Makalah:
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Studi Tafsir Kawasan
Disusun oleh:
Dosen Pengampu:
SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat, hidayah,
serta inayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Tidak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan
Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing dari jalan yang gelap
menuju jalan yang terang benderang.
Penyusun mengucapkan syukur yang kedua kalinya karena dengan karunia
sehat yang telah diberikan Allah SWT. Penyusun dapat mempersembahkan
makalah yang berjudul “Tafsir di Kawasan India dan Pakistan”, tidak lupa
penyusun mengucapkan terima kasih pada dosen pembimbing, Bapak Naufal
Cholili, yang telah membimbing penyusun sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik.
Tentunya sebagai manusia biasa, penyusun tidak akan terlepas dari
kesalahan dan kekeliruan. Untuk itu penyusun dengan segala hormat memohon
kritik dan saran pembaca. Dengan adanya hal tersebut, tentu dapat membantu
kepenulisan pada makalah berikutnya sehingga menjadi lebih baik dari
sebelumnya. Demikian yang dapat penyusun sampaikan, semoga makalah ini
bermanfaat, terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tafsir sebagai salah satu produk peradaban islam, memiliki faktor-faktor
yang mendukung dalam proses kemunculannya. Perkembangan keilmuan, dan
kondisi sosial menjadi bagian penting untuk mengarahkan sudut pandang mufassir,
dalam penafsiran. Oleh karenanya, maka tidak heran jika terdapat penafsiran yang
mengarah pada kondisi sosial tertentu saat mufassir berada.
Keberadaan faktor kondisi sosial menjadi bagian dalam kajian suatu
wilayah atau Kawasan. Studi Kawasan Islam sendiri, dapat dikatakan termasuk
dalam kategori sejarah analisis. Di mana model penulisan tersebut telah
dikembangkan oleh Ibnu Khaldun dengan memperhatikan fenomena-fenomena
sosial.1
Adapun dalam peradaban Islam sendiri, Kawasan Asia Selatan terutama
India-Pakistan memiliki peran penting dalam perkembangan Islam. Kawasan
tersebut juga dikenal dengan sebutan hindustan, yang telah memiliki peradaban
kompleks sejak ribuan tahun sebelum masehi. India dan pakistan sendiri adalah
negara yang memiliki banyak keterlibatan antara satu sama lain dalam berbagai
aspek. Contohnya seperti sejarah, ekonomi, budaya, pendidikan maupun politik.
Dalam hal ini, tafsir yang menjadi salah satu cabang ilmu pengetahuan Islam juga
turut masuk dalam keterlibatan kedua negara tersebut. Oleh karenanya, dalam
makalah ini akan dimuat bagaimana kondisi Tafsir di Kawasan India-Pakistan ini
berkembang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Historisasi Islam Kawasan India-Pakistan?
2. Bagaimana Perkembangan Tafsir di Kawasan India Pakistan?
Asep Saefullah, “Perspektif Kawasan dalam Studi Sejarah Islam: Menggali Dinamika
1
Umat Islam dalam Konteks Kawasan”, Jurnal Lektur Keagamaan, Vol. 10 No. 2 2012, 448.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Ajid Thohir,Ading Kusdiana, dkk, Islam di Asia Selatan, Melacak Perkembangan Sosial,
Politik Umat Islam di India, Pakistan dan Bangladesh, (Bandung: Humaniora, 2006), hal.
43.
3
Konsulat Jendral Republik Indonesia Di Karachi, Republik Islam Pakistan (
https://kemlu.go.id/karachi/id/pages/gambaran_umum_republik_islam_pakistan/2879/etc-
menu#:~:text=Pakistan%20terletak%20di%20Asia%20Selatan,Laut%20Arab%20di%20s
ebelah%20Selatan. Sabtu, 28 Mei 2022, 21:18)
2
3
India. Di mana wilayah Arab sendiri, menjadi salah satu rute penting dalam
perdagangan Internasional saat itu.4
Melalui adanya hal tersebut, maka tidak heran jika Syaikh Abdul Haque
Dihlavi menyebutkan jika agama islam telah berhubungan dengan orang-orang
India, dimulai sejak kepemimpinan Nabi Muhammad SAW di Arab. Di mana pada
tahun 10 H, Nabi mengutus Khalid ke Jajran, dan di sana terdapat beberapa muallaf
yang diduga penduduk India. Dengan demikian maka kontak pertama Islam dengan
India adalah melalui orang-orang India yang diislamkan.
Menurut Sejarawan Henry Miers Elliot, yang diedit tulisannya oleh John
Dawson, dalam buku yang berjudul The History of India, disebutkan jika kapal
pertama yang membawa orang muslim di pantai India, terlihat pada tahun 630 M.
Selain itu, H.G. Rawlinson dalam bukunya yang berjudul Ancient and Medieval
History of India juga mengklaim bahwa orang muslim arab pertama menetap di
India pada akhir abad ke-7 M.5
Ekpedisi kekuasaan muslim ke India sendiri terjadi pada tahun 641 M.
Yang mana pada saat itu Umar bin Khattab mengutus beberapa pasukan Islam
untuk melawan Makran di India, termasuk didalamnya ada al-Hakam bin ‘Amr al-
Taghlibi. Saat itu Makran dipimpin oleh Rasil yang merupakan raja dari wilayah
tersebut. Pertempuran ini dikisahkan dalam sejarah terjadi cukup sengit, dan
dimenangkan oleh umat islam.6 Dengan demikian, dimulailah proses yang lebih
jauh lagi terkait penyebaran agama islam di wilayah India.
Dalam catatan sejarah, perkembangan Islam di Kawasan Anak Benua
India ini dapat dipetakan menjadi tiga fase. Fase-fase tersebut adalah Fase Pre-
Mughal, Mughal, dan Pra-Mughal.
1. Fase Pra-Mughal
Fase ini merupakan fase-fase awal saat kekuatan dan kekuasaan Islam
hadir di India. Masa ini dimulai ketika Islam masuk ke India sejak masa Sahabat.
4
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution to The Study of Tafsir Literature, (Kolkata:
University of Calcutta, 1986), 5.
5
Y.P. Singh, Islam In India and Pakistan: A Religious History, (New Delhi: VIJ Books
India, 2016), th.
6
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution…, 12.
4
7
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution…,32.
5
8
Suyuthi Pulungan, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Amzah, 2021), 229.
9
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution…,89.
10
Rizem Aizid, Para Pelopor Kebangkitan Islam, (Yogyakarta: Diva Press, 2020), 326.
6
manusianya. Inggris sendiri pertama kali datang ke India pada tahun 1608 M.
Namun kala itu kedatangannya ditolak olah penguasa dinasti Mughal. Mereka
kemudian terus berusaha sampai akhirnya dapat diterima di tahun 1610 M. Di
sinilah Inggris mulai mendirikan pabrik, dan membentuk kekuatan.
Seiring berjalannya waktu, Inggris mulai menampakkan kuasanya ketika
meraih kemenangan dalam peperangan Plassey. Kemenangan tersebut
mengukuhkan East India Company sebagai “The Greatest European Trader in
India”. Jika diperhatikan dalam runtutan waktu, Mughal masih berdiri sebagai
kekuatan Islam. Namun, sebenarnya pemegang kekuatan politik dan ekonomi
pada saat itu telah berpindah ke orang-orang Inggris.
Kekuasaan Inggris atas india ini, di namai Patriarchaal Absolute. Di
mana kekuasaan saat itu dikendalikan oleh sang raja. Dibantu oleh beberapa
ratus orang yang memiliki keahlian dibidang administrasi negara, dengan
bantuan sedikit kekuatan tentara.11 Kekuasaan Inggris sendiri bertahan di India
selama 200 tahun lamanya, hingga pecahnya perang dunia kedua.
Dalam hal pendidikan di fase ketiga memiliki masa naik turun. Meskipun
demikian, perubahan pendidikan semakin progresif dari waktu ke waktu. Warren
Hastings adalah orang Inggris pertama yang mengalihkan perhatian seriusnya
pada pendidikan. Dia mengakui pemerintah memiliki kewajiban untuk
memajukan pendidikan. Oleh karenanya pada tahun 1780 Madrasah Calcutta
pun didirikan. Yang mana Kurikulum yang digunakan di madrasah tersebut
adalah kurikulum Nizamiya12
Kurikulum Nizamiya sendiri diberlakukan di India sampai pertengahan
abad kesemblan belas. Di mana para intelektual Muslim mencapai kesadaran
akan pentingnya pendidikan secara umum, dan kurikulum studi pada khususnya.
Setelah melalui berbagai proses, aspirasi masyarakat terhadap bidang
Pendidikan terjawab dengan kemunculan Darul Ulum di Doeband, Jamiya
Nizamiya di Hyderabad, dan Nadwatul Ulama di Lucknow.
11
Mohammad Asrori, “Menyikap Peradaban Islam Kontemporer di Anak Benua India”,
Jurnal el-Harakah, Vol. 11 No. 3 Tahun 2009, 236.
12
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution…,111.
7
13
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr al-Islamhatta al-‘Asr al-Had, (Beirut:
Muassisah Nuwayhid al-Thaqafiyyah, 1988), hal. 790
14
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 216.
15
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin…, 668.
16
Ibid., 392.
17
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 218.
8
18
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 656.
19
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 220.
20
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 353.
21
Ibid., 54.
22
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 223.
23
Ibid., 224.
24
Ibid., 228
9
25
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 562.
26
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 228.
27
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 539.
28
Ibid., 541.
29
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 231.
10
30
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 232.
31
Ibid., 234.
32
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 462.
33
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 234
34
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 234.
35
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 235.
36
Ibid., 236.
37
Ibid., 237.
11
26. Nidham Al-Din bin Balkh, India (w. Riyadl Al-Quds Fi Tafsir
Abdul Syakur al- 1096 H/1627 M) Al-Juz Al-Akhir
Balkhi al-Hindi38 Hanafiyah
27. Mawlawi Rashid India, (w. 1628 Badiul Madarik
Khan/Mirza M)
Badiuzzaman39
28. Abdul Kadir Ahmadabad, Al-Fathu Al-Qudsi fi Tafsir
Ahmadabadi40 India (L. 978 Ayat Al-Kursy
H/1570 M, w.
1628 M)
29. Abd al-Salam Diwi41 Lucknow, India Hashiyah ‘ala Tafsir
(w. 1637 M) AlBaidlawi
30.. Mullah Shah Badakhshan, Tafsir Al-Qur’an
Muhammad42 India (w. 1661 M)
31. Nurul Hak Dihlavi43 Delhi (l. 983 Sharful Jami’ Al-Shahih,
H/1574 M, w. Tafsir Al-Surat Fatihah
1662 M)
32. Mu’inuddin Kahmiri44 Kashmir, India Zubadat Al-Tafasir
(w. 1673 M)
33. Mustafa Jawnfuri45 Aurangzeb (w. Nujum Al-Furqan
1682 M)
34. Shaykh Al-Islam Ahmadabad, Zubadat Al-Tafasir lil
Gujarati46 India (w. 1697 M) Kudamail Mashabir
38
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 702.
39
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 238.
40
Ibid., 239.
41
Ibid., 240.
42
Ibid., 245
43
Ibid., 246.
44
Ibid., 247.
45
Ibid., 248.
46
Ibid.
12
35. Zaib Al-Nisa bin Syah India, (1048-1113 Zaibal Tafsir Fi Tafsir Al-
Mauhyiddin47 H)/(1638-1700 Qur’an
M)
Fase Inggris (Wafatnya Bahadur Syah)
36. Ghulam Naqsabandhi Lucknow, India, Furqan Al-Anwar Fi
bin A’tha Allah (w. 1126 H/ 1714 AlTafsir Ba’dh Al-Surah
AlLakhnanawi48 M) Hanafiyah Al-Qur’an
37. Mulla Jiwan Amethi, India (l. Nur Al-Anwar, Al-Tafsir
Amithiwi49 1047 H/ 1738 M) Al-Ahmadiyyn
(w. 1717 M)
Ahmadiyah
38. Ahmad bin Abi Said Amity, India Tafsirat al-Ahmadiyah Fi
bin Abdullah bin Abd (1047-1130 H) Bayan al-Ayat bi al-
al-Razzaq bin Khasah, H)/(1637-1718 Syari’ah Ma’a Ta’rifat al-
al-Makki, (Syeikh M) Ahmadiyah Masa’il al-Fiqhiyyah
Jiun/Mulla Jiun)50
39. Aman Allah bin Nur Banaras, India (w. Hasyiah ‘Ala Anwar
Allah bin Husain 1133 H/1721 M) AlTanzil Fi Al Tafsir li
AlBanasary AlHindi51 Hanafiyah AlBaidhawi
40. Muhammad bin India, (1062-1137 Tafsir Al-Qur’an
Hasan bin Muhamad H)/(1652-1725
al-Ashbahani Baha al- M) Syiah
Din52 Imamiyah
47
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 197.
48
Ibid., 413.
49
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 250.
50
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 39.
51
Ibid., 96.
52
Ibid., 517.
13
41. Mulla ‘Ali Asghar Kannawj (l. 1051 Fusus Al-Hikam, Tabsirat
Kannawji53 H/1641 M, w. Al-Madarij, Thawaqib Al-
1727 M) Tanzil
42. Shaykh Kalimullah Delhi (l. 1060 Al-Sawa Al-Sabi, Qiran Al-
Jahababadi54 H/1649 M) (w. Qur’an bi Al-Bayan
1729 M)
43. Maulana Abdul Basit Kannawji Indian, Tafsiru Dhul Fikar Khani
Kannawji55 (l. 1739 M)
44. Shaykh Nuruddin Ahmadabad, Al-Tafsirun Nurani li
Ahmedabadi56 India (1063 AlSab’il Mathani, AlTafsir
H/1653 M, w. Al-Rabbani (Surat Al-
1742 M) Baqarah)
45. Muhammad bin Ali India (w. 1185 Sabaq Al-Ghayat Fi Nasaq
bin Muhammad H/1745 M) Al-Ayat
Hamid bin Hanafiyah
Muhammad Shabir
Al-Faruqi AlHanafi
AlTahanuwi57
46. Shaykh Muhammad Lahore, India (w. Sharh Banat Su’ad, Risalah
‘Abid As-Sanami58 1747 M) on the Miracles of the
Qur’an, Al-‘Asharat
AlMubashshirah
47. Muhammad Hashim Sindh, India (l. Jannatun Na’im fi Fadail
Sindhi59 1114 H/1692 M) Al-Qur’an Al-Karim
(w. 1760 M)
53
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 252.
54
Ibid., 253.
55
Ibid., 260.
56
Ibid., 253.
57
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 592.
58
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 254.
59
Ibid., 254.
14
60
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 43.
61
Ibid., 190.
62
Ibid., 529.
63
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 689.
64
Ibid., 258.
15
65
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 165.
66
Ibid., 254.
67
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 260.
68
Ibid., 261.
69
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 262.
70
Ibid., 266.
71
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 286.
72
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 264.
16
73
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 488.
74
Ibid., 361.
75
Ibid., 593.
76
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 265.
77
Ibid., 267.
78
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 268.
17
79
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 507.
80
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 269.
81
Ibid., 207.
82
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 22.
83
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 539.
18
Mansur, Nashir
AlDin84
73. Muhammad bin Allahabad, India Al-Iklil ‘ala Madarik Al-
Abdul Haq bin Syah (1252-1333 Tanzir wa Haqaiq AlTa’wil
Muhammad bin Yar H)/(1824-1915
Muhammad AlAbadi M) Hanafiyah
Al-Hindi AlMakki85
74. Abd Al-Hay bin India, (1289-1341 Tafsir Surah Al-Fatihah
Fakhr Al-Din bin Abd H)/(1869-1923
Al-Ali Al Husni Al- M)
Thalibi Al-Nadawi86
75. Hamid Al-Din al- Uttar Pradesh, Nizamul Qur’an
Farahi India (1863-1930
M) Sunni
76. Asyraf Ali Muzaffar Nagar Bayan Al-Qur’an
AlThanawi87 India, (l. 1280
H/1863 M)-(w.
1362 H/1943 M)
SunniHanafiyah
77. Tsana’ Allah Amritasari, India Tafsir Al-Qur’an bi Kalam
AlAmitasary88 (1280-1367 Al-Rahman
H)/(1863-1948
M) Ahmadiyah
84
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 564.
85
Ibid., 544.
86
Ibid., 260.
87
M Afifudin Dimyathi, “Tafsir Berbahasa Urdu...,
88
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 117.
19
78. Abdullah Yusuf Ali Bombay, India, The Holy Qur’an: Text,
(1874-1953 M) Translation and Comentary
79. Abu Al-Kalam India, (1302- Tarjuman Al-Qur’an
Azad89 1377 H)/(1888-
1957 M)
80. Basyir Al-Din Pakistan, (1889- Tafsir Kabir dan Tafsir
Mahmud Ahmad 1965 M) Shaghir
81. Syekh Muhammad India-Pakistan Ma’arif Al-Qur’an
Syafi’ AdDeobandi (1896-1976 M)
SunniHanafiyah
82. Muhammad Idris Al- India-Pakistan Ma'arif Al-Qur'an
Kandahlawi (1899-1976 M)
SunniHanafiyah
83. Ghulam Rasool Delhi, India, Tibyan Al-Qur’an
Saeedi90 (1937-2016 M)
SunniHanafiyah
84. Fazlur Rahman Hazara, Major Themes of The
IndiaPakistan, Qur’an
(1919-1988 M)
85. Abu al-‘Ala al- Aurangabad, Tafsir Surah an-Nur dan
Maududi91 (1321-1399 Mushthalahat al-Arba’ah fi
H)/(1903-1979 Al-Qur’
M)
89
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 36.
90
M. Afifudin Dimyathi, “Tafsir Berbahasa Urdu”, Alif.id (https://alif.id/read/m-
afifudindimyathi/tafsir-berbahasa-urdu-b223524p) (Jum’at, 27 Mei 2022, 19:15)
91
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 75.
20
perkembangan dalam metode maupun coraknya. Ada beberapa kitab tafsir yang
menggunakan sudut pandang genaral atau umum, ada yang menggunakan sudut
pandang sastra maupun lughawi. Selain itu terdapat pula penafsiran yang
menggunakan corak sufi. Berikut beberapa kitab tafsir di India Pakistan beserta
penjelasan singkatnya:
1. Tafsirur Rahman wa Taysirul Mannan karya ‘Alauddin ‘Ali bin Ahmad al-
Mahaimi (Abad ke-15)
Seorang ulama terkemuka diabad ke 15 M. Tafsir ini dicetak dalam dua
vol, yang mana sudah dicetak di cairo pada tahun 1295 H atau 1878 M. Pada
volume pertama memuat surah Al-Fatihah hingga Al-Kahfi. Sedangkan volume
kedua memuat surah Maryam sampai An-Nas.92
Seperti pada kitab tafsir umumnya, di awal permulaan terdapat
Introduction dari Mufassir. Yang mana pada tafsir ini berlanjut pada komentar
‘Alauddin terhadap penamaan setiap surah dalam Al-Qur’an. Tafsir ini disebut
unik pada masa itu karena memberikan penjelasan alasan penamaan surah dan
penyesuaian basmalah yang sesuai. Beberapa penjelasan juga menyebutkan
relasi antara satu ayat dengan ayat yang lain, seperti munasabah. Dalam
penyampaiannya sendiri, tafsir ini cukup jelas dan singkat layaknya tafsir
Jalaluddin as-Suyuti.
2. Fath al-Aziz karya Abdul ‘Aziz bin Ahmad (Syah Waliyyullah) bin Abdur
Rahim al Dahlawi al Hindi (1746-182493)
Seorang ahli hukum Hanafi, Mufassir, dari orang-orang Dehli, India.
Memiliki karya 2 klasifikasi dalam bahasa Arab dan Persia, dari bahasa Arab
"Fath al-Aziz" dalam interpretasi Al-Qur'an.
3. At-Taudih al Majid fi Tafsir Kalamillah al Majid karya Ali bin Daldar al
Lakhnoi al Hindi (1786-1843)94
92
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 163.
93
Shamela.org Nuwayhidl, “Mu’jam Al-Mufassirin Min Shadr Al-Islam Hatta Al-’Ashr Al-
Hadlir”; Adil Nuwayhid, dst…
94
Ibid,.
21
4. Fathul Bayan fi Maqasidil Qur’an karya Nawab Sayyed Siddik Hasan Khan
al-Kannauji (1832-1890 M).
Naskah langkanya dapat ditemui di perpusatakaan Nadwatul Ulama,
Lucknow. Tafsir ini terbagi dalam dua volume, volume pertama dari Al-Fatihah
sampai Al-Kahfi, dan volume kedua dari surah Maryam hingga An-Nas. Dalam
memberikan penjelasan tafsir, al-Kannauji banyak merujuk pada tradisi
kenabian atau riwayah-riwayah Nabi. Selain itu penafsiran akan nilai kebaikan
dan keburukan, seperti penjelasan setan dan jin juga mengambil teori Filosofi.
Tafsir ini dijelaskan secara singkat dan menggunakan bahasa yang mudah
dipahami tanpa melebih-lebihkan pandangan.95
95
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 171.
96
M. Afifudin Dimyathi, “Tafsir Berbahasa Urdu”, Alif.id (https://alif.id/read/m-
afifudindimyathi/tafsir-berbahasa-urdu-b223524p) (Jum’at, 27 Mei 2022, 20:35)
22
97
M. Afifudin Dimyathi, “Tafsir Berbahasa Urdu”, Alif.id (https://alif.id/read/m-
afifudindimyathi/tafsir-berbahasa-urdu-b223524p) (Jum’at, 27 Mei 2022, 20:42)
98
M. Afifudin Dimyathi, “Tafsir Berbahasa Urdu”, Alif.id (https://alif.id/read/m-
afifudindimyathi/tafsir-berbahasa-urdu-b223524p) (Jum’at, 27 Mei 2022, 20:50)
99
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 178.
23
pendapat diantara empat madzhab. Penulisan kitab tafsir ini selesai pada tahun
1895 M.
9. Ifadati Azizizya karya Shah Wahliyullah Dihlavi
Seorang teolog dan ahli tradisi india pada abad kedelepan belas masehi. Ia
adalah murid dari sufi terkemuka Abu Tahih Muhammad bin Ibrahim. Adapun
kitab ini tersimpan di perpustakaan Nadwatul Ulama di Lucknow. 100 Dalam
kitab ini terdapat beberapa penjelasan dalam bahasa Persia, Pendahuluan pun
juga memuat bahasa Persia sebelum menggunakan bahasa Arab. Ia banyak
melakukan penafsiran pada ayat-ayat teolog dengan menggunakan pandangan
sufinya. Dapat juga ditemui rujukan kitab ini terhadap Kashshaf dan Anwarut
Tanzil.
10. Burhanut Tawil karya Siraj Ahmad
Naskah ini berada di perpustakaan Universitan Aligarh setelah diserahkan
oleh Khalik Ahmad Nizami. Kitab ini sendiri disusun oleh Siraj Ahmad dengan
sudut pandang yang beranekaragam. Tidak dijelaskan dengan bias yang
mendukung sudut pandang Sunni Hanafi. Oleh karenanya kitab ini juga
101
termasuk dalam kitab dengan sudut pandang general. Penjelasan tentang
doktrin teologi dijelaskan tanpa ada prasangka. Menggunakan bahasa yang
indah, meskipun konstruksi dari penafsiran ini terlihat sederhana.
100
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 181.
101
Ibid., 189.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan antara India dan Arab telah terbentuk sejak zaman kuno. Syaikh
Abdul Haque Dihlavi menyebutkan jika agama islam telah berhubungan dengan
orang-orang India, dimulai sejak masa Nabi Muhammad SAW. Kekuasan Islam
sendiri di wilayah India telah dimuali sejak masa Sahabat, yakni Umar bin Khattab.
Kemudian dilanjutkan oleh Ustman dan Ali. Yang mana seiring berjalannya waktu
membuat peradaban islam di wilayah India-Pakistan ini semakin luas melalui tga
fase. Diantaranya yakni fase Pra Mughal, Mughal, dan Inggris.
Selanjutnya perkembangan tafsir dikawasan India-Pakistan ini tidak
terlepas dari kondisi keilmuan. Di mana pada masa ini, mulai muncul metode, corak
dan berbagai kondisi lain yang dapat mempengaruhi penafsiran. Oleh karenanya,
maka tidak heran jika terdapat berbagai macam tafsir sesuai sudut pandang
mufassir. Ada beberapa kitab tafsir yang menggunakan sudut pandang genaral atau
umum, ada yang menggunakan sudut pandang sastra maupun lughawi. Selain itu
terdapat pula penafsiran yang menggunakan corak sufi. Adapun contoh kitab-kitab
tasir tersebut diantaranya:
1. Tafsirur Rahman wa Taysirul Mannan karya ‘Alauddin ‘Ali bin Ahmad al-
Mahaimi.
2. Fath al-Aziz karya Abdul ‘Aziz bin Ahmad (Syah Waliyyullah) bin Abdur Rahim
al Dahlawi al Hindi.
3. At-Taudih al Majid fi Tafsir Kalamillah al Majid karya Ali bin Daldar al Lakhnoi
al Hindi.
4. Fathul Bayan fi Maqasidil Qur’an karya Nawab Sayyed Siddik Hasan Khan al-
Kannauji
5. Ma’arif Al-Qur’an Karya Muhammad Idris Al-Kandahlawi.
24
DAFTAR PUSTAKA
Aizid, Rizem. Para Pelopor Kebangkitan Islam. Yogyakarta: Diva Press. 2020.
Asrori, Mohammad. “Menyikap Peradaban Islam Kontemporer di Anak Benua India”,
Jurnal el-Harakah, Vol. 11 No. 3 Tahun 2009.
Dimyathi, M. Afifudin. “Tafsir Berbahasa Urdu”, Alif.id (https://alif.id/read/m-
afifudindimyathi/tafsir-berbahasa-urdu-b223524p)
Konsulat Jendral Republik Indonesia Di Karachi, Republik Islam Pakistan
(https://kemlu.go.id/karachi/id/pages/gambaran_umum_republik_islam_pakistan/2
879/etcmenu#:~:text=Pakistan%20terletak%20di%20Asia%20Selatan,Laut%20Ar
ab%20di%20sebelah%20Selatan.)
Nuwayhid, Adil. Mu’jam al-Mufassirin min Sadr al-Islamhatta al-‘Asr al-Had. Beirut:
Muassisah Nuwayhid al-Thaqafiyyah. 1988.
Pulungan. Suyuthi. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah. 2021.
Saefullah, Asep. “Perspektif Kawasan dalam Studi Sejarah Islam: Menggali Dinamika
Umat Islam dalam Konteks Kawasan”, Jurnal Lektur Keagamaan, Vol. 10 No. 2
2012.
Shahidullah, Muhammad. Indian Contribution to The Study of Tafsir Literature. Kolkata:
University of Calcutta. 1986.
Shamela.org. Nuwayhidl, “Mu’jam Al-Mufassirin Min Shadr Al-Islam Hatta Al-’Ashr Al-
Hadlir”; Adil Nuwayhid, dst…
Singh, Y.P. Islam In India and Pakistan: A Religious History. New Delhi: VIJ Books India.
2016.
Thohir, Ajid. Ading Kusdiana. Dkk. Islam di Asia Selatan, Melacak Perkembangan Sosial,
Politik Umat Islam di India, Pakistan dan Bangladesh. Bandung: Humaniora. 2006.
25