Anda di halaman 1dari 19

Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b).

Tanggap: Penuh
perhatian dan peka terhadap masalah; c). Tanggon: Kuat, daya
tahan fisik dan mental; d). Tandas: Tegas, pasti, tidak ragu, teguh
pendirian; e). Tangkas: Sigap, gesit, cepat bergerak, dinamis; f).
Trampil: Mampu berkreasi dan berkarya praktis; g). Tulus:
Sederhana, ikhlas, rela memberi, jujur.
4. Pita dibagian bawah bertuliskan Karang Taruna mengandung arti:
a). Karang: pekarangan, halaman, atau tempat; b). Taruna:
remaja. Secara keseluruhan berarti tempat atau Wadah Pembinaan
Remaja.
5. Pita dibagian atas bertuliskan ADITYA KARYA MAHATVA YODHA
yang berarti: a). ADITYA: Cerdas, penuh pengalaman. b). KARYA:
Pekerjaan. c). MAHATVA: Terhormat, berbudi luhur. d). YODHA:
Pejuang, patriot. Secara keseluruhan berarti Pejuang yang
Karang Taruna memiliki identitas berupa lambang, bendera, panji, berkepribadian, berpengetahuan dan terampil.
lagu, yang merupakan identitas resmi Karang Taruna. Lambang 6. Lingkaran menggambarkan sebuah tameng, sebagai lambang
Karang Taruna mengandung unsur-unsur sekuntum bunga teratai yang Ketahanan Nasional.
mulai mekar, dua helai pita terpampang dibagian atas dan bawah, 7. Bunga Teratai yang mekar berdaun lima helai melambangkan
sebuah lingkaran, dengan bunga Teratai Mekar sebagai latar lingkungan kehidupan masyarakat yang sejahtera merata
belakang. Keseluruhan lambang tersebut mengandung makna: berlandaskan Pancasila.
1. Bunga Teratai yang mulai mekar melambangkan unsur remaja 8. Arti warna: a). Putih: Kesucian, tidak tercela, tidak ternoda. b).
yang dijiwai semangat kemasyarakatan (sosial). Merah: Keberanian, sabar, tenang, dan dapat mengendalikan diri,
2. Empat helai Daun Bunga dibagian bawah, melambangkan keempat tekad pantang mundur. c). Kuning: Keagungan atas keluhuran budi
fungsi Karang Taruna yaitu: a). Memupuk kreativitas untuk belajar pekerti.
bertanggung jawab; b). Membina kegiatan-kegiatan sosial,
rekreatif, edukatif, ekonomis produktif, dan kegiatan lainnya yang
praktis; c). Mengembangkan dan mewujudkan harapan serta cita-
cita anak dan remaja melalui bimbingan interaksi yang
dilaksanakan baik secara individual maupun kelompok; d).
Menanamkan pengertian, kesadaran dan memasyarakatkan
penghayatan dan pengamalan Pancasila.
3. Tujuh helai Daun Bunga bagian atas melambangkan Tujuh unsur
kepribadian yang harus dimiliki oleh anak dan remaja: a). Taat:
SEJARAH KARANG TARUNA Tahun 1970 Karang Taruna DKI membentuk Mimbar Pengembangan
Karang Taruna (MPKT) Kecamatan sebagai sarana komunikasi antar
Karang Taruna lahir pada tanggal 26 September 1960 di Kampung Karang Taruna Kelurahan. Sejak itu perkembangan Karang Taruna
Melayu Jakarta, melalui proses Experimental Project Karang Taruna, mulai terlihat marak, pada Tahun 1975 dilangsungkanlah Musyawarah
kerjasama masyarakat Kampung Melayu/ Yayasan Perawatan Anak Kerja Karang Taruna, dan pada moment tersebut Lagu Mars Karang
Yatim (YPAY) dengan Jawatan Pekerjaan Sosial/Departemen Sosial. Taruna ciptaan Gunadi Said untuk pertama kalinya dikumandangkan.
Pembentukan Karang Taruna dilatar belakangi oleh banyaknya anak-
anak yang menyandang masalah sosial antara lain seperti anak yatim, Tahun 1980 dilangsungkan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas)
putus sekolah, mencari nafkah membantu orang tua dsb. Masalah Karang Taruna di Malang, Jawa Timur. Dan sebagai tindak lanjutnya,
tersebut tidak terlepas dari kemiskinan yang dialami sebagian pada tahun 1981 Menteri Sosial mengeluarkan Keputusan tentang
masyarakat kala itu. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Karang Taruna dengan Surat
Keputusan Nomor. 13/HUK/KEP/I/1981 sehingga Karang Taruna
MASA KELAHIRANNYA S/D DIMULAINYA PELITA (1960 – 1969) mempunyai landasan hukum yang kuat.

Tahun 1960–1969 adalah saat awal dimana Bangsa Indonesia mulai Tahun 1982 Lambang Karang Taruna ditetapkan dengan Keputusan
melaksanakan pembangunan disegala bidang. Instansi-Instansi Sosial Menteri Sosial RI nomor.65/HUK/KEP/XII/1982, sebagai tindak lanjut
di DKI Jakarta (Jawatan Pekerjaan Sosial/Departemen Sosial) hasil Mukernas di Garut tahun 1981. Dalam lambang tercantum tulisan
berupaya menumbuhkan Karang Taruna–Karang Taruna baru di Aditya Karya Mahatva Yodha (artinya: Pejuang yang berkepribadian,
kelurahan melalui kegiatan penyuluhan sosial. Pertumbuhan Karang berpengetahuan dan terampil)
Taruna saat itu terbilang sangat lambat, tahun 1969 baru terbentuk 12
Karang Taruna, hal ini disebabkan peristiwa G 30 S/PKI sehingga Pada tahun 1983 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
pemerintah memprioritaskan berkonsentrasi untuk mewujudkan mengeluarkan TAP MPR Nomor II/MPR/1983 tentang Garis Besar
stabilitas nasional. Haluan Negara (GBHN) yang didalamnya menempatkan Karang
Taruna sebagai wadah pengembangan generasi muda.
DIMULAINYA PELITA HINGGA MASUK GBHN (1969 – 1983)
MASUK GBHN SAMPAI TERJADINYA KRISIS
Salah satu pihak yang berjasa mengembangkan Karang Taruna  Tahun 1984 terbentuknya Direktorat Bina Karang Taruna;
adalah Gubernur DKI Jakarta H. Ali Sadikin (1966-1977). Pada saat  Tahun 1984-1987 sejumlah pengurus/aktivis Karang Taruna
menjabat Gubernur, Ali Sadikin mengeluarkan kebijakan untuk mengikuti Program Nakasone menyongsong abad 21 ke Jepang
memberikan subsidi bagi tiap Karang Taruna dan membantu dalam rangka menambah dan memperluas wawasan;
pembangunan Sasana Krida Karang Taruna (SKKT). Selain itu Ali  Tahun 1985 Menteri Sosial menyatakan sebagai Tahun
Sadikin juga menginstruksikan Walikota, Camat, Lurah dan Dinas Penumbuhan Karang Taruna, sedangkan tahun 1987 sebagai
Sosial untuk memfungsikan Karang Taruna. Tahun KualitasKarang Taruna;
 Karang Taruna Teladan Tahun 1988 berhasil merumuskan: Pola Karang Taruna menurun walaupun masih ada Karang Taruna yang
Gerakan Keluarga Berencana Oleh Karang Taruna; tetap eksis.
 Tahun 1988 Pedoman Dasar Karang Taruna ditetapkan dengan
Keputusan Menteri Sosial RI no. 11/HUK/1988; Tahun 2001 Temu Karya Nasional Karang Taruna dilaksanakan di
 Kegiatan Studi Karya Bhakti, Pekan Bhakti dan Porseni Karang Medan., Sumatera Utara. Hasilnya antara lain menambah nama
Taruna merupakan kegiatan dalam rangka mempererat hubungan Karang Taruna menjadi Karang Taruna Indonesia, memilih Ketua
antar Karang Taruna dari sejumlah daerah; Umum Pengurus Nasional KTI, serta menyusun Pedoman Dasar dan
 Sasana Krida Karang Taruna (SKKT) sebagai sarana tempat Pedoman Rumah Tangga KTI. Hasil TKN tersebut memperoleh
Karang Taruna berlatih dibidang-bidang pertanian dan peternakan. tanggapan yang berbeda-beda dari daerah.
 Bulan Bhakti Karang Taruna (BBKT) biasanya diselenggarakan
dalam rangka ulang tahun Karang Taruna. Merupakan forum PERKEMBANGAN KARANG TARUNA TAHUN 2005 HINGGA
kegiatan bersama antar Karang Taruna dari sejumlah daerah SEKARANG
bersama masyarakat setempat, kegiatannya berupa karya
bhakti/pengabdian masyarakat; Banten merupakan salah satu Provinsi yang ikut menorehkan sejarah
 Tahun 1996 bekerjasama dengan Depnaker diberangkatkan 159 ke-Karang Taruna-an. Pada tanggal 9-12 April 2005 digelar Temu
tenaga dari Karang Taruna untuk magang kerja ke Jepang antara 1 Karya Nasional V Karang Taruna Indonesia (TKN V KTI) di Propinsi
s/d 3 tahun, dalam upaya meningkatkan wawasan, pengetahuan Banten. Beberapa hal yang dihasilkan pada TKN V tersebut antara
dan keterampilan dalam berbagai bidang usaha; lain:
 Pelibatan Karang Taruna dalam kesehatan reproduksi remaja  Pemilihan Pengurus Nasional Karang Taruna (PNKT) periode 2005
diadakan agar Karang Taruna dapat berperan sebagai wahana – 2010;
Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) bagi remaja warga karang  Perubahan nama KTI menjadi Karang Taruna;
Taruna;  Merekomendasikan Pedoman Dasar Karang Taruna yang baru
yang akan ditetapkan oleh MENSOS RI.
KARANG TARUNA DALAM SITUASI KRISIS (1997 – 2004) Pada tanggal 29 Juni - 1 Juli 2005 diselenggaran Rapat Kerja Nasional
Karang Taruna (Rakernas Karang Taruna) di Jakarta dalam rangka
Krisis moneter yang terjadi tahun 1997 berkembang menjadi krisis menyusun program kerja. Pada tahun yang sama, Menteri Sosial
ekonomi, yang dengan cepat menjadi krisis multidimensi. Imbas dari mengeluarkan Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 83/HUK/2005
krisis tersebut tak urung juga berdampak pada lambannya tentang Pedoman Dasar Karang Taruna (pengganti Keputusan Menteri
perkembangan Karang Taruna. Puncaknya pada saat pemerintahan Sosial RI Nomor 11/HUK/1988), sebagai tindak lanjut rekomendasi
Presiden Abdurrahman Wahid membubarkan Departemen Sosial, Temu Karya Nasional V di Banten. dan pada tanggal 23 – 27
Karang Taruna pada umumnya mengalami stagnasi, bahkan mati suri. September 2005 diselenggarakan BBKT dan SKBKT di Propinsi DIY
Konsolidasi organisasi terganggu ,aktivitas terhambat dan menurun dengan peserta lebih kurang 3.000 orang terdiri dari anggota dan
bahkan cenderung terhenti. Hal tersebut menyebabkan Klasifikasi pengurus Karang Taruna dari seluruh wilayah Indonesia.
Pengakuan dan Perhatian para penentu kebijakan di negeri ini manusia pembangunan yang mampu mengatasi masalah
terhadap keberadaan Karang Taruna dibuktikan dengan masuknya kesejahteraan sosial dilingkungannya.
nama Karang Taruna dalam beberapa regulasi atau perundang- 7. Terwujudnya pembangunan kesejahteraan sosial generasi muda di
undangan. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat yang dilaksanakan
Permendagri No. 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga secara komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan
Kemasyarakatan, PP No. 72 & 73 tentang Desa dan Kelurahan serta oleh Karang Taruna bersama pemerintah dan komponen
UU No. 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial adalah beberapa masyarakat lainnya.
produk hukum yang didalamnya menempatkan Karang Taruna dengan
segala peran dan fungsinya. Tugas Pokok Karang Taruna adalah:

TUJUAN, TUGAS POKOK & FUNGSI Secara bersama-sama dengan Pemerintah dan komponen masyarakat
lainnya untuk menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial
Tujuan Karang Taruna adalah : terutama yang dihadapi generasi muda, baik yang bersifat preventif,
rehabilitatif maupun pengembangan potensi generasi muda di
1. Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan kesadaran lingkungannya.
tanggung jawab sosial setiap generasi muda warga Karang Taruna
dalam mencegah, menangkal, menanggulangi dan mengantisipasi Fungsi Karang Taruna adalah :
berbagai masalah sosial.
2. Terbentuknya jiwa dan semangat kejuangan generasi muda warga 1. Penyelenggara Usaha Kesejahteraan Sosial.
Karang Taruna yang trampil dan berkepribadian serta 2. Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan bagi masyarakat.
berpengetahuan. 3. Penyelenggara pemberdayaan masyarakat terutama generasi
3. Tumbuhnya potensi dan kemampuan generasi muda dalam rangka muda secara komprehensif, terpacu dan terarah serta
mengembangkan keberdayaan warga Karang Taruna. berkesinambungan.
4. Termotivasinya setiap generasi muda Karang Taruna untuk mampu 4. Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan bagi
menjalin toleransi dan menjadi perekat persatuan dalam generasi muda di lingkungannya.
keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan 5. Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan kesadaran
bernegara. tanggung jawab sosial generasi muda.
5. Terjalinnya kerjasama antara generasi muda warga Karang Taruna 6. Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan, jiwa
dalam rangka mewujudkan taraf kesejahteraan sosial bagi kekeluargaan, kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilai-nilai
masyarakat. kearifan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik lndonesia.
6. Terwujudnya kesejahteraan sosial yang semakin meningkat bagi 7. Pemupukan kreatifitas generasi muda untuk dapat
generasi muda di desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat mengembangkan tanggung jawab sosial yang bersifat rekreatif,
yang memungkinkan pelaksanaan fungsi sosialnya sebagai kreatif, edukatif, ekonomis produktif dan kegiatan praktis lainnya
dengan mendayagunakan segala sumber dan potensi 4. Karang Taruna tumbuh dan berkembang dari generasi muda,
kesejahteraan sosial di lingkungannya secara swadaya. diurus atau dikelola oleh generasi muda dan untuk kepentingan
8. Penyelenggara rujukan, pendampingan, dan advokasi sosial bagi generasi muda dan masyarakat di wilayah desa/kelurahan atau
penyandang masalah kesejahteraan sosial. komunitas adat sederajat. Karenanya setiap desa/kelurahan atau
9. Penguatan sistem jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan komunitas adat sederajat dapat menumbuhkan dan
kemitraan dengan berbagai sektor lainnya. mengembangkan Karang Tarunanya sendiri.
10. Penyelenggara Usaha-usaha pencegahan permasalahan sosial 5. Gerakannya di bidang Usaha Kesejahteraan Sosial berarti bahwa
yang aktual. semua upaya program dan kegiatan yang diselenggarakan Karang
Taruna ditujukan guna mewujudkan kesejahteraan sosial
masyarakat terutama generasi mudanya.
PENGERTIAN KARANG TARUNA
PENDAHULUAN
Karang Taruna adalah Organisasi Sosial wadah pengembangan
generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran Karang Taruna untuk pertama kalinya lahir pada tanggal 26 September
dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama 1960 di Kampung Melayu, Jakarta. Dalam perjalanan sejarahnya,
generasi muda di wilayah desa/ kelurahan dan terutama bergerak di Karang Taruna telah melakukan berbagai kegiatan, sebagai upaya
bidang usaha kesejahteraan sosial. Rumusan tersebut diatas dapat untuk turut menanggulangi masalah-masalah Kesejahteraan Sosial
dijelaskan sebagai berikut: terutama yang dihadapi generasi muda dilingkungannya, sesuai
1. Karang Taruna adalah suatu organisasi sosial, perkumpulan sosial dengan kondisi daerah dan tingkat kemampuan masing-masing.
yang dibentuk oleh masyarakat yang berfungsi sebagai sarana
partisipasi masyarakat dalam melaksanakan Usaha Kesejahteraan Pada mulanya, kegiatan Karang Taruna hanya sebatas pengisian
Sosial (UKS). waktu luang yang positif seperti rekreasi, olah raga, kesenian,
2. Sebagai wadah pengembangan generasi muda, Karang Taruna kepanduan (pramuka), pendidikan keagamaan (pengajian) dan lain-
merupakan tempat diselenggarakannya berbagai upaya atau lain bagi anak yatim, putus sekolah, tidak sekolah, yang berkeliaran
kegiatan untuk meningkatkan dan mengembangkan cipta, rasa, dan main kartu serta anak-anak yang terjerumus dalam minuman
karsa, dan karya generasi muda dalam rangka pengembangan keras dan narkoba. Dalam perjalanan sejarahnya, dari waktu ke waktu
sumber daya manusia (SDM). kegiatan Karang Taruna telah mengalami perkembangan sampai pada
3. Karang Taruna tumbuh dan berkembang atas dasar adanya sektor Usaha Ekonomis Produktif (UEP) yang membantu membuka
kesadaran terhadap keadaan dan permasalahan di lingkungannya lapangan kerja/usaha bagi pengangguran dan remaja putus sekolah.
serta adanya tanggung jawab sosial untuk turut berusaha
menanganinya. Kesadaran dan tanggung jawab sosial tersebut Pada masa Pemerintahan Orde Baru, nama Karang Taruna hanya
merupakan modal dasar tumbuh dan berkembangnya Karang diperuntukkan bagi kepengurusan tingkat Desa/Kelurahan serta
Taruna. Unit/Sub Unit saja (tingkat RT/RW). Sedangkan kepengurusan tingkat
Kecamatan sampai Nasional menggunakan sebutan Forum 1. Anggota Pasif adalah keanggotaan yang bersifat stelsel pasif
Komunikasi Karang Taruna (FKKT), hal tersebut diatur dalam (Keanggotaan otomatis), yakni seluruh remaja dan pemuda yang
Kepmensos No 11/HUK/1988. Krisis Moneter yang melanda bangsa ini berusia 11 s/d 45 tahun;
tahun 1997 turut memberikan dampak bagi menurunnya dan bahkan 2. Anggota Aktif adalah keanggotaan yang bersifat kader, berusia 11
terhentinya aktivitas sebagian besar Karang Taruna. Saat s/d 45 tahun dan selalu aktif mengikuti kegiatan Karang Taruna.
dilaksanakan Temu Karya Nasional (TKN) IV tahun 2001 di Medan,
disepakatilah perubahan nama menjadi Karang Taruna Indonesia KEPENGURUSAN
(KTI). Oleh karena masih banyaknya perbedaan persepsi tentang
Karang Taruna maka pada TKN V 2005 yang diselenggarakan di Kriteria Pengurus
Banten tanggal 10-12 April 2005, Namanya dikembalikan menjadi
Karang Taruna. Ketetapan ini kemudian diatur dalam Peraturan Secara umum, untuk menjadi pengurus Karang Taruna seseorang
Menteri Sosial RI Nomor 83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Karang Taruna. Dengan dikeluarkannya Permensos ini diharapkan 1. Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa;
tidak lagi terjadi perbedaan penafsiran tentang Karang Taruna, dalam 2. Setia kepada Pancasila dan UUD 1945;
arti bahwa pemahaman tentang Karang Taruna mengacu kepada 3. Berdomisili di wilayah tingkatannya yang dibuktikan dengan
Peraturan Menteri Sosial tersebut. identitas resmi;
4. Memiliki kondisi jasmani dan rohani yang sehat;
Keberadaan Karang Taruna dengan berbagai kegiatan yang 5. Bertanggung jawab, berakhlak baik, dan mampu bekerja dengan
dilaksanakan selama ini, bertumpu pada landasan hukum yang dimiliki, timnya maupun dengan berbagai pihak;
yang terus diperbaharui sesuai dengan tuntutan, kebutuhan dan 6. Berusia minimal 17 tahun dan maksimal 45 tahun;
perkembangan masalah kesejahteraan sosial serta sistem 7. Mengetahui dan memahami aspek keorganisasian serta ke-Karang
pemerintahan yang terjadi. Sampai saat ini, landasan hukum yang Taruna-an;
dimiliki Karang Taruna adalah Keputusan Menteri Sosial RI No. 8. Peduli terhadap lingkungan masyarakatnya;
13/HUK/KEP/l/1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja 9. Berpendidikan minimal SLTA/sederajat untuk kepengurusan tingkat
Karang Taruna, Ketetapan MPR No. II/MPR/1983 tentang GBHN yang Kabupaten/Kota hingga nasional, minimal SLTP/sederajat untuk
menempatkan Karang Taruna sebagai wadah Pembinaan Generasi kepengurusan tingkat kecamatan, dan minimal lulusan
Muda, serta Keputusan Menteri Sosial RI No. 83/HUK/2005 tentang SD/sederajat untuk tingkat Desa/Kelurahan atau komunitas sosial
Pedoman Dasar Karang Taruna. sederajat.

KEANGGOTAAN & KEPENGURUSAN Pengurus Kecamatan


KEANGGOTAAN
Pengurus Karang Taruna tingkat Kecamatan dipilih dan disahkan
Anggota Karang Taruna terdiri dari Anggota Pasif dan Anggota Aktif: dalam Temu Karya Kecamatan. Pengurus Karang Taruna tingkat
Kecamatan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Camat dan dilantik Desa/Kelurahan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Kepala
oleh Camat setempat. Pengurus Karang Taruna tingkat Kecamatan Desa/Lurah dan dilantik oleh Kepala Desa/Lurah setempat. Pengurus
selanjutnya berfungsi sebagai pengembangan jaringan komunikasi, Karang Taruna tingkat Desa/Kelurahan selanjutnya berfungsi sebagai
kerjasama, informasi dan kolaborasi antar Karang Taruna Pelaksana Organisasi dalam diwilayahnya. Karang Taruna tingkat
diwilayahnya. Karang Taruna tingkat kecamatan memiliki pengurusan Desa/Kelurahan atau komunitas sosial yang sederajat memiliki
minimal 25 Orang, masa bhakti 5 (Lima) Tahun dengan struktur Pengurus minimal 35 Orang, masa bhakti 3 (Tiga) Tahun dengan
sekurang-kurangnya terdiri dari: struktur sekurang-kurangnya terdiri dari:
1. Ketua; 1. Ketua;
2. Wakil Ketua 1; 2. Wakil Ketua;
3. Wakil Ketua 2; 3. Sekretrais;
4. Sekretaris; 4. Wakil Sekretaris;
5. Wakil Sekretaris 1; 5. Bendahara;
6. Wakil Sekretaris 2; 6. Wakil Bendahara;
7. Bendahara; 7. Seksi Pendidikan dan Pelatihan;
8. Wakil Bendahara 1; 8. Seksi Usaha Kesejahteraan Sosial;
9. Wakil Bendahara 2; 9. Seksi Kelompok Usaha Bersama;
10. Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia; 10. Seksi Kerohanian dan Pembinaan Mental;
11. Bagian Usaha Kesejahteraan Sosial; 11. Seksi Olahraga dan Seni Budaya;
12. Bagian Pengembangan Ekonomi Skala Kecil dan Koperasi; 12. Seksi Lingkungan Hidup;
13. Bagian Pengembangan Kegiatan Kerohanian dan Pembinaan 13. Seksi Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Kemitraan.
Mental;
14. Bagian Pengembangan Kegiatan Olahraga dan Seni Budaya;
15. Bagian Lingkungan Hidup dan Pariwisata;
16. Bagian Hukum, Advokasi dan HAM;
17. Bagian Organisasi dan Pengembangan Hubungan Kerjasama
Kemitraan;
18. Bagian Hubungan Masyarakat, Publikasi dan Pengembangan
Komunikasi;

Pengurus Desa/Kelurahan

Pengurus Karang Taruna tingkat Desa/Kelurahan dipilih dan disahkan


dalam Temu Karya Desa/Kelurahan. Pengurus Karang Taruna tingkat
JOB DESCRIPTION  Bersama sama Sekretaris dan Bendahara merancang agenda
pengupayaan pencarian dan penggalian sumber dana bagi
STRUKTUR & URAIAN TUGAS aktivitas operasional dan program organisasi;
PENGURUS KARANG TARUNA PROVINSI BANTEN  Memelihara keutuhan dan kekompakan seluruh pengurus
MASA BHAKTI 2010 2015 organisasi;
 Memberikan pokok pokok pikiran yang merupakan strategi dan
KETUA kebijakan KT Provinsi Banten dalam rangka pelaksanaan
program kerja maupun dalam menyikapi reformasi diseluruh
1. Kewenangan tatanan kehidupan demi pencapaian cita cita dan tujuan
organisasi;
Membuat dan mengesahkan seluruh keputusan keputusan dan  Mengoptimalkan fungsi dan peran serta para Wakil Ketua agar
kebijakan kebijakan organisasi yang bersifat strategis (politis) tercapai efisiensi dan efektifitas kerja organisasi.
melalui kesepakatan dalam forum Rapat Pengurus Pleno (RPP).
WAKIL KETUA I
2. Tanggung Jawab Bidang Kewirausahaan

Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh 1. Kewenangan


penyelenggaraan organisasi dan program kerjanya dan
mempertanggung jawabkannya secara internal kepada forum RPP Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan organisasi di
dan forum TKD KT Prov. Banten pada akhir masa bhaktinya. Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia; Biro Pengembangan
Usaha usaha Kesejahteraan Sosial; dan Biro Pengembangan
Ekonomi Skala Kecil Menengah dan Koperasi.
3. Tugas
 Memimpin rapat rapat pengurus pleno dan rapat rapat pengurus 2. Tanggung Jawab
harian;
 Mewakili organisasi untuk membuat persetujuan/kesepakatan Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh
dengan Pihak lain setelah mendapatkan kesepakatan dalam penyelenggaraan program pada Biro yang di naunginya dan
forum RPP; mempertanggungjawabkannya kepada Ketua.
 Mengawasi seluruh penyelenggaraan roda organisasi dan
program kerja melalui jenjang hirarkis organisasi;
 Mewakili organisasi untuk menghadiri acara/upacara kenegaraan
tertentu atau agenda strategis nasional dan provinsi lainnya;
3. Tugas  Mewakili Ketua apabila berhalangan terutama untuk setiap
 Mengkoordinasikan dan mewakili kepentingan organisasi di aktifitas pada Biro yang di naunginya;
wilayah Kabupaten/Kota se Provinsi Banten;  Merumuskan dan mengusulkan program kegiatan berikut
 Mewakili Ketua apabila berhalangan terutama untuk setiap anggaran kegiatan setiap tahunnya untuk disetujui oleh forum
aktifitas pada Biro yang di naunginya; RPP;
 Merumuskan dan mengusulkan program kegiatan berikut  Merumuskan segala kebijakan pada Biro yang di naunginya
anggaran kegiatan setiap tahunnya untuk disetujui oleh forum untuk diusulkan menjadi kebijakan organisasi;
RPP;  Memimpin rapat rapat organisasi pada Biro yang di naunginya;
 Merumuskan segala kebijakan pada Biro yang di naunginya  Mengawasi seluruh penyelenggaraan program kegiatan pada
untuk diusulkan menjadi kebijakan organisasi; Biro yang di naunginya.
 Memimpin rapat rapat organisasi pada Biro yang di naunginya;
 Mengawasi seluruh penyelenggaraan program kegiatan pada WAKIL KETUA III
Biro yang di naunginya. Bidang Kelembagaan

WAKIL KETUA II 1. Kewenangan


Bidang Kemasyarakatan
Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan organisasi di
1. Kewenangan Biro Hubungan Masyarakat, Publikasi dan Pengembangan
Komunikasi; Biro Organisasi dan Pengembangan Hubungan
Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan organisasi di Kerjasama Kemitraan; dan Biro Hukum, Advokasi dan HAM;
Biro Pengembangan Kegiatan Kerohanian dan Pembinaan Mental;
Biro Pengembangan Kegiatan Olahraga dan Seni Budaya; dan Biro 2. Tanggung Jawab
Lingkungan Hidup dan Kepariwisataan;
Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh
2. Tanggung Jawab penyelenggaraan program pada Biro yang di naunginya dan
mempertanggung jawabkan kepada Ketua.
Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh
penyelenggaraan program pada Biro yang di naunginya dan 3. Tugas
mempertanggung jawabkan kepada Ketua.  Mengkoordinasikan dan mewakili kepentingan organisasi di
wilayah Kabupaten/Kota se Provinsi Banten;
3. Tugas  Mewakili Ketua apabila berhalangan terutama untuk setiap
 Mengkoordinasikan dan mewakili kepentingan organisasi di aktifitas pada Biro yang di naunginya;
wilayah Kabupaten/Kota se Provinsi Banten;
 Merumuskan dan mengusulkan program kegiatan berikut  Mengawasi seluruh penyelenggaraan aktifitas organisasi di
anggaran kegiatan setiap tahunnya untuk disetujui oleh forum bagian administrasi dan tata kerja;
RPP;  Memimpin rapat rapat organisasi di bagian administrasi dan tata
 Merumuskan segala kebijakan pada Biro yang di naunginya kerja organisasi dan menghadiri rapat rapat pleno dan rapat
untuk diusulkan menjadi kebijakan organisasi; pengurus harian;
 Memimpin rapat rapat organisasi pada Biro yang di naunginya;  Memfasilitasi kebutuhan jaringan kerja internal organisasi dan
 Mengawasi seluruh penyelenggaraan program kegiatan pada antar bagian secara bersama sama.
Biro yang di naunginya.
WAKIL SEKRETARIS I
SEKRETARIS Bidang Kesekretariatan dan Tata Usaha

1. Kewenangan 1. Kewenangan

Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan organisasi Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan organisasi
bersama sama Ketua dalam bidang administrasi dan bersama sama Sekretaris dalam hal kesekretariatan umum dan
penyelenggaraan roda organisasi. kerumahtanggaan.

2. Tanggung Jawab 2. Tanggung Jawab

Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh Mengkoordinasikan seluruh aktifitas kesekretariatan dan tata usaha
penyelenggaraan roda organisasi di bidang administrasi dan tata organisasi dan mempertanggung jawabkannya kepada Sekretaris.
kerja organisasi dan mempertanggung jawabkannya kepada Ketua.
3. Tugas
3. Tugas  Mewakili Sekretaris apabila berhalangan terutama untuk setiap
 Bersama Ketua menandatangani surat masuk dan surat keluar aktifitas kesekretariatan dan tata usaha organisasi;
pengurus;  Merumuskan dan mengusulkan segala peraturan organisasi di
 Bersama Ketua dan Bendahara merupakan Tim Kerja Keuangan bidang sistem kearsipan, koresponden dan kesekretariatan
(TKK) atau otorisator keuangan di tubuh pengurus; secara keseluruhan untuk menjadi kebijakan organisasi;
 Bertanggung jawab untuk setiap aktifitas di bagian administrasi  Membuat risalah dalam setiap pertemuan/rapat rapat organisasi
dan tata kerja organisasi; baik Rapat Pengurus Pleno maupun Rapat Pengurus Harian;
 Merumuskan dan mengusulkan segala peraturan organisasi di  Mengawasi seluruh penyelenggaraan aktifitas organisasi di
bagian administrasi dan tata kerja organisasi untuk menjadi bagian kesekretariatan dan tata kerja organisasi;
kebijakan organisasi;
 Memfasilitasi kebutuhan ketatausahaan internal organisasi dan  Memfasilitasi dan merekomendasi/mengusulkan kebutuhan
antar departemen; kepersonaliaan organisasi, terutama dalam hal pembentukan
 Menyelenggarakan aktifitas korespondensi organisasi baik kepanitiaan untuk aktifitas tertentu;
internal maupun eksternal, masuk maupun keluar organisasi;  Menyelenggarakan akfifitas yang berkaitan dengan pemberian
 Bertindak selaku Kepala Sekretariatan Organisasi yang memiliki reward dan punishment terhadap pengurus berdasarkan kode
kewenangan mengatur dan mengkoordinasikan tata usaha etik organisasi;
organisasi.  Bertindak selaku Kepala Personalia yang memiliki kewenangan
mengatur dan mengkoordinasikan sistem kepersonaliaan
WAKIL SEKRETARIS II organisasi.
Bidang Personalia
WAKIL SEKRETARIS III
1. Kewenangan Bidang Logistik dan Akomodasi

Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan organisasi 1. Kewenangan


bersama sama Sekretaris dalam hal kepersonaliaan.
Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan organisasi
2. Tanggung Jawab bersama sama Sekretaris dalam hal logistik, akomodasi dan urusan
perjalanan organisasi (travel).
Mengkoordinasikan seluruh aktifitas kepersonaliaan dan
mempertanggung jawabkannya kepada Sekretaris. 2. Tanggung Jawab

3. Tugas Mengkoordinasikan seluruh aktifitas logistik, akomodasi dan urusan


 Mewakili Sekretaris apabila berhalangan terutama untuk setiap perjalanan organisasi (travel) dan mempertanggung jawabkannya
aktifitas kepersonaliaan; kepada Sekretaris.
 Merumuskan dan mengusulkan segala peraturan organisasi di
bidang kepersonaliaan untuk menjadi kebijakan organisasi; 3. Tugas
 Mendokumentasikan data pengurus dan anggota aktif di seluruh  Mewakili Sekretaris apabila berhalangan terutama untuk setiap
lingkup provinsi terutama pengurus provinsi untuk kepentingan aktifitas logistik, akomodasi dan urusan perjalanan organisasi;
organisasi dan hal kepersonaliaan;  Merumuskan dan mengusulkan segala peraturan organisasi di
 Mengawasi seluruh penyelenggaraan aktifitas organisasi di bidang logistik, akomodasi dan urusan perjalanan organisasi
bagian kepersonaliaan; (travel) untuk menjadi kebijakan organisasi;
 Mendokumentasikan data yang berkaitan dengan akomodasi,  Bersama Ketua dan Sekretaris merupakan Tim Kerja Keuangan
logistik, dan travel untuk mendukung aktifitas organisasi baik atau Otorisator Keuangan di tubuh pengurus;
eksternal maupun internal;  Merumuskan dan mengusulkan segala peraturan organisasi di
 Mengawasi seluruh penyelenggaraan aktifitas organisasi di bagian pengelolaan kekayaan dan keuangan organisasi untuk
bagian logistik, akomodasi dan urusan perjalanan organisasi; menjadi kebijakan organisasi;
 Memfasilitasi dan merekomendasi/mengusulkan kebutuhan  Memimpin rapat rapat organisasi di bagian pengelolaan
akomodasi, logistik maupun travel, terutama dalam hal kekayaan dan keuangan organisasi;
pembentukan kepanitiaan untuk aktifitas tertentu;  Membuat Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Pengurus
 Menyelenggarakan aktifitas pengadaan akomodasi, travel dan setiap tahunnya untuk mendapatkan persetujuan dalam forum
logistik organisasi; RPP;
 Bertindak selaku Kepala Bagian Umum Organisasi yang memiliki  Menyelenggarakan aktifitas pemeriksaan keuangan organisasi
kewenangan mengatur dan mengkoordinasikan sistem baik secara berkala dan/atau setiap tahunnya;
kepersonaliaan dan bagian umum organisasi.  Menyelenggarakan aktifitas pengelolaan kekayaan dan
keuangan organisasi baik yang bersifat pengumpulan dana
BENDAHARA secara rutin, fund raising maupun kerjasama (sponsorship);
 Mengawasi seluruh penyelenggaraan aktifitas organisasi di
1. Kewenangan bagian pengelolaan kekayaan dan keuangan organisasi;
 Memfasilitasi kebutuhan pembiayaan program kerja dan roda
Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan organisasi organisasi.
bersama sama Ketua dalam bagian kekayaan dan keuangan
organisasi. WAKIL BENDAHARA I
Bidang Pengelolaan Asset dan Keuangan
2. Tanggung Jawab
1. Kewenangan
Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan segala upaya
pengelolaan kekayaan dan keuangan organisasi dan Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan organisasi
mempertanggung jawabkannya kepada Ketua. bersama sama Bendahara dalam hal pengelolaan keuangan
organisasi.
3. Tugas
 Mewakili Ketua apabila berhalangan terutama untuk setiap 2. Tanggung Jawab
aktifitas di bagian pengelolaan kekayaan dan keuangan
organisasi; Mengkoordinasikan seluruh aktifitas pengelolaan/pembukuan
keuangan organisasi dan mempertanggung jawabkannya kepada Mengkoordinasikan seluruh aktifitas pengawasan dan pemeriksaan
Bendahara. kekayaan dan keuangan organisasi dan mempertanggung
jawabkannya kepada Bendahara.
3. Tugas
 Mewakili Bendahara apabila berhalangan terutama untuk setiap 3. Tugas
aktifitas yang berkaitan dengan pengelolaan dan pembukuan  Mewakili Bendahara apabila berhalangan terutama untuk setiap
keuangan organisasi; aktifitas yang berkaitan dengan pengawasan dan pemeriksaan
 Merumuskan dan mengusulkan segala peraturan organisasi kekayaan dan keuangan organisasi;
tentang sistem pembukuan keuangan organisasi untuk menjadi  Merumuskan dan mengusulkan segala peraturan organisasi
kebijakan organisasi; tentang sistem pengawasan dan pemeriksaan kekayaan dan
 Menyelenggarakan aktifitas pembukuan terhadap transaksi keuangan organisasi untuk menjadi kebijakan organisasi;
pengeluaran dan pemasukan keuangan organisasi secara rutin;  Menyelenggarakan aktifitas pengawasan dan pemeriksaan
 Menyusun neraca rugi laba keuangan organisasi setiap bulan keuangan organisasi secara berkala setiap 6 (enam) bulan
sekali; sekali;
 Menyelenggarakan aktifitas transaksi yang berkaitan dengan  Menyusun konsepsi Rencana Anggaran Pendapatan dan
lembaga-¬lembaga keuangan dan donasi; Belanja Organisasi setiap tahunnya dengan menggunakan
 Menyimpan keuangan organisasi di lembaga keuangan yang pertimbangan dan indikator indikator teknis yang ada;
disepakati forum RPP dan menyisihkan dalam pettycash untuk  Mendata dan menginventarisir asset dan harta kekayaan
kepentingan operasional; organisasi untuk kepentingan perhitungan modal dan rugi/laba
 Bertindak sebagai akuntan organisasi yang berwenang mengatur organisasi;
dan mengelola keuangan organisasi secara teknis administratif.  Mengusulkan/merekomendasikan dan menyediakan jasa
Akuntan Publik untuk kepentingan pelaksanaan audit kekayaan
WAKIL BENDAHARA II dan keuangan organisasi secara keseluruhan setiap tahunnya;
Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan  Bertindak sebagai auditor internal organisasi yang berwenang
mengawasi dan memeriksa keuangan organisasi secara berkala
1. Kewenangan setiap 6 (enam) bulan sekali.

Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan organisasi BIRO PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
bersama sama Bendahara dalam hal pengawasan dan pemeriksaan
kekayaan dan keuangan organisasi. 1. Kewenangan

2. Tanggung Jawab Menyelenggarakan segala aktifilas yang terkait dengan


pengembangan sumber daya manusia serta pendidikan dan
pelatihan mulai dari perencanaan hingga pelaporan. Menyelenggarakan segala aktifitas Pengembangan Usaha
Kesejahteraan Sosial yang terkait dengan pelaksanaan fungsi-
2. Tanggung Jawab fungsi KT dalam Pelayanan Sosial kepada para Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) mulai dari perencanaan
Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh hingga pelaporan.
penyelenggaraan aktifitas program kerja dan pelaksanaan kebijakan
organisasi dalam Biro pengembangan sumber daya manusia serta 2. Tanggung Jawab
mempertanggung jawabkannya kepada Wakil Ketua I.
Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh
3. Tugas penyelenggaraan aktifitas program kerja dan pelaksanaan kebijakan
 Merumuskan dan mengusulkan segala peraturan organisasi organisasi di Biro Pengembangan Usaha Kesejahteraan Sosial
tentang sistem dan mekanisme pelaksanaan pengembangan dalam berbagai Pelayanan Sosial kepada para PMKS serta
sumber daya manusia serta pendidikan dan pelatihan sesuai mempertanggung jawabkannya kepada Wakil Ketua II.
dengan visi dan misi organisasi untuk menjadi kebijakan
organisasi; 3. Tugas
 Merumuskan dan mengusulkan program kegiatan berikut  Merumuskan dan mengusulkan segala peraturan organisasi
anggaran kegiatan setiap, tahunnya untuk disetujui oleh forum tentang sistem dan mekanisme pelaksanaan program kerja Biro
RPP, Pengembangan Usaha Kesejahteraan Sosial dalam berbagai
 Mendata dan menginventarisir aktifitas pengembangan sumber Pelayanan Sosial kepada para PMKS sesuai dengan visi dan
daya manusia serta pendidikan dan pelatihan yang sudah ada misi organisasi, untuk menjadi kebijakan organisasi;
untuk diteliti, dikaji dan dikembangkan;  Merumuskan dan mengusulkan program kegiatan berikut
 Mendata dan mengusulkan sumber daya manusia (kader) anggaran kegiatan setiap tahunnya untuk disetujui oleh forum
potensial yang diproyeksikan untuk mengikuti pelatihan sesuai RPP;
dengan kebutuhan;  Mendata dan menginventarisir aktifitas Pengembangan Usaha
 Membangun hubungan kerjasama kemitraan dengan pihak lain usaha Kesejahteraan Sosial dalam berbagai Pelayanan Sosial
yang memungkinkan untuk pengembangan sumber daya kepada para PMKS yang sudah ada untuk diteliti dan dikaji
manusia serta pendidikan dan pelatihan bagi anggota dan menjadi bahan pengembangan lebih lanjut;
pengurus organisasi sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan  Menyelenggarakan akfifitas bimbingan, asuhan, konseling dan
bersama. pendampingan dalam rangka pemberdayaan para PMKS melalui
aktifitas Pelayanan Sosial tertentu baik secara temporer maupun
BIRO PENGEMBANGAN USAHA KESEJAHTERAAN SOSIAL rutin melalui lembaga lembaga binaan/panti maupun lembaga
1. Kewenangan lembaga masyarakat yang bersitat koordinatif;
 Membangun hubungan kerjasama kemitraan dengan pihak lain sesuai dengan visi dan misi organisasi untuk menjadi kebijakan
untuk mengembangkan aktifitas Pengembangan Usaha usaha organisasi;
Kesejahteran Sosial dalam berbagai Pelayanan Sosial terpadu  Merumuskan dan mengusulkan program kegiatan berikut
kepada para PMKS; anggaran kegiatan setiap tahunnya untuk disetujui oleh forum
 Menyelenggarakan aktivitas Pengembangan Usaha usaha RPP;
Kesejahteraan Sosial dalam berbagai bentuk seperti santunan  Mendata dan menginventarisir aktivitas Pengembangan Ekonomi
dan fund raising dalam momentum tertentu secara berkala; Skala Kecil, Menengah dan Koperasi yang sudah ada untuk
 Menyelenggarakan gerakan aksesibilitas bagi PMKS terutama diteliti dan dikaji menjadi bahan pengembangan lebih lanjut;
para penyandang cacat untuk memperoleh kesempatan dan hak  Menyelenggarakan aktivitas bimbingan, konseling usaha dan
yang sama sehingga dapat hidup setara dengan masyarakat pendampingan dalam rangka Pengembangan Ekonomi Skala
pada umumnya. Kecil, Menengah dan Koperasi melalui aktivitas edukasi dan
advokasi baik secara temporer maupun rutin;
BIRO PENGEMBANGAN EKONOMI SKALA KECIL, MENENGAH  Membangun hubungan kerjasama kemitraan dengan pihak lain
DAN KOPERASI untuk Pengembangan Ekonomi Skala Kecil, Menengah dan
Koperasi baik yang bersifat khusus bagi WKT maupun bagi
1. Kewenangan masyarakat pada umumnya;
 Menyelenggarakan aktifitas gerakan masyarakat dalam bagian
Menyelenggarakan segala aktifitas Pengembangan Ekonomi yang ekonomi kerakyatan dan koperasi.
terkait dengan Pengembangan Ekonomi Skala Kecil, Menengah dan
Koperasi KT mulai dari perencanaan hingga pelaporan. BIRO PENGEMBANGAN KEGIATAN KEROHANIAN DAN
PEMBINAAN MENTAL

2. Tanggung Jawab 1. Kewenangan

Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh Menyelenggarakan segala aktivitas pengembangan sumber daya
penyelenggaraan aktivitas program kerja dan pelaksanaan manusia yang terkait dengan Pengembangan Kegiatan Kerohanian
kebijakan organisasi dalam Biro Pengembangan Ekonomi Skala dan Pembinaan Mental mulai dari perencanaan hingga pelaporan.
Kecil, Menengah dan Koperasi serta mempertanggung jawabkannya
kepada Wakil Ketua II. 2. Tanggung Jawab
3. Tugas
 Merumuskan dan mengusulkan segala peraturan organisasi Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh
tentang sistem dan mekanisme pelaksanaan program kerja Biro penyelenggaraan aktivitas program kerja dan pelaksanaan
Pengembangan Ekonomi Skala Kecil, Menengah dan Koperasi kebijakan organisasi dalam Biro Pengembangan Kegiatan
Kerohanian dan Pembinaan Mental serta mempertanggung Menyelenggarakan segala aktifitas pengembangan sumber daya
jawabkannya kepada Wakil Ketua I. manusia yang terkait dengan Pengembangan Kegiatan Olahraga
dan Seni Budaya mulai dari perencanaan hingga pelaporan.
3. Tugas 2. Tanggung Jawab
 Merumuskan dan mengusulkan segala peraturan organisasi
tentang sistem dan mekanisme pelaksanaan program kerja Biro Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh
Pengembangan Kegiatan Kerohanian dan Pembinaan Mental penyelenggaraan akfifitas program kerja dan pelaksanaan kebijakan
sesuai dengan visi dan misi organisasi, untuk kebijakan organisasi Biro Pengembangan Kegiatan Olahraga dan Seni
organisasi; Budaya serta mempertanggung jawabkannya kepada Wakil Ketua I.
 Merumuskan dan mengusulkan program kegiatan berikut
anggaran kegiatan setiap tahunnya untuk disetujui oleh forum 3. Tugas
RPP;  Merumuskan dan mengusulkan segala peraturan organisasi
 Mendata dan menginventarisir aktivitas Pengembangan tentang sistem dan mekanisme pelaksanaan program kerja Biro
Kegiatan Kerohanian dan Pembinaan Mental yang sudah ada Pengembangan Kegiatan Olahraga dan Seni Budaya sesuai
untuk diteliti dan dikaji menjadi bahan pengembangan lebih dengan visi dan misi organisasi, untuk menjadi kebijakan
lanjut; organisasi;
 Menyelenggarakan pembinaan dan pendampingan dalarn  Merumuskan dan mengusulkan program kegiatan berikut
rangka pemberdayaan remaja/pemuda melalui aktifitas Biro anggaran kegiatan setiap tahunnya untuk disetujui oleh forum
Pengembangan Kegiatan Kerohanian dan Pembinaan Mental RPP;
baik secara temporer maupun rutin melalui lembaga lembaga  Mendata dan menginventarisir aktifitas Pengembangan Kegiatan
kajian keagamaan, perkumpulan keagamaan remaja, yang Olahraga dan Seni Budaya yang sudah ada untuk diteliti dan
bersifat koordinatif; dikaji menjadi bahan pengembangan lebih lanjut;
 Membangun hubungan kerjasama kemitraan dengan pihak lain  Menyelenggarakan aktifitas bimbingan, asuhan, konseling dan
untuk mengembangkan aktifitas Pengembangan Kegiatan pendampingan dalam rangka pemberdayaan remaja/pemuda
Kerohanian dan Pembinaan Mental baik yang bersifat khusus melalui aktifitas Biro Pengembangan Kegiatan Olahraga dan
bagi WKT maupun bagi masyarakat pada umumnya; Seni Budaya baik secara temporer maupun rutin melalui klub
 Menyelenggarakah peringatan hari hari besar keagamaan klub dan sanggar sanggar seni budaya;
secara berkala.  Membangun hubungan kerjasama kemitraan dengan pihak lain
untuk mengembangkan aktifitas Biro Pengembangan Kegiatan
BIRO PENGEMBANGAN KEGIATAN OLAHRAGA DAN SENI Olahraga dan Seni Budaya baik yang bersifat khusus bagi WKT
BUDAYA maupun bagi masyarakat pada umumnya;
 Menyelenggarakan kegiatan Pekan Olahraga dan Seni Budaya
1. Kewenangan secara berkala.
 Membangun hubungan kerjasama kemitraan dengan pihak lain
BIRO LINGKUNGAN HIDUP DAN KEPARIWISATAAN untuk mengembangkan aktifitas pemeliharaan dan
pemberdayaan Lingkungan Hidup dan Kepariwisataan baik yang
1. Kewenangan bersifat khusus bagi WKT maupun bagi masyarakat pada
umumnya;
Menyelenggarakan segala aktifitas produktif yang terkait dengan  Menyelenggarakan aktifitas gerakan masyarakat dalam Biro
Pemeliharaan dan pengembangan Lingkungan Hidup dan Lingkungan Hidup dan Kepariwisataan.
Kepariwisataan mulai dari perencanaan hingga pelaporan.
BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT, PUBLIKASI DAN
2. Tanggung Jawab PENGEMBANGAN KOMUNIKASI

Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh 1. Kewenangan


penyelenggaraan akfifitas program kerja dan pelaksanaan kebijakan
organisasi dalam Biro Lingkungan Hidup dan Kepariwisataan serta Menyelenggarakan segala aktifitas organisasi yang terkait dengan
mempertanggung jawabkannya kepada Wakil Ketua II. pelaksanaan fungsi Hubungan Masyarakat, Publikasi dan
Pengembangan Komunikasi mulai dari tingkat perencanaan hingga
3. Tugas pelaporan.
 Merumuskan dan mengusulkan segala peraturan organisasi
tentang sistem dan mekanisme pelaksanaan program kerja Biro 2. Tanggung Jawab
Lingkungan Hidup dan Kepariwisataan sesuai visi dan misi
organisasi untuk menjadi kebijakan organisasi; Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh
 Merumuskan dan mengusulkan program kegiatan berikut penyelenggaraan aktifitas program kerja dan pelaksanaan kebijakan
anggaran kegiatan setiap tahunnya untuk disetujui oleh forum organisasi dalam Biro Hubungan Masyarakat, Publikasi dan
RPP; Pengembangan Komunikasi serta mempertanggung jawabkannya
 Mendata dan menginventarisir aktifitas pemeliharaan dan kepada Wakil Ketua II.
pengembangan Lingkungan Hidup dan Kepariwisataan yang
sudah ada untuk diteliti dan dikaji menjadi bahan pengembangan 3. Tugas
lebih lanjut;  Merumuskan dan rnengusulkan segala peraturan organisasi
 Menyelenggarakan aktifitas bimbingan dan pendampingan tentang sistem dan mekanisme pelaksanaan program kerja Biro
kepada masyarakat dalam rangka memelihara, mengembangkan Hubungan Masyarakat, Publikasi dan Pengembangan
dan memberdayakan Lingkungan Hidup dan Kepariwisataan Komunikasi sesuai visi dan misi organisasi untuk menjadi
melalui aktifitas sosialisasi, edukasi dan advokasi baik secara kebijakan organisasi;
temporer maupun rutin;
 Merumuskan dan mengusulkan program kegiatan berikut penyelenggaraan aktifitas program kerja dan pelaksanaan kebijakan
anggaran kegiatan setiap tahunnya untuk disetujui oleh forum organisasi dalam Biro Organisasi dan Pengembangan Hubungan
RPP; Kerjasama Kemitraan serta mempertanggung jawabkannya kepada
 Mendata dan menginventarisir aktifitas Hubungan Masyarakat, Wakil Ketua III.
Publikasi dan Pengembangan Komunikasi yang sudah ada untuk
diteliti dan dikaji menjadi bahan pengembangan lebih lanjut; 3. Tugas
 Menyelenggarakan aktifitas publikatif dan promotif dalam rangka  Merumuskan dan mengusulkan segala peraturan organisasi
memperkenalkan organisasi dengan berbagai program dan tentang sistem dan mekanisme pelaksanaan program kerja Biro
perspektifnya hingga mampu membentuk opini publik yang Organisasi dan Pengembangan Hubungan Kerjasama Kemitraan
menguntungkan organisasi; sesuai dengan visi dan misi organisasi untuk menjadi kebijakan
 Membangun 'hubungan kerjasama kemitraan dengan pihak lain organisasi;
untuk mengembangkan aktifitas Hubungan Masyarakat,  Merumuskan dan mengusulkan program kegiatan berikut
Publikasi dan Pengembangan Komunikasi baik yang bersifat anggaran kegiatan setiap tahunnya untuk disetujui oleh forum
khusus bagi Warga Karang Taruna maupun bagi masyarakat RPP;
pada umumnya, baik rutin maupun temporer;  Mendata dan menginventarisir perubahan dan inovasi dalam
 Bertindak selaku juru bicara organisasi yang berwenang Pengembangan Organisasi dan Kelembagaan serta aktifitas
menjembatani kepentingan organisasi dengan pihak pers dan Kerjasama Kemitraan yang sudah ada/terjadi untuk diteliti dan
masyarakat; dikaji menjadi bahan pengembangan lebih lanjut;
 Menyelenggarakan aktifitas gerakan masyarakat dalam bagian  Menyelenggarakan bimbingan, sosialisasi, dan kajian dalam
komunikasi. rangka Pengembangan Organisasi, Kelembagaan dan
Hubungan Kerjasama Kemitraan melalui aktifitas ilmiah baik
BIRO ORGANISASI DAN PENGEMBANGAN HUBUNGAN secara temporer maupun rutin;
KERJASAMA KEMITRAAN  Membangun hubungan kerjasama kemitraan dengan pihak lain
dalam rangka studi perbandingan untuk kepentingan
1. Kewenangan Pengembangan Organisasi, Kelembagaan dan Hubungan
Kerjasama Kemitraan.
Menyelenggarakan segala aktifitas Pengembangan Organisasi,
Kelembagaan dan Hubungan Kerjasama Kemitraan mulai dari BIRO HUKUM, ADVOKASI DAN HAK-HAK ASASI MANUSIA
tingkat perencanaan hingga pelaporan.
1. Kewenangan
2. Tanggung Jawab
Menyelenggarakan segala aktifitas organisasi yang terkait dengan
Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh kajian dan upaya hukum tertentu, pembelaan internal dan eksternal
(advokasi) dan penegakan hak-hak Asasi Manusia mulai dari yang bersifat khusus bagi Warga Karang Taruna maupun bagi
perencanaan hingga pelaporan. masyarakat pada umumnya;
 Menyelenggarakan aktifitas gerakan masyarakat dalam bagian
2. Tanggung Jawab Hukum dan penegakan HAM.

Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh LAIN-LAIN/PENUTUP


penyelenggaraan aktifitas program kerja dan pelaksanaan kebijakan 1. Ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam perangkat aturan ini
organisasi dalam bagian kajian dan upaya hukum tertentu, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan perangkat aturan
pembelaan internal dan eksternal (advokasi) dan penegakan Hak lainnya yang tertuang dalam PD/PRT Karang Taruna;
hak Asasi Manusia serta mempertanggung jawabkannya kepada 2. Hal-hal yang belum ditentukan dalam perangkat aturan ini akan
Wakil Ketua III. diatur kemudian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Tugas
 Merumuskan dan mengusulkan segala peraturan organisasi
tentang sistem dan mekanisme pelaksanaan program kerja
bagian kajian dan upaya penegakan hukum tertentu, pembelaan
internal dan eksternal (advokasi) dan penegakan HAM sesuai
visi dan misi organisasi untuk menjadi kebijakan organisasi;
 Merumuskan dan mengusulkan program kegiatan berikut
anggaran kegiatan setiap tahunnya untuk disetujui oleh forum
RPP;
 Mendata dan menginventarisir aktifitas kajian dan upaya hukum
tertentu, pembelaan internal dan eksternal (advokasi) dan
penegakan HAM yang sudah ada untuk diteliti dan dikaji menjadi
bahan pengembangan lebih lanjut;
 Menyelenggarakan aktifitas bimbingan, pembelaan dan
pendampingan dalam rangka memberdayakan organisasi dan
anggotanya secara hukum dan etika moral kemanusiaan melalui
aktifitas sosialisasi, edukasi dan advokasi dilingkungan
organisasi baik secara internal maupun eksternal;
 Membangun hubungan kerjasama kemitraan dengan pihak lain
untuk mengembangkan dan memberdayakan aktifitas hukum
organisasi, aktifitas advokasi dan upaya penegakan HAM baik

Anda mungkin juga menyukai