Anda di halaman 1dari 63

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini didorong untuk menjadi

salah satu sector yang memberikan andil besar dalam pengembangan

perekonomian dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Pada tingkat daerah,

sektor ini perkirakan akan menjadi penunjang pendapatan daerah yang

kontribusinya di masa mendatang memiliki prospek yang menguntungkan.

Hal tersebut juga menjadi prioritas Pemerintahan Daerah Kabupaten Muaro

Jambi dimana sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang diharapkan

mampu mendukung pendapatan asli daerah.

Secara nasional, pariwisata diharapkan akan menjadi sektor utama

penyumbang devisa terbesar. Sedangkan secara internasional, WTO, Badan

Pariwisata Dunia, menegaskan pariwisata akan menjadi industry terbesar

abad 21 bersama-sama dengan telekomunikasi dan teknologi informatika.

Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu menyampaikan

bahwa sektor pariwisata menyumbang sebesar 9,07 miliar dolar AS bagi

devisa Indonesia pada tahun 2012, berada pada urutan kelima pemberi

kontribusi terbesar terhadap pendapatan Negara. Hal tersebut yang kemudian

menjadi tolak ukur bagi pemerintah untuk meningkatkan sektor pariwisata,

dimulai dari sektor pariwisata daerah.

1
Namun untuk mewujudkan destinasi wisata menjadi penyumbang devisa,

maka tata kelolah di dalam daya tarik wisata tersebut harus baik, seperti

kualitas pelayanan, lokasi dan promosi. Hal itu bertujuan untuk menarik

minat dan memberi kepuasan bagi pengunjungnya. Dari wisata tersebut

memberikan sebuah pelayanan yang baik dan memberikan kenyamanan

kepada pengunjung maka tingkat kepuasan pengunjung akan semakin besar,

begitu juga dengan system promosinya, karena kegiatan promosi bukan saja

berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen,

melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen, melainkan juga

sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen, maka semakin menarik

promosinya maka akan semakin banyak pengunjung yang datang, namun

tentu saja dengan dibarengin dengan kebenaran atau fakta dari apa yang telah

di promosikan untuk memberikan kepuasan bagi pengunjung itu sendiri.

Selanjutnya tentang lokasi yang sangat berperan untuk mempengaruhi

kepuasan dari pengunjung, Menurut Paul (2011:125) berpendapat bahwa

lokasi yang baik menjamin tersedianya akses yang cepat, dengan menarik

sejumlah besar konsumen dan cukup kuat untuk mengubah pola berbelanja

dan pembelian konsumen jika lokasi itu sendiri tertata dengan baik dan

daerah sekitar tampak indah dan bersih maka dengan sendirinya kepuasan

dari pengunjung akan timbul dengan sendirinya. Ketiga faktor diatas

merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan pengunjung,

kepuasan pengunjung merupakan salah satu faktor yang terpenting di dalam

sebuah tempat wisata, dimana kepuasan pengunjung bias menimbulkan

2
keuntungan tersendiri bagi tempat wisata tersebut, wisatawan baik wisatawan

lokal maupun dari luar daerah ataupun kota ataupun provinsi yang lain.

Di nusa tenggara barat Jambi sendiri terdapat sebuah daya wisata yang

merupakan salah satu devisa dan terbilang sangat unik, yaitu candi muaro

jambi.Situs Purbakala Kompleks Percandian Muaro Jambi adalah sebuah

kompleks percandian agama Hindu-Budha terluas di Indonesia yang

kemungkinan peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu. Terletak

di Desa muaro Jambi, Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muaro

Jambi,Provinsi Jambi,Indonesia.Tepat nya lagi terletak di tepi Sungai Batang

Hari, sekitar 26 km arah timur Kota Jambi. Candi Muaro Jambi merupakan

kompleks candi yang terbesar dan yang paling terawat di pulau Sumatera.Dan

sejak tahun 2009 Kompleks Candi Muaro Jambi telah dicalonkan ke

UNESCO untuk menjadi Situs Warisan Dunia.

Namun untuk mewujudkan destinasi wisata menjadi penyumbang devisa,

maka tata kelolah didalam daya tarik wisata wisata tersebut harus baik, seperti

lokasi, amenitas, dan promosinya. Hal itu bertujuan untuk menarik minat dan

memberi minat kunjungan terhadap wisatawan. Lokasi yang sangat berperan

untuk mempengaruhi minat berkunjung, lokasi yang baik menjamin tersedia

nya akses yang cepat, dapat menarik sejumlah besar konsumen dan cukup

kuat untuk mengubah pola berbelanja dan pembelian konsumen jika lokasi itu

sendiri tertata dengan baik dan daerah sekitar tampak indah dan bersih maka

dengan sendirinya minat berkunjung akan timbul dengan sendrinya.

3
Untuk dapat menikmati kemegahan kompleks candi terbesar se Asia

Tenggara ini.Karena lokasi nya yang sangat luas, pengelola obyek wisata ini

menyediakan amenitas berupa sepeda yang dapat disewa oleh para wisatawan

sekalian. Harga sewa nya yakni Rp 10.000,- untuk sepeda single per jam nya

dan Rp 20.000,- untuk sepeda tandem per jam nya. Dengan sepeda inilah,

para wisatawan dapat berkeliling di kompleks candi seluas lebih 2.000 hektar

ini.Begitu juga dengan system promosinya, karena kegiatan promosi bukan

saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen,

melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen, maka semakin

menarik system promosinya maka semakin banyak pengunjung yang

datang.Ketiga faktor diatas merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi

minat berkunjung.

Berdasarkan fenomena di atas Riset ini berupaya mengidentifikasi dan

mengetahui “ Pengaruh Lokasi, Amenitas dan Promosi Terhadap Minat

Berkunjung Di Daya Tarik Wisata Candi Muaro Jambi “ Agar dapat

mengetahui sejauhmana perkembangan dari objek wisata Candi Muaro Jambi.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, peneliti

tertarik untuk menyampaikan beberapa hal yang terjadi di objek wisata Candi

Muaro Jambi dan dari fenomena tersebut bias di ketahui peneliti adanya beberapa

masalah yang diduga perlu dibuatkan daftar gejala yang mungkin nantinya bias di

perbaiki. Adapun gejala-gejala atau permasalahannya yaitu sebagai berikut :

4
1.2.1 Masalah Lokasi

a. Letak Objek Wisata Candi Muaro Jambi kurang startegis karena

terletak kurang lebih 25 Km dari pusat kota

b. Penunjuk arah jalan menuju Candi Muaro Jambi sulit ditemukan

sehingga akan menyulitkan pengunjung

c. Jalan menuju ke lokasi lumayan sempit, sehingga hanya dapat di lalui

hanya dengan satu mobil

1.2.2 Masalah Amenitas

a. Terbatasnya amenitas/ prasarana yang disediakan oleh pengelolah

1.2.3 Masalah Promosi

a. Brosur untuk promosi dicetak seadanya dengan menggunakan kertas

biasanya dan desain kurang menarik sehingga pengunjung enggan

membaca

b. Kurangnya aktivitas promosi baik melalui institusi sekolah maupun

secara publikasi lewat tempat wisata nya.

1.2.4 Masalah Minat Berkunjung

a. Pengelolah objek yang belum maksimal membuat minat pengunjung

wisatawan berkurang.

b. Sebagian besar wisatawan yang memutuskan untuk datang berkunjung

ke Candi Muaro Jambi ini sedang booming disitus media social.

5
1.3 Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya faktor yang terjadi yang mempengaruhi

kepuasan pengunjung maka pembahasan dibatasi hanya permasalahan

lokasi, amenitas, promosi dan minat berkunjung di Candi Muaro Jambi.

1.4 Rumusan Masalah

1.4.1 Perumusan Masalah Umum

Perumusan masalah ini bertujuan untuk menganalisa secara bersama-sama

pengaruh lokasi, amenitas, dan promosi terhadap minat berkunjung di

daya tarik wisata Candi Muaro Jambi dan variable yang paling

memberikan pengaruh paling besar minat berkunjung.

1.4.2 Perumusan Masalah Khusus

Perumusan masalah khusus ini bertujuan untuk bias menjawab :

a. Bagaimana pengaruh lokasi Candi terhadap minat berkunjung di Candi

Muaro Jambi.

b. Bagaimana pengaruh amenitas terhadap minat berkunjungan wisatawan

di Candi Muaro Jambi.

c. Bagaimana pengaruh lokasi, amenitas dan promosi secara bersama-

sama terhadap minat berkunjung di daya tarik wisata Candi Muaro

Jambi.

6
1.5 Tujuan Penelitian

1.5.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisa dan

mendeskripsikan pengaruh lokasi, amenitas, dan promosi terhadap minat

berkunjung di daya tarik wisata Candi Muaro Jambi.

1.5.2 Tujuan Khusus

a. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh lokasi terhadap minat

berkunjung di dayatarik wisata Candi Muaro Jambi.

b. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh amenitas terhadap minat

kunjungan wisatawan di daya tarik wisata Candi Muaro Jambi.

c. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh promosi terhadap minat

berkunjung di daya tarik wisata Candi Muaro Jambi.

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Teoretis

a. Bagi Pembaca

Penelitian ini semoga dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan

dibidang pemasaran jasa pariwisata mengenai pengaruh lokasi,

amenitas, dan promosi terhadap minat berkunjung di daya tarik wisata

Candi Muaro Jambi sebagai bahan kajian dalam penelitian lebih lanjut.

b. Bagi Penulis

Penelitian ini bermanfaat untuk memperdalam teori dan pengetahuan

penulis serta sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan yang

secara teori telah didapat di perkuliahan dengan kenyataan yang ada

7
dilapangan terutama yang berkaitan dengan lokasi, amenitas, promosi

serta kepuasan pengunjung dalam bidang pemasaran jasa.

1.6.2 Manfaat Praktisi

Dapat memberikan gambaran dan masukan bagi pemerintah atau pimpinan

khususnya pimpian pengurus Candi Muaro Jambi dalam menentukan suatu

langkah baru atau kebijaksanaan agar dapat meningkatkan kualitas

pelayanan dan meberikan kepuasan pengunjung.

Bagi akademik adalah sebagai bahan tambahan atau refrensi yang dapat

digunakan sebagai acuan ataupun pandangan dalam pembuatan penelitian

lain yang sejenis, pada penulisan berikutnya.

Seagai bahan masukan atau tambahan pengetahuan bagi rekan-rekan

mahasiswa serta masyarakat untuk menegenai manajemen pemasaran

Candi dalam memberikan kepuasan terhadap pengunjung.

8
BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA TEORITIS

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Kajian Teori Tentang Minat Berkunjung

2.1.1.1 Pengertian Minat Berkunjung

Menurut Poerwadarminta (2009) minta yaitu perhatian, kesukaan

(kecenderungan hati) kepada sesuatu, keinginan. Minat merupakan sumber

motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka

inginkan jika mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu

akan menguntungkan kemudian mereka berminat dan mendatangkan

kepuasan. Bila kepuasan berkurang, maka minat pun akan berkurang.

Berkunjung berarti kata sifat yang berarti datang atau hadir. Mendatangi

adalah melihat dan memanfaatkan apa yang dilihat dan sebagainya.

Mengunjungi juga diartikan memanfaatkan fasilitas yang disediakan

tempat yang dikunjungi, jadi minat berkunjung adalah menghadrikan

keinginan dari dalam jiwa untuk hadir pada tempat yang menarik dan di

inginkan.

Minat dalam kamus besar Bahasa Indonesia berarti kecenderungan

hati yang tinggi terhadap sesuatu, sedangkan berkunjung berarti perihal

(perbuatan, proses, dan hasil). Jadi minat berkunjung wisatawan adalah

kecenderungan orang untuk menyerap atau memperoleh suatu pengalaman

dan meneruskan, menjalani pengalaman tersebut atau hal-hal yang disukai

9
atau menarik perhatiannya, secara spontan orang tersebut akan merasa

senang dan puas selama berada di daya tarik wisata yang dikunjungi.

Teori minat berkunjung dianalogikan sama dengan minat beli,

seperti yang dikemukakan olehh Albarq (2014) yang menyamakan bahwa

minat berkunjung wisatawan sama dengan minat pembelian konsumen.

Pengertian minat menurut Kottler dan Susanto (2000) bahwa minat

sebagai dorongan, yaitu rangsangan internal yang kuat yang memotivasi

tindakan, dimana dorongan ini di pengaruhi oleh stimulus dan perasaan

positif terhadap produk.

Menurut Soufia dan Zuchdi (2004) menjelaskan bahwa minat

merupakan kekuatan pendorong yang menyebabkan seseorang menaruh

perhatian pada orang lain, pada aktivitas atau daya tarik lain. Menurut

Sudirman (2003) minat seseorang terhadap suatu daya tarik akan lebih

kelihatan apabila daya tarik tersebut sesuai sasaran dan berkaitan dengan

keinginan dan kebutuhan seseorang yang bersangkutan.

Terdapat 3 aspek minat, yaitu:

a. Perhatian, yaitu pemuasan pikiran suatu daya tarik

b. Evaluasi, yaitu penilaian terhadap daya tarik

c. Motif, yaitu dorongan dalam diri seseorang dalam mencapai daya tarik

“Minat adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan

kegairahan seseorang agar mau bekerja sama, belajar efektif dan

terintegrasi dengan segala upaya untuk mencapaian kepuasan” Minat

dilihat dari beberapa sudut pandang alasan, yaitu sebagai berikut :

10
1. Alasan Pendidikan dan Kebudayaan

a. Ingin melihat bagaimana rakyat Negara lain bekerja dengan

bagaimana cara hidupnya (the way of life)

b. Ingin melihat kemajuan-kemajuan yang telah dicapai oleh Negara

lain.

c. Ingin menyaksikan tempat-tempat bersejarah, peninggalan-

peninggalan kuno, monument-monumen, kesenian rakyat,

industry kerajinan, festival, event, keindahan alam dan lain-lain

d. Untuk mendapatkan saling pengertian ide-ide baru maupun

penemuan-penemuan baru

e. Untuk berpartisipasi dalam suatu festival kebudayaan, kesenian

dan lain-lain

2. Alasan santai, kesenangan, dan pertualangan

a. Untuk mencari kesenangan dan liburan bersama keluarga

b. Untuk menggunakan kesempatan yang ada atau untuk

memperoleh kegembiraan

c. Untuk mengetahui sejarah-sejarah, melihat daerah-daerah baru,

masyarakat asing dan untuk mendapatkan pengalaman

d. Untuk mencari dan mendapatkan suasana romantic yang

berkesan, untuk pasangan-pasangan yang sedang melakukan

bulan madu

3. Alasan kesehatan, olahraga dan rekreasi

a. Untuk menyembuhkan diri dari penyakit tertentu

11
b. Untuk mengembalikan kekuatan setelah bekerja keras dan

menghilangkan ketegangan pikiran

c. Untuk melatih diri supaya tidak mudah terkena penyakit dan

bisa mengikuti pertandingan olahraga tertentu

d. Melakukan rekreasi bersama keluarga dalam menghabiskan

masa liburan.

4. Alasan keluarga, Negeri asal, dan tempat bermukim

a. Untuk mengunjungi tempat dimana kita berasal atau dilahirkan

b. Untuk mengunjungi tempat dimana kita pernah tinggal atau

berdiam pada masa lalu

c. Untuk mengunjungi keluarga dan teman-teman

d. Untuk pertemuan dengan keluarga atau teman-teman dalam

rangka suatu reuni

2.1.1.2 Pengertian Wisatawan

Seseorang atau sekelompok orang yang melakukan suatu

perjalanan wisata disebut dengan wisatawan (tourist), jika lama tinggalnya

sekurang-kurangnya 24 jam didaerah atau Negara yang dikunjungi.

Apabila mereka tinggal didaerah atau Negara yang dikunjungi dengan

watu kurang dari 24 jam maka mereka disebut dengan pelancon

(excursionist), UIOTO (The International Union Of Travel Organization)

menggunakan Bahasa mengenai wisatawan secara umum. Pengunjung

(visitor), yaitu setiap orang yang datang ke suatu Negara tempat tinggal

lain dan biasanya dengan maksud apapun terkecuali untuk melakukan

12
pekerjaan yang menerima upah. Ada dua kategori mengenai sebutan

pengunjung, yakni :

Wisatawan adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling

tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi.

Menurut Pendit (2013), wisatawan adalah “orang yang melakukan

kegiatan wisata atau orang yang melakukan perjalanan untuk sementara

waktu ke tempat atau daerah yang sama sekali masih asing baginya”.

Menurut Yoeti jenis dan macam wisatawan, yaitu :

a. Wisatawan asing

b. Domestic Foreign tourist

c. Destic Tourist

d. Indigeneous Tourist

e. Transit Tourist

f. Bussines Tourist

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan, dapat katakana bahwa

asal wisatawan yang melakukan wisata Indonesia terdapat dua kelompok,

yaitu wisatawan domestic (warga Negara Indonesia) dan wisatawan asing

(warga Negara asing).Jadi kesimpulan pengertian diatas Minat Berkunjung

Wisatawan adalah motivasi yang mendorong orang melakukan apa yang

mereka inginkan jika mereka bebas memilih dan seseorang atau

sekolmpok orang yang melakukan suatu perjalanan wisata disebut dengan

wisatawan.

13
2.1.1.3 Dimensi Mempengaruhi Minat Berkunjung Wisatawan

Adapun yang mempengaruhi orang yang melakukan kunjungan

wisata Yoeti, (2002) yaitu :

a. Displosable personal income

Displosable personal income atau kelebihan pendapatan yang diterima

seseorang. Setiap orang memiliki pendapatan yang diperoleh baik dari

bekerja maupun dari sumber-sumber yang lain. Sesuai dengan tingkat

kebutuhan manusia, maka dia akan mengalokasikan pendapatannya

untuk memenuhi kebutuhan ataupun keinginannya yang lain. Salah

satunya adalah kebutuhan berlibur

b. Waktu senggang

Waktu senggang yang dimiliki seseorang memerlukan pengisian

dimana banyak alternatif-alternatif.Waktu senggang semakin dimiliki

para pekerja pada saat sekarang ini, dengan semakin majunya teknologi

yang membuat pekerjaan menjadi lebih terotomatis dan praktis. Selain

itu juga kerja juga dipadatkan dibeberapa daerah misalnya dengan

diperkenalkannya system lima hari kerja yang membuat adanya libur

panjang bagi para pekerja.

c. Teknologi

Teknologi transportasi dan informasi yang semakin berkembang pesat

membuat hubungan dan informasi antara daerah menjadi lebih

cepat.Akibatnya perjalanan yang dahulunya dilakukan membutuhkan

waktu banyak sekarang dapat dilakukan dengan lebih cepat.

14
d. Jumlah keluarga

Jumlah keluarga yang besar cenderung membuat kebutuhan juga besar,

sehingga porsi pendapatan yang dimiliki lebih banyak habis untuk

kebutuhan pokok, tenaga untuk mengurus keluarga juga akan menyita

perhatian keluarga yang berjumlah besar juga menjadi kendala bagi

sebuah perjalanan bersama, karena akan membutuhkan lebih banyak

biaya.

e. Keamanan

Sistem keamanan disuatu daerah cenderung mempengaruhi minat

karena tentu seseorang tidak mengambil resiko apabila keamanan tidak

terjamin

f. Aksesbilitas

Pembangunan sarana dan prasarana serta insfrastruktur disuatu daerah

sekarang telah hamper merata kesemua daerah, sehingga ketersediaan

alat transportasi yang terjangkau dan aman serta perjalanan yang

nyaman lebih mudah diperhatikan.

2.1.1.4 Jenis-jenis Minat Berkunjung Wisatawan

Menurut ahli psikolog (Hurlock,1993) menyebutkan perubahan

minat fisik dan psikologis pada seseorang ini berkurang, perubahan

minat juga akan berkurang. Meskipun variasi minat pada orang dewasa

sangat luas, beberapa jenis minat tertentu dapat menganggap sebagai

ciri seseorang dewasa, jenis minat berkunjung dibagi atas tiga kategori

yaitu :

15
a. Minat pribadi

Minat pribadi menyangkut seseorang tertentu, minat pribadi yang

kuat dapat menyebabkan seseorang bersifat egosentris.Namun

dengan bertambahnya tugas dan tanggung jawab minat egosentris

biasanya sedikit demi sedikit berkurang dan minat sosial mulai

berkembang.Contonya :

1. Bernostalgia

2. Menikmati pemandangan

3. Menghilangkan penat

b. Minat rekreasi

Minat rekreasi adalah untuk bersenang-senang untuk menghibur

diri, seperti mengunjungi tempat-tempat wisata, menyalurkan hobi,

entertainment, bahkan berbincang-bincang. Adapun minat rekreasi

sebagai tujuan utama wisatawan yaitu :

1. Bersenang-senag

2. Menyalurkan hobi

3. Entertainment

c. Minat sosial

Masa dewasa yang ditekankan oleh Ericson, merupakan masa

‘krisis keterpencilan”.Dalam masa ini pria ataupun wanita sering

merasa kesepian (baik berumah tangga ataupun yang masih lajang),

dan perlu berinteraksi dengan orang lain, untuk menghibur diri

16
sendiri.Pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial. Adapun minat

sosial sebagai minat berkunjung wisatawan yaitu :

1. Bertemu dengan keluarga

2. Bertemu dengan teman-teman

3. Rekan bisnis

2.1.2 Kajian Teori tentang Lokasi

2.1.2.1 Pengertian Lokasi

Lokasi adalah wilayah suatu tempat yang mudah di akses (Teori

lokasi pendekatan pasar Losch).Menurut definisi lokasi lainnya yaitu Situs

yang mengandung atau diduga mengandung benda cagar budaya termasuk

lingkungannya yang diperlakukan bagi pengamananya.Kotler (2009)

menyatakan bahwa tempat (place) atau lokasi yaitu sebagai kegiatan

perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan atau dijual terjangkau

dan tersedia di pasar-pasar.

Menurut Weber ada tiga faktor yang mempengaruhi lokasi industri,

yaitu biaya transportasi, upah tenaga kerja, dan kekuatan aglomerasi atau

deaglomerasi. Dalam menjelaskan keterkaitan biaya transportasi, dan

bahan baku Weber menggunakan konsep segitiga lokasi atau locational

triangle untuk memperoleh lokasi optimum. Untuk menunjukan apakah

lokasi optimum tersebut lebih dekat ke lokasi bahan baku atau pasa,

Weber merumuskan indek material (IM), sedangkan biaya tenaga kerja

sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi lokasi industry

17
dijelaskan Weber dengan menggunakan sebuah kurva tertutup (closed

curve) berupa lingkaran yang dinamakan isodapan (isodapane).

2.1.2.2 Tinjauan Teori Lokasi

Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial

order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis

dari sumber-sumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau

pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam usaha/kegiatan lain

baik ekonomi maupun social (Tarigan:2006:77). Teori lokasi dapat di

definisikan sebagai ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order)

kegiatan ekonomi.Atau dapat juga diartikan sebagai ilmu tentang alokasi

secara geografis dari sumber daya yang langka, secara hubungannya atau

pengaruhnya terhadap lokasi berbagai macam usaha atau kegiatan

(activity). Secara umum, pemilihan lokasi oleh suatu aktivitas di tentukan

oleh beberapa faktor seperti : bahan baku lokal (local input); permintaan

lokal (outside demand). (Hoover dan Giarratani, 2007)

Salah satu hal banyak dibahas dalam teori lokasi adalah pengaruh

jarak terhadap intensitas orang bepergian dari satu lokasi ke lokasi

lainnya.Analisis ini dapat dikembangkan untuk melihat suatu lokasi yang

memiliki daya tarik terhadap batas wilayah pengaruhnya, dimana orang

masih ingin mendatangin pusat yang memiliki daya tarik tersebut.Hal ini

terkait dengan besarnya daya tarik pada pusat tersebut dan jarak antara

lokasi dengan pusat tersebut.

18
Terkait dengan lokasi maka salah satu faktor yang menentukan

apakah suatu lokasi menarik untuk di kunjungi atau tidak tingkat

aksesbilitas. Tingkat aksesbilitas adalah tingkat kemudahan untuk

mencapai suatu lokasi ditinjau dari lokasi lain di sekitarnya (Tarigan,

2006). Menurut Tarigan, tingkat aksesbilitas di pengaruhi oleh jarak,

kondisi prasarana perhubungan, ketersediaan berbagai sarana penghubung

termasuk frekuensinya dan tingkat keamanan serta kenyamanan untuk

melalui jalur tersebut. Menurut (Wood Ivonne, 2009) Penentuan lokasi

dalam suatu usaha harus memperhatikan faktor sebagai berikut :

(b) Akses (b) Visinilitas (c) Lalulintas (d) Ekspensi (e) Lingkungan (f)

Persaingan

2.1.2.3 Dimensi Lokasi

Keberadaan Candi sebagai tempat kunjungan wisata memerlukan

tempat yang strategis yang mudah dijangkau dan mudah di lalui dengan

alat transportasi serta berada dilokasi yang memiliki letak dikelilingi oleh

bangunan atau tempat yang mudah dikunjungi oleh wisatawan baik

wisatawan asing maupun lokal.Menurut Tjiptono (2007) faktor-faktor

yang mempengaruhi atau perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tempat

atau lokasi diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Akses, misalnya lokasi yang mudah dilalui dan dijangkau sarana

tranportasi umum.

b. Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dan jelas ditepi jalan

19
c. Lalulintas (traffic), dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan

yaitu:

1. Banyak orang yang lalu lalang dapat memberi peluang besar

terjadinya pembelian

2. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bias pula menjadi hambatan,

misalnya terdapat layanan kepolisian, pemadam kebakaran, atau

ambulance.

d. Tempat parkir yang luas dan aman

e. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha

dikemudian hari.

Menurut Tjiptono (2011) sebagai berikut keterjangkauan lokasi,

kelancaran akses menuju lokasi, dan kedekatan lokasi.

2.1.3 Kajian Teori Tentang Amenitas

2.1.3.1 Pengertian Amenitas

Fasilitas wisata merupakan hal-hal penunjang terciptanya

kenyamanan wisatawan untuk dapat mengunjungi suatu daerah tujuan

wisata. Adapun sarana dan prasarana penting yang berkaitan dengan

aksesbilitas: akomodasi, restorant, air bersih, komunikasi, hiburan, dan

keamanan. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, fasilitas adalah sarana

untuk melancarkan pelaksanaan fungsi dan kemudahan. Fasilitas ini

terbagi menjadi dua kategori yaitu :

20
1. Fasilitas sosial yaitu fasilitas yang disediakan oleh pemerintah atau

swasta untuk masyarakat, seperti sekolah, klinik, kamar mandi dan

tempat ibadah.

2. Fasilitas umum yaitu fasilitas yang disediakan untuk kepentingan

umum, seperti jalan, transportasi dan alat penerangan umum lainnya.

Menurut Lawson dan baud bovy dalam bukunya “ tourism and

recreation handbook of planning and design” yang dikutif dalam

penelitian muslimah nurul yang berjudul potensi gunung puntang

sebagai objek wisata sejarah di kabupaten bandung (2011). Menurut

Oka A. Yoeti (2001) dalam jurnal penelitian Edwin Fianto (2012) “

mengemas produk pariwisata pada daerah tujuan wisata”. Amenitas

adalah fasilitas yang dimiliki oleh daerah tujuan wisata, meliputi

akomodasi, usaha pengelolah makanan, transportasi, rekreasi.Menurut

Dirjen Pariwisata Indonesia Amenitas (fasilitas) adalah tersedianya

fasilitas yaitu tempat penginapan, restorant, transportasi lokal yang

memungkinkan wisatawan berpergian dan alat-alat komunikasi

tersedia.

Menurut kamus Oxford Amenitas Adalah A desirable or useful

feature or facility of a building or place : the property is situated in a

convenient location, close to all local amenitas. Fasilitas yang

berguna dari sebuah bangunan atau tempat.Terletak di lokasi yang

nyaman dan dekat dengan segala fasilitas lokal yang lainnya.Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia Amenintas/Fasilitas adalah sarana

21
untuk melancarkan pelaksanaan fungsi dan kemudahan. Fasilitas ini

dibagi menjadi tiga kategori :

1. Fasilitas sosial yaitu fasilitas yang disediakan oleh pemerintah atau

swasta untuk masyarakat, seperti sekolah, klinik, kamar mandi dan

tempat ibadah.

2. Fasilitas umum yaitu fasilitas yang disediakan untuk kepentingan

umum, seperti jalan, transportasi dan alat penerangan umum

lainnya.

3. Untuk menunjang atau mendukung aktivitas wisatawan yang

berkunjung di suatu daya tarik wisata.

Apabila suatu objek wisata memiliki fasilitas yang

memadai serta memenuhi standar pelayanan dan dapat memuaskan

pegunjung maka dapat menarik wisatawan lebih banyak lagi

melalui kesan-kesan baik dari pengunjung sebelumnya.Menurut

Lawson dan Baud Bovy dalam, (Muslimah Nurul, 2011).Amenitas

adalah semua bentuk fasilitas yang memberikan pelayanan bagi

wisatawan untuk segala kebutuhan selama tinggal atau berkunjung

pada suatu daerah tujuan wisata, seperti hotel, motel, restaurant,

bar, discotheques, café, shopping center, souvenir shop.(Yoeti

2002) mendefinisikan Amenitas fasilitas yang dimiliki daerah

tujuan wisata, meliputi akomodasi, usaha pengelolah makanan,

transportasi, rekreasi. Menurut Dirjen Pariwisata Indonesia

Amenitas (fasilitas) adalah tersedianya fasilitas yaitu tempat

22
penginapan, restorant, transportasi lokal yang memungkinkan

wisatawan berpergian dan alat-alat komunikasi tersedia. (Peter

Mason 2000) menyebutkan Amenitas adalah fasilitas untuk

memperoleh kesenangan. Dalam hal ini dapat berbentuk

akomodasi, kebersihan, dan tanaman.

Disamping daya tarik wisata, wisatawan dalam melakukan

kegiatan wisata juga membutuhkan adanya fasilitas yang menunjang

perjalanan dan memberikan berbagai kemudahan bagi wisatawan

yang datang dalam rangka meningkatkan pengalaman rekreasi

mereka. Selain faktor promosi, amenitas juga mempunyai peranan

yang sangat menarik bagi wisatawan yang akan mengunjungi suatu

destinasi. Semakin lengkapnya suatu destinasi mempunyai amenitas

atau fasulitas, maka akan semakin banyak pula wisatawan yang akan

mengunjungi destinasi tersebut. Suatu fasilitas kawasan wisatwan

memiliki syarat-syarat dalam hal pengembangannya yaitu something

to see (daya tarik wisata), Something to do (aktivitas yang membuat

wisatawan tinggal lebih lama), something to buy (kawasan

perbelanjaan) how to arrive (aksesbilitas, trasnportasi) how to stay

(penginapan).

Untuk memenuhi kebutuhan perjalanan tersebut, perlu

disediakan bermacam-macam fasilitas, mulai dari pemenuhan

kebutuhan sejak berangkat dari tempat tinggal wisatawan, selama

berada didestinasi pariwisata dan kembali ke tempat

23
semula.Disamping yang fungsinya merupakan fasilitas

(sarana/prasarana) umum, public amenitas juga mempunyai standar

dalam aplikasinya di lapangan dalam bahasan ini adalah daerah

tujuan wisata, yaitu: fasilitas public harus strategis, untuk

kemudahan aksesbilitas pengunjung atau wisatawan.

1. Bentuk dari fasilitas haru dapat dikenal (recognizable), sebaiknya

menggunakan Bahasa universal yaitu bahasa domain lokal

maupun Bahasa asing (inggris, mandarin, arab)

2. Pemanfaatan fasilitas harus sesuai dengan fungsinya

3. Ditempatkan di area yang teat agar masyarakat umum dapat

melihat dan dapat langsung menggunakan tanpa harus mencari-

cari. Sebaiknya hindari ditempat yang sepi (terisolasi/terpencil)

4. Terjangkaunya komunikasi darurat untuk proteksi ancaman

kejahatan.

5. Kualitas dari fasilitas itu sendiri harus sesuai dengan standar-

standar yang berlaku dalam kepariwisataan

Sumayang (2003) menjelaskan beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam penyediaan fasilitas antara lain:

a. Kelengkapan, kebersihan, dan kerapian fasilitas yang ditawarkan

adalah keadaan fasilitas perusahaan yang dilengkapi oleh atribut

yang menyertainya dan didukung dengan kebersihan dan kerapian

saat konsumen menggunakan fasilitas tersebut.

24
b. Kondisi dan fungsi fasilitas yang akan ditawarkan adalah fasilitas

yang berfungsi dengan baik dan tidak mengalami kerusakan.

c. Kemudahan menggunakan fasilitas yang ditawarkan adalah

fasilitas yang ditawarkan kepada konsumen adalah fasilitas yang

sudah familier bagi konsumen sehingga konsumen dapat

menggunakannya dengan mudah.

d. Kelengkapan alat yang digunakan adalah alat yang sesuai

dengan spesifikasinya

Sementara menurut Nirwana (2004) terdapat beberapa

faktor yang perlu diperhatiakn dalam merancang dukungan fisik

atau fasilitas fisik, yaitu : desain fasilitas, nilai fungsi, estetika,

kondisi yang mendukung, peralatan pendukung, seragam pegawai,

laporan-laporan dan garansi. Pendapat senada disampaikan oleh

Tjiptono (2000) yang menyebutkan bahwa desain dan tata letak

fasilitas jasa erat kaitannya dengan pembentukan presepsi

pengunjung.Presepsi yang diperoleh dari interaksi pengunjung

dengan fasilitas jasa berpengaruh terhadap kualitas jasa tersebut

dimata pengunjung. Faktor-faktor yang berpengarug dalam desain

fasilitas jasa meliputi :

1. Sifat dan tujuan organisasi jasa, sifat suatu jasa sering kali

menentukan berbagai persyaratan desainnya. Desain yang baik

dapat memberikan manfaat, misalnya perusahaan mudah

dikenali.

25
2. Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruang/tempat setiap

perusahaan jasa yang membutuhkan tanah untuk mendirikan

lokasi fasilitasnya perlu mempertimbangkan kemampuan

finansialnya, peraturan pemerintah berkaitan dengan

kepemilikan tanah dan pembebasan tanh, dan lain-lain.

3. Fleksibilitas desain sangat dibutuhkan apabila volume

permintaan sering berubah dan apabila spesifikasi jasa cepat

berkembang, sehingga resiko keuangan menjadi besar.

4. Faktor estetis fasilitas jasa yang tertata rapi, menarik, dan estetis

akan dapat meningkatkan sikap positif pelanggan terhadap suatu

jasa.

5. Selain itu sikap karyawan terhadap pekerjaannya juga dapat

meninggkat

2.1.3.2 Dimensi Amenitas

Sumayang (2003) menjelaskan ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam penyedia fasilitas, pada penelitian ini yang digunakan

adalah:

1. Kelengkapan, kebersihan, dan kerapian fasilitas yang ditawarkan

2. Kondisi dan fungsi fasilitas yang ditawarkan

3. Kemudahan menggunakan fasilitas yang di tawarkan

26
2.1.4 Kajian Teori Tentang Promosi

2.1.4.1 Pengertian Promosi

Promosi adalah satu bagian dari bauran pemasaran perusahaan,

yang isinya yaitu memberikan informasi kepada masyarakat atau

konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan oleh suatu

perusahaan.Selain itu, kegiatan promosi merupakan kegiatan komunikasi

antara perusahaan dengan pelanggan atau konsumen. Suatu perusahaan

menganggap bahwa promosi merupakan bagian penting dari pemasaran,

karena pihak perusahaan berharap dengan adanya promosi yang

dilaksanakan secara efektif dapat meningkatkan kualitas produk atau jasa

dari perusahaan sesuai dengan target penjualan yang telah ditetapkan dan

dapat besaing dengan perusahaan lain yang menghasilkan produk atau

jasa yang sejenis. Pengertian promosi menurut Saladin dan Oesman

(2002): “ Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjualan dan

pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli,

yang sebelumnya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi

pembeli dan meningkatkan produk tersebut”. Sedangkan pengertian

promosi menurut Buchari Alma (2006) adalah “Promosi adalah sejenis

komunikasi yang memberikan penjelasan dan meyakinkan calon

konsumen mengenai barang adan jasa dengan tujuan untuk memperoleh

perhatian, mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan calon

konsumen”.Jadi promosi adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh suatu

perushaan untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan oleh

27
perusahaan tersebut dan kegiatan promosi dilakukan juga untuk

meningkatkan tingkat penjualan serta meningkatkan pendapatan.

Berbagai macam cara promosi yang di dapat dilakukan oleh suatu

perusahaan, yaitu dengan cara menyebarkan iklan-iklan berupa brosur,

potongan harga, voucer gratis, dengan nilai nominal harga tertentu dan

berupa bonus-bonus tertentu yang diberikan untuk setiap pembelian

produk senilai tertentu, atau sebagai sponsor pendukung dalam suatu

acara tertentu dan lain-lain.

a. Tujuan Promosi

Adapun tujuan dari adanya suatu kegiatan promosi adalah

menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta

mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran

pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat

dijabarkan sebagai berikut :

1. Menginformasikan yaitu menginformasikan tentang produk

daya tarik wisata baru, mengemukakan manfaat tentang daya

tarik wisata, menginformasikan tentang perubahan harga,

menjelaskan bagaimana produk bekerja, menggambarkan jasa

yang tersedia, memperbaiki kesan yang salah, mengurangi

ketakutan wisatawan, membangun citra suatu daya tarik wisata.

2. Membujuk yaitu mengubah presepsi mengenai atribut daya

tarik wisatawan agar diterima wisatawan, membentuk pilihan

merek, mengalihkan pilihan kemerek lain, mendorong pembeli

28
untuk bekerja saat itu juga, mendorong pembeli untuk

menerima kunjungan salesman.

3. Mengingatkan yaitu agar daya tarik tetap diingat oleh

wisatawan sepanjang masa, mempertahankan kesadaran akan

daya tarik wisatawan yang paling mendapat perhatian,

mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan

dibutuhkan dalam waktu dekat, mengingatkan pembelian

tempat-tempat yang menjual produk perusahaan. Setelah

diadakan promosi diharapkan yaitu adanya kunjungan dan

kepuasan yang tinggi. Kunjungan adalah akhir dari proses

komunikasi. Wisatawan juga memilikii ketertarikan yang tinggi

dengan daya tarik wisatawan yang dikunjunginya. Berdasarkan

pengertian promosi yang telah dipaparkan diatas, penulis akan

menambahkan penjelasan mengenai Promotion Mix.

4. Promotion Mix

Promotion mix adalah kombinasi dari kegiatan promosi yaitu :

periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan cara lain

yang digunakan untuk mencapai tujuan dari program promosi.

Promotion mix adalah kombinasi strategi yang paling dari

variabel periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan

publikasi dari pengertian diatas promotion mix didefiniskan

menjadi 3 kegiatan utama dalam pelaksanaannya.

29
2.1.4.2 Variabel Promosi

Menurut Kottler (2005), promosi memiliki beberapa variabel yaitu :

a. Periklanan (advertising)

Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak

digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Menurut

Widiana (2012) “ iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang

didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu

produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa

menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk

melakukan pembelianaa’.

1. Memberikan informasi

Iklan dapat memberikan informasi lebih banyak dari pada

lainnya.Menyampaikan segala yang ada dalam suatu produk jasa

yang sedang ditawarkan oleh pasar.Menyampaikan sebenar-

benarnya mengenai bentuk, manfaar dan juga harga agar konsumen

tertarik untuk menggunakannya.

2. Membujuk/ Mempengaruhi

Periklanan tidak hanya bersifat memberitahu saja, tetapi juga

bersifat membujuk atau mempengaruhi konsumen tentang sebuuah

produk jasa yang sedang ditawarkan dipasar.

3. Menciptakan Kesan (Image)

Dengan sebuah iklan, orang akan mempunyai suatu kesan tertentu

tentang apa yang diiklankan. Iklan harus meninggalkan kesan

30
sebaik-baiknya agar konsumen tertarik untuk menggunakannya

kembali.

4. Memuaskan keinginan

Sebelum memilih dan membeli produk jasa, kadang-kadang orang

ingin diberitahu dahulu tentang barang atau jasa yang

ditawarkan.Iklan dapat menjadi sarana pertukaran untuk saling

memuaskan antara produsen dengan konsumen. Produsen akan

merasa puas karena dapat mengetahui dengan jelas tentang produk

yang dipasarkan.

5. Periklanan merupakan alat komunikasi

Periklanan adalah suatu alat komunikasi dua arah antara penjual dan

pembeli, sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi dalam cara

yang tepat dan singkat.

b. Penjualan Individu (personal selling)

Menurut Kottler (2002), mengatakan “personal selling adalah sebuah

pengungkapan secara lisan dalam melengkapi seorang atau beberapa

calon pembeli dengan maksud unuk menciptakan suatu penjualan.”

Personal Selling adalah penjualan langsung berinteraksi dengan

pembeli untuk menciptakan atau mempertahankan hubungan pertukaran

yang saling menguntungkan dengan kedua belah pihak. Ada beberapa

sifat personal yaitu sebagai berikut :

1. Konfrontasi personal (personal confrontation), adanya hubungan

yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih.

31
2. Pengembangan (cultivation), sifat yang memungkinkan

berkembangnya segala macam hubungan, mulai dari sekedar

hubungan jual beli sampai sutu hubungan yang lebh akrab.

3. Tanggapan (response), situasi yang seolah-olah menharuskan

pelanggan untuk mendengar, memperhatiakn dan menanggapi.

4. Sifat-sifat tersebut mempunyai kelebihan dan lebih fleksibel karena

penjualan dapat mengamati reaksi pelanggan, mengetahui keinginan

konsumen, motif, dan prilaku konsumen. Personal selling

merupakan suatu cara promosi yang menggunakan komuniakasi

langsung.

Untuk mengembangkan personal selling menggunakan model

ISTEA (Impression, Strategy, Transmision, Evaluation, and

Adjusted). Model ini menyatakan bahwa pengaruh salesman

tergantung pada keahlian mereka dalam melakukan 5 (lima)

kegiatan dasar yaitu :

1. Membangun kesan tentang konsumen

2. Merumuskan strategi menjual didasarkan pada kesan

3. Mentranmisi pesan yang tepat

4. Mengevaluasi reaksi konsumen atas pesan tersebut

5. Membuat peneysuaian yang tepat dalam penyajian jika

pendekatan pertama menemui kegagalan

32
c. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Menurut Ginting (20011), “Promosi penjualan adalah rangsangan

jangka pendek untuk mendorong pembelian”.Promosi penjualan

merupakan bentuk persuasi langsung yang sekarang ini lebih dapat

diterima oleh konsumen dan pengaruhnya sangat tinggi terhadap

penjualan produk. Tujuas dari promosi penjualan adalah :

1. Memberikan daya tarik khusus bagi para konsumen

2. Memberikan edukasi pada konsumen tentang detail suatu produk

agar konsumen membelinya.

3. Meningkatkan angka penjualan

4. Menghindari konsumen beralih merk lainnya

5. Meningkatkan loyalitas konsumen

6. Meningkatkan volume penjualan jangka pendek

Aspek kunci promosi penjualan adalah penjualan hari ini juga,

dengan cara menawarkan sesuatu yang nyata, hadiah, penurunan

harga, atau apapun bentunya.

Banyaknya jenis promosi penjualan, termasuk didalamnya

penurunan harga temprorer melalui diskon ataupun kupon, atau

hadiah-hadiah dan bonus yang akan diberikan pada calon konsumen.

Menjadikan promosi penjualan alat promosi yang paling

menjanjikan.Aspek dan pada promosi penjualan adalah menggerakan

produk jasa hari ini juga bukan esok hari.Suatu promosi penjualan

mendorong seseorang untuk mengambil keputusan dan mencobanya

33
dengan caramenawarkan sesuatu yang nyata, sehingga promosi ini

berorientasikan pada perubahan perilaku pembelian konsumen.

d. Hubungan Masyarakat (Public relations) dan Publisitas (publicity)

Menurut Ginting (2011) Hubungan masyarakat dan publisitas

memiliki arti “Alat promosi misal penting yang ditunjukan untuk

membangun hubungan yang baik dengan berbagai perusahaan dengan

mendapat publisitas dan citra yang baik dan menangani hal-hal

negative.

1. Hubungan Masyarakat (public relation)

Hubungan masyarakat merupakan fungsi manajemen yang

memberikan penilaian tentang sikap masyarakat yang merupakan

hubungan individu ke suatu kelompok tertentu atau kumpulan-

kumpulan orang dalam satu bidang yang berkomunikasi dengan

tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan perusahaan melalui

peningkatan penjualan. Dalam public relation diharuskan agar

orang yang berkecimpung didalamnya dapat berhubungan dan

berkomunikasi dengan baik terhadap pihak lain yang diajak

bekerja sama.

Misalnya dengan terlibat langsung dalam acara besar baik lokal,

maupun international untuk menjalin kerjasama secara

langsung.Public relation atau humas ini merupakan suatu bagian

atau satu department yang bertanggung jawab mendengarkan dan

menampung segala kritik, keluhan ataupun saran dari

34
masyarakat.Dalam beberapa bidang dari public relation adalah

yang disebut costomer service yang berhadapan langsung dan

lebih banyak diketahui masyarakat.

2. Publisitas (publicity)

Publisitas adalah sebuah informasi tentant seseorang, barang atau

organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa

dipungut biaya, ataupun tanpa pengawas sponsor.Publisitas

merupakan nilai-nilai berita terkandung dalam suatu produk jasa

untuk membentuk citra produk jasa yang bersangkutan. Publisitas

mempunyai kredibilitas yang lebih baik, karena pembenaran (baik

langsung atau tidak langsung) dan pesan publisitas yang

dimasukkan dalam berita atau artikel koran, tabloid, majala, radio

dan televise.

Adapun keuntungan publisitas sebagai berikut :

a. Publisitas dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau

membaca sebuah iklan karena dianggap kurang menarik

b. Publisitas dapat ditempatkan pada halaman depan dari sebuah

surat kabar atau media cetak lainnya yang tulisannya sangat

besar sehingga mudah terlihat

c. Lebih dapat dipercaya

d. Publisitas lebih murah karena dilakukan secara bebas tanpa

dipungut biaya

35
e. Publisitas lebih mudah dilakukan dan langsung diterima

masyarakat dalam jumlah yang lebih banyak.

2.1.4.3 Bauran Promosi

Sebenarnya suatu tren jangka panjang dapat muncul dimana

periklanan tidak lagi menjadi pusat bauran promosi suatu perusahaan.

Bauran promosi dimasa yang akan datang tampaknya akan lebih

memberikan pilihan yang lebih banyak, termasuk diantaranya sponsor

kegiatan tertentu, seperti pemasaran sport, pemasaran langsung, dan

hubungan masyarakat. Jenis-jenis promosi ini terus dikembangkan

sebagian karena mempertimbangkan tingginya biaya periklanan dan

sebagian adanya kebutuhan untuk menarget konsumen dengan lebih

tajam.

Faktor lain dari menurunnya pamor periklanan adalah penurunan

kemampuan konsumen dalam mengingat iklan yang mereka liat

sebelumnya. Pada saat yang bersamaan harga juga menjadi kriteria

yang semakin penting dalam menentukan pilihan, yang selanjutnya

meningkatkan keefektivan promosi penjualan, yang sering sekali

didasarkan pada pengurangan harga.

2.2 Pengaruh Antar Variabel

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu variabel independen

(X) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan variabel bebas.

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

mempengaruhi atau yang menadi sebab perubahannya atau timbulnya

36
variabel dependen (terikat).Variabel yang kedua adalah variabel

dependen (Y) atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan variabel

terikat. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat , karena adanya variabel bebas (Sugiyoni, 2008 : 39). Dan

variabel yang ketiga adalah variabel Interesvening yaitu variabel yang

secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan

dependen, tetapi tidak dapat diamati dan diukur.Variabel ini merupakan

variabel penyela antara yang terletak diantara variabel independen dan

dependen, sehingga variabel independen tidak langsung dipengaruhi

berubahnya atau timbulnya variabel dependen.Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel independen adalah Lokasi (X1), Amenitas (X2),

Promosi (X3) dan variabel dependen (Y) adalah minat berkunjung.Secara

teoritis hubungan antara variabel dijelaskan secara rinci sebagai berikut :

2.2.1 Pengaruh Lokasi terhadap minat berkunjung

Lokasi seringkali menentukan kesuksesan suatu jasa, karena

lokasi erat kaitannya dengan pasar potensional suatu perusahaan.Lokasi

juga berpengaruh terhadap dimensi-dimensi strategic seperti fleksibilitas,

competitive postioning, manajemen permintaan, dan focus. Menurut

Kotler (2008) salah satu kunci menuju sukses adalah lokasi, lokasi

dimulai dengan memilih komunitas.Keputusan ini sangat bergantung

pada potensi pertumbuhan ekonomis dan stabilitas, persaingan, iklim

politik, dan sebagainya.

37
Menurut (Ali Hasan, 2015) keputusan pembelian merupakan hal

lazim dipertimbangkan konsumen dalam proses pemenuhan kebutuhan

akan barang maupun jasa. Dalam proses pengambilan keputusan

pembelian langsung secara runtut dalam lima tahap, akan tetapi tidak

semua konsumen melewati semua tahapan ketika mereka melakukan

keputusan untuk membeli, karena pada kenyataannya berapa tahap dapat

melewati tergantung jenis pembeliannya. Dalam hal ini keputusan

pembelian diartikan sebagai minat berkunjung, karena pada dasarnya

sama-sama melakukan aktivitas pembelanjaan baik itu barang atau jasa.

Lokasi yang mudah dijangkau dan tidak jauh dari objek-objek wisata

lain mempengaruhi minat berkunjung wisatawan, karena lokasi yang

susah diakses cenderung sepi peminat.

2.2.2 Pengaruh Amenitas Terhadap Minat Berkunjung

Menurut Pitana dan Surya (2009) fasilitas destinasi merupakan

elemen dalam destinasi atau berhubungan dengan destinasi yang

memungkinkan wisatawan tinggal di destinasi tersebut untuk

menikmati atau berpartisipasi dalam atraksi yang ditawarkan.Fasilitas

destinasi bisa berupa akomodasi, rumah makan, café, transportasi,

penyewaan alat permainan seperti sepeda, dll.

Menurut Lawson dan Baud Bovy dalam, (Muslimah Nurul,

2011), Amenitas adalah semua bentuk fasilitas yang memberikan

pelayanan bagi wisatawan untuk segala kebutuhan selama tinggal atau

berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata.Hal ini bisa dilihat bahwa

38
adanya hubungan yang positif dan signifikan antara lokasi, amenitas,

dan promosi terhadap minat berkunjung wisatawan di Candi Muaro

Jambi.

2.2.3 Pengaruh Promosi Terhadap Minat Berkunjung

Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting

bagi Candi Muaro jambi dalam upaya menarik pengunjung isi promosi

merupakan informasi yang membujuk dan mempengaruhi calon

pengunjung baik promosi dalam bentuk iklan, melalui personal dan

bentuk promo lainnya akan menimbulkan daya tarik pengunjung untuk

dating ke candi muaro jambi. Promosi yang baik yang sesuai dengan

yang disampaikan dibandingkan saat berkunjung akan sangat

berpengaruh terhadap minat pengunjung akan puas ketika

mendapatkan bahwa yang disampaikan lewat promosi sesuai dengan

yang didapatkan.

2.2.4 Pengaruh Lokasi, Amenitas, dan Promosi Terhadap Minat

Berkunjung

Lokasi yang mudah dijangkau dengan dukungan amenitas yang

memuaskan akan berpengaruh pada minat berkunjung serta isi promosi

yang disampaikan oleh pihak pengelolah candi sesuai dengan fakta

yang diberikan menjadi kunci kepuasan bagi konsumen atau

pengunjung untuk merekomendasikan kepada orang lain .dimana ciri

39
konsumen yang puas akan merekomendasikan ke orang lain untuk

melakukan kunjungan wisata ke Candi Muaro Jambi.

2.3 Peneliatian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah sub bagian kedua yang menguraikan

penelitian-penelitian terdahulu yang relavan atau mempunyai kedekatan

dengan apa yang akan diteliti. Temuan terdahulu menjadi empiris bagi

rencana penelitian atau proposal penelitian yang sedang disusun

muharto (2016). Berikut table penelitian terdahulu yang telah dirangkum

sebagai berikut :

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama, Tahun, dan Variabel Metode Penelitian Hasil

Judul Penelitian
1. Medlik dan Middleton Minat produk Penelitian Minat untuk variabel
(Yoeti,1996).Minat quality menggunakan metode aksesbilitas dari
wisatawan mancanegara survai, bersifat variabel aksesbilitas
terhadap produk wisata di deskriptif korelatif. yang meliputi prasarana
Taman Satwa Ragunan Tujuannya untuk dan sarana transportasi
membuat deskripsi yang digunakan Taman
secara sistematis Satwa Raguna secara
mengenai fakta-fakta umum dinilai baik
serta hubungan antara (43,6%), demikian juga
fenomena yang jalan yang menuju ke
diteliti objek wisata dinilai
baik (65,6%).
Sedangkan Bandara
Soekarno Hatta
dipersepsikan kurang

40
baik
2. Anjar Hari Kiswanto. Harga, Analisis Deskriptif Variabel Produk,
2011, Pengaruh Harga, Lokasi, Presentase, Analisis Harga, Lokasi dan Iklan
Lokasi, dan Fasilitas Fasilitas, dan Regresi Berganda, Uji Berpengaruh Positif dan
Terhadap Minat Minat Hipotesis, Koefisien signifikan terhadap
Berkunjung di Objek Berkunjung Determinasi, dan Uji minat berkunjung
Wisata Dempo Awang Asumsi Klasik wisatawan
Beach Rembang.
3. Pengaruh Bauran Promosi Bauran Model Regresi Bauran Promosi,
Terhadap Keputusan Promosi, berpengaruh pada
Kunjungan Konsumen Keputusan keputusan kunjungan.
Pariwisata (Studi Pada Kunjungan
Objek Wisata Umbul
Sidomukti, Kabupaten
Semarang)
4. Devanto Shasto Pratomo Permintaan Metode penelitian GDP berpengaruh
(2009) pariwisata 1. Metode penelitian positif terhadap jumlah
Malaysia : regresi berganda, kunjungan wisatawan,
Studi kasus variabel bebas. namun berpengaruh
wisatawan 2. GDP negative terhadap
Malaysia 3. Harga variabel jumlah kunjungan
terikat wisatawan.
4. Jumlah kunjungan
wisatawan
Malaysia metode
analisis
5. Regresi berganda
5. Husein Hasan Muhamad Faktor-faktor Variabel bebas : Bauran pemasaran,
(2013) yang 1. Bauran pemasaran sosial budaya dan
mempengaruh 2. Sosial budaya psikologi berpengaruh
i, keputusan 3. Psologi variabel positif terhadap jumlah
wisatawan terikat kunjungan wisatawan.
dalam 4. Jumlah kunjungan
melakukan wisatawan metode
kunjungan analisis

41
wisatawan di 5. Regresi berganda
kota tidore
kepulauan
6. Epy Syahadar (2005) Faktor-faktor Variabel bebas Pelayanan, fasilitas,
yang
1. Pelayanan obyek dan daya tarik
mempengaruh
i kunjungan 2. Fasilitas wisata berpengaruh
wisatawan di
3. Obyek terhadap jumlah
Taman
Nasional gede 4. Daya tarik kunjungan wisatawan,
wisatawan karena berpengaruh
5. Jumlah kunjungan positif terhadap
wisatawan kunjungan wisatawan
7. Tri Yunani Arti Fasilitas minat Deskriptif dan Hasil penelitian
berkunjung
Fasilitas perpustakaan Korelasi menunjukan bahwa
universitas dan minat terdapat hubungan yang
berkunjung mahasiswa signifikan antara
fasilitas perpustakaan
universitas terhadap
minat berkunjung
mahasiswa.

2.4 Kerangka Pemikiran Teoretis

Menurut Sugiyono (2011:60) kerangka pemikiran yang baik akan

menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti.

Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel independent

(bebas) dan variabel dependent (terikat).Didalam kerangka pemikiran,

secara sederhana dapat memberikan gambaran umum mengenai masalah

yang diteliti. Berikut kerangka pemikiran teoritas dalam penelitian ini

sebagai berikut:
Lokasi (X1)
1. Aksesibilitas
2. Visibilitas
3. Lalu Lintas
4. Lingkungan 42
Amenitas (X2) Minat
Berkunjung (Y)
1. Kelengkapan,
kebersihan, kerapian 1. Minat
fasilitas Pribadi
2. Kondisi, fungsi fasilitas 2. Minat
3. Kemudahan Rekreasi
menggunakan fasilitas 3. Minat
Sosial
Promosi (X3)
1. Advertising(periklanan)
2. Personal selling
(Penjualan Pribadi)
3. Sales promotion
(Promosi Penjualan
4. Public Relation
(Hubungan Antara
Masyarakat)

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Teoretis


2.5 Pengajuan Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana urusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat perntanyaan.Dikatakan sementara, karena jawaban yang

diberikan baru berdasarkan pada teori yang relavan, belum berdasarkan

pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data

(Sugiyono, 2008:64). Adapun hipotesis penelitian yang diajukan

berdasarkan permasalahan diatas adalah :

2.5.1 Diduga bahwa lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

berkunjung di Candi Muaro Jambi

43
2.5.2 Diduga bahwa amenitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

minta berkunjung di Candi Muaro Jambi

2.5.3 Diduga bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

minat berkunjung di Candi Muaro Jambi

2.5.4 Diduga ada pengaruh positif secara bersama-sama dan signifikan

antara lokasi, amenitas dan promosi terhadap minat berkunjung di

Candi Muaro Jambi.

BAB III

44
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis & Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif

itu sendiri memiliki arti sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafah possitivisme, digunakan untuk meneliti populasi dan sampel

tertentu (Sugiyono, 2011:8)

3.1.2 Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan desain

penelitia menggunakan pendekatan asosiasif.pendekatan asosiasif

dilakukan dengan tujuan untuk menemukan adanya pengaruh lokasi,

amenitas, dan promosi terhadap minat berkunjung wisatawan dan sebarapa

tingkat pengaruhnya.Desain penelitian ini adalah sebagai alur setiap

variabel dependen maupun independed. Berikut desain penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini :

(X1)
(Y)

(X2)

(X3)

Gambar 3.1Desain Penelitian Teoretis

45
Dimana :
X1= Lokasi
X2= Amenitas
X3= Promosi
Y= Minat Berkunjung

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di objek wisata Candi Muaro Jambi Desa

muara jambi, Maro Sebo, Muaro Jambi, Maro Sebo, Kabupaten Muaro

Jambi, Jambi. Kompleks Percandian Muaro Jambi terletak pada tanggul

alam kuno Sungai Batanghari.Situs ini mempunyai luas 12 km persegi,

panjang lebih dari 7 kilometer serta luas sebesar 260 hektaryang

membentang searah dengan jalur sungai.Situs ini berisi 61 candi yang

sebagian besar masih berupa gundukan tanah (menapo) yang belum

dikupas (diokupasi). Dalam kompleks percandian ini terdapat pula

beberapa bangunan berpengaruh agama Hindu.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan kegiatan sejak persiapan penulisan laporan

penelitian secara keseluruhan dilakukan pada bulan Februari 2019-Maret

2019

3.3 Populasi Dan Sampel

46
3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan dikemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2011:80). Populasi yang akan di ambil dalam penelitian ini adalah yang

datang berkunjung ke Candi Muaro Jambi.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharmi,

2006).Untuk mempersentasikan suatu penelitian tidaklah seluruhnya

populasi dijadikan responden.

Rumus Slovin adalah sebuah rumus atau formula untuk

menghitung jumlah sampel minimal apabila perilaku dari sebuah populasi

tidak diketahui secara pasti.Rumus ini pertama kali diperkenalkan oleh

Slovin pada tahun 1960.Rumus Slovin ini biasa digunakan dalam

penelitian survey dimana biasanya jumlah sampel besar sekali.Sehingga

diperlukan sebuah formula untuk mendapatkan sampel yang sedikit tetapi

dapat mewakili keseluruhan populasi.

Rumus Slovin dapat dilihat berdasarkan notasi sebagai berikut :

n= N
1 + N e2
Dari notasi diatas, n adalah jumlah sampel minimal, nilai N adalah

populasi sedangkan nilai e adalah eror margin. Berangkat dari ide perihal

47
margin eror inilah mungkin sang pencipta dari rumus ini memberikan

kesempatan kepada para peneliti untuk menetapkan besar sampel minimal

berdasarkan tingkat kesalahan atau margin of eror.

Misalnya sebuah penelitian dengan derajat kepercayaan 90 %,

maka tingkat kesalaham adalah 10%. Sehingga peneliti dapat menentukan

batas sampel yang memenuhi syarat margin of eror 10 % dengan

memasukan margin eror tersebut ke dalam formula atau rumus slovin.

Berdasarkan rumus besar sampel peneltian minimal oleh Slovin

diatas, maka apabila objek memiliki 1000 orang dalam sebuah populasi,

penulis bisa tentukan minimal sampel yang akan diteliti. Margin of error

yang ditetapkan adalah 10% atau 0,1.

Perhitungannya adalah :

n= N/ (1+(N x e²))

sehingga :

n = 1000 / (1+(1000 x 0,1²))

n= 1000 / (1+ (1000 x 0.01))

n= 1000 / (1+10)

n= 1000/11

n=91

48
Apabila dibulatkan maka besar sampel minimal dari 1000 populasi

pada margin of error 10 % adalah sebesar 91 orang.

3.4 Jenis Dan Sumber Data

Menurut Sutopo (2006:56-57), sumber data adalah tempat data

diperoleh dengan menggunakan metode tertentu baik berupa manusia,

artefak, ataupun dokumen-dokumen.

3.4.1 Data Premier

Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara

langsung dari sumber datanya.Data premier disebut juga sebagai data asli

atau data baru yang dimiliki sifat up to date.Untuk mendapatkan data

primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang

dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data premier antara lain

observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus group discussion-FGD) dan

penyebaran kuisioner.

3.4.2 Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari

berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua).Data

sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik

(BPS), buku, laporan, jurnal dan lain-lain.

3.5 Tehnik Pengumpulan Data

49
Tehnik pengumpulan data merupakan cara memperoleh data dan

keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penelitian. Data dan

keterangan-keterangan tersebut dapat diperoleh menggunakan tehnik

pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Dalam

penelitian ini menggunakan tehnik pengumpulan data berupa angket,

observasi dan dokumentasi.

3.5.1 Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan yang diberikan kepada orang

lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut tersedia memberikan

respon sesuai dengan permintaan pengguna (Suharsimi Arikunto,1995).

Sedangkan menurut sugiyono (2012) angket merupakan tehnik

pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat

pertanyaan atau pertanyaan yang tertulis kepada responden untuk

dijawabnya.

Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini aalah kuisioner

tertutup dan berskala yaitu kuisioner yang sudah disediakan pernyataan

sehingga reponden hanya tinggal mengisi jawaban dengan memberi tanda

check list pada kolom jawaban tersedia .

Adapun skala dan alternative jawaban yang digunakan adalah

dengan menggunakan rating scale. Menurut Suharsimi Arikunto (2006)

Rating Scale didefinisikan sebagai berikut : “ Rating Scale ( Skala

50
Bertingkat ) yaitu sebuah pernyataan yang diikuti oleh jawaban-jawaban

yang menunjukan tingkatan-tingkatan”

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat dikatakan bahwa Rating

Scale adalah alat pengumpulan data dari jawaban responden yang dicatat

secara bertingkat. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Rating Scale dengan tingkatan pengukuran 4 titik, yaitu titi 1 sampai

dengan 4 yang mengukur setiap item pernyataan di kuisioner. Responden

diberikan fleksibilitas untu menjawab sesuai dengan dirinya. Jawaban

responden pada tiap item kuisioner mempunyai nilai yang paling tidak

baik untu titik 1 dan nilai yang paling baik untu titik 4.

Tabel 3.1

Skor Penilain

NO Pilihan Jawaban Kode Skor Nilai


Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4
Kurang Setuju KS 3
Tidak Setuju TS 2
Sangat Tidak Setuju STS 1

3.5.2 Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arifkunto (1995:236), metode dokumentasi

adalah metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar, majala, prasasti, notulen,

agenda, dst. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai

51
jumlah kunjungan wisatawan pada puncak mas dan gambaran umum

mengenai objek wisata tersebut.

3.5.3 Observasi

Yaitu metode yang pertama digunakan dalam melakukan penelitian

ilmiah. Pengamatan sebagai cara penelitian menuntut dipenuhi syarat-

syarat tertentu yang merupakan jaminan bahwa hasil pengamatan memang

sesuai dengan kenyataan yang menjadi sasaran perhatian penelitian.

3.5.4 Studi Pustaka

Data yang diperoleh dengan mencari sumber-sumber dari buku-buku,

jugs membaca jurnal dan web yang dapat dipercaya dan dapat

dipertanggungjawabkan.

3.6 Variabel, Definisi Konsep, Dan Definisi Operasional

3.6.1 Variabel

Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek

penelitian (Suharsim, 2006). Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel

bebas (X) dan satu variabel (Y), yaitu :

3.6.1.1 Lokasi

52
Lokasi adalah tempat dimana perusahaan bermarkas beroperasi

melakukan kegiatan usahanya. Dimensi dari lokasi (X1) meliputi (1)

akses, (2) lingkungan, (3) lalu lintas, (4) visibilitas.

3.6.1.2 Amenitas

Amenitas adalah fasilitas yang dimiliki oleh daerah tujuan wisata,

meliputi akomodasi, usaha pengelolaan makanan, transportasi dan

rekreasi. Dimensi dari Amenitas (X2) meliputi (1) kelengkapan,

kebersihan, dan kerapian fasilitas yang ditawarkan, (2) kondisi dan

fungsi fasilitas, (3) kemudahan menggunakan fasilitas, (4)

kelengkapan alat yang digunakan

3.6.1.3 Promosi

Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan

produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk

membeli atau mengkonsumsinya.Dengan adanya promosi produsen

atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan. Dimensi

dari promosi (X3) Periklanan (1) Penjualan Personal, (2) Promosi

Penjualan, (3) Hubungan Masyarakat, (4) Pemasaran Langsung

3.6.1.4 Minat Berkunjung

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu

hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya

adalah penerimaan akan hubungan anatara diri sendiri dengan sesuatu

dari luar diri. Semakin kuat atau dekat dengan hubungan tersebut,

53
semakin besar minat (Slameto 2013:180).Dimensi dari Minat

Berkunjung (Y) meliputi (1) Minat pribadi, (2) Minat Rekreasi, (3)

Minat Sosial.

Tabel 3.2
Variabel Definisi Konsep dan Definisi Operasional
No Variabe Definisi Definisi Operasional Skala
l Konsep
Dimensi Indikator

1 Lokasi Lokasi adalah a.Aksesibilita 1. Letak Objek Rating


tempat Wisata Candi Scale
dimana s Muaro Jambi dengan
perusahaan strategis dan
skala 1-
bermarkas mudah dijangkau
dan 2. Penunjuk arah 4:
beroperasi jalan menuju Candi 1=STS
melakukan Muaro Jambi lebih 2=TS
kegiatan jelas 3=KS
usahanya 3. Jalan menuju ke 4=S
(Lupiyoadi,2 lokasi lebar dan 5=SS
006) luas

1. Bangunan candi
mudah terlihat
b. Visibiltas 2. Bangunan besar
dan megah

1. Kelancaran
kendaraan
c. Lalu 2. Lalu lintas aman
Lintas dari kejahatan

1. Kondisi candi
yang bersih
2. Suhu udara yang
d. Lingkunga bagus di candi
n muaro jambi

54
3. Tingkat keamanan
yang tinggi di area
candi muaro jambi
4. Tersedia banyak
nya tempat
sampah
5. Halaman parker
yang luas.
2 Amenit Menurut a. Kelengkap 1. kemenarikan play Rating
(Oka A. Yeti an, ground area Scale
as (X2) 1997) kebersihan 2. keunikan play dengan
, dan
fasilitas ground area skala 1-
kerapian
pariwisata fasilitas 3. kesesuaian tata 4:
tidak akan yang letak play ground 1=STS
terlepas dari ditawarka area 2=TS
akomodasi n. 4. kebersihan play 3=KS
perhotelan. ground area 4=S
Karena 5=SS
pariwisata
tidak akan b. Kondisi 1. Tempat parker luas
pernah dan fungsi 2. Tempat makan dan
berkembang fasilitas souvenir cukup
tanpa yang akan 3. Toilet bersih
penginapan. ditawarka
Fasilitas n
wisata
merupakan c.Kemudahan 1. Mudah dijangkau
hal-hal menggunaka 2. Tersedia
penunjang n fasilitas hotel/penginapan
terciptanya yang 3. Restoran
kenyamanan ditawarkan
wisatawan
untuk
mengunjungi
suatu daerah
tujuan wisata
3 Promos “promosi a. Advertising 1. Informatif (jelas) Rating
adalah sejenis 2. Parsuasif Scale
i (X3) komunikasi (menarik) dengan
yang
3. Menciptakan skala 1-
memberikan

55
penjelasan kesan (image) 4:
dan 4. Memuaskan 1=STS
meyakinkan keinginan 2=TS
calon
5. Alat koomunikasi 3=KS
konsumen
mengenai 4=S
barang jasa 5=SS
dengan b. Personal 1. Impression
tujuan untuk Selling (membangun
memperoleh Kesan)
perhatian, 2. Strategi
mendidk,
(merumuskan
meningatkan,
dan Strategi
meyakinkan 3. Transmission
calon (memberikan
konsumen”. pesan dan tepat)
Penegertian 4. Evaluasi
promosi 5. Adjustment
menurut
(penyesuaian)
Buchari
(Alma 2006)

c. Sales 1. Diskon
Promotion 2. Harga

d. Public 1. Pelayanan
Relation Customer
2. Reputasi

4. Minat
Berkunj 1. Menikmati
pemandangan Rating
ung (Y) a. Minat
Pribadi candi muaro jambi Scale
2. Menghilangkan dengan

56
penat. skala 1-
4:
1=STS
b. Minat
1. Entertainment 2=TS
Rekreasi
2. Menyalurkan hobi 3=KS
Menurut 4=S
Poerwadarmi 5=SS
nta (2009)
minta yaitu c. Minat 1. Rekan bisnis
perhatian, Sosial 2. Bertemeu dengan
kesukaan
teman-teman
(kecenderung
an hati)
kepada
sesuatu,
keinginan.
Minat
merupakan
sumber
motivasi
yang
mendorong
orang untuk
melakukan
apa yang
mereka
inginkan jika
mereka bebas
memilih

3.7 Uji Kelayakan Instrumen

57
Dalam penelitian ini perlu dilakukan uji kelayakan instrument penelitian.

Instrument tersebut akan diuji terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai

pengumpulan data penelitian. Istrumen akan melalui uji validitas dan uji

realibilitas sebagai berikut :

3.7.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevalidan suatu instrument. Sebuah instrument dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data

dari variabel diteliti secara tepat. (Suharsimi,2010). Persamaan uji

validitas:

rxy =n ∑ xy−( ∑ x ) (∑ y )
2 2 2
√ {n ∑ x −( ∑ x ) } {n ∑ y −(∑ y) ²
Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan y

n = Jumlah subyek atau responden

∑xy = Jumlah perkalian sekor item dan skor total

∑x = Jumlah skor item

∑y = Jumlah skor total

∑x² = Jumlah kuadrat skor item

∑y² = Jumlah kuadrat skor total

58
3.7.2 Uji Realibilitas

Realibilitas menunjukan pada suatu pengertian instrument cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena

instrument tersebut sudah baik (Suharsimi, 2016). Persamaan yang

digunakan untuk menguji realibilitas suatu indicator adalah :

k
r= {1−M ¿ ¿
(k −1)

Keterangan :

k = Jumlah item dalam indicator

M = Mean skor total

St² = Varians total

3.8 Tehnik Analisis Data

Tehnik analisis data adalah cara untuk menggunakan data menurut unsur-

unsur yang terdapat dalam masing-masing variabel. Dalam penelitian ini

tehnik analisis data yang digunakan sebagai berikut :

3.8.1 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah suatu alat analisis

peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel

terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau

hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel

terikat. (Riduwan, 2004)

59
Untuk mempermudah dan menghemat watu maka dalam penelitian

ini dibantu dengan program SPSS 16 dalam proses penghitungannya.

Rumus :

Ŷ=aı + bı Xı + b2X2 + eı

M= a2 + b3 + Xı + b4 X4 + b5 Y1 + e2

Dimana :

b1, a2 : Konstanta

b (1,2…) : Koefisien Regresi Variabel Bebas

X1 : Lokasi

X2 : Amenitas

X3 : Promosi

Y : Minat Berkunjung

3.8.2 Uji Model

3.8.2.1 Uji-F (ANOVA)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel

bebas yang dimasukkan dalam model (rumus) mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Kuncoro, 2004 :82),

berikut rumus uji f atau uji anova dalam penelitian ini sebagai berikut :

F= R2/K
(1-R) (n-K-1)

60
Dimana :

R2 = Koefisien determinasi

K = Jumlah variabel bebas

N = Jumlah sample dengan tingkat kepercayaan 95 % atau taraf

signifikan 5%

Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistic F dengan kriteria

pengambilan keputusan sebagai berikut :

a. Quick Look : bila nilai signifikan F lebih dari kecil dari derajat

kepercayaan 0,05, maka semua variabel independen secara serentak

dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan > F table, maka semua

variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi

variabel dependen (Ghozali,2006).

3.8.2.2 Koefisien Determinasi

Menurut Ghozali (2005), bahwa koefisien determinasi pada

intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah nol dan satu.Nilai koefisien determinasi yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel

dependen amat terbatas.Untuk menentukan nilai koefisien determinasi

dinyatakan dengan nilai Adjusted R Square. Adapun rumus koefisen

determinasi adalah :

61
R2 = (r)2X 100%

Dimana :

R2 = Koefisien Determinasi

r = Koefisien Korelasi

3.8.3 Uji Hipotesis

3.8.3.1 Uji T (Uji Parsial)

Uji t dilakukan untuk menguji kemaknaan koefisien parsial.Uji ini

dilakukan untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing variabel

bebas terhadap variabel terikatnya bermakna atau tidak.Apabila t hitung>t

table dan signifikan hitung>sig ɑ maka variabel bebasnya memberikan

pengaruh terhadap variabel terikatnya.Sebaliknya apabila t hitung <t table

dan sig hitung<sig ɑ maka variabel bebas tidak memberikan pengaruh

terhadap variabel terikatnya. (Alfagifari,2000).

3.8.3.2 Uji F (Uji Simultan)

Untuk membuktikan hipotesis maka digunakan uji F, yaitu untuk

mengetahui sejauh mana variabel-variabel bebas yang digunakan

62
dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel terikat.Apabila dari

hasil perhitungan ternyata F hitung>F table dan Sig F>Sig ɑ maka Ho

ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas dapat

menerangkan variabel terikat secara serentak.Sebaliknya jika F

hitung<F table dan Sig F <Sig ɑ maka Ho diterima, dengan demikian

dapat dikatakan bahwa variabel bebas dari model regresi linier

berganda tidak mampu menjelaskan variabel terikatnya.

(Algifari,2000)

63

Anda mungkin juga menyukai