan hal yang berat dilakukan.
Salah satu ustadz yang popular saat ini, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa
hijrah itu memiliki banyak ujian, hal ini karena hijrah bukan hanya masalah
berpindah tempat, melainkan hal tersebut berada pada lubuk hati seorang insan,
yang ingin mendekatkan diri dengan pemiliknya, yaitu Allah SWT. Oleh karena itu,

1
Muhammad Yaumi, Pendidikan Karakter: Landasan, Pilar dan Implementasin (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2016), 54.

1
2

seseorang yang melakukan hijrah, akan mendapat beberapa tekanan baik secara
lahir maupun batin.
Pada masyarakat umum, mahasiswa merupakan salah satu subyek hijrah
yang memiliki peranan dan perubahan penting dalam gejala sosial. Hal ini dapat
diketahui dengan banyak bermunculannya komunitas dan kegiatan agama yang
menjadi wadah bagi mahasiswa untuk melaksanakan proses hijrah. Selain hal-hal
tersebut, perubahan perilaku dan pakaian merupakan fakta yang dapat dilihat saat
ini. Banyak mahasiswa yang berpakaian syar’i dan berperilaku menjadi lebih
agamis memberikan dampak besar dalam bergaul antar sesama.
Dengan banyaknya perubahan sosial yang terjadi akibat hijrah, tentunya
hal tersebut tidak akan lepas dari kacamata ilmu sosial. Dalam sudut pandang
sosiologi, hijrah memiliki motif, gejala dan aspek sosial lain yang membuat
seseorang melakukan hijrah. Sosiologi sendiri merupakan studi sistematik tentang
interaksi sosial manusia yang penekanannya terdapat pada hubungan-hubungan dan
pola-pola interaksi, yaitu bagaimana pola-pola tersebut tumbuh-kembang,
bagaimana mereka dipertahankan, dan juga bagaimana mereka berubah.2 Melalui
pendekatan ini, fenomena tren hijrah dapat dilihat secara luas dan lebih mendalam
tentang intisari dari fenomena tersebut, sehingga dapat meberikan pengetahuan
yang lebih tersistematis dan baik. Yang dapat memberikan pemahaman secara
universal terhadap fenomena tersebut.

B. Permasalahan
1. Bagaimana pemaknaan hijrah yang dipahami mahasiswa masa kini
2. Bagaimana konstruksi fenomena hijrah yang dilakukan mahasiswa sebagai
proses gejala sosial.

2
Damsar, Pengantar Sosiologi Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2012), 2.

Anda mungkin juga menyukai