Anda di halaman 1dari 28

TAFSIR DI KAWASAN INDIA DAN PAKISTAN

Makalah:
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Studi Tafsir Kawasan

Disusun oleh:

LAILATUL MAHFIROH (E93219099)

NUR AILSA ULYA NAILUL I. (E93219110)

RIZA RIZKIYAH (E93219117)

Dosen Pengampu:

NAUFAL CHOLILI, M.TH.I

PROGRAM STUDI ILMU ALQURAN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat, hidayah,
serta inayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Tidak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan
Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing dari jalan yang gelap
menuju jalan yang terang benderang.
Penyusun mengucapkan syukur yang kedua kalinya karena dengan karunia
sehat yang telah diberikan Allah SWT. Penyusun dapat mempersembahkan
makalah yang berjudul “Tafsir di Kawasan India dan Pakistan”, tidak lupa
penyusun mengucapkan terima kasih pada dosen pembimbing, Bapak Naufal
Cholili, yang telah membimbing penyusun sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik.
Tentunya sebagai manusia biasa, penyusun tidak akan terlepas dari
kesalahan dan kekeliruan. Untuk itu penyusun dengan segala hormat memohon
kritik dan saran pembaca. Dengan adanya hal tersebut, tentu dapat membantu
kepenulisan pada makalah berikutnya sehingga menjadi lebih baik dari
sebelumnya. Demikian yang dapat penyusun sampaikan, semoga makalah ini
bermanfaat, terima kasih.

Surabaya, 29 Mei 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar belakang ............................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 2

A. Kondisi geografis Kawasan India Pakistan ................................................................ 2

B. Historisasi Islam di Wilayah India dan Pakistan ........................................................ 2

1. Fase Pra-Mughal .................................................................................................... 3

2. Fase Mughal ........................................................................................................... 4

3. Fase Kolonial Inggris ............................................................................................. 5

C. Daftar Mufassir Kawasan India-Pakistan ................................................................... 7

D. Karakteristik Tafsir Kawasan India-Pakistan........................................................... 19

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 24

A. Kesimpulan .............................................................................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 25

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Tafsir sebagai salah satu produk peradaban islam, memiliki faktor-faktor
yang mendukung dalam proses kemunculannya. Perkembangan keilmuan, dan
kondisi sosial menjadi bagian penting untuk mengarahkan sudut pandang mufassir,
dalam penafsiran. Oleh karenanya, maka tidak heran jika terdapat penafsiran yang
mengarah pada kondisi sosial tertentu saat mufassir berada.
Keberadaan faktor kondisi sosial menjadi bagian dalam kajian suatu
wilayah atau Kawasan. Studi Kawasan Islam sendiri, dapat dikatakan termasuk
dalam kategori sejarah analisis. Di mana model penulisan tersebut telah
dikembangkan oleh Ibnu Khaldun dengan memperhatikan fenomena-fenomena
sosial.1
Adapun dalam peradaban Islam sendiri, Kawasan Asia Selatan terutama
India-Pakistan memiliki peran penting dalam perkembangan Islam. Kawasan
tersebut juga dikenal dengan sebutan hindustan, yang telah memiliki peradaban
kompleks sejak ribuan tahun sebelum masehi. India dan pakistan sendiri adalah
negara yang memiliki banyak keterlibatan antara satu sama lain dalam berbagai
aspek. Contohnya seperti sejarah, ekonomi, budaya, pendidikan maupun politik.
Dalam hal ini, tafsir yang menjadi salah satu cabang ilmu pengetahuan Islam juga
turut masuk dalam keterlibatan kedua negara tersebut. Oleh karenanya, dalam
makalah ini akan dimuat bagaimana kondisi Tafsir di Kawasan India-Pakistan ini
berkembang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Historisasi Islam Kawasan India-Pakistan?
2. Bagaimana Perkembangan Tafsir di Kawasan India Pakistan?

Asep Saefullah, “Perspektif Kawasan dalam Studi Sejarah Islam: Menggali Dinamika
1

Umat Islam dalam Konteks Kawasan”, Jurnal Lektur Keagamaan, Vol. 10 No. 2 2012, 448.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kondisi geografis Kawasan India Pakistan


Sebelum Anak Benua India terpecah. India, Pakistan, dan Bangladesh
merupakan satu kesatuan wilayah yang terletak di Kawasan Asia Selatan. Di mana
luasnya diperkirakan 2.075 mil dari Utara ke Selatan dan 2.120 mil dari Timur ke
Barat. Wilayah Utara berbatasan dengan wilayah Tibet (Cina) dan Afganistan.
Wilayah Selatan berbatasan dengan laut (Samudera Indonesia). Kemudian wilayah
Timur bertbatasan dengan Burma dan wilayah Barat berbatasan dengan Persia
(Iran).2
Secara geografis Kawasan Saat Ini, India adalah negara terbesar ke-7 di
dunia, dengan luas total 3.287.263 kilometer persegi. India berukuran 3.214 km
(1.997 mi) dari utara ke selatan dan 2.933 km (1.822 mi) dari timur ke barat. India
memiliki batas darat sepanjang 15.200 km (9.445 mi) dan garis pantai sepanjang
75.166 km (46.706 mi). sedanngkan Pakistan saat ini terletak di Asia Selatan,
berbatasan dengan China (Provinsi Xinjian) di sebelah utara, Afghanistan dan Iran
di sebelah Utara dan Barat, serta India di sebelah Timur, dan Laut Arab di sebelah
Selatan. Dengan luas wilayah 803.940 km3

B. Historisasi Islam di Wilayah India dan Pakistan


Relasi antara India dan Arab telah terjalin dari zaman kuno, yakni sejak
millennium ketiga SM. Bukti yang dapat dihadirkan oleh para ahli sejarah adalah
adanya aktifitas perdagangan yang terjalin antara Yunani, Romawi, Arab, dan

2
Ajid Thohir,Ading Kusdiana, dkk, Islam di Asia Selatan, Melacak Perkembangan Sosial,
Politik Umat Islam di India, Pakistan dan Bangladesh, (Bandung: Humaniora, 2006), hal.
43.
3
Konsulat Jendral Republik Indonesia Di Karachi, Republik Islam Pakistan (
https://kemlu.go.id/karachi/id/pages/gambaran_umum_republik_islam_pakistan/2879/etc-
menu#:~:text=Pakistan%20terletak%20di%20Asia%20Selatan,Laut%20Arab%20di%20s
ebelah%20Selatan. Sabtu, 28 Mei 2022, 21:18)

2
3

India. Di mana wilayah Arab sendiri, menjadi salah satu rute penting dalam
perdagangan Internasional saat itu.4
Melalui adanya hal tersebut, maka tidak heran jika Syaikh Abdul Haque
Dihlavi menyebutkan jika agama islam telah berhubungan dengan orang-orang
India, dimulai sejak kepemimpinan Nabi Muhammad SAW di Arab. Di mana pada
tahun 10 H, Nabi mengutus Khalid ke Jajran, dan di sana terdapat beberapa muallaf
yang diduga penduduk India. Dengan demikian maka kontak pertama Islam dengan
India adalah melalui orang-orang India yang diislamkan.
Menurut Sejarawan Henry Miers Elliot, yang diedit tulisannya oleh John
Dawson, dalam buku yang berjudul The History of India, disebutkan jika kapal
pertama yang membawa orang muslim di pantai India, terlihat pada tahun 630 M.
Selain itu, H.G. Rawlinson dalam bukunya yang berjudul Ancient and Medieval
History of India juga mengklaim bahwa orang muslim arab pertama menetap di
India pada akhir abad ke-7 M.5
Ekpedisi kekuasaan muslim ke India sendiri terjadi pada tahun 641 M.
Yang mana pada saat itu Umar bin Khattab mengutus beberapa pasukan Islam
untuk melawan Makran di India, termasuk didalamnya ada al-Hakam bin ‘Amr al-
Taghlibi. Saat itu Makran dipimpin oleh Rasil yang merupakan raja dari wilayah
tersebut. Pertempuran ini dikisahkan dalam sejarah terjadi cukup sengit, dan
dimenangkan oleh umat islam.6 Dengan demikian, dimulailah proses yang lebih
jauh lagi terkait penyebaran agama islam di wilayah India.
Dalam catatan sejarah, perkembangan Islam di Kawasan Anak Benua
India ini dapat dipetakan menjadi tiga fase. Fase-fase tersebut adalah Fase Pre-
Mughal, Mughal, dan Pra-Mughal.
1. Fase Pra-Mughal
Fase ini merupakan fase-fase awal saat kekuatan dan kekuasaan Islam
hadir di India. Masa ini dimulai ketika Islam masuk ke India sejak masa Sahabat.

4
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution to The Study of Tafsir Literature, (Kolkata:
University of Calcutta, 1986), 5.
5
Y.P. Singh, Islam In India and Pakistan: A Religious History, (New Delhi: VIJ Books
India, 2016), th.
6
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution…, 12.
4

Yang kemudian terus berlanjut dengan pembentukan beberapa kekuasaan Islam


di tanah India. Diantara kekuasaaan tersebut adalah Pemerintahan Ghaznawi,
Delhi, Khalji, Tulghuk, dan Lodi.
Pendidikan islam sendiri di mulai dengan Al-Qur’an yang studinya juga
digabung dengan hadis. Dengan demikian muncul pula cabang ilmu bahasa Arab
guna lebih mudah memahami isi Al-Qur’an. Awal mula kegiatan ajar-mengajar
ini juga sangat sederhana. Hal tersebut dapat diadakan di bawah pohon palem,
tenda, maupun rumah pribadi.7
Seiring berjalannya waktu, Lembaga pendidikan mulai muncul dan
memberikan angin segar pada kondisi keilmuan umat islam di India. Keberadaan
Madrasah dan para muslim luar India yang datang ke wilayah ini, juga mengisi
kebutuhan baru terkait ilmu-ilmu lain seperti sejarah, teologi, filsafat, Aljabar,
dan Geometri. Dengan adanya perubahan tersebut, tentu juga berimbas pada
kurikulum pendidikan, yang mana sistem baru pun dibuat untuk menjaga
progresivitas keilmuan.
Di masa Pre-Mughal sendiri, Kota Deibal pernah menjadi pusat pertama
dan terpenting dalam masalah pendidikan. Abu Jafar Muhammad bin Ibrahim
bin Abdullah disebut sebagai orang Deibal pertama yang menempuh pendidikan
tinggi di bidang Tafsir dan Hadis. Ia melakukan perjalan ke Makkah dan
mempelajari banyak hal di sana.
Eksistensi keilmuan Tafsir dan Hadis ini, tidak terlepas dari peran kedua
ilmu tersebut, yang dipandang sebagai pelajaran utama yang harus diketahui.
Oleh karenanya, tidak dapat dipungkiri bahwa seiring berjalannya waktu banyak
bermunculan tokoh mufassir maupun muhadith di wilayah India ini. Adapun
wilayah-wilayah yang memiliki banyak kegiatan inteletual di masa ini antaranya
adalah Deibal, Multan, Delhi, Lahore, Kashmir,dan Malwa.
2. Fase Mughal
Mughal menjadi kerajaan islam yang banyak tersorot oleh catatan sejarah
karena peradabannya. Pendiri kerajaan ini sendiri adalah Zaharruddin Babur,

7
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution…,32.
5

yang berhasil menggulingkan kekuasaan Ibrahim Lodi.8 Ia bukan hanya


penguasa yang kuat, tetapi juga pandai. Ia dikenal sebagai sastrawan yang luar
biasa dan peduli terhadap pendidikan.
Kondisi keilmuan di wilayah India-Pakistan ini mengalami masa emas
saat pemerintahan Mughal. Di masa pemerintahan Humayyun, ia memberikan
suntikan atas hadirnya ilmu-ilmu umum seperti Matematika, Astronomi dan
Geografi. Hal tersebut diteruskan oleh putranya yakni Akbar, dengan lebih
memadatkan pembelajaran seperti, Akutansi, Administrasi Publik, dan
Pertanian.9
Ketika kekuasaan dipegang oleh Akbar, Mughal mengalami masa
kejayaan yang bukan hanya terjadi pada bidang politik dan militer saja. Kejayaan
tersebut juga merambah di bidang ekonomi, pendidikan, keagamaan,
administrasi. seni dan budaya, Masa kejayaan Mughal ini terus berlanjut ke
pemerintahan Jangahir (1605-1628 M), Syeh Jahan (1628-1658 M), dan yang
terakhir Aurangzeb (1658-1707 M).
Di masa Aurangzeb memimpin, ia banyak memberikan perhatian pada
pendidikan. Ia dengan sungguh-sungguh, mempromosikan pendidikan kaum
muslim dan menyebarkan pembelajaran Islam ke seluruh kerajaannya. Beberapa
ulamanya yang terkanal di masa ini adalah Mulla Jiwan, Muhibbullah Behari,
dan Mir Zahid.
Sepeninggal Aurangzeb, Dinasti Mughal terus mengalami kemunduran.
Hal tersebut disebabkan adanya perebutan kekuasaan yang luar biasa. Konflik
ini terjadi melibatkan anak-anak Bahadur Syah, yang berdampak pada masalah
Internal kerajaan.10
3. Fase Kolonial Inggris
Awal mula Inggris masuk ke Anak Benua India disebabkan oleh faktor
perdangangan. Di mana Inggris dan beberapa negara eropa lainya bersaing untuk
menemukan daratan baru guna dimanfaatkan sumber daya alam maupun

8
Suyuthi Pulungan, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Amzah, 2021), 229.
9
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution…,89.
10
Rizem Aizid, Para Pelopor Kebangkitan Islam, (Yogyakarta: Diva Press, 2020), 326.
6

manusianya. Inggris sendiri pertama kali datang ke India pada tahun 1608 M.
Namun kala itu kedatangannya ditolak olah penguasa dinasti Mughal. Mereka
kemudian terus berusaha sampai akhirnya dapat diterima di tahun 1610 M. Di
sinilah Inggris mulai mendirikan pabrik, dan membentuk kekuatan.
Seiring berjalannya waktu, Inggris mulai menampakkan kuasanya ketika
meraih kemenangan dalam peperangan Plassey. Kemenangan tersebut
mengukuhkan East India Company sebagai “The Greatest European Trader in
India”. Jika diperhatikan dalam runtutan waktu, Mughal masih berdiri sebagai
kekuatan Islam. Namun, sebenarnya pemegang kekuatan politik dan ekonomi
pada saat itu telah berpindah ke orang-orang Inggris.
Kekuasaan Inggris atas india ini, di namai Patriarchaal Absolute. Di
mana kekuasaan saat itu dikendalikan oleh sang raja. Dibantu oleh beberapa
ratus orang yang memiliki keahlian dibidang administrasi negara, dengan
bantuan sedikit kekuatan tentara.11 Kekuasaan Inggris sendiri bertahan di India
selama 200 tahun lamanya, hingga pecahnya perang dunia kedua.
Dalam hal pendidikan di fase ketiga memiliki masa naik turun. Meskipun
demikian, perubahan pendidikan semakin progresif dari waktu ke waktu. Warren
Hastings adalah orang Inggris pertama yang mengalihkan perhatian seriusnya
pada pendidikan. Dia mengakui pemerintah memiliki kewajiban untuk
memajukan pendidikan. Oleh karenanya pada tahun 1780 Madrasah Calcutta
pun didirikan. Yang mana Kurikulum yang digunakan di madrasah tersebut
adalah kurikulum Nizamiya12
Kurikulum Nizamiya sendiri diberlakukan di India sampai pertengahan
abad kesemblan belas. Di mana para intelektual Muslim mencapai kesadaran
akan pentingnya pendidikan secara umum, dan kurikulum studi pada khususnya.
Setelah melalui berbagai proses, aspirasi masyarakat terhadap bidang
Pendidikan terjawab dengan kemunculan Darul Ulum di Doeband, Jamiya
Nizamiya di Hyderabad, dan Nadwatul Ulama di Lucknow.

11
Mohammad Asrori, “Menyikap Peradaban Islam Kontemporer di Anak Benua India”,
Jurnal el-Harakah, Vol. 11 No. 3 Tahun 2009, 236.
12
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution…,111.
7

C. Daftar Mufassir Kawasan India-Pakistan


No Nama mufassir Wilayah, Periode, Nama kitab
dan Mazhab
Fase Pra Mughal

1. Abu Sulaiman Al- Delhi, India (w. Lathaif al-Tafsir


Qasim bin Umay Al- 725 H/1325 M)
Dahlawi13
2. Abu Bakr Ishaq14 Multan, Pakistan Khalastu Jawahir Al-Qur’an
(w. 736 H/1335 Fi Bayan Ma’ani Furqan.
M) Hanafiyah
3. Mukhlis bin Abdullah Delhi, India (w. Kasyf Al-Kasysyaf Fi Tafsir
al-Dahlawi al-Hindi/ 764 H/1363 M) Al-Qur’an
Hamid al-Din15 Hanafiyah
4. Umar bin Ishaq bin Ghazni, Pakistan Tafsir Al-Qur’an (Tafsir
Ahmad al-Hindi al- (704-773 Siraj Al-Din)
Ghaznawi/Siraj al- H)/(1304-1372
Din16 M) Hanafiyah
5. Sayyed Ali Hamadhan, India Al-Risalatu Fin-Nasikh wal
Hamdahani17 (1314 M-1384 M) Mansukh, AlRisalatu fi
Ayat Ahkam Min Al-Qur’an
AlKarim
6. Muhammad bin Delhi, India (721- Tasir Al-Qur’an
Yusuf bin Ali 825 H)/(1321-
Muhammad al- 1422 M) Syiah
Husaini, Abu al-Fath Zahidiyah

13
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr al-Islamhatta al-‘Asr al-Had, (Beirut:
Muassisah Nuwayhid al-Thaqafiyyah, 1988), hal. 790
14
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 216.
15
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin…, 668.
16
Ibid., 392.
17
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 218.
8

Shadr Al-Din Al-


Dahlawi18
7. Sayyed Muhammad Delhi, India ( 722 Tafsir Al-Qur’an ‘ala
Ghisu Daraz19 H/1320 M, w. Ma’nawi Al-Kashshaf
1422 M)
8. Shaikh Alauddin Ali Dekkan, India Tabshir Al-Rahman wa
Al-Mahaimi20 (776-835 Taisir Al-Manam bibadhi
H)/(1374-1432 ma Yusyiru ila I’jaz Al-
M) Qur’an; Risalah fi Tafsir
Alam
9. Ahmad Shihab al-Din Delhi, India (w. Al-Bahr Al-Mawaj wa Al-
bin Umar Syams al- 848 H/1444 M) Siraj, Al-Wahaj Fi Tafsir
Din al-Zauli, al- Hanafiyah Al-Qur’an
Hindi21
10. Khawajah Husayn Gujarat, India (. Nur An-Nabi
Naguri22 796 H/1393 M, w.
1495 M)
11. Maulana Ilahdad Jawnpuri (1449 The Hasyiyah of the
Jawnpuri23 M, w. 1525 M) Comentary of Hidayah, the
Hashiyah of the Madarik
At-Tanzi
Fase Mugahl (1526)
12. Abu Fadl Gujrati24 Shiraz, Gujarat, As-Sharhul Irshad,
India (1551 M) Hashiyah ‘ala Sharhil

18
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 656.
19
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 220.
20
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 353.
21
Ibid., 54.
22
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 223.
23
Ibid., 224.
24
Ibid., 228
9

Mawakif, dan Hahiyah ‘ala


Tafsiril Baidlawi
13. Muhammad bin Delhi, India (w. Al-Kasyf Al-Jalil fi Tafsir
Abdullah bin Hamid 970 H/1563 M) al-Qur'an
al-Din al-Dahlawi Hanafiyah
alKuliari Al-Hindi25
14. Ali Muttaki India (885 Shu’unul Munazzalat
Burhanpuri26 H/1480 M, w.
1567 M)
15. Muhammad bin India (w. 979 Tafsir Surah Al-Qadr dan
Shalah al-Din bin H/1571 M) Asyyah Ala Anwar al-
Jalal al-Din Ibn Syafi’iyah Tanzil
Kamal al-Din
Muhammad al-
Anshari al-Sa’adi al-
Ibadi (Muslih al-Din
al-Lari)27
16. M. Thahir Shiddiqi Gujarat, India Majma’ Bahari al-Anwar Fi
Al-Hindi/al-Fatani28 (910-986 Gharaib al-Tanzil wa
H)/(1504-1578 Lathaif al-Akhbar
M)
17. Muhammad Gujrati29 Ahmadabad, Hashiyatu Tafsiril Baidawi
India (932
H/1516 -1574 M)

25
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 562.
26
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 228.
27
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 539.
28
Ibid., 541.
29
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 231.
10

18. Wajihuddin Gujrati30 Gujarat, India Hashiyah Tafsiril Baidhawi


(911 H/1505 M,
w. 1589 M)
19. Mubarak Naguri31 Nagur, India (911 ‘Uyunil Ma’ani wa Matla’
H/1504 M, w. Shumusil Mathani
1593 M)
20. Mubarak bin Musa al- India, (w. 1001 Manba’ ‘Uyun al-Ma’ani
Akbar Abadi32 H/1593 M)
Hanafiyah
21. Abu al-Fayd Faydi33 Agra, India (954 Mawaridul Killam, Sawati’u
H/1547 M, w. Ilham, dan Tafsir Sawati’ul
1595 M) Ilham
22. Sibghatullah bin Buruj, India, (w. Hasyiah Ala Anwar al-
Ruhullah bin 1015 H/1606 M) Tanzil fi al-Tafsir Li Al-
Jamalullah al-Buruji Naqsabandiyah Baidhawi
al-Husaini al-
Naqsabandhi34
23. Sayyed Nurullah Tustar India (l. Hashiya ‘ala AlBaidlawi,
Tustary35 956 H/1549 M, w. Tafsir Ayat wa Kadhalik
1610 M) Ja’alnaakum Ummatan dan
Tafsir Ayat Ru’ya
24. Shaiyakh ‘Isa Bhojpur, India Anwar al-Asrar fi Haqaiq
Burhanpuri36 (1554-1621 M) al-Qur’an wa Ma’arifiha
25. Abdun Nabi Akbarabad, India Dusturul Musannifin
Akbarabadi37 (w. 1621 M)

30
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 232.
31
Ibid., 234.
32
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 462.
33
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 234
34
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 234.
35
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 235.
36
Ibid., 236.
37
Ibid., 237.
11

26. Nidham Al-Din bin Balkh, India (w. Riyadl Al-Quds Fi Tafsir
Abdul Syakur al- 1096 H/1627 M) Al-Juz Al-Akhir
Balkhi al-Hindi38 Hanafiyah
27. Mawlawi Rashid India, (w. 1628 Badiul Madarik
Khan/Mirza M)
Badiuzzaman39
28. Abdul Kadir Ahmadabad, Al-Fathu Al-Qudsi fi Tafsir
Ahmadabadi40 India (L. 978 Ayat Al-Kursy
H/1570 M, w.
1628 M)
29. Abd al-Salam Diwi41 Lucknow, India Hashiyah ‘ala Tafsir
(w. 1637 M) AlBaidlawi
30.. Mullah Shah Badakhshan, Tafsir Al-Qur’an
Muhammad42 India (w. 1661 M)
31. Nurul Hak Dihlavi43 Delhi (l. 983 Sharful Jami’ Al-Shahih,
H/1574 M, w. Tafsir Al-Surat Fatihah
1662 M)
32. Mu’inuddin Kahmiri44 Kashmir, India Zubadat Al-Tafasir
(w. 1673 M)
33. Mustafa Jawnfuri45 Aurangzeb (w. Nujum Al-Furqan
1682 M)
34. Shaykh Al-Islam Ahmadabad, Zubadat Al-Tafasir lil
Gujarati46 India (w. 1697 M) Kudamail Mashabir

38
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 702.
39
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 238.
40
Ibid., 239.
41
Ibid., 240.
42
Ibid., 245
43
Ibid., 246.
44
Ibid., 247.
45
Ibid., 248.
46
Ibid.
12

35. Zaib Al-Nisa bin Syah India, (1048-1113 Zaibal Tafsir Fi Tafsir Al-
Mauhyiddin47 H)/(1638-1700 Qur’an
M)
Fase Inggris (Wafatnya Bahadur Syah)
36. Ghulam Naqsabandhi Lucknow, India, Furqan Al-Anwar Fi
bin A’tha Allah (w. 1126 H/ 1714 AlTafsir Ba’dh Al-Surah
AlLakhnanawi48 M) Hanafiyah Al-Qur’an
37. Mulla Jiwan Amethi, India (l. Nur Al-Anwar, Al-Tafsir
Amithiwi49 1047 H/ 1738 M) Al-Ahmadiyyn
(w. 1717 M)
Ahmadiyah
38. Ahmad bin Abi Said Amity, India Tafsirat al-Ahmadiyah Fi
bin Abdullah bin Abd (1047-1130 H) Bayan al-Ayat bi al-
al-Razzaq bin Khasah, H)/(1637-1718 Syari’ah Ma’a Ta’rifat al-
al-Makki, (Syeikh M) Ahmadiyah Masa’il al-Fiqhiyyah
Jiun/Mulla Jiun)50
39. Aman Allah bin Nur Banaras, India (w. Hasyiah ‘Ala Anwar
Allah bin Husain 1133 H/1721 M) AlTanzil Fi Al Tafsir li
AlBanasary AlHindi51 Hanafiyah AlBaidhawi
40. Muhammad bin India, (1062-1137 Tafsir Al-Qur’an
Hasan bin Muhamad H)/(1652-1725
al-Ashbahani Baha al- M) Syiah
Din52 Imamiyah

47
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 197.
48
Ibid., 413.
49
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 250.
50
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 39.
51
Ibid., 96.
52
Ibid., 517.
13

41. Mulla ‘Ali Asghar Kannawj (l. 1051 Fusus Al-Hikam, Tabsirat
Kannawji53 H/1641 M, w. Al-Madarij, Thawaqib Al-
1727 M) Tanzil
42. Shaykh Kalimullah Delhi (l. 1060 Al-Sawa Al-Sabi, Qiran Al-
Jahababadi54 H/1649 M) (w. Qur’an bi Al-Bayan
1729 M)
43. Maulana Abdul Basit Kannawji Indian, Tafsiru Dhul Fikar Khani
Kannawji55 (l. 1739 M)
44. Shaykh Nuruddin Ahmadabad, Al-Tafsirun Nurani li
Ahmedabadi56 India (1063 AlSab’il Mathani, AlTafsir
H/1653 M, w. Al-Rabbani (Surat Al-
1742 M) Baqarah)
45. Muhammad bin Ali India (w. 1185 Sabaq Al-Ghayat Fi Nasaq
bin Muhammad H/1745 M) Al-Ayat
Hamid bin Hanafiyah
Muhammad Shabir
Al-Faruqi AlHanafi
AlTahanuwi57
46. Shaykh Muhammad Lahore, India (w. Sharh Banat Su’ad, Risalah
‘Abid As-Sanami58 1747 M) on the Miracles of the
Qur’an, Al-‘Asharat
AlMubashshirah
47. Muhammad Hashim Sindh, India (l. Jannatun Na’im fi Fadail
Sindhi59 1114 H/1692 M) Al-Qur’an Al-Karim
(w. 1760 M)

53
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 252.
54
Ibid., 253.
55
Ibid., 260.
56
Ibid., 253.
57
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 592.
58
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 254.
59
Ibid., 254.
14

48. Syah Waliyullah Delhi, India Al-Fauz Kabir Fi Ushul Al-


(Ahmad Abd Rahman (1110-1176 Tafsir Fath AlRahman Fi
bin Wajih Al-Din H)/(1699-1762 Tarjamah AlQur’an
bin Ma’dzam bin M) Hanafiyah
Manshur Al-Faruqi
Al-Dahlawi AlHindi),
Abu Abd Al-Aziz60
49. Rustam Ali bin Ali Kannauj, India Al-Jami’ Al-Shaghir Fi
Asghar bin Qannauji61 (w. 1178 Tafsir Al-Qur’an AlKarim
H/1764 M)
Hanafiyah
50. Muhammad Ali bin Banaras, India Syajarah Al-Thur Fi Syarh
Abi Thalib bin (1103-1131 Ayat Al-Nur
Abdullah bin Ali H)/(1692-1767
(yang dikenal sebagai M) Syiah
Ali Hazen, Al-Zahidi, Zaidiyah
AlJilani, Abu
AlMa’ali)62
51. Mun’am Khan Moradabad, India Tafsir Al-Qur’an AlKarim
AlMurad Abadi63 (w. 1201 H/1787
M)
52. Sayyed Murtada Bilgram India (L. Tafsir Sura Yunus
Bilgramim64 1145 H/, w. 1791
M)

60
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 43.
61
Ibid., 190.
62
Ibid., 529.
63
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 689.
64
Ibid., 258.
15

53. Haidar Ali bin India, (1210-1238 Taklimah Li Tafsir AlAzizi


Muhammad AlFidl H)/(1682-1795
Abadi65 M)
54. Abdu Al-Basith bin Qinnauj, India Ajib Al-Bayan Fi Asrar Al-
Rustam Ali bin (1159-1273 Qur’an
Asghar Al-Qunuji66 H/(1746-1808 M)
Hanafiyah
55. Kadi Thanaullah Panipat India, (w. At-Tafsirul Mazhari
Uthmani Panipati67 1225 H/1810 M)
56. Maulana Salamullah68 Ranpur India, (w. Kamalyn Hashiyatul Jalalyn
1229 H/1814 M)
57. Maulana Rafiuddin Delhi, Indian Tafsir Ayati An-Nur
Abdul Wahhab69 (1749 M-1817 M)
58. Shaykh Muhammad Muhammadpur, Nathrul Margan fi Rasmi
Ghawth Madrasi70 India (w. 1238 Nazmil Quran
H/1822 M)
59. Abd Aziz bin Ahmad Delhi, India Fath Al-Aziz Fi Tafsir Al-
(Syah Waliyullah) bin (1159-1239 Qur’an Al-Karim
Abd Al-Rahim H)/(1746-1824
AlDahlawi Al-Hindi71 M) Hanafiyah
60. Maulana Muhammad Lucknow India, Tafsirul Qur'an
Ashraf Luknawi72 (w. 1244 H/1828
M)
61. Muhammad bin Farrokhabad, Nadham Al-Jawahir Fi
Ahmad bin Ali India (w. 1249 Tafsir Al-Qur’an AlKarim

65
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 165.
66
Ibid., 254.
67
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 260.
68
Ibid., 261.
69
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 262.
70
Ibid., 266.
71
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 286.
72
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 264.
16

AlHusaini Al-Farkh H/1833 M)


Abadi, Al-Hindi, Hanafiyah
Waliyulllah73
62. Ali bin Daldar Lucknow, India Al-Taudifih Al-Majid Fi
AlLikhanawi (1200-1259 Tafsir Kalam Allah AlMajid
AlHindi74 H)/(1786-1843
M) Syiah
Imamiyah
63. Muhammad Ali Qali Iran-India, (w. Taqrib Al-Afham Fi Tafsir
bin Husaini Al- 1260 H/1844 M) Ayat Al-Ahkam
Musawi AlNisaburi Syiah Imamiyah
AlKunturi Al-Hindi75
64. Sayyed Husayn Lucknow India, Al-Amani Fit-Tafsir wal
Nasirabad76 (l. 1211 H/1796 Mawa’ir Risala fi Ma’na In-
M) (w. 1275 Sha Allah
H/1855 M)
65. Sayyed Muhamad Lucknow, India As-Sabul Masani: Science
Lakhnawi77 (l. 1199 H/1l84 of Kiraat in Koranic
M)-(w. 1284 Exegesis
H/1866 M) Syiah
Istna Asyariyya
66. Sayyed Muhammad Lucknow, India Yanabi’ul Anwar Fi Tafsiri
Taki78 (l. 1234 H/1818 Kalamillah AlJabbar
M)-(w. 1289
H/1871 M)

73
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 488.
74
Ibid., 361.
75
Ibid., 593.
76
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 265.
77
Ibid., 267.
78
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 268.
17

67. Muhammad Taqi bin AlNasirabat, Yanabi’ Al-Anwar Fi Tafsir


Husain bin Daldar India (1234-1289 Al-Kalam Allah Al-Jabbar
AliNaqawi, Al-Nashir H)/(1819-1872
Abadi79 M) Syiah
Imamiyah
68. Syekh Maulana Abdul Jabalpur Indian Ayatul I'jaz
Rasyid Kashmiri80 (w. 1298 H/1880
M)
69. Sayyed Siddik Hasan Kannawj India, (l. Mirul Maram fi Tafsiri
Khan81 128 H/1833 M)- Ayatil Ahkam
(w. 1307 H/1889
M)
70. Ibrahim bin Lucknow, India Takmillah Yanabi’
Muhammad Taqi bin (1259-1307 AlAnwar Al-Bidha’ah
Husain bin Ali Al- H)/(1843-1890 AlMuzjah Fi Tafsir Surah
Taqwi AlNurhair M) Syiah Yusuf
Abadi AlLikhanawi82 Imamiyah
71. Muhammad Shiddiq India-Bukhara, Fath Al-Bayan Fi Maqashid
Khan bin Hasan bin (1248-1307 Al-Qur’an Nail Maram Min
Ali bin Luthf Allah H)/(1832-1890 Tafsir Ayat Al-Ahkam
AlHusaini AlBukhari, M)
AlKanuji, Abu
AlTayyib83
72. Muhammad bin Delhi, (w. 1322 Tabjil Al-Tanzil Fi Tafsir
Abdullah Al-Qodri H/1904 M) Al-Qur’an Al-Jalil
Al-Dahlawi, Abu Hanafiyah

79
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 507.
80
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 269.
81
Ibid., 207.
82
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 22.
83
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 539.
18

Mansur, Nashir
AlDin84
73. Muhammad bin Allahabad, India Al-Iklil ‘ala Madarik Al-
Abdul Haq bin Syah (1252-1333 Tanzir wa Haqaiq AlTa’wil
Muhammad bin Yar H)/(1824-1915
Muhammad AlAbadi M) Hanafiyah
Al-Hindi AlMakki85
74. Abd Al-Hay bin India, (1289-1341 Tafsir Surah Al-Fatihah
Fakhr Al-Din bin Abd H)/(1869-1923
Al-Ali Al Husni Al- M)
Thalibi Al-Nadawi86
75. Hamid Al-Din al- Uttar Pradesh, Nizamul Qur’an
Farahi India (1863-1930
M) Sunni
76. Asyraf Ali Muzaffar Nagar Bayan Al-Qur’an
AlThanawi87 India, (l. 1280
H/1863 M)-(w.
1362 H/1943 M)
SunniHanafiyah
77. Tsana’ Allah Amritasari, India Tafsir Al-Qur’an bi Kalam
AlAmitasary88 (1280-1367 Al-Rahman
H)/(1863-1948
M) Ahmadiyah

84
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 564.
85
Ibid., 544.
86
Ibid., 260.
87
M Afifudin Dimyathi, “Tafsir Berbahasa Urdu...,
88
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 117.
19

78. Abdullah Yusuf Ali Bombay, India, The Holy Qur’an: Text,
(1874-1953 M) Translation and Comentary
79. Abu Al-Kalam India, (1302- Tarjuman Al-Qur’an
Azad89 1377 H)/(1888-
1957 M)
80. Basyir Al-Din Pakistan, (1889- Tafsir Kabir dan Tafsir
Mahmud Ahmad 1965 M) Shaghir
81. Syekh Muhammad India-Pakistan Ma’arif Al-Qur’an
Syafi’ AdDeobandi (1896-1976 M)
SunniHanafiyah
82. Muhammad Idris Al- India-Pakistan Ma'arif Al-Qur'an
Kandahlawi (1899-1976 M)
SunniHanafiyah
83. Ghulam Rasool Delhi, India, Tibyan Al-Qur’an
Saeedi90 (1937-2016 M)
SunniHanafiyah
84. Fazlur Rahman Hazara, Major Themes of The
IndiaPakistan, Qur’an
(1919-1988 M)
85. Abu al-‘Ala al- Aurangabad, Tafsir Surah an-Nur dan
Maududi91 (1321-1399 Mushthalahat al-Arba’ah fi
H)/(1903-1979 Al-Qur’
M)

D. Karakteristik Tafsir Kawasan India-Pakistan


Mengingat peradabaan Islam di wilayah India-Pakistan ini telah masuk
cukup lama. Maka tidak heran jika kitab-kitab tafsir Al-Qur’an juga mengalami

89
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 36.
90
M. Afifudin Dimyathi, “Tafsir Berbahasa Urdu”, Alif.id (https://alif.id/read/m-
afifudindimyathi/tafsir-berbahasa-urdu-b223524p) (Jum’at, 27 Mei 2022, 19:15)
91
Adil Nuwayhid, Mu’jam al-Mufassirin min Sadr..., 75.
20

perkembangan dalam metode maupun coraknya. Ada beberapa kitab tafsir yang
menggunakan sudut pandang genaral atau umum, ada yang menggunakan sudut
pandang sastra maupun lughawi. Selain itu terdapat pula penafsiran yang
menggunakan corak sufi. Berikut beberapa kitab tafsir di India Pakistan beserta
penjelasan singkatnya:

1. Tafsirur Rahman wa Taysirul Mannan karya ‘Alauddin ‘Ali bin Ahmad al-
Mahaimi (Abad ke-15)
Seorang ulama terkemuka diabad ke 15 M. Tafsir ini dicetak dalam dua
vol, yang mana sudah dicetak di cairo pada tahun 1295 H atau 1878 M. Pada
volume pertama memuat surah Al-Fatihah hingga Al-Kahfi. Sedangkan volume
kedua memuat surah Maryam sampai An-Nas.92
Seperti pada kitab tafsir umumnya, di awal permulaan terdapat
Introduction dari Mufassir. Yang mana pada tafsir ini berlanjut pada komentar
‘Alauddin terhadap penamaan setiap surah dalam Al-Qur’an. Tafsir ini disebut
unik pada masa itu karena memberikan penjelasan alasan penamaan surah dan
penyesuaian basmalah yang sesuai. Beberapa penjelasan juga menyebutkan
relasi antara satu ayat dengan ayat yang lain, seperti munasabah. Dalam
penyampaiannya sendiri, tafsir ini cukup jelas dan singkat layaknya tafsir
Jalaluddin as-Suyuti.
2. Fath al-Aziz karya Abdul ‘Aziz bin Ahmad (Syah Waliyyullah) bin Abdur
Rahim al Dahlawi al Hindi (1746-182493)
Seorang ahli hukum Hanafi, Mufassir, dari orang-orang Dehli, India.
Memiliki karya 2 klasifikasi dalam bahasa Arab dan Persia, dari bahasa Arab
"Fath al-Aziz" dalam interpretasi Al-Qur'an.
3. At-Taudih al Majid fi Tafsir Kalamillah al Majid karya Ali bin Daldar al
Lakhnoi al Hindi (1786-1843)94

92
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 163.
93
Shamela.org Nuwayhidl, “Mu’jam Al-Mufassirin Min Shadr Al-Islam Hatta Al-’Ashr Al-
Hadlir”; Adil Nuwayhid, dst…
94
Ibid,.
21

Seorang imam ahli hukum, penafsir, dengan pengetahuan yang beragam


yang lain, lahir di Khanna, belajar di sana dan di Najaf, kemudian kembali ke
negaranya dan dari sana ia pindah ke Khurasan. Di antara buku-bukunya At
Taudih al Majid fi Tafsir Kalamillah al Majid sebanyak 2 jilid.

4. Fathul Bayan fi Maqasidil Qur’an karya Nawab Sayyed Siddik Hasan Khan
al-Kannauji (1832-1890 M).
Naskah langkanya dapat ditemui di perpusatakaan Nadwatul Ulama,
Lucknow. Tafsir ini terbagi dalam dua volume, volume pertama dari Al-Fatihah
sampai Al-Kahfi, dan volume kedua dari surah Maryam hingga An-Nas. Dalam
memberikan penjelasan tafsir, al-Kannauji banyak merujuk pada tradisi
kenabian atau riwayah-riwayah Nabi. Selain itu penafsiran akan nilai kebaikan
dan keburukan, seperti penjelasan setan dan jin juga mengambil teori Filosofi.
Tafsir ini dijelaskan secara singkat dan menggunakan bahasa yang mudah
dipahami tanpa melebih-lebihkan pandangan.95

5. Ma’arif Al-Qur’an Karya Syekh Muhammad Syafi’ Ad-Deobandi (1896-1976


M)
Muhammad Syafi’ Ad-Deobandi merupakan seorang mufti besar
Pakistan. Kata Ad-Deobandi sendiri diambil dari nama daerah ia belajar, yakni
Darul Uloom Deoband. Tempat tersebut dikenal banyak mencetak ulama-ulama
hebat di wilayah India dan Pakistan. Karya tafsirnya yaitu Ma’rif Al-Qur’an
terdiri dari delapan jilid tebal. Di dalam tafsirnya, terdapat kumpullan pendapat-
pendapat dari tafsir Syekh Rafiuddin Ad-Dahlawi, serta ringkasan tafsir Syekh
Asyraf At-Thanawi. Kitab tafsir tersebut diawali dengan memberi penjelasan
yang padat dan jelas, kadang juga disertai penyebutan hadis dan kemudian
menyimpulkan makna96

95
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 171.
96
M. Afifudin Dimyathi, “Tafsir Berbahasa Urdu”, Alif.id (https://alif.id/read/m-
afifudindimyathi/tafsir-berbahasa-urdu-b223524p) (Jum’at, 27 Mei 2022, 20:35)
22

6. Ma’arif Al-Qur’an Karya Muhammad Idris Al-Kandahlawi (1899-1976 M)


Muhammad Idris Al-Kandahlawi menjadi salah satu alumni madrasah
Syekh Asyraf Ali At-Thanawi. Ia belajar banyak ilmu pengetahuan agama dari
ulama-ulama terkenal di Darul Uloom Deoband. Kitab tafsirnya yakni Ma’arif
Al-Qur’an, dicetak dalam delapan jilid tebal dan disusun menggunakan bahasa
Urdu dengan uslub yang mudah dipahami. Perlu diketahui bahwa dalam tafsir
ini berpatokan pada riwayat-riwayat yang shahih dan kuat. Serta terdapat
argumen yang berupaya menjawab keraguan kaum ateis terhadap Al-Qur’an dan
hukum Islam.97
7. Tibyan Al-Qur’an Karya Ghulam Rasool Saeedi (1937-2016 M)
Syekh Abul Wafa Ahmad Munir, atau yang lebih dikenal dengan Ghulam
Rasool lahir di kota Delhi. Ia menuntut ilmu di kota Lahore dan Karachi sampai
akhirnya mempunyai kitab tafsir bernama Tibyan Al-Qur’an. Tafsir ini dianggap
sebagai tafsir fiqhi terbesar dan terlengkap yang berbahasa Urdu, yang tercetak
dalam dua belas jilid tebal. Dalam tafsir ini banyak mengembangkan
pengetahuannya terhadap pendapat ulama-ulama sebelumnya, sekaligus
menambahkan penjelasan dari sumber-sumber modern dan kajian-kajian fiqh
kontemporer.98
8. Fathur Rahman karya Kadi Abu Yahya Zakariya.
Tafsir ini disusun oleh Kadi Abu Yahya Zakariya, seorang sarjanawan
besar di abad keenambelas. Kitab ini tersusun dalam satu volume dan tersimpan
di Perpustakaan Nadwatul Ulama di Lucknow. Pendahuluannya dibuat singkat
dan padat, lalu dilanjutkan dengan pembahasan Surah Al-Fatihah. 99
Kitab ini termasuk dalam tafsir dari sudut pandang atau corak sufistik. Ia
membatasi pandangannya dengan kerangka empat madzhab khususnya Sunni.
Dalam melakukan penafsiran, ia mencoba untuk menjembatani perbedaan

97
M. Afifudin Dimyathi, “Tafsir Berbahasa Urdu”, Alif.id (https://alif.id/read/m-
afifudindimyathi/tafsir-berbahasa-urdu-b223524p) (Jum’at, 27 Mei 2022, 20:42)
98
M. Afifudin Dimyathi, “Tafsir Berbahasa Urdu”, Alif.id (https://alif.id/read/m-
afifudindimyathi/tafsir-berbahasa-urdu-b223524p) (Jum’at, 27 Mei 2022, 20:50)
99
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 178.
23

pendapat diantara empat madzhab. Penulisan kitab tafsir ini selesai pada tahun
1895 M.
9. Ifadati Azizizya karya Shah Wahliyullah Dihlavi
Seorang teolog dan ahli tradisi india pada abad kedelepan belas masehi. Ia
adalah murid dari sufi terkemuka Abu Tahih Muhammad bin Ibrahim. Adapun
kitab ini tersimpan di perpustakaan Nadwatul Ulama di Lucknow. 100 Dalam
kitab ini terdapat beberapa penjelasan dalam bahasa Persia, Pendahuluan pun
juga memuat bahasa Persia sebelum menggunakan bahasa Arab. Ia banyak
melakukan penafsiran pada ayat-ayat teolog dengan menggunakan pandangan
sufinya. Dapat juga ditemui rujukan kitab ini terhadap Kashshaf dan Anwarut
Tanzil.
10. Burhanut Tawil karya Siraj Ahmad
Naskah ini berada di perpustakaan Universitan Aligarh setelah diserahkan
oleh Khalik Ahmad Nizami. Kitab ini sendiri disusun oleh Siraj Ahmad dengan
sudut pandang yang beranekaragam. Tidak dijelaskan dengan bias yang
mendukung sudut pandang Sunni Hanafi. Oleh karenanya kitab ini juga
101
termasuk dalam kitab dengan sudut pandang general. Penjelasan tentang
doktrin teologi dijelaskan tanpa ada prasangka. Menggunakan bahasa yang
indah, meskipun konstruksi dari penafsiran ini terlihat sederhana.

100
Muhammad Shahidullah, Indian Contribution..., 181.
101
Ibid., 189.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hubungan antara India dan Arab telah terbentuk sejak zaman kuno. Syaikh
Abdul Haque Dihlavi menyebutkan jika agama islam telah berhubungan dengan
orang-orang India, dimulai sejak masa Nabi Muhammad SAW. Kekuasan Islam
sendiri di wilayah India telah dimuali sejak masa Sahabat, yakni Umar bin Khattab.
Kemudian dilanjutkan oleh Ustman dan Ali. Yang mana seiring berjalannya waktu
membuat peradaban islam di wilayah India-Pakistan ini semakin luas melalui tga
fase. Diantaranya yakni fase Pra Mughal, Mughal, dan Inggris.
Selanjutnya perkembangan tafsir dikawasan India-Pakistan ini tidak
terlepas dari kondisi keilmuan. Di mana pada masa ini, mulai muncul metode, corak
dan berbagai kondisi lain yang dapat mempengaruhi penafsiran. Oleh karenanya,
maka tidak heran jika terdapat berbagai macam tafsir sesuai sudut pandang
mufassir. Ada beberapa kitab tafsir yang menggunakan sudut pandang genaral atau
umum, ada yang menggunakan sudut pandang sastra maupun lughawi. Selain itu
terdapat pula penafsiran yang menggunakan corak sufi. Adapun contoh kitab-kitab
tasir tersebut diantaranya:
1. Tafsirur Rahman wa Taysirul Mannan karya ‘Alauddin ‘Ali bin Ahmad al-
Mahaimi.
2. Fath al-Aziz karya Abdul ‘Aziz bin Ahmad (Syah Waliyyullah) bin Abdur Rahim
al Dahlawi al Hindi.
3. At-Taudih al Majid fi Tafsir Kalamillah al Majid karya Ali bin Daldar al Lakhnoi
al Hindi.
4. Fathul Bayan fi Maqasidil Qur’an karya Nawab Sayyed Siddik Hasan Khan al-
Kannauji
5. Ma’arif Al-Qur’an Karya Muhammad Idris Al-Kandahlawi.

24
DAFTAR PUSTAKA

Aizid, Rizem. Para Pelopor Kebangkitan Islam. Yogyakarta: Diva Press. 2020.
Asrori, Mohammad. “Menyikap Peradaban Islam Kontemporer di Anak Benua India”,
Jurnal el-Harakah, Vol. 11 No. 3 Tahun 2009.
Dimyathi, M. Afifudin. “Tafsir Berbahasa Urdu”, Alif.id (https://alif.id/read/m-
afifudindimyathi/tafsir-berbahasa-urdu-b223524p)
Konsulat Jendral Republik Indonesia Di Karachi, Republik Islam Pakistan
(https://kemlu.go.id/karachi/id/pages/gambaran_umum_republik_islam_pakistan/2
879/etcmenu#:~:text=Pakistan%20terletak%20di%20Asia%20Selatan,Laut%20Ar
ab%20di%20sebelah%20Selatan.)
Nuwayhid, Adil. Mu’jam al-Mufassirin min Sadr al-Islamhatta al-‘Asr al-Had. Beirut:
Muassisah Nuwayhid al-Thaqafiyyah. 1988.
Pulungan. Suyuthi. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah. 2021.
Saefullah, Asep. “Perspektif Kawasan dalam Studi Sejarah Islam: Menggali Dinamika
Umat Islam dalam Konteks Kawasan”, Jurnal Lektur Keagamaan, Vol. 10 No. 2
2012.
Shahidullah, Muhammad. Indian Contribution to The Study of Tafsir Literature. Kolkata:
University of Calcutta. 1986.
Shamela.org. Nuwayhidl, “Mu’jam Al-Mufassirin Min Shadr Al-Islam Hatta Al-’Ashr Al-
Hadlir”; Adil Nuwayhid, dst…
Singh, Y.P. Islam In India and Pakistan: A Religious History. New Delhi: VIJ Books India.
2016.
Thohir, Ajid. Ading Kusdiana. Dkk. Islam di Asia Selatan, Melacak Perkembangan Sosial,
Politik Umat Islam di India, Pakistan dan Bangladesh. Bandung: Humaniora. 2006.

25

Anda mungkin juga menyukai